Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEBIJAKAN DIVIDEN

Disusun Oleh:
- Nabila (112110811)
- Rini Anggraini (112110794)
- Rika Dyah Pitaloka (112110828)
- Ibnu Andaris (112110880)
- Zachri Fahlevi (112110771)

Dosen Pengampu :
Yuki Dwi Darma, S.E.,M.M

MANAGEMENT (S1)
PRODI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang paling utama, kami panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Ridho
Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, saya tidak akan dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan baik dan rampung tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Yuki Dwi Darma, S.E.,M.M
selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan yang membimbing saya dalam
pengerjaan tugas Makalah yang berjudul “ Kebijakan Dividen “. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama sumber-
sumber yang menjadi referensi saya sehingga memudahkan dalam mengerjakan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya
ketahui. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk sekarang dan dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding dengan


jumlah lembar yang dimiliki.Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang
tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang
bukan biasanya.Dividenakan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha
akan menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila dewan
direksi menganggap layak bagi perusahaan untuk mengumumkan dividen. Dividen
merupakan hak pemegang saham (common stock), untuk mendapatkan bagian dari
keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan membagi keuntungan dalam
bentuk dividen semua pemegang saham mendapatkan haknya yang sama. Namun
pembagian dividen untuk pemegang saham preferen lebih diutamakan dari pembagian
dividen pemegang saham biasa.
Pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham adalah pendapatan yang
dihasilkan dari pembagian dividen, dimana badan usaha menyerahkan sebagian labanya,
untuk kepentingan kesejahteraan pemegang saham.Dalam pembagian dividen ada istilah
yaitu kebijakan dividen .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang di atas, adapun permasalahan
yang dibahas dalam makalah ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Kebijakan Dividen?
2. Bagaimana pola kebijakan dividen ?
3. Apa saja teori – teori kebijakan dividen ?
4. Bagaimana bentuk – bentuk kebijakan dividen ?
5. Apa pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai asset pemegang saham ?
6. Apa saja aspek dalam kebijakan dividen ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebijakan Dividen

Pengertian kebijakan dividen (Deviden Police) menurut Agus Sartono (2008:281)


menyatakan bahwa :
“Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba
ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang” .
Pengertian kebijakan dividen menurut Bambang Riyanto (2008:265) menyatakan
bahwa :
“ Kebijakan dividen adalah kebijakan yang bersangkutan dengan penentuan pembagian
pendapatan (earning) antara pengguna pendapatan untuk dibayarkan kepada para
pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti
pendapatan tersebut harus ditanam di dalam perusahaan ” .
Sedangkan pengertian kebijakan dividen menurut I Made Sudana (2011:167)
menyatakan bahwa :
“Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan pembelanjaan perusahaan,
khususnya berkaitan dengan pembelanjaan internal perusahaan.Hal ini karena besar
kecilnya dividen yang dibagikan akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang ditahan”.
2.2 Mengamati pola kebijakan dividen

Meringkas pola pembayaran dividen yang diamati akan memperjelas dengan tepat apa
yang layak teori kebijakan dividen harus dapat menjelaskan, dan juga akan memberikan
kerangka untuk membahas relevansi penelitian empiris baru-baru ini. pola yang diamati
untuk kebijakan dividen umumnya mirip dengan dokumen disebutkan dalam bab 7 untuk
struktur modal :
1. Kebijakan dividen yang diamati menunjukkan perbedaan menjelaskan, perusahaan
Inggris umumnya memiliki pembayaran tertinggi di negara industri Perusahaan
Worid, dan Amerika Utara cenderung memiliki pembayaran yang lebih tinggi
daripada perusahaan barat Perusahaan Eropa atau Jepang. Perusahaan yang berkantor
pusat di negara berkembang negara biasanya memiliki pembayaran dividen yang
sangat rendah, jika mereka membayar dividen sama sekali.
2. Kebijakan dividen yang diamati menunjukkan perbedaan menjelaskan, perusahaan
Inggris umumnya memiliki pembayaran tertinggi di negara industri Perusahaan
Worid,
dan Amerika Utara cenderung memiliki pembayaran yang lebih tinggi daripada
perusahaan barat Perusahaan Eropa atau Jepang. Perusahaan yang berkantor pusat di
negara berkembang negara biasanya memiliki pembayaran dividen yang sangat
rendah, jika mereka membayar dividen sama sekali.
3. Dalam industri, pembayaran dividen cenderung berhubungan langsung dengan ukuran
dan intensitas aset, tetapi berbanding terbalik dengan tingkat pertumbuhan.
Perusahaan besar membayar, rata-rata, bagian yang lebih besar dari pendapatan
mereka daripada bagian kecil. kaya aset perusahaan (yang mana aset berwujud
mewakili sebagian besar dari nilai total perusahaan) cenderung memiliki dividen yang
lebih tinggi aset, seperti opsi pertumbuhan, mewakili sebagian besar dari nilai total
pasar perusahaan. Selanjutnya, perusahaan yang diatur (khususnya utilitas) membayar
lebih dari pendapatan mereka daripada perusahaan yang tidak diatur.
4. Hampir semua perusahaan mempertahankan pembayaran dividen nominal konstan per
saham untuk jangka waktu yang lama. Dengan kata lain, perusahaan di mana pun
cenderung "Pembayaran dividen yang lancar, dan pembayaran ini menunjukkan
variabilitas yang jauh lebih sedikit daripada melakukan keuntungan perusahaan yang
pada akhirnya mereka didasarkan.
5. Pasar saham bereaksi positif terhadap inisiasi dan kenaikan dividen, dan memiliki
reaksi negatif yang kuat terhadap penurunan atau eliminasi dividen. Ketika sebuah
perusahaan mengumumkan pembayaran dividen tunai reguler pertamanya (inisiasi)
atau peningkatan dalam dividen per saham yang ada, harga saham perusahaan itu
biasanya meningkat sebesar satu sampai tiga persen." Namun, perusahaan yang
memotong atau menghilangkan dividen mereka sangat dihukum oleh pasar saham,
terkadang menyaksikan penurunan harga saham hingga lima puluh persen.
2.3 Teori-teori Kebijakan Dividen

1. Teori ketidakrelevanan Dividen


Beberapa kalangan berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh
terhadap harga saham perusahaan maupun terhadap biaya modalnya, jika kebijakan dividen
tidak memiliki pengaruh yang signifikan, maka hal tersebut tidak relevan. Pendukung dari teori
ini adalah Modigliani-Miller .MM menyatakan bahwa dividen tidak relevan berdasarkan
asumsi-asumsi dibawah ini:
a. pasar modal sempurna,dimana para investor mempunyai kesamaan informasi,tidak ada biaya
transaksi dan tidak ada pajak
b. para investor bersifat rasional
c. semua peserta pasar bersifat price-taker
d. adanya unsur ketidakpastian bagi arus pendapatan masa datang dan para investor mempunyai
informasi yang sama
e. manajer dalam pengambilan keputusannya mengenai produksi dan investasinya disesuaikan
dengan informasi tersebut
f. perusahaan-perusahaan semestinya memiliki kelas resiko yang sama
g. perusahaan dengan produksi yang sekarang memiliki yield yang sama
2. Teori Bird in the hand
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Litner yang berpendapat bahwa
ekuitas atau nilai perusahaan akan turun apabila rasio pembayaran dividen dinaikkan karena
para investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang
dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan seandainya para investor menerima dividen.
Gordon dan Lintner berpendapat bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai
pendapatan yang diharapkan dari dividen daripada pendapatan yang diharapkan dari
keuntungan modal.

1.4 Bentuk-bentuk kebijakan Dividen

Anda mungkin juga menyukai