Anda di halaman 1dari 4

FUNGSI: 1. Upaya peningkatan penaatan suatu usaha terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan.

2. Dokumen suatu usaha tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur pengelolaan, dan pemantauan

lingkungan termasuk tanggap darurat 3. Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan

kerusakan lingkungan 4. Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum

dalam dokumen Amdal 5. Upaya perbaikan penggunaan sumberdaya 6. Upaya untuk meningkatan tindakan

yang telah dilaksanakan/yang perlu dilaksanakan oleh suatu usaha untuk memenuhi kepentingan lingkungan

MANFAAT : 1. Mengidentifikasi resiko lingkungan dan pengelolaannya 2. Menjadi dasar bagi pelaksanaan

kebijaksanaan pengelolaan lingkungan 3. Menghindari kerugian finansial 4. Mencegah tekanan sanksi

hukum terhadap suatu usaha 5. Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan 6. Meningkatkan

kepedulian pimpinan dan staf terhadap kebijakan dan tanggung jawab lingkungan 7. Mengidentifikasi

kemungkinan penghematan biaya 8. Menyediakan informasi yang memadai bagi kepentingan usaha 9.

Menyediakan laporan audit lingkungan SASARAN : 1. Pengembangan kebijakan lingkungan 2. Penaatan

terhadap regulasi, lisensi, dan standar 3. Review tentang tindakan manajemen dan operasi perusahaan 4.

Meninimisasi resiko lingkungan 5. Efisiensi penggunaan energi dan sumberdaya alam 6. Perbaikan kondisi

kesehatan dan keselamatan kerja 7. Pengembangan aktivitas pasca-Amdal 8. Penyediaan informasi untuk

asuransi, merger, dan disinvesment 9. Pengembangan citra “Hijau” untuk perusahaan RUANG LINGKUP

Sedangkan kata kedua yaitu “strategi”, Hamel dan Prahalad dalam Umar
(2002) mendefenisikan sebagai berikut:
“Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru
dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis
yang dilakukan”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah proses
manajerial yang berisi serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang
diterapkan oleh manajemen puncak yang berisi visi, misi, sasaran, dan target
organisasi yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka
mencapai tujuan organisasi tersebut.
A. KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK SEKTOR PUBLIK
Menurut Untoro (2010) lingkungan organisasi sektor publik dipengaruhi oleh tiga
faktor yaitu :
1. Pasar
Pasar pada organisasi sektor publik ditentukan oleh oversight body. Hal
ini dikarenakan organisasi sektor publik memiliki motif tidak mencari keuntungan,
namun lebih berorientasi pada pelayanan publik. Sumber pendanaan pada
organisasi sektor publik lebih banyak bersumber dari pajak yang merupakan
bentuk dari subsidi.
2. Pengaruh politik
Kebutuhan untuk mentaati dan memelihara dukungan berakibat pada
tingginya pengaruh dan tekanan poliik yang dihadapi oleh organisasi sektor
publik. Pandangan dan pendapat pimpinan, kewenangan oleh legislator untuk
mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan kelompok yang berkepentingan
sering kali mendominasi pertimbangan efisiensi dan ekonomi dalam proses
pengambilan keputusan.
3. Kendala yang dihadapi
Tingginya tekanan dan pengaruh politik karena ketergantungan yang
tinggi pada eversight body, menyebabkan organisasi sektor publik mengalami
banyak kendala. Kendala ini muncul karena ketergantungan organisasi sektor
publik terhadap satu sponsor yaitu oversight body, sehingga otonomi dan
fleksibilitas terbatasi. Otonomi dan fleksibilitas yang terbatas disebabkan setiap
program dan kegiatan (yang akan berdampak pada dana publik yang dikelola
atau anggaran) harus mendapat persetujuan dari oversigh body. Untuk
mengatasi hal tersebut, agar kontinuitas organisasi dapat berjalan maka
manajemen organisasi menyiapkan skenario pengelolaan organisasi yang
fleksibel (Ring dan Perry. 1985; dalam Untoro, 2010).
Pertimbangan atas konteks, sifat dan karakteristik serta faktor-faktor
dalam lingkungan organisasi sektor publik akan memengaruhi penerapan
manajemen strateginya.
Berikut ini beberapa aspek yang harus diperhatikan / dipertimbangkan
dalam penyusunan strategi:
 Aspek formalitas
 Aspek fleksibilitas
 Aspek partisipasi
B. IMPLEMENTASI STRATEGIK PADA SEKTOR PUBLIK
Implementasi strategi pada organisasi sektor publik tidak bisa lepas dari
proses manajemen strategi.
1. Menetapkan arah dan misi organisasi
Setiap organisasi pasti mempunyai visi, misi, dan tujuan. Visi, misi dan tujuan ini
akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,
misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan mudah dipengaruhi oleh situasi
eksternal.
2. Memahami lingkungan internal dan eksternal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi
secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai
kemampuan merespons berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang
mempunyai pengaruh cukup kuat terhadap organisasi:
a) Lingkungan eksternal
 Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan ancaman (threats);
 Terdiri atas dua bagian yakni lingkungan tugas dan lingkungan umum;
b) Lingkungan internal
 Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness);
 Mencakup semua unsur organisasional yang ada di dalam suatu organisasi
seperti struktur organisasi, budaya organisasi, dan sumber daya.
3. Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna
mencapai tujuan organisasi. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi
organisasi, analisis SWOT, dan menetapkan tujuan jangka panjang.
4. Mengimplementasikan strategi
Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk
menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan nyata.
Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga
diimbangi dengan imbalan yang memadai.
5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi
Selama organisasi melaksanakan strateginya, organisasi perlu mengamati
hasilnya dan memantau perkembangan baru di lingkungan internal dan
eksternalnya. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup tiga hal, yaitu:
a) Me-review faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang
sedang berlangsung, menentukan apa yang dikendalikan dan menetapkan
standar;
b) Mengukur kinerja yang telah dilakukan dan membandingkan kinerja dengan
standar;
c) Mengambil berbagai tindakan perbaikan evaluasi strategi sangat diperlukan
sebab keberhasilan organisasi dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan
organisasi di masa yang akan datang Pada tahap ini juga merupakan tahapan
untuk menilai pengendalian organisasi. Pengendalian
organisasi terdiri atas tiga jenis, yaitu:
 Pengendalian strategis, merupakan proses dari evaluasi strategis, yang
dilakukan baik strategi tersebut dirumuskan dan setelah itu
diimplementasikan.
 Pengendalian manajemen, berfokus pada pencapaian sasaran dari
berbagai sub-strategi bersesuaian dengan strategi utama dan pencapaian
sasaran dari rencana jangka menengah.
 Pengendalian operasional, berpusat pada kinerja individu dan kelompok
yang dibandingkan dengan peran individu dan kelompok yang telah
ditentukan oleh rencana organisasi.
Proses manajemen strategis diatas tidak serta merta diadopsi pada
organisasi sektor publik, namun perlu disesuaikan dengan sifat, karakteristik, dan
konteks organisasi sektor publik. Proses manajemen pada organisasi pemerintahan
diatur dan tertuang dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai