PENJUALAN
OLEH :
NIM :1602622010141
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan perekonomian dunia saat ini, suatu
perusahaan dituntut untuk mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) agar bisa
terus berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang gagal dalam mempertahankan eksistensi
tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaannya, ditambah lagi dengan kurangnya
tenaga profesional di dalam perusahaan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Selain itu berbagai permasalahan yang juga
dialami perusahaan diantaranya adalah perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk sesuai
kebutuhan konsumen yang tentunya membutuhkan biaya yang besar, pemilik modal
perusahaan yang mengharapkan laba yang besar, karyawan yang menginginkan kenaikan gaji,
serta konsumen yang menginginkan produk tetap terjangkau serta terjaga kualitasnya.
mengurangi pemborosan yang dapat merugikan perusahaan agar dapat berkembang dan
menjaga kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan pemanfaatan
sumber daya sebaik mungkin yang mengarah pada gagasan efisiensi, efektivitas, dan
ekonomisasi. Dimana efisiensi merupakan jumlah perbandingan antara apa yang dihasilkan
(output) dengan apa yang digunakan (input), efektivitas merupakan hubungan antara apa yang
Tuntutan untuk mengelola sumber daya secara efisien, efektif, dan ekonomis dapat
terwujud jika masalah-masalah yang terjadi dapat diminimalisir sehingga perusahaan dapat
manajer dalam perusahaan untuk menggerakkan semua sumber daya yang ada. Oleh karena
itu, manajemen harus memperhatikan segala aspek dalam perusahaan terutama unsur-unsur
yang dapat mempengaruhi laba rugi perusahaan. Salah satu elemen penting yang dapat
penjualan sangat berpengaruh terhadap kontinuitas operasi perusahaan. Sehingga perlu adanya
perhatian yang cukup besar serta pengelolaan dengan sebaik mungkin. Salah satu cara yang
harus diambil suatu perusahaan untuk menunjang kelancaran dari pelaksanaan operasi
perusahaan terhadap kontinuitas perusahaan di masa yang akan datang adalah dengan
Audit operasional adalah bagian dari fungsi pengendalian yang merupakan alat dari
manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti
kegiatan operasi suatu perusahaan untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efesien, dan ekonomis (Sukrisno Agoes, 2004). Apabila kegiatan
operasional belum berjalan dengan baik, maka auditor dapat memberikan saran atau
rekomendasi agar kegiatan operasional di masa mendatang dapat dilakukan secara efektif,
Proses audit operasional dimulai dengan analisis keberadaan operasi dan aktivitas,
Hasil audit operasional menyajikan informasi mengenai hasil analisis, penilaian dan
sebagai suatu langkah penting yang harus diambil perusahaan, seperti halnya perusahaan PT.
dalam bidang penjualan. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang memanfaatkan
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang peranan audit
operasional dalam menunjang efektivitas penjualan pada perusahaan PT. Astra Internasional
Tbk- Honda.
3. Untuk mengetahui besarnya peranan audit operasional dalam menunjang efektifitas sistem
penjualan perusahaan.
Kegunaan praktis :
a. Bagi penulis penelitian ini diharapkan berguna sebagai pengetahuan tambahan mengenai
teori dan praktek yang sesungguhnya mengenai audit operasional dalam menunjang
b. Bagi perusahaan, melalui penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi manajemen
c. Bagi pihak lain terutama lingkungan perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan referensi dalam melaksanakan penelitian atau karya tulis lainnya, khususnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Audit
Pengertian audit secara umum menurut Mulyadi (2004;9) adalah suatu proses sistematis untuk
kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan, serta menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan. Pengertian auditing menurut Agoes (2004) adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan
Menurut Arens dan Loebbecke (2003) auditing adalah suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi
yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh
seorang yang independen dan kompeten. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa audit
adalah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistemtis atau penilaian prosedur dan atau
operasi untuk menentukan kesesuaian dengan kriteria yang ditentukan , yang dilakukan oleh phak
independen mengenai catatan akuntansi termasuk analisis, pengujian, konfirrmasi serta
memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Untuk
a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapannya dari sistem
mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
Menurut Nurhayanto (2009:26) manfaat audit digolongkan menjadi dua bagian yaitu: audit
eksternal yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan untuk mengetahui bagaimana manajemen
mengelolah aset yang dipercayai kepadanya. Sedangkan manfaat audit internal adalah membantu
anggota organisasi dalam menjalankan tanggungjawab secara efektif. Setelah melaksanakan audit,
auditor menyampaikan laporan hasil audit yang berisi pendapat atau simpulan atau rekomendasi
Dari pemaparan manfaat audit diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat audit yaitu untuk
membantu pihak internal dalam mengelolah aset perusahaan dan menjalankan tanggungjawabnya
Boynton (2008) mengemukakan bahwa jenis-jenis audit dibagi menjadi tiga, yaitu :
tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah
laporan-lapporan tersebut telah disajikan secara sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,
menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan
tentang efesiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan
Pengertian dari audit operasional menurut Boynton , Johnson Dan Kell (2008:489) adalah
audit yang sistematis dengan tujuan untuk memulai dan melapor apakah sumber daya dan dana
digunakan secara ekonomis dan efisien, apakah tujuan kegiatan, program dan fungsi yang telah
oleh Gian G yaitu “ kajian ulang dari suatu organisasi mengenai efisiensi dan efektivitas dari aktifitas
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa audit operasional adalah prosedur yang
sistematis untuk mengevaluasi efesiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut, dan keekonomisan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian
manajemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat atas hasil-hasil evaluasi beserta
Beberapa tujuan audit operasi menurut Tunggal (2009:40) adalah sebagai berikut :
1. Objek dari audit operasional adalah mengungkapkan kekurangan dan ketidakberesan dalam
setiap unsur yang telah diuji oleh auditor operasional dan untuk menunjukkan perbaikan apa
yang dimungkinkan untuk memperoleh hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan.
3. Untuk mengusulkan kepada manajemen cara-cara dan alat-alat untuk mencapai tujuan
apabila manajemen organisasi sendiri kurang pengetahuan tentang pengelolaan yang efisien.
5. Untuk membantu manajemen, auditor operasional berhubungan dengan setiap fase dari
6. Untuk membantu manajemen pada setiap tingkat dalam pelaksanaan yang efektif dan efisien
Dari beberapa tujuan audit operasional diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan audit
Jenis audit operasional terbagi menjadi tiga kategori menurut Gondodiyoto dan Hendarti
(2007:20) yaitu :
Audit operasional lazim dilakukan berdasarkan unit atau fungsi organisasi, misalnya audit
Audit dapat dilaksanakan secara khusus, misalnya evaluasi mengenai baik atau tidaknya suatu
divisi, bagaimana mengurangi biaya produksi atau khusus mengenai komputerisasi suatu
Dari pemaparan jenis audit operasional diatas dapat disimpulkan bahwa audit operasional
dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan aktivitasnya, yaitu berdasarkan unit fungsi
Teknik audit adalah metode yang digunakan oleh audit untuk mengumpulkan bukti audit.
1. Physical examination
Adalah suatu proses pemeriksaan atau inspeksi yang dilakukan oleh auditor atas aset-aset yang
tangible. Teknik ini digunalan untuk melakukan verifikasi apakah aset perusahaan benar-benar
ada.
2. Confirmation
Adalah suatu aktivitas meminta respon atau pendapat dari pihak ketiga, baik secara tertulis
maupun lisan untuk melakukan verifikasi atas keakuratan informasi yang diminta oleh auditor.
3. Documentation
Adalah suatu proses pemerikasaan atas dokumen-dokumen dan catatan yang dimiliki oleh
klien, untuk meyakinkan apakah informasi yang diperoleh harus dicantumkan dalam laporan
4. Analytical procedures
Adalah suatu teknik yang digunakan untuk menilai apakah saldo akun atau data lain dalam
Adalah suatu teknik untuk memperoleh informasi dari klien, baik secara lisan maupun tulisan,
6. Reperfomance
Diterapkan dalam pelaksanaan audit dengan melakukan pengecekan ulang atas informasi dan
7. Observation
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit operasional. Secara garis besar dapat
1. Tahap pendahuluan
dan pekerjaan audit yang teratur. Ruang lingkup survey pendahuluan dan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakanya banyak tergantung pada keahlian dan pengalaman auditor,
pengetahuan atas bidang yang diperiksa , ukuran dan kerumitan aktivitas atau program, tipe
bertanggungjawab atas suatu fasilitas fisik. Dalam hal ini auditor biasanya
tertentu. Tahap pengamatan fisik ssekilas dapat menjadi alat bantu yang baik bagi
adalah sasaran dan tujuan perusahaan yang ditulis, petunjuk kebijaksanaan dan
formulir-formulir.
perusahaan, dalam arti memahami apa yang mereka rasakan dan bagaimana
pandangan mereka terhadap suatu perusahaan terentu. Para ahli dalam suatu
d. Analisa keuangan
Dalam kegiatan ini pemeriksa juga harus menunjau pengendalian intern dan arus
data transaksi yang bergerak dalam sistem akuntansi. Hasil dalam tahap
pendahuluan ini dapat disimpulkan dalam laporan pemeriksaan yang lazim yang
disebut memoranda survey. Memoranda survey tidak diserahkan pada pihak lain,
memerlukan pemeriksaan.
Hasil dari tahapan pendahuluan ini kemudian disimpulkan dalam suatu laporan audit
yang telah ditetapkan sejak semula, yaitu efektivitas dan efisiensi. Dengan melaksanakan
pemeriksaan mendalam, pemeriksa akan memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk
kegiatan-kegiatan, sbb :
apabila diperlukan
b. Penilaian resiko pemisahan untuk menentukan bidan dan aktivitas yang dapat
Temuan
Temuan-temuan merupakan himpunan informasi mengenai aktivitas, organisasi, keadaan atau
hal-hal lain yang telah dianalisis oleh auditor dan harus dikomunikasikan lebih lanjut pada
e. Simpulan-simpulan yang dibuat harus logis, layak jelas dan bertolak ukur pada
Rekomendasi
Pada umumnya temuan-temuan diakhiri dengan rekomendasi dari auditor yang ditujukan
untuk mencegah hal tersebut tidak terulang lagi. Pelaksanaan ini diserahkan pada pimpinan
tingkatan yang lebih rendah. Rekomendasi yang merupakan pendapat yang telah
3. Tahap pelaporan
Setelah tahap pendahuluan selesai, pemeriksa dapat menyusul laporan audit formal,
yang mana hasil akhir audit operasional adalah suatu laporan formal tertulis yang
manfaat
b. Pengembangan rencana implementasi dan label waktu rekomendasi bila sesuai
c. Pendiskusian konsep laporan dengan para penjabat dan manajer yang sesuai
dari organisasi yang diteliti apabila berbeda dengan pihak yang memberi tugas
d. Pengajuan laporan
Isi laporan audit operasional akan banyak berbeda antara satu dengan yang
lainnya tergantung dari sifat perusahaan yang diperiksa dan tipe masalah yang
perlu ditelaah. Akan tetapi pada umumnya suatu laporan audit operasional akan
3) Temuan-temuan khusus
tiga tahap utama dalam tahap audit operasional yang wajib dilaksanakan yaitu
Dalam menanggapi atas audit operasional, Tunggal (2007:186) menulis : suatu yang
pihak-pihak lain. Kata temuan atau finding diartikan sebagai himpunana informasi-
informasi mengenai kegiatan, organisasi, kondisi atau hal-hal lain yang telah dianalisa atau
dinilai serta diperkirakan akan menarik. Penyusunan laporan yang baik harus mencakup :
a) Kondisi
Harus memuat uraian tentang hal-hal yang ditemukan oleh auditor di lapangan
b) Kriteria
Harus menguraikan kriteria atau ketentuan yang dianggap dilanggar atau tidak
d) Rekomendasi
Harus memuat suatu saran yang dapat dilakukan dan dapat diterapkan oleh
1. Waktu
Waktu menjadi faktor yang membatasi, karena auditor harus memberikan informasi
kepada manajemen setidaknya tepat waktu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Keahlian auditor
Kurangnya pengetahuan banyak dikeluhkan oleh para auditor operasional karena tidak
mungkin bagi seorang auditor mengetahui berbagai disiplin bisnis. Auditor operasional
3. Biaya
Biaya juga merupakan salah satu faktor pembatas, karena itu tentu saja biaya audit
harus lebih kecil dari biaya yang di hemat. Oleh Karena itu auditor harus mengabaikan
masalah kecil yang mungkin dapat memakan biaya jika diselidiki lebih lanjut.
Isi laporan audit operasional berbeda antar satu dengan yang lainnya, tergantung atas
Namun secara umum, laporan hasil audit akan memuat hal-hal sebagai berikut :
2.3 Efektivitas
Menurut Mahmudi (2005:92) efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan,
semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif
organisasi, program atau kegiatan. Efektivitas menurut Kurniawan (2005:109) adalah kemampuan
melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau
sejenisnya yang tidak ada tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya. Menurut Handoko
(2003:7) efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang
benar. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah keberhasilan suatu
Pada umumnya efektivitas diukur dengan membandingkan rencana dengan data aktual yang
terjadi. Dan pengukuran efektivitas juga dilakukan oleh manajeman perusahaan untuk mengetahui
Menurut Mardiasmo (2005:134), efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau
lainnya dan anggaran penjualan disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lain.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas dapat diukur dengan
realisasi
Efektivitas ¿ x 100 %
anggaran
Salah satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari
kegiatan produksinya. Oleh karena itu, perusahaan dengan manajeman didalamnya akan menargetkan
penjualan yang akan dicapai dalam satu periode, penjualan ini dapat dikatakan efektif apabila
Menurut Anthony dan Govindarajan (2006:141), ada dua unsur yang mempengaruhi efektivitas
penjualan, yaitu :
1) Anggaran perusahaan
Dalam anggaran penjualan akan tertuang target penjualan yang telah disepakati dan
ditetapkan. Dalam menetapkan target tersebut diperlukan perhitungan dan pertimbangan yang
matang menyangkut seluruh sumber daya yang dimiliki dan faktor-faktor lain diluar
ditetapkan tersebut merupakan bagian dari kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan karena setelah menghitung dan mempertimbangkan setiap faktor tersebut baru
2) Realisasi penjualan
Anggaran penjualan yang sudah disetujui dan disahkan akan dilaksanakan dengan melakukan
kegiatan penjualan. Pelaksanaan semua kegiatan penjualan didukung dengan semua sumber
daya yang dimiliki dalam rangka mencapai target penjualan dengan memberikan hasil
2.4 Penjualan
Penjualan merupakan proses tindak lanjut pemasaran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan. Melalui aktivitas penjualan ini perusahaan menjalin
hubungan dengan pihak lain. Dimana terjadi penyerahan barang dan perolehan kas yang
Biasanya penjualan adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh
laba yang maksimal mungkin. Melalui aktivitas penjualan manajemen berhubungan langsung
dengan pihak lainnya, dimana terjadi transaksi berupa penyerahan barang dan perolehan kas
Menurut Suwardjono (2010:381) penualan adalah transaksi pertukaran barang atau jasa
Pengertian penjualan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi
Keuangan (2009:23) yaitu barang yang diproduksi perusaaan untuk dijual dan barang yang
dibeli untuk dijual kembali, seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan
Dengan berkembangnya perekonomian dewasa ini maka timbul berbagai macam jenis
penjualan.
Menurut Swastha (2006:11) dalam hal ini, jenis-jenis penjualan dikelompokkan secara umum,
Penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segera diikuti dengan
pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat
2. Penjualan kredit
Dalam penjualan yang dilakukan secara kredit,pada saat penyerahan barang dan jasa ,
penjual menerima tanda bukti penerimaan barang dari pembeli sekaligus merupakan
pernyataan untuk melakukan pembelian dikemudian hari. Bukti inilah yang menimbulkan
Keuntungan dari penjualan tunai adalah hasil penjualan tersebut langsung terlealisir
tetapi saat ini umumnya pembelian cendrung secara kredit. Oleh Karena itu dalam usaha
kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilakn pendapatan kas, tetapi kemudian
proses penjualan. Dengan adanya prosedur yang jelas maka pelaksanaan aktivitas
menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan
3. Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan
informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi
pengiriman.
4. Prosedur penagihan
oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order
pengiriman.
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok
barang ke fungsi kas untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman
Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli
dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap pelunasan
tunai dalam jurnal penjualan dan peneriman kas. Disamping itu fungsi akuntansi
juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan
harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi mencatat bukti memoral sebagai
umum.
aktivitas yang dijalankannya, hal ini menuntut pelaksanaan aktivitas yang efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui perbandingan sampai sejauh
mana tujuan yang ditetapkan tersebut berbanding dengan kondisi yang ada perlu
dilakukan audit.
Berdasarkan yang dikemukakan oleh Agoes (2009:1) pendekatan audit yang biasa
dilakukan dalam suatu manajemen audit adalah menilai efisien, efektivitas, dan
keekonomian dari setiap fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya: fungsi
penjualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi
sumber daya manusia, fungsi akuntansi, serta fungsi keuangan. Jadi, audit operasional
Maka peran audit operasional ini dalam efektivitas penjualan memang cukup penting.
Oleh karena itu, audit operasional berperan dalam penjualan, karena hasil dari laporan
BAB III
kompleksnya aktivitas yang dijalankan, hal ini menuntut pelaksanaan aktivitas yang
efisien dan efektif untuk mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,
ditetapkan tersebut tercapai dibandingkan dengan kondisi yang ada perlu dilakukan
audit. Audit yang dilakukan tidak cukup hanya audit keuangan saja yang
historis dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan tentang ketelitian dan keandalan
data keuangan serta pengamanan harta atas kewajaran laporan keuangan yang
diperiksa.
Pimpinan perusahaan juga memerlukan informasi yang menyangkut aktivitas
operasional perusahaan, audit ini merupakan peluasan dari audit keuangan disebut
evaluasi ini adalah kesimpulan berupa laporan mengenai tingkat efektivitas penjualan
kotor dan tingkat ROI (Return on Investment). Pada sisi lain, dengan melakukan
perbandingan dapat diketahui bahwa semakin kecil nilai perbandingan angka efisien
operasional perusahaan. Hasil evaluasi ini berupa efektivitas yang telah dicapai
yang terdiri dari efisiensi dan efektivitas. Sasaran ini diwujudkan dalam bentuk
Pada prisipnya audit operasional merupakan alat bantu bagi manajemen dalam
Pengelolaan penjualan dari perusahaan yang baik tidak saja akan menyebabkan tidak
sseharusnya diterima oleh perusahaan. Jadi secara langsung atau tidak, prestasi yang
dicapai oleh bagian penjualan akan mempengaruhi bagian-bagian lainnya. Selain itu
pengelolaan penjualan yang tidak baik juga dapat menghabiskan sumber daya
perencanaan penjualan dan biaya penjualan lebih kecil dari anggaran biaya
penjualan. Disamping itu temuan dari hasil audit operasional harus disertai dengan
rekomendasi kepada manajemen dan adanya tindak lanjut oleh perusahaan atas
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
3.2 Hipotesis
yang diperkirakan secara logis antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran audit operasional dalam menunjang
sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Astra Internasional Tbk- Honda,
Objek penelitian ini adalah Peran audit operasional dalam menunjang efektivitas
penjualan
sebagai berikut :
menjadi akibat adanya variabel bebas. Variable terikat dalam penelitian ini
penjualan yang akan dicapai dalam satu periode, penjualan ini dapat dikatakan
pihak manajemen.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kali oleh peneliti seperti hasil wawancara
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literature yang ditulis oleh
pakar yang bidangnya ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, didalam
dalam penelitian ini berupa Data hasil penjualan PT. Astra Internasional
Tbk- Honda.
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Dimana populasi dalam penelitian
ini adalah:
Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dimana sampel dalam penelitian ini adalah :
a. Data hasil penjualan PT. Astra Internasional Tbk- Honda untuk 2 tahun terakhir
b. Direktur, Internal Auditor, Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan, dan Bagian
Penjualan.
1. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara langsung pada
wawancara.
2. Studi kepustakaan
buku wajib dalam mata kulia yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
Penelitian ini akan menjadi landasan teoritis bagi pelaksanaan analisis yang
akan dilakukan.
1. Metode deskriptif
menginterprestasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada , pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, efek atau akibat yang terjadi, atau tentang
wawancara, maupun observasi. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diduga bahwa audit operasional mampu meningkatkan efektivitas penjualan serta target
2. Analisis statistik; Pengajuan data hipotesis merupakan suatu cara dalam statistik untuk
menguji anggapan dasar yang masih bersifat sementara sehingga dapat ditarik kesimpulan
∑ JawabanYa x 100 %
∑ Jawaban Kuisioner
e. Membuat kesimpulan
ketentuan yang dikemukakan oleh dean J. Chempion (1990) dalam Antonius Effendi (2004)
1. 0%-25% berarti audit opersional fungsi penjualan tidak berperan dalam menunjang
2. 26%-50% berarti audit operasional fungsi penjualan sedikit berperan dalam menunjang
3. 51%-75% berarti audit operasional fungsi penjualan berperan dalam menunjang penjualan
yang efektif.
4. 76%-100% berarti audit operasional fungsi penjualan sangat berperan dalam menunjang
1. Uji Validitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan-pernyatan yang tersaji dalam kuisioner
benar-benar mampu mengungkapkan informasi yang diteliti. Uji validitas dilakukan dengan
model korelasi Product Moment Model Pearson (Ghozali, 2011), yaitu mengkorelasikan skor
indicator-indikator setiap variabel dengan skor totalnya. Criterianya apabila nilai signifikansi
suatu variabel tersebut lebih kecil dari alpha=0,05 (5%), maka alat ukur tersebut mempunyai
validitas dalam arti bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut dapat mengukur
2. Uji Reliabilitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur (kuesioner) yang digunakan dapat
memberikan hasil yang konsisten (tidak berbeda) jika dilakukan pengukuran kembali terhadap
subyek yang sama pada waktu yang berlainan. Dalam penelitian ini uji reabilitas dilakukan
dengan model alpha cronbach (Ghozali,2011). Kriterianya adalah jika α hasilnya > 0,60, maka
Penulis melakukan analisis terhadap data dan laporan –laporan yang diperoleh dari
perusahaan untuk mendukung pengujian hipotesis analisis deskriptif kualitatif dan analisis
statistic. Efekttivitas penjualan dicapai jika volume penjualan mencapai target penjualan yang
telah ditetapkan, jika tidak memenuhi kuantitas yang telah ditetapkan, penjualan dianggap