DI
S
U
S
U
N
Oleh
ARMIANTO
JANNATUNAIM
M. INSAN PRATAMA
NIM.
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................21
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan
penyertaannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini tepat pada
waktunya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen Mata Kuliah Keuangan
Perusahaan dan Daerah Ibu Dr. Naz‟aina, S.E., M.Si.Ak yang telah memberikan
kepercayaaan kepada kami untuk menyusun makalah ini dan mempresentasikannya dalam
proses kegiatan belajar mengajar di Universitas Malikussaleh yang kita cintai ini, khususnya
dikelas Magister II A. Makalah ini berisikan tentang materi dan pembahasan mata kuliah
teori ekonomi semester II tentang “PENILAIAN SAHAM”. Harapan kami semoga makalah
ini bisa menambah pengetahuan & membantu kita untuk mengerti dan memahami lebih jauh
yang kita pelajari saat ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding dengan
jumlah lembar yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap,
tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan
biasanya. Dividenakan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha akan
menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila dewan direksi
menganggap layak bagi perusahaan untuk mengumumkan dividen. Dividen merupakan hak
pemegang saham (common stock), untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
Jika perusahaan memutuskan membagi keuntungan dalam bentuk dividen semua pemegang
saham mendapatkan haknya yang sama. Namun pembagian dividen untuk pemegang saham
preferen lebih diutamakan dari pembagian dividen pemegang saham biasa.
Pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham adalah pendapatan yang
dihasilkan dari pembagian dividen, dimana badan usaha menyerahkan sebagian labanya,
untuk kepentingan kesejahteraan pemegang saham. Dalam pembagian dividen ada istilah
yaitu kebijakan dividen .
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya
guna diinvestasikan kembali didalam perushaan. Kebijakan dividen yang optimal pada suatu
perusahaan adalah keijakan yang menciptakan kesimbangan diantara dividen saat ini dan
pertumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham. Hal inilah yang
melatar belakangi penyusunan makalah ini, lebih lanjut penjelasan mengenai Kebijakan
Dividen akan dibahas dalam makalah ini secara lebih terperinci dan jelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang diatas, adapun
permasalahan yang dibahas dalam makalah ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Bagaimana konsep kebijakan dividen ?
b. Apa saja teori – teori kebijakan dividen ?
c. Bagaimana bentuk – bentuk kebijakan dividen ?
d. Apa pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai asset pemegang saham?
e. Apa saja aspek dalam kebijakan dividen ?
C. Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang serta rumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya , maka tujuan penyusunan makalah ini , yaitu:
a. Menjelaskan konsep kebijakan dividen .
b. Mengetahui teori – teori kebijakan dividen .
c. Menjelaskan bentuk – bentuk kebijakan dividen .
d. Mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai asset pemegang saham .
e. Menjelaskan aspek - aspek dalam kebijakan dividen .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kebijakan Dividen
1. Pengertian Kebijakan Dividen
b. Besarnya dividen per lembar saham bila perusahaan menetapkan kebijakan dividen
stabil sebesar Rp.1.600 per lembar kecuali bila laba per lembar saham yang diperoleh
mencapai Rp.6.000 dua periode berturut – turut , dividen akan dibayarkan menjadi Rp.2.400
per lembar .
c. Besarnya dividen bila ditentukan kebijakan dividen payout ratio sebesar 60%
d. Besarnya dividen bila ditentukan kebijakan dividen minimal sebesar Rp.1.600 dan
ditambah ekstra 40% bila laba per lembar saham yang dicapai lebih besar Rp.5.000
Dividen Dividen Extra Dividen Per
Tahun
minimal Perhitungan Jumlah Share
2001 1.600 - - 1.600
2002 1.600 - - 1.600
2003 1.600 - - 1.600
2004 1.600 40% x (6.250-5.000) 500 2.100
2005 1.600 40% x (7.500-5.000) 1.000 2.600
2006 1.600 40% x (8.125-5.000) 1.250 2.850
2007 1.600 40% x (8.750-5.000) 1.500 3.100
2008 1.600 40% x (6.875-5.000) 750 2.350
Perusahaan menentukan stock dividend sebesar 10%. Harga pasar saham Rp 4.000,-
Bagaimanakah komposisi modal sendiri setelah stock dividend?
Jawab:
Stock dividend 10%, maka ada tambahan saham sebanyak 10% x 3.000.000 =
300.000lembar.
Stock dividend meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga laba per saham
(EPS) akan menurun secara proporsional. Jadi para pemegang saham mempunyai jumlah
lembar saham yang bertambah, tetapi mempunyai EPS yang berkurang, sehingga proporsi
keuntungan totalnya tetap tidak berubah. Pembagian stock dividen akan menurunkan harga
saham sehingga tidak memberikan manfaat ekonomis, kalau kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba tidak berubah, demikian juga dengan biaya modalnya.
Dengan demikian struktur modal tidak berubah, dan nilai jual saham biasa, agio, dan
laba tidak mengalami perubahan.Tetapi harga nominal dan lembar saham berubah
proporsional.
Tujuan dari stock split:
Menurunkan harga saham, sehingga menarik pembeli/investor.
Diharapkan harga akan meningkat.
Menguntungkan bagi investor, jika dividen yang dibayar lebih besar, misalnya
sebelum dipecahkan membayar dividen Rp. 2.000 per lembar. Setelah dipecahkan hanya
membayar dividen Rp. 1.250 per lembar, maka investor akan menerima dividen Rp. 2.500
dengan nilai penyertaan yang sama besarnya.
Contoh:
PT Abadi menentukan stock split dari satu menjadi dua saham. Komposisi modal
sendiri perusahaan adalah sebagai berikut:
Setelah stock split, nilai nominal saham menjadi ½ xRp.5.000 = Rp.2.500 per lembar.
Investor yang semula memiliki 100 lembar saham setelah stock split jumlah saha, yang
dimilikinya menjadi 2 x 100 lembar = 200 lembar, meskipun total nilainya tidak mengalami
perubahan. Kekayaan investor tidak berubah, sehingga tidak ada keuntungan ekonomis yang
diperolehnya dari stock split.
Jadi ada persamaan antara Stock Devidend dan Stock Split, yaitu:
1. Keuntungan
Dari Sudut Pandang Pemegang Dari Sudut Pandang
Saham Manajemen
a. Pengumuman pembelian a. Dapat digunakan untuk
kembali sering kali dipandang sebagai akuisisi atau untuk jadi cadangan
sinyal positif oleh investor karena saham jika opsi saham digunakan ,
seringkali didorong oleh keyakinan atau obligasi konvertibel ditukar
pihak manajemen bahwa harga saham dengan saham , atau hak membeli
perusahaan terlalu rendah . saham dilaksanakan oleh pemegang
saham .
2. Kerugian
Contoh:
a. Laba per saham dan P/E Ratio sebelum kebijakan pembelian kembali saham.
b. Laba per saham setelah kebijakan pembelian kembali saham.
c. Harga saham setelah kebijakan pembelian kembali saham dengan asumsi P/E Ratio
konstan.
Jawab:
EAT = 550 juta
Payout Ratio = 50%
Outstanding share = 1,1 juta
P saham = Rp 2500 / lembar
P treasury stock = Rp 2750 / lembar
BAB III
KESIMPULAN
Dividen adalah laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang
saham.
Kebijakan dividen adalah kebijakan pembagian pendapatan yang harus diikuti dalam
membuat keputusan dividen (dibagikan/ditahan).
Kebijakan dividen merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh
manajemen dalam mengelola perusahaan. Hal ini karena kebijakan dividen memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap banyak pihak, baik perusahaan yang dikelola itu sendiri,
maupun pihak lain seperti pemegang saham dan kreditur.
Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan
pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk
deviden atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang
akan datang. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu posisi likuiditas
perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan perusahaan,
pengawasan terhadap perusahaan, kemampuan meminjam, tingkat keuntungan, stabilitas
return, dan akses kepasar modal. Pendapat tentang kebijakan deviden yaitu pendapat tentang
ketidakrelevanan deviden (irrelevant theory) dan pendapat tentang relevansi deviden
(relevant theory). Macam-macam kebijakan deviden yaitu kebijakan deviden yang stabil,
kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal ditambah jumlah ekstra
tertentu, kebijakan deviden dengan penetapan deviden payout ratio yang konstan, dan
kebijakan deviden yang stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Christopher Maladjian & Rim El Khoury (2014). “Determinants of the Dividend Policy:
An Empirical Study on theLebanese Listed Banks” International Journal of Economics and
Finance, Vol. 6, No. 4. 240
Bassam J., Hikmat A., & Osama Omar J. (2018). “The Determinants of Dividend Policy
for Non-financial Companies in Jordan”. International Journal of Economics and
Financial Issues. Vol 8. Issue 2. 199
Hairudin, H., Bakti, U., & Rachmadi, A. (2020). Implikasi Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening (Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2016). Jurnal Manajemen Bisnis,
17(2), 150–172.