Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEBIJAKAN DIVIDEN

DISUSUN OLEH:
AULYA RAHMI PUTRI
20180410314

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya, maka
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Manajemen Keuangan
yang berjudul “KEBIJAKAN DEVIDEN“. Saya hanturkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Terutama kepada Ibu Alien Akmalia sebagai dosen
pengampu mata kuliah ini.

Dalam Penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan, baik
dalam materi maupun cara penulisan, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat saya harapkan demi menyempurnakan isi makalah ini. Saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung atas sumber- sumber materi sebagai bahan
referensi yang membantu saya dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya saya
berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah
memberikan bantuan.

Yogyakarta, 22 Desember 2019

Penyusun

Aulya Rahmi Putri

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
BAB I ...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................1
Rumusan Masalah ..................................................................................................................2
Maksud dan Tujuan................................................................................................................2
BAB II ..........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Dividen.....................................................................................................3
2.2 Pengertian Kebijakan Dividen ..........................................................................................4
2.3 Teori-teori Kebijakan Dividen ..........................................................................................6
2.4 Faktor-faktor Kebijakan Dividen ......................................................................................8
2.5 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Asset Pemegang Saham .............................9
2.6 Apakah Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan?
..............................................................................................................................................10
2.7 Mekanisme pembagian Dividen ....................................................................................11
2.8 Aspek dalam Kebijakan Dividen .....................................................................................13
BAB III .......................................................................................................................................16
PENUTUP ..................................................................................................................................16
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas.
Tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan pada
dasarnya adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai pasar dapat
memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimal apabila
harga saham perusahaan tersebut meningkat. Berbagai kebijakan yang
diambil oleh manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai
perusahaan melalui kemakmuran pemilik dan para pemegang saham
yang tercermin pada harga saham (Brigham dan Houston, 2006). Dalam
peningkatan nilai perusahaan ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dengan baik yaitu profitabilitas, leverage, kepemilikan
institusional, investment opportunity set (IOS) dan kebijakan dividen.

Selain beberapa faktor diatas yang menjadi signal bagi investor


dalam menilai baik buruknya perusahaan adalah kebijakan dividen.
Kebijakan dividen merupakan penentuan besarnya porsi keuntungan yang
akan diberikan kepada pemegang saham. Pada dasarnya, laba tersebut
bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk di investasikan kembali di
dalam perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan yaitu
memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham dan meningkatkan
nilai perusahaan.

Kebijakan dividen tersebut juga dipandang untuk menciptakan


keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa
mendatang sehingga memaksimumkan harga saham. Faktor-faktor
penjelas dari kebijakan dividen merupakan hal yang cukup penting untuk

1
dipelajari karena model menunjukkan bahwa harga saham merupakan
present value dari dividen di masa mendatang.

Rumusan Masalah

1. Apa itu Dividen


2. Apa itu Kebijakan Dividen?
3. Apa saja teori-teori Kebijakan Deviden?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan Deviden?
5. Apakah Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Asset
Pemegang Saham?
6. Apakah Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan?
7. Bagaimana mekanisme pembagian Dividen?
8. Apa saja aspek dalam Kebijakan Dividen?

Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui apa itu Dividen


2. Mengetahui apa itu Kebijakan Dividen
3. Mengetahui teori-teori Kebijakan Dividen
4. Mengetahui factor-faktor Kebijakan Dividen
5. Mengetahui pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Asset
Pemegang Saham
6. Mengetahui Kebijakan Dividen berpengaruh positif terhadap Nilai
Perusahaan
7. Mengetahui mekanisme pembagian Dividen
8. Mengetahui aspek dalam Kebijakan Dividen

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dividen


Dividen adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para
pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang
tunai (kas), saham perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen
haruslah diumumkan oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi
kewajiban perusahaan. Terdapat beberapa tanggal penting yang menjadi
perhatian dalam prosedur pembagian dividen :

1. Tanggal Pengumuman (declaration date) adalah tanggal pada saat


direksi mengumumkan dividen. Pada tanggal tersebut dividen
menjadi kewajiban perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan.
Tanggal pengumuman ini biasanya beberapa minggu sebelum
tanggal pembayaran dividen.
2. Cum Dividend adalah tanggal dimana seluruh pemegang saham
perusahaan sampai batas tanggal tersebut berhak mendapatkan
dividen.
3. Tanggal pencatatan (date of record) merupakan tanggal yang
dipilih oleh dewan direksi untuk mendaftar para pemegang saham
yang berhak menerima dividen. Karena waktu yang tersita untuk
menyusun daftar para pemegang saham, maka tanggal pencatatan
biasanya dua atau tiga minggu setelah tanggal pengumuman
dividen dan sebelum tanggal pembayaran dividen.
4. Ex Dividend yaitu tanggal dimana pemegang saham tidak lagi
berhak mendapat dividen.
5. Tanggal Pembayaran (date of payment) adalah tanggal dividen
benarbenar dibayarkan. Pembayaran biasanya berlangsung
beberapa minggu setelah tanggal pengumuman dividen.

3
Istilah dividen biasanya dipahami sebagai distribusi kas oleh
perseroan kepada pemegang sahamnya. Dividen dinyatakan sebagai
jumlah spesifik per lembar saham biasa. Dividen kas adalah pembagian
laba oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Jumlah yang
diterima sepadan dengan banyaknya jumlah lembar saham yang
dimilikinya. Biasanya terdapat kondisi yang dipertimbangkan oleh
perusahaan untuk membayar dividen kas, yaitu saldo laba yang
mencukupi, kas yang memadai, dan tindakan formal oleh dewan direksi.
Jumlah saldo yang besar tidak harus berarti bahwa perusahaan mampu
mambayar dividen. Dana kas perlu pula tersedia dengan jumlah memadai
yang melebihi kebutuhan-kebutuhan operasi normal. Dewan direksi tidak
wajib mengumumkan dividen setiap tahun, bahkan walaupun terdapat
saldo kas yang cukup besar untuk membagikan dividen.

2.2 Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan


dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen (dividend
policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan
investasi di masa yang akan datang.

Ditinjau dari memaksimumkan rentabilitas modal sendiri, maka


kebijakan dividen perlu memperhatikan rentabilitas aktiva dan tingkat
bunga. Dikatakan demikian, Karen apabila kebijakan menetapkan bahwa
laba ditahan semakin besar berarti perusahaan ini menggunakan metode
pendanaan dengan menambah modal sendiri, yakni pendanaan internal.

Kebijakan dividen merupakan salah satu sumber konflik antara


manajemen dan principal karena dividen dapat merupakan suatu sinyal
yang diberikan perusahaan kepada investor. Dividen yang dibayarkan

4
secara tunai maupun konversi dengan saham mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dan prospek yang baik di masa
yang akan datang. Kebijakan Dividen Aktif dan Pasif bias dijelaskan
sebagai berikut :

1. Dividen Sebagai Sisa Pasif

Pembahasan mengenai dividen sebagai sisa pasif akan diawali


melalui perhatian kita terhadap hal-hal yang terkait dengan dua
pertanyaan penting, dapatkah pembayaran dividen kas mempengaruhi
kekayaan para pemegang saham? Apabila ya, berapa rasio DPR yang
akan memaksimumkan kekayaan para pemegang saham? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, pertama kita perlu menentukan kebijakan
dividen perusahaan sebagai keputusan pembelanjaan tersendiri yang
melibatkan penahanan pendapatan berupa laba ditahan atau
membayarkan sebagian/semuanya kepada para pemegang saham
sebagai dividen kas (pembelian kembali saham perusahaan kita
kesampingkan dulu).

Sepanjang perusahaan mempunyai proyek investasi yang


mempunyai laba melebihi yang disyaratkan maka perusahaan akan
menggunakan kelebihan tersebut dan ditambah agio saham (kelebihan
harga sekuritas di atas nilai nominal) untuk mendukung pembelanjaan
proyek tersebut. Apabila pendapatannya sisa setelah digunakan untuk
membelanjai semua kesempatan investasi yang diterima, maka sisanya
digunakan untuk membayar dividen kas kepada para pemegang saham.
Apabila tidak ada sisa, berarti tidak ada pembayaran dividen kas. Apabila
laba yang ditahan ditambah surat berharga yang ada masih kurang untuk
membelanjai proyek investasi tersebut, maka perusahaan akan
mengeluarkan saham baru untuk memenuhi kekurangannya.

2. Ketidakrelevanan Dividen

5
Modigliani & Miller (M&M) menyediakan argumentasi terbaik untuk
ketidakrelevanan dividen. Mereka menyatakan bahwa keputusan investasi
yang ditentukan perusahaan, DPR adalah pelengkap belaka dan DPR
tidak mempengaruhi kekayaan para pemegang saham. M&M
berargumentasi bahwa nilai perusahaan ditentukan tersendiri oleh
kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (laba),
atau kebijakan investasi. Jadi, pembagian pendapatan perusahaan
menjadi dividen dan laba yang ditahan tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.

2.3 Teori-teori Kebijakan Dividen

1. Dividend Irrelevance Theory (Dividen Tidak Relevan)

Beberapa kalangan berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak


mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan maupun
terhadap biaya modalnya. Jika kebijakan dividen tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan, maka hal tersebut tidak relevan.

Pendukung dari tidak relevannya kebijakan dividen adalah


Modigliani- Miller (MM). Mereka berpendapat bahwa bagaimanapun
kebijakan dividen itu memang tidak mempengaruhi harga saham maupun
kemakmuran pemegang saham. Lebih lanjut MM berpendapat bahwa nilai
perusahaan ditentukan oleh earning power dan asset perusahaan
tersebut. Dengan demikian nilai perusahaan ditentukan oleh keputusan
investasi.

2. Teori Bird in The Hand

Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon (1959) dan John Lintner
(1956) yang berpendapat bahwa ekuitas atau nilai perusahaan akan turun
apabila rasio pembayaran dividen dinaikkan, karena para investor kurang
yakin terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang

6
dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan seandainya para investor
menerima dividen. Gordon dan Lintner berpendapat bahwa sesungguhnya
investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dari dividen
daripada pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal.

MM dalam hal ini tidak setuju bahwa ekuitas atau nilai perusahaan
tidak tergantung pada kebijakan dividen, yang menyiratkan bahwa
investor tidak peduli antara dividen dengan keuntungan modal. MM
menamakan pendapat Gordon- Lintner sebagai kekeliruan bird-in-the-
hand, yakni: mendasarkan pada pemikiran bahwa investor memandang
satu burung di tangan lebih berharga dibandingkan seribu burung di
udara. Dengan demikian, perusahaan yang mempunyai dividend payout
ratio yang tinggi akan mempunyai nilai perusahaan yang tinggi pula.

Namun menurut pandangan MM, kebanyakan investor


merencanakan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka dalam
saham dari perusahaan bersangkutan atau perusahaan sejenis, dan
dalam banyak kasus, tingkat risiko dari arus kas perusahaan bagi investor
dalam jangka panjang hanya ditentukan oleh tingkat risiko arus kas
operasinya, bukan oleh kebijakan pembagian dividen.

3. Teori Preferensi Pajak

Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan


bahwa investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah
dari pada yang tinggi, yaitu:

 Keuntungan modal dikenakan tarif pajak lebih rendah dari


pada pendapatan dividen. Untuk itu investor yang kaya
(yang memiliki sebagian besar saham) mungkin lebih suka
perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba ke
dalam perusahaan. Pertumbuhan laba mungkin dianggap
menghasilkan kenaikkan harga saham, dan keuntungan

7
modal yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen
yang pajaknya tinggi.
 Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham
terjual, sehingga ada efek nilai waktu.
 Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia
meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal
yang terutang.

Karena adanya keuntungan-keuntungan pajak ini, para investor


mungkin lebih suka perusahaan menahan sebagian besar laba
perusahaan. Jika demikia para investor akan mau membayar lebih tinggi
untuk perusahaan yang pembagian dividennya rendah daripada untuk
perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi.

2.4 Faktor-faktor Kebijakan Dividen

Dalam membagikan dividen, perusahaan harus memperhatikan


beberapa faktor, antara lain:

 Dividend Payout Ratio industri di mana perusahaan itu


berada. Artinya, perusahaan tidak boleh mengabaikan
kebijakan dividen perusahan lain.
 Kesempatan investasi. Kebijakan dividen perusahaan jangan
sampai mengorbankan proyek yang dapat meningkatkan
value pemegang saham di masa yang akan datang.
Semakin besar kesempatan investasi maka dividen yang
bisa dibagikan akan semakin sedikit.
 Profitabilitas dan Likuiditas. Kebijakan dividen perusahaan
sebaiknya memperhitungkan profitabilitas dan likuiditas
perusahaan. Aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa
membayar dividen atau meningkatkan dividen. Alasan lain

8
pembagian dividen adalah untuk menghindari akuisisi oleh
perusahaan lain.
 Akses ke pasar keuangan. Jika perusahaan mempunyai
akses ke pasar keuangan yang baik, perusahaan bisa
membayar dividen lebih tinggi. Akses yang baik bisa
membantu perusahaan memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
 Pertumbuhan pendapatan perusahaan. Jika pendapatan
perusahaan mengalami pertumbuhan, maka jumlah
pembayaran dividen dapat dinaikkan. Sebab dengan adanya
tambahan pendapatan maka dividen dan laba ditahan juga
bertambah.
 Prefensi pemegang saham dan keleluasaan untuk
menyimpang dari maksimisasi kemakmuran.
 Ketersediaan dan biaya alternatif sumber dana. Apabila
biaya modal tinggi, maka penggunaan laba ditahan akan
semakin menarik.
 Pembatasan-pembatasan yang diberikan kreditur. Kadang-
kadang para kreditur bisa memberikan batasan mengenai
jumlah pembayaran dividen yang boleh dilakukan
perusahaan. Tindakan itu biasanya dilakukan agar
perusahaan mampu mengarahkan usahanya dalam
pelunasan hutang.

2.5 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Asset Pemegang Saham

Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba


sebagai deviden atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam
perusahaan (laba ditahan). Dividen yang dibayarkan kepada para
pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing
perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari
manajemen perusahaan. Konsekuensinya, tugas manajer keuangan

9
dituntut untuk bisa menentukan kebijakan dividen yang optimal, yang
menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan
dimasa mendatang.

Oleh karena itu, dalam menentukan kebijakan dividen perusahaan


perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Berdasarkan pada
pemikiran di atas, penulis mencoba untuk melakukan penelitian dalam
skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Kebijakan Dividen dan
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham” . Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor kebijakan dividen yang meliputi posisi
solvabilitas, posisi likuiditas, tingkat keuntungan (ROA), dan ukuran
perusahaan baik secara simultan maupun parsial terhadap nilai
perusahaan yang tercermin pada harga pasar saham perusahaan pada
sektor industri perbankan tahun 2003.

Dalam penelitian ini unit observasi yang digunakan adalah 19


perusahaan pada sektor industri perbankan yang sudah go public atau
sudah terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan pengujian
secara simultan, faktor-faktor kebijakan dividen mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan dengan nilai
koefisien determinasi sebesar 44.02%. Berdasarkan pengujian secara
parsial, hanya terdapat faktor kebijakan dividen yang berpengaruh
signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan, yaitu tingkat
keutungan (ROA). Sedangkan tiga faktor kebijakan dividen lainnya, yaitu
posisi solvabilitas, posisi likuiditas, dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan.

2.6 Apakah Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai


perusahaan?

10
Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang
saham oleh perusahaan, apabila perusahaan membayarkan lebih banyak
dividen maka hal tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan karena
dengan banyaknya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham
maka calon investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan
yang membagikan dividen yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan signaling theory, dimana investor
diharapkan akan menangkap signal bahwa perusahaan mempunyai
prospek yang baik dan investor akan berinvestasi diperusahaan tersebut.

2.7 Mekanisme pembagian Dividen

Secara umum mekanisme pembagian dividen terbagi dua yaitu


jadwal dan tata cara pembagian dividen. Mekanisme ini tergantung pada
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang umumnya
diadakan per tahun. Berikut mekanisme pembagian dividen:

1. Jadwal Pembagian Dividen

Harga saham akan bergerak seiring dengan pengumuman


pembagian dividen yang akan dilakukan oleh perusahaan. Secara
umum harga saham akan bergerak naik sesuai dengan besarnya
dividen yang akan dibagikan perusahan sampai dengan cum dividend
date. Kemudian harga saham akan turun kembali pada tingkat
wajarnya pada ex-dividend date. Berikut jadwal pembayaran dividen
yang harus diperhatikan pemegang saham, yaitu:

 Declaration Date, yaitu tanggal pengumuman resmi dari


emiten/perusahaan untuk melakukan pembagian dividen.
 Cum-Dividend Date, yaitu tanggal terakhir
transaksi/perdagangan saham dimana pembeli saham

11
memperoleh hak atas dividen yang dibagikan
perusahaan.
 Ex-Dividend Date, yaitu tanggal dimana investor sudah
memiliki hak untuk memperoleh dividen dan sudah boleh
untuk menjual saham yang dimilikinya.
 Date of Record/ Recording Date, yaitu tanggal dimana
investor harus terdaftar atau menentukan daftar nama
dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sehingga ia
mempunyai hak yang diperuntukan bagi pemegang
saham.
 Payment Date / Distribution Date, yaitu tanggal dimana
perusahaan membagikan dividen kepada pemegang
saham.

2. Tata Cara Pembagian Dividen

Berikut ini tata cara pembagian dividen secara tunai:

a. Menemtukan tanggal dan jam pendaftaran pemegang


saham yang berhak menerima pembagian dividen tunai
kepada perseroan/perusahaan yang bersangkutan.
b. Menentukan distribusi pembagian dividen tunai, dapat
melalui:

 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI


(koloktif)
 Broker

Hal ini tergantung lewat perantara mana pemegang


saham mengalokasikan bagian dividen tunainya.

12
c. Menentukan tanggal dan jam pembagian dividen tunai
kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan.
d. Menentukan tarif dan perhitungan pajak.
e. Menentukan tarif dan perhitungan pajak bagi pemegang
saham apabila yang bersangkutan merupakan wajib
pajak luar negeri.

2.8 Aspek dalam Kebijakan Dividen

1. Dividen Saham (Stock Devidend)

Dividen saham (stock dividen), yaitu dividen yang dibagikan


perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham
perusahaan sehingga jumlah saham perusahaan menjadi bertambah.
Jadi, pemberian stock dividen ini dilakukan dengan cara mengubah
sebagian laba ditahan (retained earnings) menjadi modal saham yang
pada dasarnya tidak mengubah jumlah modal sendiri. Namun demikian
cash flow perusahaan tidak terganggu karena perusahaan tidak perlu
mengeluarkan uang tunai. Peristiwa ini dilakukan jika posisi kas
perusahaan atau likuiditas diperlukan oleh perusahaan. Investor dalam
hal ini akan memiliki lebih banyak saham tetapi laba per lembar saham
lebih rendah. Proporsi pemilikan investor tidak mengalami perubahan.

Pengaruh kebijakan dividen terhadap :


a) Neraca
Pengaruh stock dividen terhadap neraca adalah
merubah jumlah total saham menjadi meningkat ,
sehingga laba , dividen , dan harga per saham
seluruhnya menurun . Dengan menggunakan dividen
saham , nilai nominal tetap , tettapi pos akuntansi
mengadakan pemindahan modal dari rekening laba yang

13
ditahan ke rekening saham biasa dan modal disetor
(paid-in capital) . Pemindahan modal dari laba yang
ditahan dihitung dengan rumus :
Jumlah uang yang dipindahkan dari laba ditahan =
jumlah lembar saham yang beredar x presentase dividen
saham x Harga pasar saham
b) Harga Saham
Jika dividen saham disertai dengan kenaikan dividen
tunai , nilai saham perusahaan akan meningkat .
Sebaliknya jika dividen saham tidak disertai dengan
kenaikan dividen tunai , atau dilusi laba dan dividen per
saha menyebabkan nilai saham akan menurun dengan
persentase sebesar dividen saham. Jadi Faktor
fundamental yang menentukan harga adalah laba dan
dividen tunai per saham .
2. Pemecahan Stock (Stock Splits)

Pemecahan Stock (Stock Splits) yaitu pemecahan selembar


saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru
setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Dengan
demikian, sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari
perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai
ekonomis. Melakukan pemecahan dalam hal, yaitu menambah jumlah
saham dengan cara melalui pengurangan nilai nominalnya.

3. Pembelian Kembali Saham (Repurchasing of Stocks)

Sebagai alternatif pemberian deviden berupa uang tunai,


perusahaan dapat mendistribusikan pendapatan kepada pemegang
saham dengan cara membeli kembali saham perusahaan
(repurchasing stock). Saham yang dibeli kembali itu akan
dibukukan sebagai perkiraan Treasury Stock.

14
Dengan dibelinya kembali sebagian saham, maka jumlah
saham yang beredar akan berkurang, bila diasumsikan pembelian
kembali saham ini tidak memberi pengaruh negative terhadap
keuntungan perusahaan, maka EPS akan meningkat, yang akan,
meningkatkan harga pasar saham. Kenaikan harga pasar saham
itu akan memberikan capital gains sebagai ganti deviden kepada
para pemegang sahamnya.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dividen adalah laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan
kepada pemegang saham.
Kebijakan Dividen adalah kebijakan pembagian pendapatan yang
harus diikuti dalam membuat keputusan dividen (dibagikan/ditahan).
Kebijakan dividen merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Hal ini
karena kebijakan dividen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
banyak pihak, baik perusahaan yang dikelola itu sendiri, maupun pihak
lain seperti pemegang saham dan kreditur.

16
DAFTAR PUSTAKA

Herni Ali HT, M. (2014). PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM, KEBIJAKAN


DIVIDEN DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN .
Jurnal Etikonomi Vol.13 .
AMY NATALIA, R. K. (2017). An Analysis of Agency Cost and Dividend Payout
Ratio of Non-Finalcial Companies. MIMBAR Vol. 33.
Ardiprawiro, S. M. (2015/2016). Manajemen Keuangan. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
Wihandaru, U. S. (2016). PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BEI PERIODE 2010-2014. Vol. 7 .
Jati, D. P. (n.d.). Kebijakan Dividen dan Risiko Perusahaan.
Zaman, D. R. (2018). Effect of Financial Performance on Dividend Policy in
Manufacturing Companies in Indonesia Stock Exchange. Integrated
Journal of Business and Economics.
Fauziah. (2018). Kebijakan Dividen.
Dr. Mamduh M Hanafi, M. (2017). Manajemen Keuangan edisi 2. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.

17

Anda mungkin juga menyukai