Depertemen utilitas menyediakan tenaga untuk tiga departemen
operasi, yang memiliki permintaan tenaga standar dan aktual sbb: Dept. Produksi 1 2 3 Total Kapasitas praktis(kWh) 70.000 100.000 30.000 200.000 Aktivitas normal (kWh) 60.000 85.000 25.000 170.000 Aktivitas aktual (Januari) 60.000 50.000 27.000 137.000 Std kWh yg diijinkan utk output aktual yg diprod. 55.000 50.000 28.000 133.000 Selama bulan Januari, dept utilitas memilliki biaya operasi aktual $13.152.
Paling sedikit ada tiga kemungkinan yg muncul untuk penentuan biaya bulanan departemen utilitas di tiga depertemen produksi.
1). Biaya Rata-rata Standar ($0,08/kWh). $13.600 : 170.000
Dalam situasi ini, penggunaan tarif standar hanya menghasilkan 80% biaya depert utilitas yg dibebankan ke deprt produksi. Meskipun ada kurang penyerapan akan menjadi ketidakefisenan di deprt utilitas. Hal ini terjadi di Dept 2 terdapat aktivitas 35.000 kWh di bawah normal. (85-50) Untuk mengestimasi pengaruh benturan pada biaya yang diharapkan oleh Dep Utilitas atas pekerjaan yang lebih, pertama dibutuhkan mengestimasi komponen Biaya Tetap bulanan dari ke tiga departemen. Biaya sumber daya terikat Dep Jasa dapat diestimasi sbb: Biaya tetap terikat = $13.600 – ($0,02 x 170.000) = $ 10.200 Sehingga, dengan demikian pada tingkat volume aktual 137.000 kWh, biaya menjadi: Flexible budget = $10.200 + ($0,20 x 137.000) = $12.940 Selisih antara biaya yg diharapkan $12.940 pada aktivitas 137.000 kWh dan biaya yg dibayarkan ke departemen ($10.960) merupakan Varian Volume yg tidak menguntungkan sebesar $1.980. Varian volume ini dapat dihindari dengan penetapan kembali tarif overhead. Tarif overhead yg direvisi = $12.940 : 137.000 = $0,09445/kWh. Spending Varian = actual expense – flexible budget = $13.152 - $12.940 = $212 (UF) Jumlah varian volume + spending var = $1.980 + $212 = $2.192 (Total Var) Sama dengan biaya aktual – jumlah biaya yg dialokasikan ke departemen produski: $13.152 - $10.960 = $2.192. 2). Biaya rata-rata aktual. Perusahaan dapat menunggu sampai mengetahui biaya aktual pada aktivitas aktual setiap periode. Tarif dihitung dengan membagi biaya aktual dengan output aktual di dept jasa. Dalam kasus ini, tarif aktual bulan Januari: $13.152 : 137.000 = $0,096/kWh., dan tidak ada analisis varian diperoleh, karena biaya aktual seluruhnya ditetapkan ke departemen produksi. Aktual kwh Penetapan Biaya Tenaga Dept 1 60.000 $ 5.760 Dept 2 50.000 $ 4.800 Dept 3 27.000 $ 2.592 Total 137.000 $13.152 Pembahasan para manajer depertemen produksi. Pertama, Dept. 1 secara pasti menggunakan jam yg direncanakan untuk dept tsb, sebelum penetapan biaya tenaga $5.760, lebih dari yang diharapkan dengan tarif @ $0,08, biaya yang dialokasikan $ 4.800. Kedua, Dept 3, yang bekerja dengan kelebihan 8% dari yg diharapkan, karena itu dibantu untuk dikonsumsi beberapa kapasitas yang tidak terpakai, dengan tagihan lebih besar 20% dari jumlah yang diperkirakan. Dan di Dept 2, dengan bekerja pada kapasitas normal 85.000 jam mempunyai rekening tenaga yg diharapkan $ 6.800 ( 85.000 x $0,08 ), pada kenyataannya terlihat 30% penurunan dari biaya yg ditetapkan. Sehingga depertemen dikenakan dengan tarif yang lebih tinggi untuk masing-masing, sebab 40% penurunan dalam penggunaan utilitas yg diperoleh lebih rendah, dan pada dua departemen lainnya, pengoperasian pada tingkat yg lebih tinggi dari kapasitas normal, terlihat kenaikan tajam dalam biaya yg ditetapkan. 2.000 : 25.000 x 100% = 8% $2.592 – $2.160 = $432 $432/$2.160 x 100% = 20% $6.800 - $4.800 = $2.000 $2.000/$6.800 x 100% = 29,41176% = 30% 35.000kwh/85.000kwh x 100% = 41,176% 3). Fleksibel Budget untuk Pengendalian Jangka Pendek Biaya Operasi. Pengalokasian Biaya Dep jasa secara Proporsional. Ada dua kemungkinan penentuan komponen biaya tetap: 1). Proporsional pada kapasitas praktis 2). Proporsional pada tingkat aktivitas normal Diasumsikan biaya tetap $10.200 disuplai dari dept tenaga ke tiga dept produksi. Departemen 123Total Kapasitas praktis (kWh) 70.000 100.000 30.000 200.000 % dari total 35% 50% 15% 100% BT yg dialokasikan $ 3.750 $ 5.100 $ 1.530 $ 10.200 Aktivitas normal (kWh) 60.000 85.000 25.000 170.000 % dari total 35,28% 50% 14,72% 100% BT yg dialokasikan $ 3.600 $ 5.100 $ 1.500 $ 10.200 Dalam contoh di atas, sedikit perbedaan yang muncul antara dua basis penetapan. Dalam prakteknya, bagaimanapun, kita menggunakan basis yg lebih teliti yg menggambarkan permintaan kapasitas dalam jangka panjang. Pendekatan ini mencoba menghindari kemungkinan peningaktan tarif yg timbul dari penurunan jangka pendek pemanfaatan yg diharapkan. Di bawah skema yang diusulkan, dan penentuan dengan kapasitas praktis, biaya dept tenaga mengalokasikan kepada tiga dept produksi bulan Januari sbb: Dept 1$ 3.570 + (60.000 x $0,02) = $ 4.770 Dept 2$ 5.100 + (50.000 x $0,02) = $ 6.100 Dept 3$ 1.530 + (27.000 x $0,02) = $ 2.070 Total $10.200 +137.000 x $0,02 = $12.940 Varian timbul dari jumlah penggunaan tenaga yang diluar standar dari jumlah output yang dihasilkan. Di dept 1, 60.000 kWh telah digunakan lebih tinggi dari standar yang diijinkan sebesar 55.000 kWh. Perbedaan ini menghasilkan varian pemakaian yg tidak menguntungkan : 5.000 x $0,02 = $ 100. Dept 2: aktual dan standar sama. Dept 3 memperlihatkan varian pemakaian yang menguntungkan sebesar $ 20. Sebab menggunakan 1.000 kWh lebih dari standar yang diberikan. Aktual 27.000 kWh dari standar yg diijinkan 28.000 kwh. (1.000 x $0,02 = $ 20). Dept utilitas memperlihatkan spending varian (efisiensi varian ) : Actual cost – budgeted cost at actual volume = $ 13.152 - $ 12.940 = $ 212. (UF). Setiap manajer dep produksi akan memahami bahwa biaya jasa yg diberikan kepada departemen memiliki konsekuensi langsung dari jalannya aktivitas di bawah pengendalian orang-orang di dept tsb. Manajer di setiap dep produksi akan memotivasi untuk menggunakan output dari dep jasa untuk diaplikasikan dimana keuntungan lebih $0,02/kWh, biaya variabel jangka pendek. Dengan menggunakan biaya standar yang mencerminkan kinerja yang diharapkan, departemen pemakai jasa memiliki petunjuk untuk pengambilan keputusan jangka pendek, dan departemen jasa akan menyangga efisiensi/inefisiensi produksi mereka sendiri. Jika departemen jasa melakukan program pengembangan secara kontinyu, akan menghasilkan pengembangan yang berkesinambungan dalam efisiensi dan produktivitas, pengguna output departemen jasa akan melihat biaya tersebut terjadi perubahan/pergeseran, sehingga mereka dapat merespon struktur biaya baru. Implikasi adanya biaya standar memodifikasi ketika biaya aktual departemen jasa telihat ada perubahan, khususnya ketika sumber daya – seperti energi – boleh jadi kritis untuk keberhasilan strategi perusahaan.