Menurut Stephanie K Marrus, strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka' panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selain
definisi-definisi strategi yang sifatnya umum, ada juga yang lebih khusus. Strategi pada
dasarnya dibuat untuk merespons perubahan eksternal yang relevan bagi suatu organisasi.
Organisasi akan menanggapi perubahan eksternal ini dengan mempertimbangkan sumber
daya internal yang dimilikinya. Tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam memanfaatkan
peluang dan mengurangi potensi ancaman eksternal akan mempengaruhi sejauh mana
organisasi dapat mengoptimalkan keunggulan yang dimilikinya saat ini.
Keniehl Ohmae (Wahyudi, 1996) membandingkan tiga macam proses berpikir yaitu berpikir
secara mekanik, intuisi dan strategik. Dari ketiganya dapat disimpulkan bahwa berpikir secara
strategik akan menghasilkan penyelesaian yang lebih kreatif dan berbeda bentuknya daripada
hanya berfikir secara mekanik dan intuisi, Dengan semakin kreatif dalam memecahkan
masalah, maka akan semakin kecil tingkat kesalahan yang mungkin timbul di masa yang akan
datang dan hal ini akan membuat keuntungan bagi si pembuat keputusan.
Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa kini
dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan
pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-
perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah
meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai
yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Sugiarti et al., 2022).
Daftar Pustaka
Sugiarti, E., Supratikta, H., & Catio, M. (2022). Manajemen Strategi. Unpam Press.