MANAJEMEN AUDIT
DI SUSUN OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Audit manajemen dapat dilakukan pada semua aspek yang ada dalam perusahaan,
yang umumnya meliputi audit manajemen fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi
sumber daya manusia, fungsi pembelian, fungsi produksi, audit kepastian mutu dan audit
pengolahan data elektronik (PDE).
Salah satu fungsi manajemen yang memiliki peran yang begitu penting ialah
departemen keuangan. Pada perusahaan berskala besar, kegiatan operasional dan biaya
yang ada begitu kompleks sehingga peran departemen keuangan menjadi sangat penting.
Informasi dari fungsi keuangan menjadi input penting manajemen tingkat atas dalam
proses pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang dikaji dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Keuangan?
2. Bagaimana Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan?
4. Bagaimana Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan?
C. TUJUAN PENULISAN
PEMBAHASAN
Dari definisi audit manajemen di atas, dapat diketahui tujuan dan manfaat
audit manajemen, yaitu sebagai berikut :
Apabila audit manajemen dilakukan secara berkala maka audit manajemen bisa
menunjukkan masalah ketika masalah tersebut masih berskala kecil. Dengan demikian
audit manajemen merupakan alat manajemen yang membantu manajemen dalam
mencapai tujuan karena tindakan korektif dapat dilakukan untuk pemecahan masalah
apabila ditemukan inefisiensi dan inefektifitas.
o Kriteria (Criteria)
Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/ kelompok di
dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
o Penyebab (Cause)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap
individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, atau
sebaliknya negatif, program-program/aktivitas berjalan dengan tingkat efektivitas,
efisiensi yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
o Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan
dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukan program/aktivitas berjalan
dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan
akibat positif menunjukan bahwa program/aktivitas telah berjalan secara baik dengan
tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
A. Tujuan Pemeriksaan.
Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu semua peringkat
manajemen dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan
cara mengidentifikasi aspek-aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada
manajemen untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan ekonomisasi.
B. Independensi.
Agar manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan
tersebut harus bersifat independen.
C. Pendekatan Sistematis.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu digunakan
pendekatan yang sistematis dan metode-metode yang konsisten.
D. Kriteria Prestasi.
Dengan kriteria prestasi pelaksanaan dapat dibandingkan dan dievaluasi.
E. Bukti Pemeriksaan.
Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang
dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan temuan
dan kesimpulan-kesimpulan serta rekomendasi yang dibuatnya.
F. Pelaporan dan Rekomendasi.
Karakteristik yang membedakan antara audit manajemen dengan jenis audit
lainnya adalah terletak pada laporan audit. Dalam audit manajemen , laporan audit
menekankan pada temuan-temuan selama pemeriksaan, pembuatan kesimpulan, dan
rekomendasi untuk meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen.
G. Prinsip Dasar Audit Manajemen
Ada tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar audit manajemen
dapat mencapai tujuan dengan baik. Menurut IBK.Bayangkara (2008:5) dalam
bukunya yang berjudul Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi yang
menyebutkan tujuh prinsip dasar, yaitu :
1) Audit dititik beratkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk
diperbaiki.
2) Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
3) Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat positif.
4) Indentifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan
yang terjadi.
5) Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.
6) Pelanggaran hukum.
7) Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.
H. Yang Melakukan Audit Manajemen
Menurut Tunggal (2000) bahwa pihak-pihak yang bisa melakukan audit manajemen
antara lain:
1. Internal Auditor
Apabila perusahaan memiliki komite audit sendiri maka biaya yang
dikeluarkan untuk aktivitas tersebut kecil dibanding dengan menggunakan jasa
pihak lain. Internal auditor yang bekerja untuk perusahaan tertentu tentunya akan
berusaha mengembangkan kemampuannya dalam rangka kemajuan perusahaan
tersebut.
2. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah dapat juga diminta untuk melakukan pemeriksaan
manajemen. Mereka biasanya memberi perhatian kedua-duanya, baik audit
keuangan dan audit manajemen.
3. Akuntan Publik
Perusahaan juga bisa menunjuk sebuah kantor akuntan publik untuk
melakukan pemeriksaan manajemen. Biasanya penugasan ini terjadi hanya kalau
perusahaan tidak mempunyai staf internal audit atau staf internal audit kurang
keahliaannya dalam area tertentu. Sebagai contoh, suatu perusahaan meminta
kantor akuntan menilai efisiensi dan efektifitas dari sistem komputernya.
Penjelasan mengenai tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen adalah sebagai
berikut:
1. Audit Pendahuluan.
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang
terhadap objek audit yang dilakukan. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan
penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan
aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh
untuk mengindentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada
perusahaan yang diaudit. Auditor mungkin menggunakan daftar pertanyaan, flow
chart, tanya jawab, laporan manajemen, dan observasi dalam pelaksanaan audit
pendahuluan.
Daftar pertanyaan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan masalah yang mempengaruhi efektivitas, efisiensi dan performa operasi.
Auditor kemudian akan menilai jawaban yang diperoleh, kemudian auditor
mengumpulkan bukti-bukti untuk memperkuat jawaban yang diterima.
3. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah dilakukan. Pada tahap ini juga
dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan
dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan
audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam
suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan
rekomendasi yang diberikan.Kertas kerja dapat diorganisir berdasarkan sub unit dari
usaha yang diaudit (seperti berdasarkan cabang, bagian), urutan prosedur audit
dilaksanakan (seperti audit pendahuluan, bukti) atau setiap sistem logis yang
mempertinggi pemahaman auditor terhadap pekerjaan yang dilakukan. Tujuan
mengumpulkan bukti-bukti adalah untuk mendapatkan dasar faktual dalam menilai
kriteria performa yang sebelumnya diidentifikasi.
4. Pelaporan.
Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit termasuk
rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini
penting untuk meyakinkan pihak manajemen tentang keabsahan hasil audit dan
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap
berbagai kelemahan yang ditemukan.
5. Tindak lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai
dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki wewenang untuk
mengharuskan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh karena
itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan
hasil diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan
tersebut.
Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat
berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna
apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit.
Laporan hasil pemeriksaan hendaknya meliputi dan disusun secara berurutan sebagai berikut:
Fungsi Keuangan
Dalam buku Manajemen audit yang ditulis oleh Hamilton (1986:40) menyatakan bahwa
dalam perusahaan skala besar ataupun kecil, fungsi keuangan adalah sebagai alat utama
dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan :
Hasil yang nyatanya dapat dicapai itu diuji dengan tiga cara, yaitu:
Membandingkan arahan yang terdapat dalam rencana perusahaan dengan hasil yang
benar-benar dicapai melalui implementasi rencana.
Meneliti secara cermat rencana induk masing-masing bidang fungsional yang dimuat
dalam rencana stratejik dengan maksud untuk melihat apakah rencana bidang
fungsional yang telah disusun berperan efektif atau tidak dalam upaya mencapai
tujuan perusahaan
Proses audit harus bermuara pada penilaian tentang tepat tidaknya struktur organisasi
yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
Fungsi bagian keuangan di dalam suatu organisasi adalah mengumpulkan, menganalisa
dan memonitor data dari seluruh kegiatan fungsional dalam perusahaan. Peranan bagian
keuangan sangat aktif, karena pada dasarnya setiap unit kegiatan membutuhkan biaya.
Apabila peranan bagian keuangan menjadi pasif, maka setiap unit akan berfungsi untuk
mengawasi jalannya kegiatan yang utama.
Dalam perusahaan besar maupun sedang, fungsi keuangan adalah sebagai alat utama
dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan sebagai berikut:
Dalam sebuah perusahaan, bagian keuangan mempunyai beberapa permasalahan, antara lain:
a) Berapa banyak perusahaan melakukan investasi dan aktiva apa saja yang dimasukkan
dalam investasi tersebut. Masalah ini merupakan keputusan investasi perusahaan yang
juga merupakan salah satu kegiatan utama fungsi manajemen keuangan yang disebut
fungsi pengguna dana (allocation of fund).
b) Bagaimana cara memperoleh kas untuk membelanjai investasi tersebut, hal ini
merupakan keputusan pembelanjaan yang harus diambil oleh manajer bagian
keuangan yang juga merupakan kegiatan utama fungsi keuangan yang lain, yang
disebut sebagai mendapatkan dana (raising of fund)
Dalam suatu aktivitas perusahaan yang sedemikian berkembang dan tumbuh menjadi
besar, akan timbul masalah lain yaitu pimpinan tidak lagi dapat mengawasi secara langsung
semua aktivitas perusahaan, termasuk aktivitas fungsi keuangan. Rentang kendali antara
pimpinan dan stafnya akan semakin besar.
Untuk itu dirasakan perlu adanya alat bantu yang menjadi penghubung diantara keduanya
sehingga pimpinan dapat mengetahui bahwa perusahaan telah berjalan sesuai dengan arah
yang ditetapkan sehingga tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satu bentuk
penilaian terhadap aktivitas atau operasi tertentu, termasuk penilaian atas aktivitas fungsi
keuangan adalah dengan melakukan audit manajemen.
Terdapat dua alasan mengapa suatu organisasi perlu dievaluasi atau dikaji ulang sistem
perencanaan dan pengendalian aktivitas bagian keuangannya yaitu:
Dalam pelaksanaan audit yang dapat dijadikan objek pertama audit adalah
pencarian, penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran
finansial keuangan. Segi lain yang sangat penting dalam pelaksanaan audit ialah untuk
meneliti apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan memenuhi berbagai
persyaratan. Seperti kelayakan, kewajaran, dapat dipertanggungiawabkan secara
moral dan etika atau untuk menemukan fakta apakah berbagai komponen perusahaan
memenuhi standar kinerja yang telah ditentukan atau tidak.
2. Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal, yaitu efektif tidaknya
satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dalam menyelenggarakan fungsi
perencanaan bagi satuan kerja yang bersangkutan dan mencari dan menemukan fakta
tentang mutu rencana yang disusun oleh para manajer satuan bisnis. Dengan
perkataan lain audit harus bias menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola
dengan pendekatan kesisteman atau tidak dan apakah prinsip sinergi dan simbiosis
diterapkan secara baik atau tidak.
3. Organisasi
4. Pengawasan
Audit manajemen pada fungsi keuangan, bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program atau aktivitas keuangan yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan
sumber daya yang ekonomis dan efisien. Menurut Rusman Efendi (2011), ruang lingkup pada
audit manajemen fungsi keuangan meliputi:
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek,
yaitu:
Struktur Organisasi
Tabel 1.1
Tanggung Jawab Bendaharawan dan Kontroler
KONTROLER BENDAHARAWAN
Daftar gaji
Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan dan dana yang ada di bank dalam
berbagai bentuk. Kas juga berfungsi sebagai alat tukar yang memungkinkan manajemen
menjalankan berbagai kegiatan usaha. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, kas terdiri dari
saldo kas (cash on hand) dan rekening giro setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang
sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Manajemen kas adalah pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi. Manajemen kas
memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu organisasi dengan
menggunakan kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya dengan cara yang tepat. Motif
perusahaan memegang kas adalah:
Motif transaksi, yaitu sebagai media untuk pertukaran dalam rangka membiaya
transaksi normal yang terjadi seperti pembayaran kepada pemasok dan pembayaran
gaji.
Motif berjaga-jaga, yaitu motif yang berfokus pada kemampuan kas untuk menunjang
daya beli pada saat timbul kejadian yang tidak diharapkan atau peluang yang tidak
diperkirakan sebelumnya. Saldo untuk pencegahan berfungsi sebagai cadangan pada
saat ketidakpastian meningkat sebagai akibat perubahan industri, ekonomi, dan dunia.
Saldo untuk keperluan darurat ini umumnya disediakan dengan menggunakan
portofolio dari pasar uang dan pasar modal.
Motif spekulasi, yaitu motif yang timbul seiring dengan keinginan manajemen untuk
memiliki sejumlah kas yang dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari
kesempatan yang timbul secara tidak terduga. Manajemen harus mempunyai prediksi
bahwa saldo kas tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari
operasi normal organisasi.
Perencanaan kas (budget kas), yaitu estimasi terhadap posisi kas pada suatu saat
tertentu dalam satu periode tertentu yang akan datang.
Pengendalian kas, yaitu pengendalian uang tunai yang didasarkan pada ramalan
jangka pendek ats kebutuhan uang tunai, ramalan ini akan menentukan kebutuhan
minimum dan maksimum akan uang tunai selama periode tertentu.
Pengelolaan saldo kas Marketable Securtities merujuk pada surat berharga yang
mudah diperdagangkan di pasar modal. Surat berharga dapat berupa obligasi (bond),
medium term notes (MTN), surat utang jangka pendek (satu tahun), commercial
paper, promisasory notes, saham (common stock), dan sebagainya.
Investasi dalam surat berharga biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kelebihan
dana. Keputusan ini harus mempertimbangkan banyaknya dana yang diinvestasikan dan jenis
surat berharga yang dipilih. Untuk memilih surat berharga harus mempertimbangkan
beberapa resiko, yaitu:
1) Resiko keuangan, yaitu resiko kembalinya dana yang diinvestasikan dalam surat
berharga.
2) Resiko tingkat bunga, yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naik turunnya suku
bunga bank.
3) Resiko likuiditas, yaitu resiko yang berkaitan dengat cepat lambatnya surat berharga
laku dipasar.
4) Resiko inflasi, yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naiknya harga barang.
A. Untuk ekspansi tingkat operasi, biasanya melalui akuisisi aktiva tetap. Suatu
perusahaan yang sedang tumbuh seringkali mengganggap penting untuk mendapatkan
aktiva tetap baru dengan cepat,meliputi pembelian fasilitas-fasilitas fisik, seperti
pabrik dan properti.
B. Untuk penggantian, karena pertumbuhan suatu perusahaan lambat maka dilakukan
penggantian atau memperbaharui aktiva-aktiva yang telah usang.
C. Memperbaharui sebagai alternative penggantian
D. Untuk tujuan-tujuan lain,seperti pengeluaran untuk iklan,riset dan pengembangan,
konsultan manajemen & produk-produk baru.
E. Manajemen atas Portofolio dan Laporan Keuangan.
Manajemen portofolio merupakan pengelolaan yang di lakukan oleh beberapa analis
riset dalam mengelola sekumpulan dana investor dengan proses yang sistematis,
dinamis dan berkelanjutan.
Laporan keuangan sebagai alat komunikasi yang dapat memberikan informasi mengenai
aktivitas perusahaan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Terdapat tiga pendekatan audit yang yang digunakan dalam fungsi keuangan, yaitu:
Pemeriksaan manajemen terdiri dari dua dasar fungsi yang tetap objektif tetapi
berbeda objeknya. Objek yang pertama adalah memeriksa atau mengevaluasi keefektivan
bagian keuangan dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi
keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit. Objek yang kedua
dari pemeriksaan adalah untuk mengatur efisiensi di dalam fungsi keuangan yang
berhubungan dengan keuangan, akuntansi, budget dan pedoman kebijaksana.
Objek Keuangan:
Perencanaan :
Orgasisasi:
Pengawasan:
Akuntansi:
A. Tujuan Keuangan
1. Memeriksa sasaran keuangan untuk menentukan apakah fungsinya secara
langsung mendukung sasaran utama perusahaan.
2. Sasaran departemen keuangan harus memperhatikan dua tujuan, yang pertama
adalah untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dipenuhi, dan kedua untuk
meyakinkan bahwa operasi keuangan memberikan pada perusahaan berupa
pengarahan keuangan dan pengendalian yang diperlukan.
3. Mengetahui apakah perusahaan mencapai standar dan sasaran yang ditentukan.
B. Perencanaan
1. Menganalisa perencanaan fungsi keuangan.
2. Menilai mutu dan efektivitas rencana induk departemen.
C. Organisasi
1. Legitimasi fungsi keuangan dalam perusahaan terlihat pada kedudukan fungsi
tersebut pada struktur organisasi seluruh perusahaan tersebut.
2. Organisasi antar departemen harus diselaraskan dengan berbagai fungsi keuangan
yang utama untuk membuat dan menyajikan data keuangan yang efektif dan
efisien.
D. Pengendalian
1. Akunting
Bidang akunting bertanggungjawab untuk mengumpulkan, menyrotir menganalisa
dan melaporkan hasil keuangan operasi mekanisme pengawasan utama. Pada
fungsi akunting harus dinilai dan diuji dengan mengajukan pertanyaan agar tim
audit manajemen dapat menentukan kelemahan dan kekuatan proses pengawasan
akunting.
2. Anggaran dan Analisa Keuangan
Tanggungjawab utama departemen ini adalah untuk menjalankan sistem informasi
keuangan dalam organisasi yang akan menghasilkan data bagi berbagai unit
operasi. Pengawasan anggaran dan analisa keuangan dibuat untuk memastikan
bahwa informasi yang sesuai dihasilkan oleh bagian ini dan diteruskan pada unit
operasi yang bersangkutan.
BAB III
Kesimpulan
Audit atas fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi
tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui berbagai kegiatan
operasional disoroti khusus dari segi keuangan.
Agar audit manajemen atas fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada
empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian, yaitu sasaran finansial perusahaan,
perencanaan keuangan, organisasi dan pengawasan.
Manfaat audit manajemen fungsi keuangan, antara lain mengatur pencarian sumber-
sumber dana yang dibutuhkan perusahaan, alat utama dalam proses pembentukan keputusan,
manfaat audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk
menyatakan pendapat tentang kewajaran, memeriksa dan mengevaluasi keefektifan dan
efisiensi bagian keuangan dan beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan.
Ruang lingkup pada audit manajemen fungsi keuangan, meliputi fungsi manajemen
keuangan, struktur Organisasi, manajemen atas cash and marketable securities, manajemen
atas capital expenditure, manajemen atas portofolio dan laporan keuangan.
Terdapat tiga pendekatan audit yang yang digunakan dalam fungsi keuangan,
yaitu audit laporan keuangan (financial statement audit), audit kepatuhan (compliance audit),
audit operasional (operational audit).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmu-ekonomi.com/2011/10/peranan-fungsi-keuangan.html
Weston. F.D, dan Copeland. E.T. 1992. Manajemen Keuangan. Ed. Delapan. Alih Bahasa
Wasana dan Kibrandoko,Binarupa Aksara, Jakarta.