Anda di halaman 1dari 68

Statistik Deskriptif

Wiji Safitri, SMB., MM,.

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pelita Bangsa
OUTLINE

BAGIAN I Statistik Deskriptif


Pengertian Statistika Pengertian dan Penggunaan
Statistika
Penyajian Data
Jenis-jenis Statistika
Ukuran Pemusatan Jenis-jenis Variabel

Ukuran Penyebaran Sumber Data Statistika

Skala Pengukuran
Angka Indeks
Beberapa Alat Bantu Belajar
Deret Berkala dan
Peramalan Alat Bantu Program Statistika
dengan Komputer
2
DEFINISI

• Statistika
Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan,
menganalisis, dan menginterprestasikan data
menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang efektif.

• Statistik
Suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari
satu angka.

3
Statistik diperlukan sbg alat utk membantu memecahkan
berbagai masalah melalui penelitian
Penelitian = penyelidikan/pencarian yg sistematik thd kebenaran
yg blm terungkap (Leedy, 1974)

4
Ciri-ciri penelitian :
• dimulai dg adanya pertanyaan
• membutuhkan pernyataan yg jelas
• membutuhkan perencanaan
• dilakukan secara bertahap
• mengajukan hipotesis
• mengemukaan fakta dan makna dg benar
• bersifat sirkuler

5
Dalam melakukan suatu penelitian harus dilandasi dengan
penggunaan metode ilmiah

Syarat metode ilmiah:


• Dasar : - fakta/data yg reliable, valid, ternilai
- teori yg relevan
• Sifat : universal, obyektif. Jujur dan terbuka. Logis, kritis,
analistis, dinamis dan inovatif

6
Data kasar (raw data) diperoleh dari hasil pengukuran suatu
variable pada sample yg diambil dari suatu populasi menggunakan
teknik pengambilan sample tertentu

Langkah-langkah kegiatan statistika utk menangani data kasar :


1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data (diurutkan atau digolongkan)
3. Penyajian data dalam tabel atau grafik
4. Penafsiran sajian data
5. Analisa data
6. Penafsiran dan pengambilan kesimpulan
7. Pemanfaat penafsiran dan kesimpulan utk penentuan kegiatan
penelitian lbih lanjut

Poin 1,2,3,4,7 disebut statistik deskriptif (tanpa analisis,
tanpa generalisasi, tanpa pengujian hipotesis, dan hanya
melakukan perhitungan-perhitungan saja) Disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (mean, modus,
median), bar-diagram, histogram, polygon, dll

Poin 1,2,3,4,5,6,7 disebut statistik inferensial (dg analisis,


generalisasi, pengujian hipotesis)

Uji t,z, F

8
JENIS-JENIS STATISTIKA Materi:
1. Penyajian data
2. Ukuran pemusatan
3. Ukuran penyebaran
4. Angka indeks
Statistika Deskriptif
5. Deret berkala dan
peramalan

Materi:
STATISTIKA 1. Probabilitas dan teori
keputusan
2. Metode sampling
3. Teori pendugaan
Statistika Induktif 4. Pengujian hipotesa
5. Regresi dan korelasi
6. Statistika
nonparametrik
9
DATA
• Himpunan nilai/variate/datum atau informasi lain yg diperoleh
dari observasi, pengukuran dan penilaian) thd suatu obyek atau
lebih

• Obyek pengamatan variable variate/nilai

• Data kualitatif = diperoleh dari hasil pengamatan


• Data kuantitatif = diperoleh dari kegiatan pengukuran atau
penilaian

10
POPULASI DAN SAMPEL

SAMPEL
POPULASI Suatu bagian dari populasi
Sebuah kumpulan dari semua tertentu yang menjadi perhatian.
kemungkinan orang-orang, benda-
benda dan ukuran lain dari objek
yang menjadi perhatian.

11
JENIS-JENIS DATA

1. Jenis kelamin
2. Warna bunga
3. Habitat, dll
Data Kualitatif
1. Jumlah
kloroplas
DATA 2. Jumlah
Data Diskret trombosit
3. Jumlah sel, dll

Data Kuantitatif
1. Berat badan
2. Jarak kota
3. Luas tanah,
Data Kontinu
dll
12
Penggolongan data statistik
• Berdasarkan sifat angka :
• Data kontinyu, yaitu data statistic yg angka-angkanya
mrpk deretan angka yg sambung-menyambung, ex; data
BB (kg): 40.3, 40.9, 50 dst
• Data diskrit, yaitu data statistic yg tidak mgk berbentuk
pecahan, ex; data jml buku perpust (buah): 50,125,350,
275 dst

13
• Berdasarkan cara menyusun angkanya :
• Data nominal, yaitu data statistic yg cara menyusunnya didasarkan
pada klasifikasi tertentu, ex; Jml mahasiswa PBiologi 2009/2010
menurut tingkat dan jenis kelaminnya
• Data ordinal/urutan, yaitu data statistic yg cara menyusun angkanya
didasarkan pada urutan/ranking,
Ex: Hasil nilai statistik berdasarkan ranking
• Data interval, yaitu data statistic dimana terdapat jarak yg sama di
antara hal-hal yg sdg diteliti

14
Berdasarkan bentuk angkanya :
• Data tunggal, yaitu data statistic yg angka-angkanya mrpk satu
unit atau satu kesatuan, tdk dikelompokkan
• Data kelompok, yaitu data statistic tiap unitnya terdiri dari
sekelompok angka, ex; 80 – 84, 75 – 79

Berdasarkan waktu pengumpulannya :


• Data seketika, yaitu data statistic yg mencerminkan keadaan
pada suatu waktu saja, ex : pada semester gasal 2009/2010
• Data urutan waktu, yaitu data statistic yg mencerminkan
keadaan dari waktu ke waktu secara berurutan, ex jumlah
mahasiswa yg lulus dari tahun 1996 - 2006

15
SUMBER DATA STATISTIKA

1. Wawancara langsung
2. Wawancara tidak
Data Primer langsung
3. Pengisian kuisioner

DATA

Data dari pihak lain:


1. BPS
Data Sekunder 2. Bank Indonesia
3. World Bank, IMF
4. FAO dll

16
Istilah dalam statistika

• Obyek = benda hidup atau mati yg diuji unsur-unsur, sifat dan


kelakuannya melalui pengamatan, pengukuran dan penilaian
guna mendpt info atau nilai-nilai yg berguna mengenai benda tsb

• VARIABEL
Suatu sifat dari obyek atau unsur dari obyek yg dpt diamati atau
diukur shg menghasilkan nilai, ukuran atau criteria lain yg dpt
bervariasi

• VARIATE
Angka/nilai ukuran/criteria lain yg dicapai suatu variabel pada
suatu individu atau unit statistic

17
• VARIASI
Adanya perbedaan antar nilai/variate/ukuran dll dari suatu
variabel pada populasi atau sampel

• VARIABILITAS
Kemungkinan utk bervariasi dr nilai suatu variable pd suatu
populasi atau sample

• PARAMETER
suatu variabel terukur yg digunakan sbg criteria utk mengevaluasi
suatu populasi atau sistem

18
• NILAI PARAMETRIK
suatu nilai dari suatu parameter yg diperoleh dari
perhitungan atau data sensus, masih harus di analisis.

• NILAI STATISTIK
suatu nilai dari suatu parameter yg diperoleh dari
perhitungan atau data sensus.

19
Statistika Parametrik:
• Membutuhkan pengukuran kuantitatif dengan data interval
atau rasio
• mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu
apakah data menyebar normal atau tidak.
• Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2
sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson,
Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik),
dll.
Statistika Nonparametrik
• Membutuhkan data dengan data ordinal dan nominal
• Merupakan statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan
bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak).
• Contoh metode Statistika non-parametrik:Binomial test, Chi-
square test, Median test, Friedman Test, dll.

21
DISTRIBUSI FREKUENSI
DEFINISI

Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai


kelas-kelas data dan dikaitkan dengan masing-masing
frekuensinya
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

• Kelebihan
Dapat mengetahui gambaran secara menyeluruh

• Kekurangan
Rincian atau informasi awal menjadi hilang
CONTOH

Distribusi Frekuensi Tinggi Badan 100 Mahasiswa UPB


Tinggi Badan Frekuensi
151-153 3
154-156 7
157-159 12
160-162 18
163-165 27
166-168 17
169-171 11
172-174 5

Sumber: Data buatan


LIMIT, BATAS, NILAI TENGAH, DAN LEBAR
KELAS

• Limit Kelas/Tepi Kelas


Nilai terkecil/terbesar pada setiap kelas
• Batas Kelas
Nilai yang besarnya satu desimal lebih sedikit dari data
aslinya
• Nilai Tengah Kelas
Nilai tengah antara batas bawah kelas dengan batas atas
kelas
• Lebar Kelas
Selisih antara batas bawah kelas dengan batas atas kelas
CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI
FREKUENSI

1) Tentukan Range atau jangkauan data (r)


2) Tentukan banyak kelas (k)
Rumus Sturgess :
k=1+3,3 log n
3) Tentukan lebar kelas (c)
c=r/k
CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI
FREKUENSI (lanjutan)

4) Tentukan limit bawah kelas pertama dan kemudian batas


bawah kelasnya
5) Tambah batas bawah kelas pertama dengan lebar kelas untuk
memperoleh batas atas kelas
6) Tentukan limit atas kelas
7) Tentukan nilai tengah kelas
8) Tentukan frekuensi
CONTOH

Data hasil ujian akhir Mata Kuliah Statistika dari 60


orang mahasiswa
23 60 79 32 57 74 52 70 82 36

80 77 81 95 41 65 92 85 55 76

52 10 64 75 78 25 80 98 81 67

41 71 83 54 64 72 88 62 74 43

60 78 89 76 84 48 84 90 15 79

34 67 17 82 69 74 63 80 85 61
JAWAB

1. Data terkecil = 10 dan Data terbesar = 98


r = 98 – 10 = 88
Jadi jangkauannya adalah sebesar 88
2. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log 60 = 6,8
Jadi banyak kelas adalah sebanyak 7 kelas
3. Lebar kelas (c) = 88 / 7 = 12,5 mendekati 13
4. Limit bawah kelas pertama adalah 10, dibuat beberapa alternatif
limit bawah kelas yaitu 10, 9, dan 8
Maka batas bawah kelas-nya adalah 9,5 ; 8,5 ; dan 7,5
JAWAB (lanjutan)

5. Batas atas kelas pertama adalah batas bawah kelas ditambah lebar
kelas, yaitu sebesar
- 9,5 + 13 = 22,5
- 8,5 + 13 = 21,5
- 7,5 + 13 = 20,5
6. Limit atas kelas pertama adalah sebesar
- 22,5 - 0,5 = 22
- 21,5 - 0,5 = 21
- 20,5 – 0,5 = 20
JAWAB (lanjutan)

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


8-20 9-21 10-22
21-33 22-34 23-35
34-46 35-47 36-48
47-59 48-60 49-61
60-72 61-73 62-74
73-85 74-86 75-87
86-98 87-99 88-100

Misal dipilih Alternatif 2


JAWAB (lanjutan)

7. Nilai tengah kelas adalah


batas bawah kelas  batas atas kelas
2
8,5  21,5
 15
2
8. Frekuensi kelas pertama adalah 3
JAWAB (lanjutan)

Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika


Interval Kelas Batas Kelas Nilai Tengah Frekuensi
9-21 8,5-21,5 15 3
22-34 21,5-34,5 28 4
35-47 34,5-47,5 41 4
48-60 47,5-60,5 54 8
61-73 60,5-73,5 67 12
74-86 73,5-86,5 80 23
87-99 86,5-99,5 93 6
Jumlah 60
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF DAN KUMULATIF

• Distribusi frekuensi relatif


Membandingkan frekuensi masing-masing kelas dengan
jumlah frekuensi total dikalikan 100 %
• Distribusi frekuensi kumulatif ada 2, yaitu distribusi frekuensi
kumulatif kurang dari dan lebih dari
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika


Frekuensi
Interval Kelas Batas Kelas Nilai Tengah Frekuensi
Relatif (%)
9-21 8,5-21,5 15 3 5
22-34 21,5-34,5 28 4 6,67
35-47 34,5-47,5 41 4 6,67
48-60 47,5-60,5 54 8 13,33
61-73 60,5-73,5 67 12 20
74-86 73,5-86,5 80 23 38,33
87-99 86,5-99,5 93 6 10

Jumlah 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
KURANG DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika

Interval Batas Kelas Frekuensi Kumulatif Persen


Kelas Kurang Dari Kumulatif
kurang dari 8,5 0 0
9-21 kurang dari 21,5 3 5
22-34 kurang dari 34,5 7 11,67
35-47 kurang dari 47,5 11 18,34
48-60 kurang dari 60,5 19 31,67
61-73 kurang dari 73,5 31 51,67
74-86 kurang dari 86,5 54 90
87-99 kurang dari 99,5 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah
Statistika
Interval Batas Kelas Frekuensi Kumulatif Persen
Kelas Lebih Dari Kumulatif
9-21 lebih dari 8,5 60 100
22-34 lebih dari 21,5 57 95
35-47 lebih dari 34,5 53 88,33
48-60 lebih dari 47,5 49 81,66
61-73 lebih dari 60,5 41 68,33
74-86 lebih dari 73,5 29 48,33
87-99 lebih dari 86,5 6 10
lebih dari 99,5 0 0
HISTOGRAM DAN POLIGON
FREKUENSI

Histogram dan Poligon Frekuensi Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statisti

25 23
Histogram
Frekuensi

20
12 Poligon Frekuensi
15
10 8
6
3 4 4
5

0 8,5 34,5 60,5 86,5


21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
OGIF

rekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah S
60 60
54
Frekuensi Kumulatif

50
40
31
30
20 19 6
11
10 7
3
0 8,5 34,5 60,5 86,5
21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
OGIF (lanjutan)

rekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Sta
60 60 57
53
Frekuensi Kumulatif

50 49
41
40
30 29

20
10 6

0 8,5 34,5 60,5 86,5


21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
OGIF (lanjutan)

Frekuensi Kumulatif Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistik
60 kurva ogif lebih dari
kurva ogif kurang dari
Frekuensi Kumulatif

50
40
30
20
10

0 8,5 34,5 60,5 86,5


21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
UKURAN PEMUSATAN
DAN LETAK DATA
UKURAN PEMUSATAN

Merupakan nilai tunggal yang mewakili semua data


atau kumpulan pengamatan dimana nilai
tersebut menunjukkan pusat data.
Yang termasuk ukuran pemusatan :
1. Rata-rata hitung
2. Median
3. Modus
4. Rata-rata ukur
5. Rata-rata harmonis
1. RATA-RATA HITUNG

Rumus umumnya :
Jumlah semua nilai data
Rata - rata hitung 
Banyaknya nilai data
1. Untuk data yang tidak mengulang
X1  X 2  ...  X n X
X 
n n
2. Untuk data yang mengulang dengan frekuensi
tertentu
f1X1  f 2 X 2  ...  f n X n fX
X 
f1  f 2  ...  f n f
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)

1. Dalam Tabel Distribusi Frekuensi


Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi fX
(X)
9-21 15 3 45
22-34 28 4 112
35-47 41 4 164
48-60 54 8 432
61-73 67 12 804
74-86 80 23 1840
87-99 93 6 558

Σf = 60 ΣfX = 3955

fX 3955
X   65,92
f 60
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)

2. Dengan Memakai Kode (U)


Interval Kelas Nilai Tengah U Frekuensi fU
(X)
9-21 15 -3 3 -9
22-34 28 -2 4 -8
35-47 41 -1 4 -4
48-60 54 0 8 0
61-73 67 1 12 12
74-86 80 2 23 46
87-99 93 3 6 18

Σf = 60 ΣfU = 55

 fU   55 
X  X0  c    54  13    65,92
 f   60 
RATA-RATA HITUNG (lanjutan)

3. Dengan pembobotan
Masing-masing data diberi bobot.

Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk mid


dan 70 untuk ujian akhir.
Bila nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian Akhir 4,
maka rata-rata hitungnya adalah :

(2)65  (3)76  (4)70


X  70,89
23 4
2. MEDIAN

Untuk data berkelompok

n 
 - F 
Med  L 0  c  2 
 f 
 
 
L 0  batas bawah kelas median
F  jumlah frekuensi semua kelas sebelum
kelas yang mengandung median
f  frekuensi kelas median
MEDIAN (lanjutan)

Contoh :
Letak median ada pada data
ke 30, yaitu pada interval 61-
73, sehingga :
Interval Frekuensi
Kelas L0 = 60,5
9-21 3 F = 19
22-34 4
35-47 4 f = 12
48-60 8
 60 
61-73 12  - 19 
74-86 23 Med  60,5  13  2   72,42
87-99 6  12 
 
Σf = 60  
3. MODUS

Untuk data berkelompok

 b1 
Mod  L 0  c  
 b1  b 2 
L 0  batas bawah kelas modus
b1  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b 2  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus
MODUS (lanjutan)

Contoh :
Data yang paling sering muncul
adalah pada interval 74-86,
sehingga :
Interval Frekuensi
Kelas L0 = 73,5
9-21 3
22-34 4 b1 = 23-12 = 11
35-47 4
48-60 8 b2 = 23-6 =17
61-73 12
74-86 23  11 
87-99 6 Mod  73,5  13    78,61
 11  17 
Σf = 60
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA HITUNG,
MEDIAN, DAN MODUS

Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data :


1) Jika nilai ketiganya hampir sama maka kurva mendekati simetri.
2) Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka kurva miring ke kanan.
3) Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka kurva miring ke kiri.
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA
HITUNG, MEDIAN, DAN MODUS (lanjutan)

Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat


hubungan :

Rata-rata hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung-Median)

X - Mod  3 X  Med 
4. RATA-RATA UKUR

Digunakan apabila nilai data satu dengan yang lain


berkelipatan.
G  n X1.X 2 ....X n
Untuk data tidak berkelompok
  log X 
G  antilog  
 n 
Untuk data berkelompok

  f log X 
G  antilog  
 f 
RATA-RATA UKUR (lanjutan)

Contoh :
Interval Nilai Tengah Frekuensi log X f log X
Kelas (X)
9-21 15 3 1,18 3,54
22-34 28 4 1,45 5,8
35-47 41 4 1,61 6,44
48-60 54 8 1,73 13,84
61-73 67 12 1,83 21,96
74-86 80 23 1,90 43,7
87-99 93 6 1,97 11,82

Σf = 60 Σf log X = 107,1

 107,1 
G  antilog    60,95
 60 
5. RATA-RATA HARMONIS

Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk


pecahan atau desimal.
Untuk data tidak berkelompok n
RH 
1
 
X
Untuk data berkelompok
f
RH 
f 
 
X
RATA-RATA HARMONIS (lanjutan)

Contoh :
Interval Nilai Tengah Frekuensi f/X
Kelas (X)
9-21 15 3 0,2
22-34 28 4 0,143
35-47 41 4 0,098
48-60 54 8 0,148
61-73 67 12 0,179
74-86 80 23 0,288
87-99 93 6 0,065

Σf = 60 Σf / X = 1,121

60
RH   53,52
1,121
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL

1. Kuartil
Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil)
dibagi empat bagian yang sama besar.

Ada 3 jenis yaitu kuartil pertama (Q1) atau kuartil bawah, kuartil
kedua (Q2) atau kuartil tengah, dan kuartil ketiga (Q3) atau kuartil
atas.
KUARTIL (lanjutan)

Untuk data tidak berkelompok


in  1
Q i  nilai ke - , i  1,2,3
4
Untuk data berkelompok

 in 
 - F  L0 = batas bawah kelas kuartil
Q i  L 0  c 4  , i  1,2,3 F = jumlah frekuensi semua
 f 
  kelas sebelum kelas kuartil Qi
 
f = frekuensi kelas kuartil Qi
KUARTIL (lanjutan)

Contoh :
Interval Nilai Frekuensi Q1 membagi data menjadi 25 %
Kelas Tengah Q2 membagi data menjadi 50 %
(X)
Q3 membagi data menjadi 75 %
9-21 15 3
22-34 28 4
35-47 41 4 Sehingga :
48-60 54 8
61-73 67 12
74-86 80 23
87-99 93 6
Q1 terletak pada 48-60
Q2 terletak pada 61-73
Σf = 60
Q3 terletak pada 74-86
KUARTIL (lanjutan)
 1.60 
Untuk Q1, maka :  - 11 
Q1  47,5  13 4   54
 8 
 
 

Untuk Q2, maka :  2.60 


 - 19 
Q 2  60,5  13 4   72,42
 12 
 
 
Untuk Q3, maka :  3.60 
 - 31 
Q 3  73,5  13 4   81,41
 23 
 
 
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan)

2. Desil
Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil)
dibagi sepuluh bagian yang sama besar.
DESIL (lanjutan)

Untuk data tidak berkelompok

in  1
D i  nilai ke - , i  1,2,3,...,9
Untuk data berkelompok 10
L0 = batas bawah kelas desil Di
F = jumlah frekuensi semua
 in  kelas sebelum kelas desil Di
 -F
D i  L 0  c 10  , i  1,2,3,...,9 f = frekuensi kelas desil Di
 f 
 
 
DESIL (lanjutan)

Contoh :
Interval Nilai Frekuensi D3 membagi data 30%
Kelas Tengah
(X) D7 membagi data 70%
9-21 15 3
22-34 28 4
35-47
48-60
41
54
4
8
Sehingga :
61-73 67 12
74-86 80 23
87-99 93 6
D3 berada pada 48-60
Σf = 60
D7 berada pada 74-86
DESIL (lanjutan)

 3.60 
 - 11 
D 3  47,5  13 10   58,875
 8 
 
 

 7.60 
 - 31 
D 7  73,5  13 10   79,72
 23 
 
 
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan)

3. Persentil
Untuk data tidak berkelompok

in  1
Untuk data berkelompok
Pi  nilai ke - , i  1,2,3,...,99
100

 in 
 - F 
Pi  L 0  c 100  , i  1,2,3,...,99
 f 
 
 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai