DISUSUN OLEH :
1. Tri Rahmawati (11022000124)
2. Mutiara Oktavianiza (11022000041)
3. Inna Nurul Aini (11022000172)
4. Yusril Supriyadi (11022000155)
KELAS 3C AKUNTANSI
1
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan ridha-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Kebijakan Dividen” ini tepat pada waktunya.
Dengan kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam mendorong dan membantu penulis dalam pelaksanaan
penyusunan makalah,khususnya kepada:
1. Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan II, Bapak Agung Saputra, SE., MM
2. Semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Serang,
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang serta rumusan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya , maka tujuan penyusunan makalah ini , yaitu:
1.3.1. Menjelaskan konsep kebijakan dividen .
1.3.2. Mengetahui teori – teori kebijakan dividen .
1.3.3. Menjelaskan bentuk – bentuk kebijakan dividen .
1.3.4. Mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai asset pemegang saham.
1.3.5. Menjelaskan aspek - aspek dalam kebijakan dividen .
1.4. Kegunaan
Kegunaan dari penyusunan makalah ini , adalah sebagai berikut :
1.4.1. Dari aspek keilmuan (teoritis); makalah ini diharapkan agar menambah wawasan
pengembangan ilmu, khususnya ilmu pengetahuan manajemen keuangan yang berkenaan
dengan Kebijakan Dividen.
1.4.2. Dari aspek praktis; makalah ini diharapkan dapat membantu para siswa dalam memahami dan
mengetahui cara menentukan Kebijakan Dividen.
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan akan dana untuk
membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut.
8
4. Adanya unsur ketidakpastian bagi arus pendapatan masa datang dan para investor
mempunyai informasi yang sama.
5. Manajer dalam pengambilan keputusannya mengenai produksi dan investasinya disesuaikan
dengan informasi tersebut.
6. Untuk memisahkan pengaruh dividen dan pengaruh leverage, maka semua perusahaan
dianggap memiliki rasio D/S sama.
7. Perusahaan-perusahaan semestinya memiliki kelas risiko yang sama.
8. Perusahaan dengan produksi yang sekarang memiliki yield yang sama.
9
`Adalah untuk memelihara kesan para investor terhadap perusahaan tersebut, sebab apabila
suatu perusahaan menerapkan kebijakan dividen yang stabil berarti perusahaan tersebut yakin
bahwa pendapatan bersihnya juga stabil dari tahun ke tahun, meskipun perusahaan mengalami
kerugian.
2.3.2. Kebijakan Dividen Dengan Penetapan Jumlah Dividen Minimal Plus Jumlah
Ekstra Tertentu
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham tiap tahunnya.
Dalam keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan membayarkan dividen ekstra diatas
jumlah minimal tersebut.
2.3.3. Kebijakan Dividend Rayout Ratio(DPR)yang Tetap (Constant Dividend Payout
Ratio Policy).
Dalam hal ini, jumlah dividen akan berubah-ubah sesuai dengan jumlah laba bersih, tetapi
rasio antara dividen dan laba ditahan adalah tetap. Deviden yang dibayar berfluktuasi tergantung
besarnya keuntungan bagi pemegang saham.Misalnya DPO 60% dari keuntungan. Jika keuntungan
Rp 1 miliar, maka deviden yang dibayarkan sebesar 60% x Rp 1 Milyar = Rp 600 juta.
2.3.4. Kebijakan Dividen yang Fleksibel
Kebijakan dividen yang terakhir adalah penetapan dividen payout ratio yang fleksibel, yang
besarnya setiap tahun disesuaikan dengan posisi financial dan kebijakan financial dari perusahaan
yang bersangkutan.
2.4. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Asset Pemegang Saham
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba sebagai deviden atau
menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan (laba ditahan).Dividen yang
dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan,
sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan.
Konsekuensinya, tugas manajer keuangan dituntut untuk bisa menentukan kebijakan dividen yang
optimal, yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa
mendatang(Hairudin et al., 2020). Oleh karena itu, dalam menentukan kebijakan dividen
perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat
memaksimalkan nilai perusahaan.
2.5. Aspek – Aspek Dalam Kebijakan Dividen
2.5.1. Dividen Saham (Stock Devidend)
Dividen saham (stock dividen), yaitu dividen yang dibagikan perusahaan kepada para
pemegang saham dalam bentuk saham perusahaan sehingga jumlah saham perusahaan menjadi
10
bertambah. Jadi, pemberian stock dividen ini dilakukan dengan cara mengubah sebagian laba
ditahan (retained earnings) menjadi modal saham yang pada dasarnya tidak mengubah jumlah
modal sendiri. Namun demikian cash flow perusahaan tidak terganggu karena perusahaan tidak
perlu mengeluarkan uang tunai. Peristiwa ini dilakukanjika posisi kas perusahaan atau likuiditas
diperlukan oleh perusahaan. Investor dalam hal ini akan memiliki lebih banyak saham tetapi laba
per lembar saham lebih rendah. Proporsi pemilikan investor tidak mengalami perubahan.
Pengaruh kebijakan dividen terhadap :
a) Neraca
Pengaruh stock dividen terhadap neraca adalah merubah jumlah total saham menjadi
meningkat , sehingga laba , dividen , dan harga per saham seluruhnya menurun . Dengan
menggunakan dividen saham , nilai nominal tetap , tettapi pos akuntansi mengadakan pemindahan
modal dari rekening laba yang ditahan ke rekening saham biasa dan modal disetor (paid-in
capital) . Pemindahan modal dari laba yang ditahan dihitung dengan rumus :
Jumlah uang yang dipindahkan dari laba ditahan = jumlah lembar saham yang beredar x presentase
dividen saham x Harga pasar saham
b) Harga Saham
Jika dividen saham disertai dengan kenaikan dividen tunai , nilai saham perusahaan akan
meningkat . Sebaliknya jika dividen saham tidak disertai dengan kenaikan dividen tunai , atau
dilusi laba dan dividen per saha menyebabkan nilai saham akan menurun dengan persentase
sebesar dividen saham. Jadi Faktor fundamental yang menentukan harga adalah laba dan dividen
tunai per saham .
2.5.2. Pemecahan Stock (Stock Splits)
Pemecahan Stock (Stock Splits)yaitu pemecahan selembar saham menjadi n lembar saham.
Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Dengan
demikian, sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock
split tidak mempunyai nilai ekonomis. Melakukan pemecahan dalam hal, yaitu menambah jumlah
saham dengan cara melalui pengurangan nilai nominalnya. Pada contoh di atas, jumlah lembar
saham 400.000 lembar saham menjadi 2 x 400.000 lembar = 800.000 lembar. Harga nominal
saham menjadi Rp. 2.500 (Rp. 5.000/2).
Dengan demikian struktur modal tidak berubah, dan nilai jual saham biasa, agio, dan laba
tidak mengalami perubahan.Tetapi harga nominal dan lembar saham berubah proporsional.
Tujuan dari stock split:
Menurunkan harga saham, sehingga menarik pembeli/investor.
11
Diharapkan harga akan meningkat.
Menguntungkan bagi investor.
2.5.3. Pembelian Kembali Saham (Repurchasing of Stocks)
12
BAB III
KESIMPULAN
Dividen adalah laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang
saham.
Kebijakan dividen adalah kebijakan pembagian pendapatan yang harus diikuti dalam
membuat keputusan dividen (dibagikan/ditahan).
Kebijakan dividen merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh
manajemen dalam mengelola perusahaan. Hal ini karena kebijakan dividen memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap banyak pihak, baik perusahaan yang dikelola itu sendiri,
maupun pihak lain seperti pemegang saham dan kreditur.
Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan
pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk
deviden atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang
akan datang. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu posisi likuiditas
perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan perusahaan,
pengawasan terhadap perusahaan, kemampuan meminjam, tingkat keuntungan, stabilitas
return, dan akses kepasar modal. Pendapat tentang kebijakan deviden yaitu pendapat tentang
ketidakrelevanan deviden (irrelevant theory) dan Pendapat tentang relevansi deviden
(relevant theory).Macam-macam kebijakan deviden yaitu kebijakan deviden yang stabil,
kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal ditambah jumlah ekstra
tertentu, kebijakan deviden dengan penetapan deviden payout ratio yang konstan, dan
kebijakan deviden yang stabil.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hairudin, H., Bakti, U., & Rachmadi, A. (2020). Implikasi Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening (Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2016). Jurnal
Manajemen Bisnis, 17(2), 150–172.
Hairudin, H., & Desmon, D. (2020). THE EFFECT OF CAPITAL STRUCTURE ON FIRM
VALUE BY USING DIVIDEND POLICY AS AN INTERVENING VARIABLE
(Study on Pharmaceutical Sub Sector Companies). DIMENSIA (Diskursus Ilmu
Manajemen STIESA), 17(1), 70–87.
14