Anda di halaman 1dari 19

Definisi Konflik

 Konflik adalah suatu proses yang bermula


ketika satu pihak merasakan bahwa pihak lain
telah mempengaruhi secara negatif
PENGERTIAN:
segala macam pertentangan(interaksi antagonis)  segala
macam bentuk hubungan manusia yang mengandung
sifat berlawanan

SUMBER KONFLIK DALAM ORGANISASI:


 Manusia & Perilakunya
 Struktur Organisasi
 Komunikasi
PANDANGAN KONFLIK:
-Pandangan Tradisional (semua konflik bahaya & harus
dihindarkan)
- Pandangan Aliran Hubungan Manusia( lumrah, alami,
tdk dapat dihindari)
- Pandangan Interaksionis ( harus terjadi, menimbulkan
semangat, kreativitas,

JENIS KONFLIK:
KONFLIK FUNGSIONAL:
- Dampak konflik positip dan negatip
- Tergantung memanajemeni konflik
- Bermanfaat & pengaruh positif terhadap kinerja
KONFLIK DISFUNGSIONAL:
-Sangat mengganggu, merusak, menghalangi
pencapaian tujuan
-Dipandang negatif

KONFLIK IBARAT PEDANG BERMATA DUA


Satu sisi : bermanfaat digunakan untuk pekerjaan
produktif
Sisi lain : merugikan, bencana, membunuh orang
PANDANGAN TENTANG KONFLIK

 PANDANGAN TRADISIONAL
 PANDANGAN HUBUNGAN
KEMANUSIAAN
 PANDANGAN INTERAKSIONIS
 konflik merupakan kondisi tidak berjalannya
suatu fungsi yang merupakan akibat dari
komunikasi yang buruk, kurangnya
keterbukaan dan kepercayaan diantara
individu, dan kegagalan para manajer untuk
menanggapi kebutuhan dan aspirasi para
karyawannya.
 Pandangan ini menyatakan bahwa konflik
merupakan kejadian alamiah dalam seluruh
kelompok dan organisasi. Karena konflik tak
mungkin dihindari, untuk itu mesti diterima,
konflik mesti dirasionalkan agar
mendatangkan manfaat bagi kinerja kelompok
tergantung bagaimana pengelolaannya.
 Pandangan ini bukan hanya menerima konflik
bahkan mendorong konflik dengan alasan bahwa
suatu kelompok yang harmonis, damai, tenang
dan kooperatif dapat menjadi kelompok yang
statis, apatis dan tidak tanggap pada kebutuhan
untuk melakukan perubahan dan inovasi.
 .
1. FUNGSIONAL
2. DISFUNGSIONAL
Tahap 1: Potensi Oposisi
 Tahap pertama adanya kondisi yang
menciptakan kesempatan timbulnya sebuah
konflik. Secara sederhana kondisi ini (yang
juga dapat dipandang sebagai penyebab atau
sumber konflik) telah dipadatkan menjadi tiga
kategori umum yakni, komunikasi, struktur
dan faktor pribadi.
 Kondisi awal dapat mengarah pada terjadinya
konflik hanya jika satu pihak atau lebih
dipengaruhi dan dikognisikan oleh konflik
tersebut.
 Konflik baru dirasakan ketika para individu
terlibat secara emosional, dan pihak-pihak
tersebut mengalami kekhawatiran, ketegangan,
frustasi, atau permusuhan.
 Sebagai keputusan untuk bertindak dlm hal
tertentu
 Maksud penanganan konflik : bersaing ,
kerjasama, berkompromi, menghindari,
mengakomodasi
 Konflik telah muncul dan terbuka ketika ada
fihak yang secara sengaja dengan usaha-usaha
yang jelas untuk membuat pihak lain merasa
frustasi, atau dengan cara lebih jauh mencegah
dan menghalang-halangi kelompok tersebut
mencapai tujuan-tujuannya.
 Hasil fungsional:
 Hasil disfungsional:
 Penanganan konflik dimulai dengan
menggunakan pendekatan : kompetisi,
kolaborasi, penghindaran, akomodasi dan
kompromi.
Negosiasi

 Ada dua pendekatan umum negosiasi: tawar-


menawar distributif dan integratif.
 Tawar-menawar distributif,
 Ciri-ciri yang paling menunjukkan adalah
tawar-menawar itu berlangsung dengan
kondisi kalah menang.
 Tawar Menawar Integratif Adalah bernegosiasi
yang berlangung dengan menciptakan jwin-win
solution

Anda mungkin juga menyukai