MANAJEMEN AUDIT
MACAM–MACAM MANAJEMEN AUDIT DAN DEFINISI 3E
DOSEN PENGAMPU
HEVI SUSANTI, S.E,M.Si
DISUSUN :
VITA NI’MATUS SUKIYAT (202362202003)
RISKA FITRIANI (202362201022)
1. Pengertian
Audit Menurut A Statement of Basic Auditing Concepts atau yang
disingkat ASOBAC menyatakan, Audit merupakan sebuah proses sistematis
untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti kejadian ekonomi secara objektif
mengenai kebijakan serta aktivitas ekonomi untuk menentukan tingkat
kecocokan/kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria yang telah
ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan..
Menurut PSAK (2006) Audit adalah suatu proses sistematis yang secara
objektif memperoleh serta mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang
aktivitas ekonomi untuk lebih meyakinkan tingkat keterkaitan hubungan antara
asersi atau pernyataan dengan kenyataan kriteria yang sudah ditetapkan dan
menyampaikann hasilnya kepada pihak yang memiliki kepentingan.
Menurut Sukrisno (2012:2), Audit merupakan salah satu bentuk atestasi.
Atestasi, pengertian umumnya, merupakan suatu komunikasi dari seorang
expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas dari pernyataan seseorang.
Dalam pengertian yang lebihsempit, atestasi merupakan komunikasi tertulis
yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi tertulis
yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya. Secara umum pengertian
di atas dapat diartikan bahwa audit adalah proses sistematis yang dilakukan
oleh orang yang kompeten dan independen dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut.
Audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut :
Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti Informasi yang dapat
diukur. nformasi yang dievaluasi adalah informasi yang dapat diukur.
Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam kelompok
yang terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas,
seumpamanya Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak
Baik dengan ukuran yang jelas kriterianya.
Entitas ekonomi.
Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah kesatuan,
baik berupa Perusahaan, Divisi, atau yang lain. Dilakukan oleh
seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen yang
disebut sebagai Auditor.
Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang
ditemukan. Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas.
Artinya, dengan kriteria apa hal tersebut dikatakan menyimpang.
Melaporkan hasilnya.
Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara informasi
yang diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian informasi yang diuji
dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian
tersebut.
5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup audit manajemen bisa berbentuk keseluruhan kegiatan
perusahaan atau bisa juga berbentuk sebagian dari kegiatan yang ada pada
perusahaan tersebut.
Ruang lingkup audit manajemen dapat beraneka ragam, hal ini berlaku juga
dengan jangka waktu audit, bayangkara (2015). Lama audit manajemen dapat
selama satu minggu, satu bulan, bahkan hingga beberapa tahun. Lama tidaknya
dan ruang lingkupnya tergantung dari tujuan yang ingin diraih oleh perusahaan
yang meminta diadakannya audit manajemen. Ruang lingkup audit manajemen
seperti dijelaskan dalam Murdock (2017) antara lain.
Ketetapan/kecocokan,kepraktisan atau kebutuhan dimasa kini atau
disesuaikan dengan tujuan yang dimiliki perusahaan
Reputasi yang kini dimiliki oleh perusahaan terhadap publik ataupun
industri yang berhubungan
Level pengambilan modal investor, dari level buruk,cukup,serta baik.
Relasi antara bisnis dengan pemegang saham maupun investor publik
secara umum
Efektifitas serta tujuan manjemen dari berbagai level, mulai dari top
level management, middle level management, hingga tingkat
operasional
Kebijakan keuangan serta pengawasan terhadap
distribusi,produksi,penjualan,serta bagian fungsionallain dalam sebuah
perusahaan
Dalam melaksanakan audit manajemen menurut Reider (2002) area yang akan di
audit di tentukan berdasarkan apakah area/divisi/bagian tersebut tergolong area
kritis atau tidak dimana penenuan area kritis iu bisa terdiri dari :
3. Efektivitas
Efektivitas (hasil guna) merupakan ukuran dari output, dapat dipahami sebagai
tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Jadi
berhubungan dengan bagaimana perusahaan mencapai tujuannya.
4. Efisiensi
Efisiensi (daya guna) merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara
input dan output dalam operasional perusahaan. Jadi berhubungan dengan
bagaimana perusahaan melakukan operasinya sehingga dicapai optimalisasi
penggunaan sumber daya yang dimiliki.
7. Jenis-Jenis Audit
Menurut Sukrisno Agoes : 2004 menyebutkan tiga jenis
Auditing yang umum dilaksanakan. Ketiga jenis tersebut yaitu :
1. Tujuan Pemeriksaan.
Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu semua peringkat
manajemen dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian
manajemen dengan cara mengidentifikasi aspek-aspek sistem dan prosedur
serta merekomendasikan kepada manajemen untuk meningkatkan efisiensi,
efektifitas, dan ekonomisasi.
2. Independensi.
Agar manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan
tersebut harus bersifat independen.
a. Pendekatan Sistematis.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu
digunakan pendekatan yang sistematis dan metode-metode yang
konsisten.
b. Kriteria Prestasi.
Dengan kriteria prestasi pelaksanaan dapat dibandingkan dan
dievaluasi.
c. Bukti Pemeriksaan.
Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang
dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung
temuan–temuan dan kesimpulan-kesimpulan serta rekomendasi yang
dibuatnya.
d. Pelaporan dan Rekomendasi.
Karakteristik yang membedakan antara audit manajemen dengan jenis
audit lainnya adalah terletak pada laporan audit. Dalam audit
manajemen , laporan audit menekankan pada temuan-temuan selama
pemeriksaan, pembuatan kesimpulan, dan rekomendasi untuk
meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen.
a. Audit dititik beratkan pada objek audit yang berpeluang dapat diperbaiki.
Prinsip ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen baik
dalam bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian
tujuan yang tidak efektif maupu kegagalan perusahaan dalam menerapkan
berbagai ketentuan dan peraturan serta kebijakan yang ditetapkan.
f. Pelanggaran hukum.
Walaupun bukan tugas utama seorang auditor melakukan penyelidikan
terhadap pelanggaran hokum, auditor harus segera melaporkan temuan
pelangaran.
2. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah dapat juga diminta untuk melakukan pemeriksaan
manajemen. Mereka biasanya memberi perhatian kedua-duanya, baik
audit keuangan dan audit manajemen.
3. Akuntan Publik
Perusahaan juga bisa menunjuk sebuah kantor akuntan publik untuk
melakukan pemeriksaan manajemen. Biasanya penugasan ini terjadi
hanya kalau perusahaan tidak mempunyai staf internal audit atau staf
internal audit kurang keahliaannya dalam area tertentu. Sebagai contoh,
suatu perusahaan meminta kantor akuntan menilai efisiensi dan efektifitas
dari sistem komputernya.
Laporan
Tahap ini meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan,
gambaran mengenai ruang lingkup pekerjaan, rincian mengenai
temuan-temuan utama dan diskusi mengenai alternatif-alternatif
yang dapat digunakan top manajemen untuk mengurangi
permasalahan yang ada.
Irawan Dan Faried Wijaya. 1996. Pemasaran 2000. Edisi Pertama. BPFE UGM.
Yogyakarta.