Anda di halaman 1dari 11

Makalah

KEBIJAKAN DEVIDEN
Dosen Pengampu : Anita Handayani, S.E, M.SM

Disusun Oleh:

Putri Nur Alim (220301050)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AJARAN 2023 -2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah
dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Keuangan pada semester tiga.
Dalam menyelesaikan makalah ini, saya telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Elok Vilantika, S.E., M.M selaku Kaprodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Gresik
2. Anita Handayani selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Universitas Muhammadiyah
Gresik
3. Dan pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Saya menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penulisan selanjutnya.

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... I
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................... II
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................................... III
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................... IV
1.1 Definisi Deviden ................................................................................................................................... 1
1.2 Definisi Kebijakan Deviden .................................................................................................................. 1
1.3 Perbedaan Deviden dan Kebijakan Deviden......................................................................................... 1
1.4 Apakah Membagikan Deviden Merupakan Suatu Keharusan Perusahaan ? ....................................... 1
1.5 Apakah Perusahaan yang Terdaftar di BEI Wajib Membagikan Deviden ? .......................................... 2
1.6 Teori – Teori Kebijakan Deviden ........................................................................................................... 2
1.7 Cara Mengukur Kebijakan Deviden Adalah Menggunakan DPR (devide payout ratio, Berikan
Penjelasan Untuk Rasio Ini, dan Bagaimana Cara Mengukur DPR Dersebut? ................................................ 3
Rumus Rasio Pembayaran Dividen untuk menghitung DPR: ......................................................................... 4
1.8 Berikan contoh perusahaan yang membagikan deviden dengan rentang waktu antara 2019 – 2022 5
1.9 Hubungan Kebijkan Deviden dengan Nilai Perusahaan........................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................... 6

II
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pembagian Deviden Pt Pelat Timah Nusantara. Tbk, ................................................................. 5


Tabel 2 Pembagian Deviden Pt Bukit Asam. Tbk, .................................................................................. 5

III
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rumus DPR ............................................................................................................................. 4

IV
1.1 Definisi Deviden
Dividen merupakan laba bersih perusahaan yang sebagian dibagikan kepada pemegang
saham berdasarkan dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki.

Berikut beberapa pengertian kebijakan deviden menurut para ahli


 Menurut Brigham dan Houston (2006:270), Kebijakan deviden yang optimal adalah kebijkan
deviden yang mencapai suatu keseimbangan antara deviden saat ini dan pertubuhan dimasa
mendatang dan memaksimalkan harga saham perusahaan.
 Menurut James C. Van Home (2005:270), Kebijakan deviden adalah bagian yang tak
terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan.
 Menurut Astu Dewi (004:145), Kebijakan optimal pada suatu perusahaan adalaha kebijkan
yang menciptakan keseimbangan diantara deviden saat ini dan pertubuhan dimasa mendatang
seingga memaksimalkan harga saham.

1.2 Definisi Kebijakan Deviden


Kebijakan dividen merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh perusahaan terkait
dengan dividen, apakah laba akan dibagi kepada pemegang saham atau investor dalam bentuk
dividen atau laba akan ditahan sebagai laba yang ditahan untuk pembiayaan investasi di masa
yang akan datang.

Berikut beberapa pengertian kebijakan deviden menurut para ahli


 Menurut Brigham dan Houston (2006:270), Kebijakan deviden yang optimal adalah kebijkan
deviden yang mencapai suatu keseimbangan antara deviden saat ini dan pertubuhan dimasa
mendatang dan memaksimalkan harga saham perusahaan.
 Menurut James C. Van Home (2005:270), Kebijakan deviden adalah bagian yang tak
terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan.
 Menurut Astu Dewi (004:145), Kebijakan optimal pada suatu perusahaan adalaha kebijkan
yang menciptakan keseimbangan diantara deviden saat ini dan pertubuhan dimasa mendatang
seingga memaksimalkan harga saham.

1.3 Perbedaan Deviden dan Kebijakan Deviden


Deviden mempunyai pengertian yang berbeda dengan kebijakan deviden. Pengertian dari
deviden adalah laba bersih perusahaan yang sebagian akan dibagikan kepada pemegang saham
berdasarkan dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki. Sedangkan Kebijakan dividen
merupakan sebuah keputusan yang akan diambil oleh perusahaan terkait dengan dividen, apakah
laba akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau laba akan ditahan untuk
pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

1.4 Apakah Membagikan Deviden Merupakan Suatu Keharusan Perusahaan ?


1
Suatu perusahaan dapat berkembang apabila pendapatan meningkat. Kuatnya modal yang
dimiliki perusahaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan. Modal perusahaan
dapat diperoleh dari para investor. Dikarenakan ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya
pada suatu perusahaan tidak terlepas dari besarnya dividenyang diberikan. Laba yang didapatkan
dari perusahaan yang dibagikan kepada pemegangsaham disebut dengan dividen. Jadi perusahaan
wajib membagikan deviden kepada para investor karena perusahaan telah diberikan modal oleh para
investor, karena keuntungan yang didapat oleh perusahaan merupakan hak seorang investor
sehingga perusahaan wajib memberikan laba yang telah didapat kepada investor sebagai timbal
balik.

1.5 Apakah Perusahaan yang Terdaftar di BEI Wajib Membagikan Deviden ?


Menurut surat putusan OJK perusahaan yang terdaftar di BEI wajib membagikan deviden kepada
investor , namun perusahaan tidak boleh memberikan deviden lebih dari laba bersih yang tercatat
karena digunakan sebagai dasar pembagian deviden.

1.6 Teori – Teori Kebijakan Deviden


Bringham dan Houston (2001 : 14) menyatakan bahwa terdapat tiga teori dari preferensi
investor yaitu :
 Dividend Irrelevance Theory
Teori ini menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap
nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco
Modigliani (MM). Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh
besarnya Dividend Payout Ratio namun nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan
dasarnya dalam menghasilkan laba dan resiko bisnisnya.
 Teori Bird In The Hand (Bird In The Hand Theory)
Myron Gordon dan John Linther dalam Hadiwidjaya (2007) berpendapat bahwa sesungguhnya
investor lebih menghargai pendapatan yang berupa dividen daripada pendapatan yang diharapkan
dari keuntungan modal (capital gain) yang akan dihasilkan darilaba ditahan. Pendapat Gordon dan
Lintherdiberi nama oleh MM bird in the hand fallacy. Gordon dan Linther beranggapan bahwa satu
burung ditangan lebih berharga daripada seribu burung diudara.
 Teori Preferensi Pajak (Tax Preference Theory)
Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajakuntuk untuk beranggapan bahwa investor
mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada pembagian dividen yang tinggi,
yaitu : a) Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak yang lebih rendah dibandingkan.
b) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham itu terjual, sehingga ada efek nilai waktu.
c) Terhindar dari pajak keuntungan modal apabila saham yang dimilikiseseorang sampai ia
meninggal, sama sekali tidak ada keuntungan modal yang terutang. Menurut Brigham (1999)
dalam Chasanah (2008 : 15) terdapat dua teori lain yang dapat membantu untuk memahami
kebijakan dividen adalah :
 Information content or signaling hypothesis
Di dalam teori ini Modigliani dan Miller berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen

2
yang diatas kenaikan normal biasanya merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa
manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa yang akan datang.
Sebaliknya, suatu penurunandividen yang dibawah penurunan normal diyakini investor sebagai
suatu sinyal bahwaperusahaan mengalami masa sulit di masa mendatang.
 Clientele Effect
Menyatakan bahwa pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda
terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok investor yang membutuhkan penghasilan saat
ini lebih menyukai suatu Dividend Payout Ratio (DPR) yang tinggi, sebaliknya kelompok investor
yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian
besar laba bersih perusahaan.

1.7Cara Mengukur Kebijakan Deviden Adalah Menggunakan DPR (devide


payout ratio, Berikan Penjelasan Untuk Rasio Ini, dan Bagaimana Cara
Mengukur DPR Dersebut?

Rasio pembayaran dividen membantu investor menentukan perusahaan mana yang paling sesuai
dengan tujuan investasi mereka. Ketika pemegang saham berinvestasi di suatu perusahaan, laba
atas investasi mereka berasal dari dua sumber: dividen dan keuntungan modal . Kedua sumber
pengembalian tersebut terkait sebagai berikut:

 DPR yang tinggi berarti perusahaan menginvestasikan kembali lebih sedikit uangnya
ke dalam bisnisnya, sementara membayar lebih banyak pendapatannya dalam bentuk
dividen. Perusahaan-perusahaan seperti ini cenderung menarik investor pendapatan yang lebih
memilih jaminan aliran pendapatan yang stabil dibandingkan potensi pertumbuhan harga saham
yang tinggi.
 DPR yang rendah berarti perusahaan menginvestasikan kembali lebih banyak uang
untuk mengembangkan bisnisnya. Berdasarkan investasi dalam pertumbuhan bisnis, perusahaan
kemungkinan besar akan mampu menghasilkan tingkat keuntungan modal yang lebih tinggi bagi
investor di masa depan. Oleh karena itu, jenis perusahaan ini cenderung menarik investor yang
sedang berkembang yang lebih tertarik pada potensi keuntungan dari kenaikan harga saham yang
signifikan, dan kurang tertarik pada pendapatan dividen.

Rasio pembayaran dividen tidak dimaksudkan untuk menilai apakah suatu perusahaan merupakan
investasi yang “baik” atau “buruk”. Sebaliknya, ini digunakan untuk membantu investor
mengidentifikasi jenis pengembalian apa – pendapatan dividen vs. keuntungan modal – yang lebih
mungkin ditawarkan perusahaan kepada investor. Melihat DPR historis suatu perusahaan
membantu investor menentukan apakah kemungkinan hasil investasi perusahaan cocok atau tidak
dengan portofolio investor, toleransi risiko, dan tujuan investasi. Misalnya, melihat rasio
pembayaran dividen dapat membantu investor pertumbuhan atau investor nilai mengidentifikasi
perusahaan yang mungkin cocok untuk keseluruhan strategi investasi mereka.

DPR juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kematangan suatu perusahaan, sebagai
berikut:

3
 Perusahaan-perusahaan yang lebih muda dan berkembang lebih pesat cenderung
melaporkan DPR yang rendah karena mereka menginvestasikan kembali sebagian
besar pendapatan mereka ke dalam bisnis untuk ekspansi dan pertumbuhan di masa depan.
 Perusahaan-perusahaan yang lebih matang dan mapan, dengan tingkat pertumbuhan yang lebih
stabil namun mungkin lebih lambat, cenderung memiliki DPR yang relatif tinggi karena mereka
tidak merasa perlu mengalokasikan persentase pendapatan yang tinggi untuk ekspansi
bisnis. Saham blue chip, seperti Coca-Cola atau General Motors, seringkali memiliki rasio
pembayaran dividen yang relatif lebih tinggi.

Perlu diingat bahwa rata-rata DPR mungkin sangat bervariasi dari satu industri ke industri
lainnya. Banyak industri teknologi tinggi cenderung membagikan sedikit atau bahkan tidak
membagikan keuntungan sama sekali dalam bentuk dividen, sementara perusahaan-perusahaan di
industri utilitas umumnya membagikan sebagian besar pendapatan mereka sebagai
dividen. Perwalian investasi real estat (REITs) diwajibkan oleh hukum untuk membayar
persentase yang sangat tinggi dari pendapatan mereka sebagai dividen kepada investor.

Rumus Rasio Pembayaran Dividen untuk menghitung DPR:

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧
𝑫𝑷𝑹 =
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡
Gambar 1 Rumus DPR

Contoh Rasio Pembayaran Dividen

Perusahaan A melaporkan laba bersih sebesar $20.000 untuk tahun tersebut. Pada periode waktu
yang sama, Perusahaan A mengumumkan dan mengeluarkan dividen sebesar $5.000 kepada
pemegang sahamnya. Perhitungan DPR sebagai berikut

$𝟓. 𝟎𝟎𝟎
𝑫𝑷𝑹 =
$𝟐𝟎. 𝟎𝟎𝟎

𝑫𝑷𝑹 = 𝟐𝟓%

Oleh karena itu, rasio pembayaran dividen sebesar 25% menunjukkan bahwa Perusahaan A
membagikan 25% laba bersihnya kepada pemegang saham. Sisa 75% laba bersih yang disimpan
perusahaan untuk pertumbuhan disebut laba ditahan .

4
1.8 Berikan contoh perusahaan yang membagikan deviden dengan rentang
waktu antara 2019 – 2022

dari perusahaan PT Pelat Timah Nusantara, Tbk.

Tabel 1 Pembagian Deviden Pt Pelat Timah Nusantara. Tbk,

Dari perusahaan Pt Bukit Asam Tbk,

Tabel 2 Pembagian Deviden Pt Bukit Asam. Tbk,

1.9 Hubungan Kebijkan Deviden dengan Nilai Perusahaan


Tujuan perusahaan salah satunya dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
keuangan dengan tepat. Setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan
keuangan yang lain yang akan berdampak terhadap nilai perusahaan. Keputusan keuangan yang
dimaksud antara lain keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen. Isu mengenai
kebijakan dividen ini menjadi sangat penting, ada beberapa faktor yang menjadi alasannya, salah
satunya sebagai cara untuk memperlihatkan kepada pihak luar atau calon investor sehubungan
dengan prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.

5
DAFTAR PUSTAKA

Salvatorri Etheldreda Gladys & Robiyanto.(2020) Kebijakan Dividen Dan Siklus Hidup
Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur). Jurnal Ilmiah Bisnis dan
Ekonomi Asia. ISSN: 0126-1258, Vol. 1 No. 2 Hal. 113-122.
Sarotun Yuli Chomsantu.(2015) Kebijakan Deviden Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jurnal Paradigma. ISSN : 1693-0827, Vol. 13, No. 01 Hal
93-95.
Munawar Aang & Ulvi Nursally Basyarewan,(2015) Analisi Kebiakan Deviden
Terhadap Pertumbuhan Dan Harga Saham Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen
Kesatuan. ISSN: 001-0744, Vol. 3 No. Hal. 62-76.

Anda mungkin juga menyukai