PENDAHULUAN
organisasi. Oleh karna itu system kinerja yang sesuai dan cocok untuk
berkembang (Ulum,2009)
apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang telah
ditentukan atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang
(Cahyono,2000)
1. Financial Perspectif
2. Customer Perspectif
3. Internal Business Perspectif
mengimplementasikan strategi.
dan jasa kepada masyarakat. Salah satu organisasi atau perusahaan retail
perkembangan bisnis ritel, pada saat ini bisnis ritel tidak lagi dikelola secara
salah satu bisnis retail yang bergerak dibidang minimarket yang tumbuh
menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam usaha ritel dengan melayani
Salah satu persaingan dalam bisnis retail ini adalah berlomba dalam
memberikan penilaian tingkat loyalitas perusahaan. Sebuah unit bisnis yang ideal
mempunyai produk sendiri.PT SAT yang menjadi objek penelitian ini mempunyai
kebutuhan pokok, penjualan jasa, penyuluhan dan survey data pelanggan PT SAT
sebagai unit bisnis yang strategis difokuskan pada kepuasan pelanggan dalam arti
merasa kinerja PT SAT selama ini masih dirasa buruk dikarenakan barang tidak
yang dikatakan bahwa dalam perspektif keuangan perlu adanya perbaikan didalam
dikatakan kurang baik, kinerja masih perlu diperbaiki dan belum memberrikan hasil
baik dikarenakan pada ROE mengalami penurunan sedangkan ROI dan profit
serta pengaruhnya terhadap kinerja yang ada di PT SAT, maka penelitian ini
sebagai berikut :
menggunakan 4 perspektif
Tbk
Berikut:
Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan berbagai landasan teori yang diperoleh dari sumber
ini.
Pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, objek penelitian, data dan
sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data, serta analisis
data.
Bab V PENUTUP
penelitian.
BAB II
(Kuncoro, 2005:268).
organisasi dalam kurun waktu dan dapat dijadikan input bagi perbaikan atau
dapat mengelola apapun dengan baik jika yang direncanakan tidak dapat
diukur.
telah ditetapkan.
karyawan.
melihat pada aspek keuangan saja. Pengukuran kinerja yang hanya melihat
dari sisi keuangan saja pada saat ini dinilai sudah tidak memadai lagi.
2006:3).
diwujudkan seseorang di masa depan. Melalui kartu skor ini, skor yang akan
kinerja personel.
berimbang dari dua aspek yakni keuangan dan non keuangan, jangka pendek
keuangan dan non keuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang
serta kinerja yang bersifat intern dan ekstern (Mulyadi, 2005:1 dalam
kinerja masa depan. Kinerja perusahaan diukur dari empat perspektif, yaitu
Mulyadi dan Johny Setyawan (2001) dalam bukunya yang berjudul sistem
penetapan
lebih duhulu sasaran-sasaran unit bisnis dan kemudian mengukur dari
yang pernah ada seperti sebelumnya seperti: Total Quality Management (TQM)
pertumbuhan secara berjenjang sebagai ukuran kinerjanya. Cara yang baik dalam
organisasi.
pembelajaran dan pertumbuhan harus ditunjang dengan investasi yang tidak murah
a. Perspektif Keuangan
jangka panjang.
Dalam perspektif ini, kinerja diukur dari apa yang menjadi keinginan
mereka pada waktu yang tepat dan pada harga yang dipandang memadai
bagi customer.
efisien.
daya manusia.
oleh kompetensi dan komitmen sumber daya manusia. Oleh karena itu,
dan secara efektif melaksanakan proses baru. Tolok ukur kinerja ini bisa
secara efektif
2.2.4 Keunggulan Balance Scorecard
hanya pada aspek kuantitatif saja, tetapi juga pada aspek kualitatif.
Selain itu, dari aspek kualitatif tersebut menghasilkan manfaat seperti dibawah ini
kompleks.
c. Seimbang. Untuk menghasilkan kinerja keuangan jangka Panjang
keempat perspektif.
(Mulyadi, 2001:18-24).
dengan lingkungan
Balance ScoreCard
Wihda Analisis Kinerja Objek yang Meneliti Metode Kinerja pada bank
Farhana(2009) Perusahaan Dengan diteliti pada dengan deskriptifUji rakyat indonesia, tbk
Rakyat Indonesia,
Tbk
(2009) pengukuran kinerja diteliti pada dengan deskriptif Fatmawati cukup baik
pusat fatmawati)
Ismadja Analisis Objek yang Meneliti Metode Kinerja PT. BBJ secara
perusahaan dengan PT. Bursa menggunakan Validitas dan tahun yaitu tahun 2001
Bursa Berjangka
Jakarta)
2.5 Hipotesis
dasar terlebih dahulu, untuk melandasi bahwa penelitian ini memiliki keeratan
variable-variabelnya.
yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variablelyang diungkapkan
METODOLOGI PENELITIAN
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dari variabel yang diterapkan dalam sesuatu penelitian dan dimaksudkan untuk
memastikan agar variabel yang ingin diteliti secara jelas dapat diterapkan
indikatornya, artinya data yang diambil adalah data yang berhubungan dengan
scorecard meliputi ukuran ukuran keuangan dan non keuangan yang terdiri atas:
kepada pelanggan.
scorecard
PERSPEKTIF PENGUKURAN
Perspektif pelanggan
pesanan
pertumbuhan
pelanggan
masyarakat
1) Uji Normalitas
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali
Uji validitas di gunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa
Bila rhitung ≥ rtabel α = 0,05 berarti data tersebut signifikan (valid) dan layak
Sebaliknya rhitung ≤ rtabel maka data tersebut tidak signifikan (tidak valid)
Sugiyono(2014:228)
3) Uji Reliabilitas
Dalam SPSS versi 20.0 ada fasilitas yang dapat di gunakan untuk
variabel di katakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.60, ( Nunnally
𝑘 ∑𝜕 2 𝑏
𝑟11 = ( ) (1 − 2 )
𝑘−1 𝜕 𝑡
Keterangan :
R11 =Realibilitas instrumen
a. Uji Multikolonieritas
umum dipakai adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10.
Bila 39 hasil regresi memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dapat
disimpulkan tidak ada multikoliniaritas dalam model regresi (Ghozali
2011:105).
b. Uji Heteroskedastisitas
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
heteroskedasitisitas.
heteroskedastisitas
3.5 Hipotesis Statistik
1) Uji Signifikan Simultan (uji f), Uji f pada dasarnya untuk menunjukkan
berikut:
0,05 (α=5%).
Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
5) Koefisien Determinasi ( R2 )
(Ghozali, 2011:97). Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai
(Ghozali2011:97)