PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian evaluasi ?
2. Pengertian strategi ?
3. Pentingnya evaluasi terhadap strategi?
4. Hakikat evaluasi strategi?
5. Mengapa evaluasi strategi merupakan hal yang esensial dalam kesuksesan
suatu perusahaan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi strategi sangat penting, sebab sukses sekarang tidak menjamin sukses
besok. Kesuksesan selaku menciptkan masalah baru dan berbeda. Ketiga aktivitas
strategi di atas, yaitu aktivitas formulasi, implementasi dan aktivitas evaluasi
strategi di atas muncul pada tingkatan hierarkhi organisasi besar, seperti
corporate, divisi, atau unit-unit bisnis strategi, dan level fungsional.
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta, Bumi Aksara), hlm. 3
2
B. Pengertian Strategi
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali
mencampur adukan kedua kata tersebuat. Strategi sering dikaitkan dengan visi dan
misi, walaupun strategi biasanya lebih terkait dengan jangka panjang dan jangka
pendek.
C. Evaluasi Strategi
3
1. Konsekuensi
Sebuah strategi harusnya konsisten pada kebijakan dan juga tujuan strategi
itu sendiri. Permasalahan dalam organisasi kadang dapat menyebabkan terjadinya
inkonsistesi. Ada 3 tanda permasalahan organisasi dapat menyebabkan strategi
yang tidak konsisten. Ketiga tanda tersebut yaitu:
2. Kecocokan
3. Kemungkinan
Sebuah strategi jangan sampai membuat permasalahn baru yang sulit untuk
diselesaikan. Pada evaluasi strategi, penting untuk mengetahui apakah organisasi
mempunyai kemampuan, kompetensi, keterampilan, dan bakat yang diperlukan
untuk strategi yang diberikan.
4. Keuntungan
4
1. Tes konsistensi tujuan
2. Tes kerangka
3. Tes kompetensi
4. Tes kemungkinan dilaksanakan
Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu
banyak kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat
mahal dan bisa menjadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk
memastikan tujuan-tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat tercapi.2
2
Yuvensandy,”manajemen strategi “, 8 May 2014 Hhtp://.blogspot.com/05/normal-0-false-false-
false-in-x-none_x_8.html?m=1
5
pada bagaimana unit tersebut dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah perbaikan
strategi yang akan mengarah pada peningkatan kinerja bisnis dimana depan.
Audit merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam evaluasi
terhadap strategi. Auditing, seperti seperti yang didefinisikan American
Accounting Association (AAA) merupakan proses sistematis untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan asersi tentang
tindakan dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuain asersi
tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Balanced Scorecard
6
Balanced (berimbang) : menunjukkan bahwa kinerja eksekutif diukur
secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan nonkeuangan, jangka panjang dan
pendek, intern dan ekstern. Scorecard (kartu skor) : kartu yang digunakan untuk
mencatat skor hasil kinerja seseorang dan juga digunakan untuk merencanakan
skor yang hendak diwujudkan personel dimasa depan.
7
Evaluasi strategi harus dirancang untuk menyediakan gambaran
sesungguhnya dari apa yang terjadi. Sebagai contoh, dalam penurunan ekonomi
yang parah, rasio produktifitas dan profitabilitas dapat jauh mengkhawatirkan
walaupun karyawan dan manajer sesungguhnya bekerja lebih keras. Manajer
perusahaan sering berkomunikasi satu sama lain dengan para karyawan dan tidak
memerlukan system evaluasi strategi yang luas. Keakraban dengan lingkungan
sekitar biasanya mempermudah pengumpulan dan pengevaluasian informasi pada
perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Tapi, kunci dari sistem evaluasi
strategi efektif mungkin adalah kemampuan meyakinkan pesertanya bahwa
kegagalan menyelesaikan tugas tertentu mencerminkan kinerja mereka.
Tidak ada sistem evaluasi strategi yang ideal. Karakteristik unik organisasi
termasuk ukuran, gaya manajemen, tujuan, masalah, dan kekuatan dapat
menentukan desain terakhir kontrol sistem dan evaluasi strategi. Robert waterman
menawarkan observasi berikut mengenai kesuksesan kontrol sistem dan evaluasi
strategi:
8
G. Perencanaan Kontijensi
9
Contoh studi kasusunya adalah dalam hal pembangkit energi, amerika serikat
dan eropa barat terus menolak penggunaan energi nuklir dan menggunakan
pembangkit energi batubara dan minyak bumi yang jelass lebih aman, berbeda
dengan negara eropa timur yang terus membangun pembangkit listrik energi
nuklir. Dalam hal ini amerika dan eropa barat hanya menjadikan pembangkit
listrik tenaga nuklir sebagai pilihan alternatif yauitu rencana kontijensi.
10
7. Bila ada ciri-ciri awal yang bisa di percaya bahwa akan terjadinya
kejadian kontijensi, kembangkan rencana di awal untuk menarik
keuntungan menjadi perusahaan yang pertama bertindak mendahului
perusahaan-perusahaan lain.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13