Powerpoint Templates
OUTLINE
Skala Pengukuran
Angka Indeks
Beberapa Alat Bantu Belajar
Deret Berkala dan
Peramalan Alat Bantu Program Statistika
dengan Komputer
2
DEFINISI
• Statistika
Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan,
menganalisis, dan menginterprestasikan data
menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang efektif.
• Statistik
Suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari
satu angka.
3
Biostatistika yaitu penerapan metode statistika dalam memecahkan
permasalahan dalam bidang biologi
Mencari deskripsi suatu variable
4
Ciri-ciri penelitian :
dimulai dg adanya pertanyaan
membutuhkan pernyataan yg jelas
membutuhkan perencanaan
dilakukan secara bertahap
mengajukan hipotesis
mengemukaan fakta dan makna dg benar
bersifat sirkuler
5
Dalam melakukan suatu penelitian harus dilandasi
dengan penggunaan metode ilmiah
- teori yg relevan
Sifat : universal, obyektif. Jujur dan terbuka. Logis,
6
Data kasar (raw data) diperoleh dari hasil pengukuran suatu
variable pada sample yg diambil dari suatu populasi
menggunakan teknik pengambilan sample tertentu
5. Analisa data
8
JENIS-JENIS STATISTIKA Materi:
1. Penyajian data
2. Ukuran pemusatan
3. Ukuran penyebaran
4. Angka indeks
Statistika Deskriptif
5. Deret berkala dan
peramalan
Materi:
STATISTIKA 1. Probabilitas dan teori
keputusan
2. Metode sampling
3. Teori pendugaan
Statistika Induktif 4. Pengujian hipotesa
5. Regresi dan korelasi
6. Statistika
nonparametrik
9
DATA
Himpunan nilai/variate/datum atau informasi lain yg
10
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI SAMPEL
Sebuah kumpulan dari semua Suatu bagian dari populasi
kemungkinan orang-orang, tertentu yang menjadi
benda-benda dan ukuran lain perhatian.
dari objek yang menjadi
perhatian.
11
JENIS-JENIS DATA
1. Jenis kelamin
2. Warna bunga
3. Habitat, dll
Data Kualitatif
1. Jumlah
kloroplas
DATA 2. Jumlah
Data Diskret trombosit
3. Jumlah sel, dll
Data Kuantitatif
1. Berat badan
2. Jarak kota
3. Luas tanah,
Data Kontinu
dll
12
Penggolongan data statistik
Berdasarkan sifat angka :
13
Berdasarkan cara menyusun angkanya :
Data nominal, yaitu data statistic yg cara menyusunnya didasarkan
14
Berdasarkan bentuk angkanya :
Data tunggal, yaitu data statistic yg angka-angkanya mrpk
15
SUMBER DATA STATISTIKA
1. Wawancara langsung
2. Wawancara tidak
Data Primer langsung
3. Pengisian kuisioner
DATA
16
Istilah dalam statistika
Obyek = benda hidup atau mati yg diuji unsur-unsur,
sifat dan kelakuannya melalui pengamatan, pengukuran
dan penilaian guna mendpt info atau nilai-nilai yg berguna
mengenai benda tsb
VARIABEL
Suatu sifat dari obyek atau unsur dari obyek yg dpt
diamati atau diukur shg menghasilkan nilai, ukuran atau
criteria lain yg dpt bervariasi
VARIATE
Angka/nilai ukuran/criteria lain yg dicapai suatu variabel
pada suatu individu atau unit statistic
17
VARIASI
Adanya perbedaan antar nilai/variate/ukuran dll dari suatu
variabel pada populasi atau sampel
VARIABILITAS
Kemungkinan utk bervariasi dr nilai suatu variable pd
suatu populasi atau sample
PARAMETER
suatu variabel terukur yg digunakan sbg criteria utk
mengevaluasi suatu populasi atau sistem
18
NILAI PARAMETRIK
suatu nilai dari suatu parameter yg diperoleh dari
perhitungan atau data sensus, masih harus di
analisis.
NILAI STATISTIK
suatu nilai dari suatu parameter yg diperoleh dari
perhitungan atau data sensus.
19
Statistika Parametrik:
• Membutuhkan pengukuran kuantitatif dengan data
interval atau rasio
• mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data,
yaitu apakah data menyebar normal atau tidak.
• Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2
sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson,
Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA
parametrik), dll.
Statistika Nonparametrik
Membutuhkan data dengan data ordinal dan nominal
21
DISTRIBUSI FREKUENSI
DEFINISI
Kelebihan
Dapat mengetahui gambaran secara menyeluruh
Kekurangan
Rincian atau informasi awal menjadi hilang
CONTOH
80 77 81 95 41 65 92 85 55 76
52 10 64 75 78 25 80 98 81 67
41 71 83 54 64 72 88 62 74 43
60 78 89 76 84 48 84 90 15 79
34 67 17 82 69 74 63 80 85 61
JAWAB
Jumlah 60 100
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG
DARI
Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika
Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah
Statistika
Interval Batas Kelas Frekuensi Kumulatif Persen
Kelas Lebih Dari Kumulatif
9-21 lebih dari 8,5 60 100
22-34 lebih dari 21,5 57 95
35-47 lebih dari 34,5 53 88,33
48-60 lebih dari 47,5 49 81,66
61-73 lebih dari 60,5 41 68,33
74-86 lebih dari 73,5 29 48,33
87-99 lebih dari 86,5 6 10
lebih dari 99,5 0 0
HISTOGRAM DAN POLIGON
FREKUENSI
Histogram dan Poligon Frekuensi Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statisti
25 23
Histogram
Frekuensi
20
12 Poligon Frekuensi
15
10 8
6
3 4 4
5
rekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah S
60 60
54
Frekuensi Kumulatif
50
40
31
30
20 19 6
11
10 7
3
0 8,5 34,5 60,5 86,5
21,5 47,5 73,5 99,5 Nilai
OGIF (lanjutan)
rekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Sta
60 60 57
53
Frekuensi Kumulatif
50 49
41
40
30 29
20
10 6
Frekuensi Kumulatif Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistik
60 kurva ogif lebih dari
kurva ogif kurang dari
Frekuensi Kumulatif
50
40
30
20
10
fX 3955
X 65,92
f 60
RATA-RATA HITUNG
(lanjutan)
2. Dengan Memakai Kode (U)
Interval Kelas Nilai Tengah U Frekuensi fU
(X)
9-21 15 -3 3 -9
22-34 28 -2 4 -8
35-47 41 -1 4 -4
48-60 54 0 8 0
61-73 67 1 12 12
74-86 80 2 23 46
87-99 93 3 6 18
Σf = 60 ΣfU = 55
fU 55
X X0 c 54 13 65,92
f 60
RATA-RATA HITUNG
(lanjutan)
3. Dengan pembobotan
Masing-masing data diberi bobot.
n
-F
Med L 0 c 2
f
L 0 batas bawah kelas median
F jumlah frekuensi semua kelas sebelum
kelas yang mengandung median
f frekuensi kelas median
MEDIAN (lanjutan)
Contoh :
Letak median ada pada
data ke 30, yaitu pada
Interval Frekuensi interval 61-73, sehingga :
Kelas
L0 = 60,5
9-21 3
22-34 4 F = 19
35-47 4
f = 12
48-60 8 60
61-73 12 - 19
74-86 23 Med 60,5 13 2 72,42
12
87-99 6
Σf = 60
3. MODUS
Untuk data berkelompok
b1
Mod L 0 c
b1 b 2
L 0 batas bawah kelas modus
b1 selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b 2 selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus
MODUS (lanjutan)
Contoh :
Data yang paling sering
muncul adalah pada interval
Interval Frekuensi 74-86, sehingga :
Kelas
L0 = 73,5
9-21 3
22-34 4 b1 = 23-12 = 11
35-47 4
48-60 8 b2 = 23-6 =17
61-73 12
11
74-86 23 Mod 73,5 13 78,61
87-99 6
11 17
Σf = 60
HUBUNGAN EMPIRIS ANTARA NILAI RATA-RATA HITUNG,
MEDIAN, DAN MODUS
X - Mod 3 X Med
4. RATA-RATA UKUR
Digunakan apabila nilai data satu dengan yang lain
berkelipatan.
G X1.X 2 ....X n
n
107,1
G antilog 60,95
60
5. RATA-RATA HARMONIS
Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk
pecahan atau desimal.
Untuk data tidak berkelompok RH n
1
X
Untuk data berkelompok
f
RH
f
X
RATA-RATA HARMONIS
(lanjutan)
Contoh :
Interval Nilai Frekuensi f/X
Kelas Tengah (X)
9-21 15 3 0,2
22-34 28 4 0,143
35-47 41 4 0,098
48-60 54 8 0,148
61-73 67 12 0,179
74-86 80 23 0,288
87-99 93 6 0,065
Σf = 60 Σf / X = 1,121
60
RH 53,52
1,121
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL
1. Kuartil
Kelompok data yang sudah diurutkan
(membesar atau mengecil) dibagi empat
bagian yang sama besar.
2. Desil
Kelompok data yang sudah diurutkan
(membesar atau mengecil) dibagi
sepuluh bagian yang sama besar.
DESIL (lanjutan)
Untuk data tidak berkelompok
i n 1
D nilai ke -
i , i 1,2,3,...,9
10
7.60
- 31
D 7 73,5 13 10 79,72
23
KUARTIL, DESIL, PERSENTIL (lanjutan)
3. Persentil
Untuk data tidak berkelompok
i n 1
Pi nilai ke - , i 1,2,3,...,99
100
Untuk data berkelompok
in
-F
Pi L 0 c 100 , i 1,2,3,...,99
f