Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua perusahaan, baik UMKM maupun perusahaan multi-nasional, pasti


menerapkan suatu strategi untuk mencapai tujuannya masing-masing. Seiring
perubahan yang terjadi, baik pada kondisi internal maupun eksternal perusahaan,
strategi harus senantiasa diperbaharui. Pembaharuan strategi baik didalam maupun
disekitar perusahaan. Dalam melakukan pembaharuan strategi, review, evaluasi,
dan kontrol atas strategi yang lama perlu dilakukan agar dapat memperbaiki
kekurangan yang terdapat pada strategi yang lama dan menyesuaikan dengan
perubahan pada kondisi terkini lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Dalam melakukan hal tersebut, diperlukan kerangka kerja dan pemahaman guna
dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Maka dari itu, pada kesempatan ini
kelompok kami berniat membahas strategy review, evaluation, and control agar
dapat dijadikan referensi atau diaplikasikan bagi perusahaan-perusahaan kelak.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian evaluasi ?
2. Pengertian strategi ?
3. Pentingnya evaluasi terhadap strategi?
4. Hakikat evaluasi strategi?
5. Mengapa evaluasi strategi merupakan hal yang esensial dalam kesuksesan
suatu perusahaan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi

Pengertian evaluasi yaitu proses monitoring atas aktivitas perusahaan dan


hasil atau performa sehingga performa aktual dapat dibandingkan dengan
performa yang diinginkan. Secara istilah evaluasi didefinisikan sebagai berikut,
kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya di bandingkan dengan tolak ukur memperoleh
kesimpulan.1 Ada tiga aktivitas evaluasi strategi yang fundamental, yaitu:

1. Pengamatan faktor-faktor intetnal dan eksternal yang menjadi


dasar untuk strategi saat ini.
2. Ukuran kinerja (performance)
3. Adanya tindakan korektif

Evaluasi strategi sangat penting, sebab sukses sekarang tidak menjamin sukses
besok. Kesuksesan selaku menciptkan masalah baru dan berbeda. Ketiga aktivitas
strategi di atas, yaitu aktivitas formulasi, implementasi dan aktivitas evaluasi
strategi di atas muncul pada tingkatan hierarkhi organisasi besar, seperti
corporate, divisi, atau unit-unit bisnis strategi, dan level fungsional.

1
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta, Bumi Aksara), hlm. 3

2
B. Pengertian Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan


pelaksanaan gagasan. Perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,
memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-
prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan
memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali
mencampur adukan kedua kata tersebuat. Strategi sering dikaitkan dengan visi dan
misi, walaupun strategi biasanya lebih terkait dengan jangka panjang dan jangka
pendek.

Contoh berikut menggambarkan keadaanya, “strategi untuk memenangkan


keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan suatu pertandingan”.

C. Evaluasi Strategi

Strategi yang telah direncanakan perlu dievaluasi. Evalusi diperlukan untuk


mempelajari strategi tersebut berhasil atau gagal. Proses evaluasi juga bisa
dijadikan pembelajaran untuk proses perumusan strategi selanjutnya. Perusahaan
biasanya dari beberapa faktor seperti peningkatan penjualan, pendapatan
perushaan atau posisi perusahaan setelah strategi dilaksanakan.

Richard Rumelt memberikan 4 (empat) kriteria dalam mengevaluasi


strategi. Keeempat kriteria tersebut diantaranya:

3
1. Konsekuensi

Sebuah strategi harusnya konsisten pada kebijakan dan juga tujuan strategi
itu sendiri. Permasalahan dalam organisasi kadang dapat menyebabkan terjadinya
inkonsistesi. Ada 3 tanda permasalahan organisasi dapat menyebabkan strategi
yang tidak konsisten. Ketiga tanda tersebut yaitu:

a. Jika permasalahan manajerial berlanjutkan dengan berubahnya personil


dan jika mereka bergantung pada dasar yang ada bukan pada orangnya.
b. Jika sukses dari satu organisasi berarti kegagalan dari organisasi lainnya.
c. Jika permasalahan kebijakan dan isu berkelanjutan pada resulosi tingkat
atas.

2. Kecocokan

Faktor internal dan eksternal perusahaan harus dicocokan. Sebuah strategi


harus dapat mempresentasikan respon adiktif pada lingkungan internal serta
perubahan yang terjadi.

3. Kemungkinan

Sebuah strategi jangan sampai membuat permasalahn baru yang sulit untuk
diselesaikan. Pada evaluasi strategi, penting untuk mengetahui apakah organisasi
mempunyai kemampuan, kompetensi, keterampilan, dan bakat yang diperlukan
untuk strategi yang diberikan.

4. Keuntungan

Sebuah strategi harus dapat menyediakan pembuatan atau pengaturan dari


keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif normalnya merupakan hasil dari 3
hal yang sumber daya, skill dan posisi. Serupa dengan ketiga criteria tersebut, ada
pula 4 (empat) tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah yang ada dapat
diterima. Keempat tes tersebut di antaranya :

4
1. Tes konsistensi tujuan
2. Tes kerangka
3. Tes kompetensi
4. Tes kemungkinan dilaksanakan

D. Hakikat Evaluasi strategi

Proses manajemen strategi menghasilkan keputusan yang mempunyai


konsekuensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategi yang salah
dapat menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya.

Oleh karna itu banyak perencanaan strategi sepakat bahwa mengevaluasi


strategi sangat penting untuk kehidupan organisasi, evaluasi yang tepat waktu
dapat memperingatkan manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah
sebelum menjadi kritis.

Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu
banyak kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat
mahal dan bisa menjadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk
memastikan tujuan-tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat tercapi.2

E. Macam-macam Teknik Evaluasi Terhadap strategi


Ada tiga teknik evaluasi terhadap strategi, yaitu:
1. Audit Manajemen

Audit manajemen didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen


perusahaan (audite) untuk menentukan apakah sistem tersebut beroperasi secara
efektif dan untuk memperhatikan resiko apa yang mungkin apabila sistem tersebut
tidak beroperasi secara efesien. Dengan demikian, untuk unit organisasi tertentu,
seperti departemen penjualan, penilaian atau periksaan manajemen akan terfokus

2
Yuvensandy,”manajemen strategi “, 8 May 2014 Hhtp://.blogspot.com/05/normal-0-false-false-
false-in-x-none_x_8.html?m=1

5
pada bagaimana unit tersebut dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah perbaikan
strategi yang akan mengarah pada peningkatan kinerja bisnis dimana depan.

Audit merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam evaluasi
terhadap strategi. Auditing, seperti seperti yang didefinisikan American
Accounting Association (AAA) merupakan proses sistematis untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan asersi tentang
tindakan dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuain asersi
tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Terdapat beberapa poin penting yang mendasari auditing. Pertama,


informasi yang dapat diuji dan penetapan kriteria yang dapat digunakan auditor
untuk mengevaluasi informasi tersebut. Kedua, pengumpulan dan pengevaluasian
bukti audit. Bukti audit merupakan informasi yang digunakan auditor untuk
menentukan apakah informasi yang diaudit telah disajikan sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Bukti auditpun harus memadai agar tujuan audit tercapai.
Ketiga, auditor yang kompoten, independen, objektif dalam pengumpulan dan
pengevaluasian bukti, memiliki kualifikasi dalam memahami kriteria yang
ditetapkan, serta kompoten dalam menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang
pelu diuji agar menghasilkan kesimpulan audit yang tepat. Keempat, pelaporan
yang merupakan suatu bentuk komunikasi auditor kepada pemangku kepentingan
atas kesimpulan mengenai tingkat kesesuaian antara suatu informasi dengan
kriteria yang telah ditetapkan.

2. Balanced Scorecard

Menurut Atkinson, et al dalam buku Sony Yuwono, balanced scorecard


berarti pengukuran dan sistem manajemen penilaian kinerja dengan empat
perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran
dan pertumbuhan. Menurut Mulyadi, balanced scorecard terdiri dari dua kata
yaitu:

6
Balanced (berimbang) : menunjukkan bahwa kinerja eksekutif diukur
secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan nonkeuangan, jangka panjang dan
pendek, intern dan ekstern. Scorecard (kartu skor) : kartu yang digunakan untuk
mencatat skor hasil kinerja seseorang dan juga digunakan untuk merencanakan
skor yang hendak diwujudkan personel dimasa depan.

Konsep balanced score adalah suatu konsep pengukuran kinerja yang


memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam sasaran-
sasaran strategik. Sasaran strategik yang komprehensif itu dapat dirumuskan ke
dalam Balanced Scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama lainnya
saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan yang merupakan indikator
pengukur kinerja yang saling melengkapi dan saling memiliki hubungan sebab-
akibat.

F. Karakteristik Evaluasi Terhadap Strategi Efektif

Evaluasi terhadap strategi harus mencapai beberapa syarat dasar untuk


menjadi efektif. Pertama, evaluasi strategi harus ekonomis, dimana terlalu banyak
atau terlalu sedikit informasi sama buruknya, dan terlalu banyak control
menyebabkan lebih banyak bahaya daripada kebaikannya. Evaluasi strategi juga
harus memiliki maksud, dimana harus berhubungan dengan tujuan perusahaan.
Evaluasi harus menyediakan informasi berguna bagi para manajer mengenai tugas
dimana mereka kendalikan dan berpengaruh. Kegiatan evaluasi strategi harus
menyediakan informasi secara tepat waktu. Disuatu keadaan dan beberapa tempat,
manajer mungkin saja membutuhkan informasi secara harian. Misalnya, ketika
perusahan berdiversifikasi dengan mengakuisisi perusahaan lain, informasi
evaluasi mungkin seringkali dibutuhkan. Namun dalam departemen Riset dan
Pengembangan, informasi yang kira-kira tepat waktu secara umum lebih
diperlukan sebagai dasar evaluasi strategi daripada informasi akurat yang
menggambarkan keadaan sekarang. Pengukuran yang sering dan pelaporan yang
cepat dapat mengganggu kontrol daripada memberi kontrol yang baik. Dimensi
waktu kontrol harus bertepatan dengan jangka waktu kejadian diukur.

7
Evaluasi strategi harus dirancang untuk menyediakan gambaran
sesungguhnya dari apa yang terjadi. Sebagai contoh, dalam penurunan ekonomi
yang parah, rasio produktifitas dan profitabilitas dapat jauh mengkhawatirkan
walaupun karyawan dan manajer sesungguhnya bekerja lebih keras. Manajer
perusahaan sering berkomunikasi satu sama lain dengan para karyawan dan tidak
memerlukan system evaluasi strategi yang luas. Keakraban dengan lingkungan
sekitar biasanya mempermudah pengumpulan dan pengevaluasian informasi pada
perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Tapi, kunci dari sistem evaluasi
strategi efektif mungkin adalah kemampuan meyakinkan pesertanya bahwa
kegagalan menyelesaikan tugas tertentu mencerminkan kinerja mereka.

Tidak ada sistem evaluasi strategi yang ideal. Karakteristik unik organisasi
termasuk ukuran, gaya manajemen, tujuan, masalah, dan kekuatan dapat
menentukan desain terakhir kontrol sistem dan evaluasi strategi. Robert waterman
menawarkan observasi berikut mengenai kesuksesan kontrol sistem dan evaluasi
strategi:

 Perusahaan yang sukses memperlukan fakta sebagai teman dan


kontrol sebagai membebaskan. Morgan Guaranty dan Wells Fargo
tidak hanya bertahan tapi juga tumbuh dari masalah deregulasi
bank, karena evaluasi strategi dan sistem kontrol mereka baik,
resiko mereka tersimpan, dan mereka mengenali diri meraka dan
situasi persaingan dengan baik.
 Perusahaan yang sukses sangat lapar akan fakta. Mereka melihat
informasi dimana orang lain melihatnya hanya data. Mereka
menyukai perbandingan, peringkat, dan segala hal yang
menghilangkan pengambilan keputusan dari lingkup pendapat.
 Perusahaan yang sukses menjaga ketat kontrol keuangan yang
akurat. Orang mereka tidak menganggap kontrol sebagai
pembebanan otokrasi melainkan sebagai chek and balances yang
mendukung mereka kreatif dan bebas.

8

G. Perencanaan Kontijensi

Rencana-rencana kontijensi bisa didefinisikan sebagai rencana-rencana


alternatif yang dijalankan apabila peristiwa-peristiwa penting tertentu tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Hanya bidang yang mendapat prioritas tinggi yang harus
membutuhkan jaminan kontijensi dan apapun itu rencana kontijensi harus dibuat
sesederhana mungkin. Beberapa rencana kontijensi yang lazzim dibuat oleh
perusahaan mencakup :

1. Jika pesaing utama menarik diri dari pasar tertentu sebagaimana


diindikasikan oleh laporan intelejen, maka langkah apa yang seharusnya
diambil oleh perusahaan kita?
2. Jika sasaran penjualan kita tidak tercapai, tindakan apa yang perlu di ambil
perusahaan untuk menghindari hilangnya laba?
3. Jika permintaan akan produk baru kita melampaui rencana, langkah apa
yang harus diambil perusahaan untuk memenuhi permintaan yang lebih
tinggi tersebut?
4. Jika bencana tertentu terjadi seperti hilangnya perlindungan hak paten atau
kerusakan fasilitas produksi karna gempa bumi, angin puyuh, atau badai
tindakan apa yang harus diambil perusahaan?
5. Jika suatu perkembangan teknologi membuat produk baru kita ketinggalan
zaman (usang) lebih dini dari pada yang kita rencanakan, langkah apa
yang harus diambil perusahaan?

Ketika aktivitas evaluasi strategi menunjukan perlunya perubahan besar secara


cepat, rencana kontijensi yang sesuai dapat dijalankan.rencana kontijensipun
dapat mempromosikan kemampuan penyusun strategi untuk merespon secara
cepat terhadapp perubahan-perubahan penting dalam landasan internal dan
eksternal dari strategi organisasi saat ini.

9
Contoh studi kasusunya adalah dalam hal pembangkit energi, amerika serikat
dan eropa barat terus menolak penggunaan energi nuklir dan menggunakan
pembangkit energi batubara dan minyak bumi yang jelass lebih aman, berbeda
dengan negara eropa timur yang terus membangun pembangkit listrik energi
nuklir. Dalam hal ini amerika dan eropa barat hanya menjadikan pembangkit
listrik tenaga nuklir sebagai pilihan alternatif yauitu rencana kontijensi.

Fungsi utama rencana kontinjensi :

1. Membuat meneger lebih bisa beradaptasi dengan mendorong mereka


lebih bisa berapresiasi bagaimana pariabel masa depan berubah.
2. Memungkinkan respon yang cepat terhadapt petrubahan.
3. Mencega munculnya kepanikan terhadap situasi kritis.

Adapun cara membuat rencana kontijensi yang efektif melalui tujuh


langkah sebagai berikut :

1. Mengindentifikasi kejadian-kejadian yang menguntungkan maupun


tidak diinginkan yang bisa menghambat pelaksanaan strategi.
2. Menemukan titik picu, perhitungan kapan kejadian-kejadian kontijensi
kemungkinan besar terjadi.
3. Menilai dampak dari setiap kejadian kontijensi, perkiraan manfaat
atau bahya portensial dari setiap kejadian kontijensi.
4. Mengembangkan rencana kontijensi, pastikan bahwa rencana
kontijensi sesuai dengan keadaan saat ini dan masuk akal sesuai
ekonomis.
5. Menilai dampak negatif dari setiap kejadian kontijensi,
menguantifikasi nilai potensial dari setiap rencana kontijensi.
6. Menentukan sinyal-sinyal awal (ciri-ciri) akan terjadinya kontijensi
sebagai antisipasi sejak dini.

10
7. Bila ada ciri-ciri awal yang bisa di percaya bahwa akan terjadinya
kejadian kontijensi, kembangkan rencana di awal untuk menarik
keuntungan menjadi perusahaan yang pertama bertindak mendahului
perusahaan-perusahaan lain.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kerangka evaluasi yang dapat


memfasilitasi pencapaian tujuan tahunan dan tujuan jangka panjang. Evaluasi
strategi efektif memungkinkan pengembangkan, memanfaatkan peluang-peluang
eksternal organisasi ketika mereka melakukan pengembangan, memanfaatkan
peluang-peluang eksternal yang muncul, mengenali dan melindungi terhadap
ancaman, serta mengurangi kelemahan internal.

Organisasi-organisa yang sukses meluangkan waktu untuk merumuskan,


melaksanakan, dan kemudia mengevaluasi strategi dengan hati-hati dan
sistematik. Strategi yang baik dapat menggerakkan organisasi untuk maju selaras
dengan tujuan dan terus menerus mengevaluasi serta meningkatkan eksternal
perusahaan dan posisi strategis internal.

Evaluasi strategi memungkinkan suatu organisasi untuk menentukan masa


depan sendiri tanpa ketergantungan pada pihak luar yang memiliki sedikit atau
bahkan tidak memiliki kepentingan dalam kesejahteraan perusahaan.

Meskipun bukan jaminan untuk sukses, menejemen strategi


memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan jangka panjang yang efektif,
untuk melaksanakan keputusan-keputusan tersebut secara efesien, dan mengambil
tindakan korektif yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan.

Kunci nyata untuk manajemen strategis yang efektif adalah untuk


memahami jika proses perencanaan ini lebih penting dari pada rencana tertulis,
dalam proses perencanaan sesorang manager harus terus melakukan perencanaan
bahkan setelah rencana yang dibuat telah disahkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Coro, Mudrajat. 2006. Strategi Bagaimana meraih konpetitif. jakarta : Erlangga

David, fred R.2014. Strategi Manajemen. Pearson.

Yuvensandy,”manajemen strategi “, 8 May 2014 Hhtp://.blogspot.com/05/normal-


0-false-false-false-in-x-none_x_8.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai