1821027
PENDAHULUAN
dibuat oleh atasan dan dilakukan oleh semua tingkatan dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan. Sebagai hasil dari interpretasi lingkungan yang berubah, pertanyaan
penting muncul seperti pendekatan apa yang harus diambil pimpinan rumah sakit
untuk rumah sakit? konsep manajemen strategis sebagai pendekatan yang dapat
diambil oleh organisasi. Bagi rumah sakit sendiri, konsep manajemen strategis relatif
baru. Konsep manajemen ini didapat dari berbagai lembaga jasa profit. Dalam hal ini
timbul pertanyaan apakah pihak rumah sakit layak menggunakan konsep ini atau tidak.
visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah
penganggaran, kebijakan situasional, jaringan internal dan eksternal, fungsi kontrol dan
evaluasi serta umpan balik. Jika perencanaan strategis telah dirumuskan sesuai
dengan visi dan misi yang sesuai, langkah selanjutnya adalah melaksanakan
untuk melihat dan mengevaluasi apakah sudah sesuai dengan rencana dan tujuan
yang ada. Dengan penerapan manajemen strategis dapat dilakukan oleh pihak-pihak
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang implementasi strategi.
2. Untuk mengetahui tujuan-tujuan jangka pendek dalam implementasi
strategi.
3. Untuk mengetahui taktik fungsional yang menerapkan strategi bisnis.
4. Untuk mengetahui cara pengalihdayaan atas aktivitas-aktivitas fungsional.
5. Untuk mengetahui adanya manajemen strategi di rumah sakit.
6. Untuk mengetahui penggunaan manajemen strategi di rumah sakit.
7. Untuk mengetahui faktor eksternal yang dapat mempengaruhi arah dan
kegiatan di rumah sakit.
8. Untuk mengetahui contoh-contoh SBU di rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
strategi untuk mencapai tujuan tersebut guna memberikan nilai terbaik bagi pelanggan.
Morton (1996: 17-22) mengatakan bahwa ada keterikatan timbal balik antara
Organisasi dan Proses Manajemen yang dipengaruhi oleh Lingkungan Sosial Ekonomi
formulasi.
dalam lingkungan.
keunggulan bersaing.
tujuan dan ukuran keberhasilan. Pada tahap ini ahli strategi melakukan
jangka pendek yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi
utama.
eksekutif organisasi untuk dapat menilai tren saat ini dan masa depan baik dari
segi eksternal (pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan kondisi ekonomi) dan
masa depan dan memilihnya serta membuat profil atau visi strategis yang
pada kekuatan proses yang dilalui tim atau pengalaman dalam mengambil
keputusan.
diperlukan sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat mulai dari level
membentuk penciptaan visi). Umpan balik dari berbagai sumber kegiatan untuk
untuk mengembangkan rencana strategis yang kuat. Namun perlu diingat bahwa
perubahan hanya akan terjadi melalui implementasi, bukan perencanaan saja. Hal ini
didukung oleh hasil penelitian pada industri manufaktur dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja yang diperoleh suatu perusahaan tidak hanya ditentukan
4. Kegagalan : kondisi ini tidak diinginkan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena
implementasinya.
erat antara perumusan strategi dengan implementasi strategi. Meskipun terkait, pada
Fred R. David (2005) membedakan antara formulasi strategi dan implementasi strategi
sebagai berikut :
FORMULASI STRATEGI
1. Perumusan strategi adalah memposisikan kekuatan sebelum tindakan diambil.
2. Fokus pada efektivitas
3. Lebih merupakan proses intelektual
4. Membutuhkan keterampilan intuitif dan analitis yang tajam
5. Membutuhkan koordinasi antara beberapa individu
IMPLEMENTASI STRATEGI
Dalam penggunaan konsep dan alat perumusan strategi, sebenarnya tidak ada
perbedaan yang signifikan antara organisasi kecil, besar, berorientasi laba, dan
tindakan seperti: mengubah struktur organisasi, alokasi sumber daya, perangkat lunak
Seperti yang dikutip oleh Hunger (1995), hasil survey terhadap 93 perusahaan yang
masuk dalam daftar Fortune 500 menunjukkan bahwa setengah dari perusahaan
masih kurang
6. Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di tingkat bawah yang tidak
memadai
10. Pemantauan aktivitas oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan kurang
memadai.
Proses Implementasi Strategi Menurut Hunger Menurut Hunger (1996)
pertanyaan berikut:
pihak yang menerapkan strategi. Di perusahaan multi industri besar, pelaksana strategi
adalah semua orang dalam organisasi. Direktur fungsional (pemasaran, SDM, operasi
dan keuangan), direktur divisi atau SBU (unit bisnis strategis) akan bekerja sama
secara besar-besaran. Sementara itu, manajer rumah sakit, manajer proyek dan
kepala unit akan mengimplementasikan perumusan strategi secara elemen dan dalam
skala yang lebih kecil. Oleh karena itu, setiap manajer operasi harus mampu
Tidak sedikit orang yang memiliki peran penting dalam implementasi strategi
Jika hal ini terjadi, ada kemungkinan manajer operasi akan mencoba mempengaruhi
kembali ke cara lama. Oleh karena itu, untuk menghindari kemungkinan kejadian yang
untuk mewujudkan apa yang telah dirumuskan. Di luar itu, ada hal lain yang lebih
krusial yang harus dilakukan manajemen, antara lain bagaimana mengorganisir staf,
Staffing (Kepegawaian)
sumber daya manusia. Perubahan tertentu mungkin berimplikasi pada perlunya orang
Shape Observate Strategy, hal ini juga berlaku pada struktur kepegawaian, dalam
bahwa sosok manajer atau CEO yang tepat bagi suatu perusahaan tergantung pada
arah strategis yang diinginkan oleh perusahaan atau unit bisnis tersebut. Misalnya,
vertikal atau horizontal mungkin memerlukan eksekutif puncak yang agresif dengan
analisis yang tajam, memiliki pengetahuan luas tentang berbagai industri lain dan
Pengarahan (Directing)
implementasi untuk tahun ini. Jika dikembangkan dengan baik, tujuan ini memberikan
motivator dan fasilitator yang jelas dan kuat untuk implementasi strategi yang efektif.
Tujuan jangka pendek adalah hasil terukur yang dapat dicapai atau dimaksudkan untuk
Sasaran jangka pendek adalah hasil yang spesifik dan biasanya kuantitatif yang
ditetapkan oleh manajer operasi untuk dicapai dalam waktu dekat. Sasaran jangka
sebesar 20 persen selama lima tahun, apa target atau sasaran spesifik mereka
dalam hal pendapatan untuk tahun, bulan, atau minggu tersebut untuk
yang dapat digunakan untuk membuat umpan balik, koreksi, dan evaluasi
Tujuan jangka pendek biasanya disertai dengan rencana aksi yang memperkaya
tujuan tersebut dalam tiga cara. Pertama, rencana tindakan biasanya mengidentifikasi
kegiatan taktis dan fungsional yang akan dilakukan dalam seminggu, sebulan, atau tiga
bulan sebagai bagian dari upaya bisnis untuk membangun keunggulan kompetitif. Apa
Elemen kedua dari rencana tindakan adalah kerangka waktu yang jelas untuk
penyelesaian—kapan upaya akan dimulai dan kapan hasil akan diperoleh. Elemen
ketiga dari rencana tindakan adalah identifikasi siapa yang bertanggung jawab atas
setiap tindakan dalam rencana tersebut. Akuntabilitas ini sangat penting untuk
Terukur
Tujuan jangka pendek akan lebih konsisten jika secara jelas menyatakan apa yang
perlu dicapai, kapan akan dicapai, dan bagaimana pencapaian akan diukur. Tujuan ini
dapat digunakan untuk memantau keefektifan setiap kegiatan atau kemajuan bersama
mengukur tujuan seringkali dapat diatasi dengan berfokus pada aktivitas terukur sejak
Prioritas
Padahal semua tujuan itu penting. Beberapa layak mendapat prioritas karena
pertimbangan waktu atau dampak tujuan tertentu terhadap keberhasilan strategi. Jika
dilakukan berdasarkan diskusi dan negosiasi selama proses perencanaan. Namun, ini
tujuan sehingga istilah seperti primer, atas, dan sekunder dapat digunakan untuk
fragmen melalui tujuan dasar jangka panjang perusahaan menjadi tujuan jangka
pendek tertentu di lokasi utama operasi. Efek perincian memiliki manfaat tambahan
dalam memberikan referensi yang jelas untuk komunikasi dan negosiasi, yang
tingkat operasi.
Taktik fungsional adalah aktivitas penting dan rutin yang harus dilakukan di setiap
menjadi tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan jangka pendek. Setiap
Taktik fungsional berbeda dari strategi bisnis atau perusahaan dalam tiga cara
mendasar:
1. Kekhususan
2. Kerangka waktu
Taktik fungsional lebih spesifik daripada strategi bisnis. Strategi bisnis memberikan
arahan umum. Taktik fungsional mengidentifikasi aktivitas spesifik yang akan dilakukan
untuk berpikir tentang bagaimana unit mereka diharapkan mencapai tujuan jangka
pendek.
dengan:
bisnis.
Rentang waktu
Kerangka waktu taktis fungsional yang lebih pendek penting untuk keberhasilan
penerapan strategi bisnis karena dua alasan. Pertama, memusatkan perhatian manajer
fungsional pada apa yang perlu dilakukan sekarang untuk mengembangkan strategi
bisnis. Kedua, memungkinkan manajer fungsional, seperti di 3M, untuk beradaptasi
Peserta
kecerdasan penalaran tentang apa yang perlu dilakukan untuk menjangkau korban
jangka panjang dan sebagai tambahan berkontribusi pada praktik penerapannya. Ini
sehari-hari. Selain itu, menerima yang paling penting, bisa mengkonfirmasi praktek
Outsourcing adalah melakukan suatu kegiatan, jasa, atau alat yang diperlukan
untuk menyediakan peralatan atau jasa perusahaan dari jenis atau penggunaan yang
Pemberdayaan adalah praktik memberikan harta benda dan plastisitas kepada orang
atau personel untuk membudayakan keputusan dan praktik menimbang. Ini semakin
(policies) adalah front yang dirancang untuk memeriksa pemikiran, keputusan, dan
kemampuan manajerial dengan menutupi aturan rutin dan menafsirkan aturan di mana
atasan dan bawahan mereka dapat mengambil bagian dalam menuntaskan pemikiran
fungsional.
bangunan rumah sakit di Indonesia saat ini. Manajemen strategis berfungsi sebagai
alat penting menuju perluasan institusi modern di tempat kerja. Lebih dari 97% dari 100
perusahaan teratas dan 92% dari 1000 perusahaan di Amerika Serikat melaporkan
tahun 1970-an. Sebelumnya, berbagai lembaga donasi Kesehatan tidak terlibat dalam
nonprofit, dan perhitungan sumbangan segar diberikan tax-coated plus profit. Strategi
dapat dihasilkan oleh berbagai segmen bangunan rumah sakit maupun rumah sakit
secara keseluruhan. Misalnya desain road guard, desain instalasi farmasi. Proses
urusan donasi di gedung rumah sakit. Pada tahun 1995, terdapat kurang lebih 325
RSD di Indonesia, cukup banyak yang belum mengadakan rencana strategis eksklusi,
di lingkungan rumah sakit tidak diperhatikan oleh semua benih kekuatan pribadi di
dalamnya. Hal ini terkait minimnya janji temu yang lahir di depan gedung rumah sakit
virtual di Indonesia. Wajar jika Rumah Sakit tidak mampu memberikan posisi yang
tepat dan nada kerja yang menyejukkan benih kekuatan manusianya. Ketika obat
pereda nyeri di institusi lain lebih tinggi dari obat pereda nyeri dari rumah sakit itu
sendiri. Fenomena ini dapat dilihat dari daftar pendekatan strategis di rumah sakit
virtual pada 1990-an. Berdasarkan daftar tersebut, terbukti bahwa dewan SDM yang
Hal ini dikarenakan pemimpin rumah sakit memahami berbagai hal yang dapat
itu, dokter lebih memilih untuk tidak memasukkan pentingnya pemulihan area nyeri.
Perselisihan di dalam rumah sakit sendiri akhirnya membuat gambaran arah strategis
jelang seratus tahun jabatan itu menjadi usang. Akibatnya, paviliun yang dilanda
rumah sakit mengalami penurunan akibat daya saing. Ini kelahirannya di berbagai
pendapa rumah sakit daerah. Maka, data tersebut dinamakan bulgurasi rumah sakit
pemerintah. Proses bulgurisasi ini didasarkan pada kenyataan bahwa rumah sakit milik
pemerintah pada umumnya tidak menahan persaingan. Beberapa rumah sakit milik
swasta), hanya diminta oleh warga sipil yang tidak ada yang tidak memiliki pilihan.
Tidak ada posisi bersaing sebelum pasien diisolasi ke bawah. Sedangkan santunan
rumah sakit pemerintah sangat rendah sehingga tidak mampu membayar pegawai
Menyebabkan fasilitas penunjang dan fisik yang berada di kondisi yang buruk. Kualitas
rumah sakit iuran rendah dan rumah sakit hanya diminati oleh warga sipil yang tidak
punya pilihan lain. Akibatnya, penyedia jasa rumah sakit berlapis-lapis. Orang kaya
condong ke rumah rumah sakit swasta, sedangkan orang yang tidak mampu
dari rumah sakit yang dinilai rendah akan tertinggal. Dalam situasi ini ide manajemen
strategis dapat digunakan untuk melindungi bagian rumah sakit pemerintah dalam
aturan kontribusi rendah. Ini adalah paguyuban administrasi strategis di rumah sakit.
Pada prinsipnya, manajemen strategis rumah sakit bisa dibilang lebih unggul dari:
ini, manajemen strategis yang baik seperti dasar yang mengatur untuk
jelas.
3. Sebagai bagian dalam melewati masa-masa perpindahan yang tidak perlu dan
menyusun sketsa.
Intinya, administrasi strategis rumah sakit didukung oleh cerminan rencana strategi
rumah sakit , diikuti oleh praktik dan solusi yang tepat. Model pendekatan strategi
menyoroti bagian depan ilustrasi dan diskusi tentang molekul eksternal dan internal
yang dapat mengontrol pencapaian objek organisasi. Faktor internal yang tertanam
internal yang teridentifikasi harus dianalisis untuk mengembangkan desain era jutsu.
Dengan mempertimbangkan situasi ini, pendekatan gaya racun lebih rasional dan
tepat. Dengan mencermati molekul eksternal dan internal, perluasan rencana bangsal
sakit dapat dilakukan dengan cara yang lebih terstruktur dan mempertahankan aspek
rencana yang tidak hanya mencakup satu tahun. Konsep arah ini tertuang dalam kiat-
bentuk manajemen. Pemikiran strategis ada karena bentuk bumi, terutama mengenai
semua subsistem yang terdapat di gedung rumah sakit. Rumah sakit mewujudkan
etika produk yang agak berat dan memiliki berbagai subsistem yang saling bergantung.
dokter, perawat, manajer, apoteker, akuntan, ahli gizi, dan berbagai jabatan lainnya.
internal rumah sakit dalam memahami bentuk dan postur strategis yang dibutuhkan.
seperti cermin dokter. Pada tahap penyebab, misalnya apa yang akan dilakukan dokter
institusional digunakan untuk menentukan desain yang dipilih. Oleh karena itu, prediksi
yang tidak akurat akan mengurangi efisiensi desain. Beberapa penjelasan penting dari
bagian dalam prediksi institusional adalah asosiasi kisi-kisi imajiner, khotbah, studi
eksternal dan internal, termasuk rumor perkembangan. Hubungan kisi-kisi dari
berbagai ungkapan tertulis lazimnya dilakukan pada bagian-bagian dalam suatu pola
pikir secara keseluruhan. Misalnya, ambang studi bumi eksternal dan internal dapat
membanjiri ilusi dan khotbah. Sebaliknya, keterbatasan dakwah dan khayalan juga
dapat membanjiri makna duniawi eksternal dan internal. Misalnya, jika sebuah gedung
rumah sakit membangun imajinasi yang tidak terlalu tinggi, maka reaksi terhadap
makna kajian internal gedung rumah sakit juga tidak akan terlalu tinggi. Sedangkan
implementasi high vision akan membentuk makna high internal review juga. Di sisi lain,
reaksi studi bumi eksternal dan internal dapat membanjiri fantasi dan khotbah yang
yang dikatakan tentang posisi gedung rumah sakit. Misi harus menguraikan kantor,
auditorium tentang ruang lingkup tindakan yang akan diambil, target daftar urusan
dewan sipil, pasar yang akan diisi dan nilainya. Misi sering ditentukan dalam hal tujuan
yang perlu dicapai. Visi gedung rumah sakit menciptakan visi kemungkinan keadaan.
Visi bukan sekedar ide, tetapi visi arah berdasarkan himbauan saat ini akar angan-
angan dan indera keenam bersama. Visi memiliki alasan, sekaligus menyiratkan
2.7 faktor eksternal dapat mempengaruhi arah dan kegiatan rumah sakit
wilayah eksternal dapat dibagi menjadi dua kelompok kerja. Kelompok utama adalah
daerah mendalu yang secara bertahap atau tidak semakin menguasai kekuatan untuk
mencapai tujuan. Pengaruh tertulis dapat berkisar dari pergeseran global, pergeseran
nasional, transmutasi demografis dan epidemiologis, perubahan ekonomi dan
Lingkungan kedua adalah area maju dan operasional aula sakit. Sebagai ilustrasi,
layanan balai sakit, kontes antar balai sakit dan seterusnya. Analisis internal
menangkap berbagai elemen internal strategis yang meliputi basis pengaruh manusia,
Analisis eksternal dan internal akan digabungkan dalam satu pekerjaan untuk
Analisis SWOT ini dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil
deskripsi SWOT akan digunakan untuk menentukan luas ruang lingkup penelitian yang
akan digunakan untuk menentukan strategi. Namun, akhir pernyataan SWOT juga
1. Spesialis anak
Dokter anak adalah dokter utama yang berfokus pada masalah kesehatan anak
sejak dari saat lahir hingga saat remaja (18 tahun) yang meliputi pencegahan,
pengobatan dan perawatan. Dokter anak juga terkenal sering disebut dengan
dokter pediatri.
2. Ahli anestesi (spesialis anastesi)
Ahli anestesi adalah dokter utama perawatan pasien sebelum teknik atau
ketentuan medis lainnya. Selain bekal operatif, ahli anestesi juga mempunyai
tanggung jawab untuk penanganan pada kondisi kronis bagi pasien yang
3. Bedah anak
Tindakan bedah mulut dilakukan sebelum menangani penyakit. Tak hanya itu,
bedah mulut juga dilakukan guna untuk penyakit di area sekitar gigi dan mulut .
Bedah saraf, atau bedah saraf, adalah bidang medis yang berkaitan dengan
penghalang yang mencakup bagian mana pun dari sistem saraf termasuk otak,
sistem.
6. Bedah umum
Bedah umum adalah area atau bidang pembedahan yang meliputi, namun tidak
terbatas pada, ketentuan pembedahan yang dilakukan di dekat usus, hati, usus
7. Operasi plastik
atau pemolesan bagian tubuh orang yang ahli dalam teknik medis terlebih
rekayasa plastik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pada berbagai peraturan kebijakan laba. Dalam hal ini terdapat kesulitan
apakah pihak rumah sakit layak menggunakan anggaran tersebut atau tidak.
berspekulasi apakah akan menutup sesuai dengan tujuan yang ada. Dengan
operasi manajemen strategis, pihak-pihak yang berkepentingan dapat
jiwa, atau teknik), Direktur unit atau unit dasar strategis (SBU), Manajer Rumah
mencermati 3 hal yaitu siapa yang akan menolak perwujudan tersebut, apa
yang harus dilakukan dan bagaimana kekuatan utama jiwa yang bertanggung
jawab atas asal mula perwujudan tersebut akan menolak berbagai orientasi
yang dibutuhkan.
transmutasi bumi, terutama peri dari semua subsistem di kantor sakit. Rumah
Sasaran Leco adalah reaksi relatif yang dapat dicapai atau dimaksudkan untuk
dicapai dalam satu hari atau kurang. Sasaran jangkauan Leco adalah reaksi
eksplisit dan biasanya kuantitatif yang ditetapkan oleh pemimpin teknik
Kualitas rentang Leco dapat dilihat dalam 3 aspek utama, yaitu komparabilitas,
dengan tujuan jangka panjang Leco. Taktik fungsional adalah tindakan penting
strategis.
3.2 Saran
Menyadari kolom ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dapat berkomentar
dan catatan yang membangun. Kelemahan kolom ini adalah karena ketergantungan
referensi penulis yang digunakan. Sehingga kedepannya penulis lebih tematik dan
inner flakes menutupi strip kolom yang digunakan lebih berlebihan pada awalnya yang
tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
David, Fred R, 2005, Strategic Management: Concepts and Cases,10th ed, New
Jersey: Prentice Hall
Hunger,J.David and Thomas Wheelen, 1996, Strategic Management, 5th ed, New
York:Addison Wesley
Pearce II, John A dan Richard B. Robinson Jr, Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control, 12th ed, Jakarta: Salemba Empat
Solihin,Ismail, 2009, Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga