Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATA KULIAH AUDIT MANAJEMEN

AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun oleh Kelompok 5 (AK7-B3):

1) Merika Nur Amaliyah (142010300082)


2) M. Fikri Setiawan (142010300119)
3) Eli Wahyuni (142010300123)
4) Eka Listya Putri (142010300169)
5) Devi Octavia (142010300182)

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
SEMESTER GANJIL 2017

A. PENGERTIAN AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN


Audit menejemen keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi
tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui berbagai kegiatan
operasional disoroti khusus dari segi keuangan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menghindari subjektivitas dalam
melakukan audit manajemen keuangan ialah melakukan analisis hasil yang dicapai dalam
perencanaan rencana untuk satu kurun waktu tertentu secara terus menerus.
Hasil yang nyatanya dapat dicapai itu diuji dengan tiga cara, yaitu:
1. Membandingkan arahan yang terdapat dalam rencana perusahaan dengan hasil yang
benar-benar dicapai melalui implementasi rencana.
2. Meneliti secara cermat rencana induk masing-masing bidang fungsional yang dimuat
dalam rencana stratejik dengan maksud untuk melihat apakah rencana bidang
fungsional yang telah disusun berperan efektif atau tidak dalam upaya mencapai
tujuan perusahaan.
3. Proses audit harus bermuara pada penilaian tentang tepat tidaknya struktur organisasi
yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.

Fungsi bagian keuangan di dalam suatu organisasi adalah mengumpulkan,


menganalisa dan memonitor data dari seluruh kegiatan fungsional dalam perusahaan.
Peranan bagian keuangan sangat aktif, karena pada dasarnya setiap unit kegiatan
membutuhkan biaya. Apabila peranan bagian keuangan menjadi pasif, maka setiap unit
akan berfungsi untuk mengawasi jalannya kegiatan yang utama.

Sewaktu situasi perekonomian cenderung menurun dan keadaan keuangan perusahaan


menjadi pasif, maka pemeriksaan hanya akan berorientasi pada fungsi keuangan saja.
Pada situasi demikian ini tidak menempatkan fungsi keuangan pada manajemen teratas
selama jangka panjang dan pimpinan akan membuat proses keputusan jangka pendek.

Dalam perusahaan besar maupun sedang, keuangan adalah sebagai alat utama dalam
proses pembentukan keputusan dengan alasan sebagai berikut :

1. Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat


keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.Sebagai contoh: bagian keuangan
akan membuat perhitungan agar mengetahui lebih dahulu jumlah biaya dan besarnya
keuntungan atas perluasan perusahaan dalam bidang pemasaran untuk jangka waktu 3
tahun mendatang
2. Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam bentuk
kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan bersih dan pengembalian modal
selama periode berjalan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kegiatan pada
bagian anggaran belanja dan mengarahkan maksudnya untuk memonitor pelaksanaan
kegiatan perusahaan terhadap standard kegiatannya.

Dalam sebuah perusahaan, bagian keuangan mempunyai beberapa permasalahan,


antara lain:

a. Berapa banyak perusahaan melakukan investasi dan aktiva apa saja yang
dimasukkan dalam investasi tersebut. Masalah ini merupakan keputusan investasi
perusahaan yang juga merupakan salah satu kegiatan utama fungsi manajemen
keuangan yang disebut fungsi pengguna dana (allocation of fund).
b. Bagaimana cara memperoleh kas untuk membelanjai investasi tersebut, hal ini
merupakan keputusan pembelanjaan yang harus diambil oleh manajer bagian
keuangan yang juga merupakan kegiatan utama fungsi keuangan yang lain, yang
disebut sebagai mendapatkan dana (raising of fund).

Dalam suatu aktivitas perusahaan yang sedemikian berkembang dan tumbuh menjadi
besar, akan timbul masalah lain yaitu pimpinan tidak lagi dapat mengawasi secara
langsung semua aktivitas perusahaan, termasuk aktivitas fungsi keuangan. Rentang
kendali antara pimpinan dan stafnya akan semakin besar.

Untuk itu dirasakan perlu adanya alat bantu yang menjadi penghubung diantara
keduanya sehingga pimpinan dapat mengetahui bahwa perusahaan telah berjalan sesuai
dengan arah yang ditetapkan sehingga tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satu
bentuk penilaian terhadap aktivitas atau operasi tertentu, termasuk penilaian atas aktivitas
fungsi keuangan adalah dengan melakukan audit manajemen.

Terdapat dua alasan mengapa suatu organisasi perlu dievaluasi atau dikaji ulang
sistem perencanaan dan pengendalian aktivitas bagian keuangannya yaitu :

1. Evaluasi dapat digunakan sebagai perencanaan di dalam pengambilan keputusan baik


untuk top manajemen, pejabat atau pemberi bantuan kredit dan lembaga lainnya yang
mempunyai hubungan erat dalam kegiatan operasional suatu perusahaan.
2. Evaluasi dapat digunakan sebagai pedoman atau alat didalam pengawasan, apakah
suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.
B. LINGKUP AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN
Agar audit manajemen keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal
yang mutlak perlu mendapat perhatian yaitu:
1. Sasaran Finansial Perusahaan
Dalam pelaksanaan audit yang dapat dijadikan objek pertama audit adalah pencarian,
penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran finansial
keuangan. Segi lain yang sangat penting dalam pelaksanaan audit ialah untuk meneliti
apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan memenuhi berbagai persyaratan.
Seperti kelayakan, kewajaran, dapat dipertanggungiawabkan secara moral dan etika
atau untuk menemukan fakta apakah berbagai komponen perusahaan memenuhi
standar kinerja yang telah ditentukan atau tidak.
2. Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal, yaitu efektif tidaknya
satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dalam menyelenggarakan fungsi
perencanaan bagi satuan kerja yang bersangkutan dan mencari dan menemukan fakta
tentang mutu rencana yang disusun oleh para manajer satuan bisnis. Dengan
perkataan lain audit harus bias menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola
dengan pendekatan kesisteman atau tidak dan apakah prinsip sinergi dan simbiosis
diterapkan secara baik atau tidak.
3. Organisasi
Dengan menjadikan organisasi satuan kerja di bidang keuangan sebagai sasaran audit,
informasi yang diperoleh akan mampu memberi masukan penting tentang apakah
organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau tidak yang akan turut
menentukan satuan kerja mampu menyelenggarakan fungsi pendukung yang
diembannya atau tidak, dikenali faktor penyebabnya dan diberikan rekomendasi untuk
mengatasinya.
4. Pengawasan
Proses pengendalian atau pengawasan melalui analisis anggaran dan keuangan yang
dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan dan sumber finansial perusahaan.
Hasilnya disampaikan kepada satuan-satuan kerja operasional untuk dimanfaatkan
dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja masing-masing.

C. MANFAAT AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN


Manfaat audit manajemen keuangan, antara lain:
1. Mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutuhkan perusahaan kemudian
mengatur penggunaan dana yang telah diperoleh. Sumber dana yang dibutuhkan dapat
diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan.
2. Alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan :
a. Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
b. Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam
menghasilkan pendapatan bersih dan pengambilan modal selama periode berjalan.
3. Manfaat audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah
untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
4. Memeriksa dan mengevaluasi keefektifan dan efisiensi bagian keuangan dalam
pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi keseluruhan organisasi
termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit.
5. Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan yaitu :
a. Akses ke pasar modal
b. Biaya modal yang lebih rendah
c. Penangguhan inefisiensi dan kecurangan.

D. RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN


Audit manajemen pada fungsi keuangan, bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program atau aktivitas keuangan yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan
sumber daya yang ekonomis dan efisien. Menurut Rusman Efendi (2011), ruang lingkup
pada audit manajemen fungsi keuangan meliputi :
1. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan memainkan peranan dalam bidang usaha yang utama
seperti strategi harga dan analisa biaya yang dibutuhkan. Strategi harga dalam
perusahaan merupakan suatu unsur kritik dalam perencanaannya. Pemikiran harga
yang ditingkatkan harus menunjukkan bukti peningkatan keuangan yang layak seperti
untuk keuntungan jangka pendek, perkembangan dan peningkatan di masa yang akan
datang.

Fungsi keuangan harus menjamin adanya sistem yang sama untuk penyusunan
kegiatan dan biaya-biaya diluar kegiatan pokok. Hal ini harus disusun dengan baik
untuk melengkapi manajemen dengan peralatan yang memadai untuk memonitor
kegiatan organisasi yang sempurna serta unsur-unsur pelaksana.

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggungjawab manajer


keuangan. Meskipun tugas dan tanggungjawabnya berlainan di setiap perusahaan,
tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi :
1. Mengambil keputusan investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian
dividen suatu perusahaan.
2. Merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk
memaksimalkan nilai perusahaan.

Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat
aspek, yaitu :
1. Dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerjasama
dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan.
2. Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi
dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar
perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar
keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga
perusahaan dapat diperdagangkan.

2. Struktur Organisasi
Kedudukan manajemen keuangan dalam struktur organisasi sangat peting. Tanggung
jawab manajemen keuangan tidak hanya mencari dana dan mengelola kas, tetapi juga
bertanggungjawab terhadap keputusan yang dibuat oleh organisasi perusahaan, karena
hampir semua keputusan yang dibuat mempunyai konsekuensi dan bermuara pada
bidang keuangan.

Dalam struktur organisasi, perusahaan biasanya menggunakan bentuk organisasi


fungsional, di mana tugas, wewenang dan tanggung jawab dimulai dari direktur
utama. Dalam menjalankan perusahaan, direktur utama membawahi para direktur
fungsional, seperti produksi dan operasi, direktur pemasaran, direktur keuangan, dan
direktur personalia.Fungsi keuangan dalam organisasi perusahaan biasanya
dipisahkan antara dua jabatan, yaitu bendaharawan (treasurer) dan kontroler
(controller).

3. Manajemen atas Cash and Marketable Securities


Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan dan dana yang ada di bank dalam
berbagai bentuk. Kas juga berfungsi sebagai alat tukar yang memungkinkan
manajemen menjalankan berbagai kegiatan usaha. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan, kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro setara kas (cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang
dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan.
Manajemen kas adalah pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi.
Manajemen kas memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu
organisasi dengan menggunakan kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya
dengan cara yang tepat. Motif perusahaan memegang kas adalah :
1. Motif transaksi, yaitu sebagai media untuk pertukaran dalam rangka
membiaya transaksi normal yang terjadi seperti pembayaran kepada pemasok
dan pembayaran gaji.
2. Motif berjaga-jaga, yaitu motif yang berfokus pada kemampuan kas untuk
menunjang daya beli pada saat timbul kejadian yang tidak diharapkan atau
peluang yang tidak diperkirakan sebelumnya. Saldo untuk pencegahan
berfungsi sebagai cadangan pada saat ketidakpastian meningkat sebagai akibat
perubahan industri, ekonomi, dan dunia. Saldo untuk keperluan darurat ini
umumnya disediakan dengan menggunakan portofolio dari pasar uang dan
pasar modal.
3. Motif spekulasi, yaitu motif yang timbul seiring dengan keinginan manajemen
untuk memiliki sejumlah kas yang dapat digunakan untuk mengambil
keuntungan dari kesempatan yang timbul secara tidak terduga. Manajemen
harus mempunyai prediksi bahwa saldo kas tersebut dapat menghasilkan
keuntungan yang lebih tinggi dari operasi normal organisasi.

Di dalam manajemen kas pada dasarnya meliputi kegiatan dalam :

Perencanaan kas (budget kas), yaitu estimasi terhadap posisi kas pada suatu saat
tertentu dalam satu periode tertentu yang akan datang. Pengendalian kas, yaitu
pengendalian uang tunai yang didasarkan pada ramalan jangka pendek ats kebutuhan
uang tunai, ramalan ini akan menentukan kebutuhan minimum dan maksimum akan
uang tunai selama periode tertentu.

Pengelolaan saldo kas Marketable Securtities merujuk pada surat berharga yang
mudah diperdagangkan di pasar modal. Surat berharga dapat berupa obligasi (bond),
medium term notes (MTN), surat utang jangka pendek (satu tahun), commercial
paper, promisasory notes, saham (common stock), dan sebagainya.
Investasi dalam surat berharga biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki
kelebihan dana. Keputusan ini harus mempertimbangkan banyaknya dana yang
diinvestasikan dan jenis surat berharga yang dipilih. Untuk memilih surat berharga
harus mempertimbangkan beberapa resiko, yaitu :

1. Resiko keuangan, yaitu resiko kembalinya dana yang diinvestasikan dalam surat
berharga.
2. Resiko tingkat bunga, yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naik turunnya
suku bunga bank.
3. Resiko likuiditas, yaitu resiko yang berkaitan dengat cepat lambatnya surat
berharga laku dipasar.
4. Resiko inflasi, yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naiknya harga barang.

4. Manajemen atas Capital Expenditure


Capital Expenditure(belanja barang modal) disebut juga sebagai pengeluaran
modal yaitu pengeluaran yang digunakan untuk mendapatkan atau menyempurnakan
aktiva modal, seperti bangunana dan peralatan. Capital
Expendituremerupakan pengeluaran dana oleh suatu perusahaan yang diharapkan
menghasilkan manfaat selama periode waktu lebih dari satu tahun.Pengeluaran modal
dilakukan dengan beberapa alasan :
1. Untuk ekspansi tingkat operasi, biasanya melalui akuisisi aktiva tetap. Suatu
perusahaan yang sedang tumbuh seringkali mengganggap penting untuk
mendapatkan aktiva tetap baru dengan cepat,meliputi pembelian fasilitas-fasilitas
fisik, seperti pabrik dan properti.
2. Untuk penggantian, karena pertumbuhan suatu perusahaan lambat maka dilakukan
penggantian atau memperbaharui aktiva-aktiva yang telah usang.
3. Memperbaharui sebagai alternative penggantian.
4. Untuk tujuan-tujuan lain,seperti pengeluaran untuk iklan,riset dan pengembangan,
konsultan manajemen & produk-produk baru.

5. Manajemen atas portofolio dan laporan Keuangan


Manajemen portofolio merupakan pengelolaan yang di lakukan oleh beberapa analis
riset dalam mengelola sekumpulan dana investor dengan proses yang sistematis,
dinamis dan berkelanjutan.
Manajemen portofolio investasi mencakup proses perencanaan, inplementasi, evaluasi
dan penyesuaian. Dengan mengikuti kerangka kerja tersebut pengelolaan investasi
dapat memberikan hasil yang optimal. Sistematika proses manajemen portofolio
memerlukan empat langkah utama, yaitu :
1. Menentukan tujuan dan batasan investasi
2. Memformulasikan strategi investasi dalam bentuk alokasi asset
3. Mengimplementasikan strategi dan monitoring
4. Melakukan penyesuaian

Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif


tentang posisi keuangan dan perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode
tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti
kondisi kesehatan perusahaan.Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan
keuangan dengan alasan :

1. Bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan


perusahaan selama periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan.
2. Laporan keuangan sebagai alat komunikasi yang dapat memberikan informasi
mengenai aktivitas perusahaan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

E. STRATEGI PENDEKATAN AUDIT MANAJEMEN FUNGSI KEUANGAN


Untuk mencapai tujuan perusahan, para eksekutif mendelegasikan tugas dan
tanggungjawab perusahaan dalam tingkat tertentu, sehingga strategi pendekatan dapat
dioptimalkan dalam mencapai tujuan tersebut.

Berapa besar wewenang dan tanggungjawab yang didelegasikan eksekutif, bukanlah


masalah karena eksekutif memiliki akuntabilitas penuh untuk tugas, pekerjaan,
departemen laba dan sebagainya. Eksekutif harus mengikuti apa yang terjadi dalam
perusahaan, divisi, departemen dan tingkat supervisi yang lebih rendah agar dalam
penyelenggaraannya, efektivitas dan efisiensi perusahaan dapat terus meningkat.
Terdapat tiga pendekatan audit yang yang digunakan dalam fungsi keuangan, yaitu :
1. Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas agar dapat
memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP).
2. Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi
suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
3. Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas
dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.

Pemeriksaan manajemen terdiri dari dua dasar fungsi yang tetap objektif tetapi
berbeda objeknya. Objek yang pertama adalah memeriksa atau mengevaluasi keefektivan
bagian keuangan dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi
keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit. Objek yang
kedua dari pemeriksaan adalah untuk mengatur efisiensi di dalam fungsi keuangan yang
berhubungan dengan keuangan, akuntansi, budget dan pedoman kebijaksana.

Program Pemeriksaan Manajemen Fungsi Keuangan.

No. Proses Pemeriksaan Manajemen Ulasan


1. Objek Keuangan: Strategi obyektifitas keuangan
Langkah pertama dalam proses ini ialah perusahaan terdiri dari suatu
mengadakan pemeriksaan awal dan selajutnya rangkaian tafsiran dari obyek
memeriksa objek dari fungsi keuangan dalam keuangan yang dapat
organisasi tersebut. Keobjektifan keuangan harus dipergunakan sebagai
dievalusi dengan maksud untuk menentukan pendukung dari keseluruhan
bahwa mereka mendukung langsung obyek yang maksud dan tujuan.
lebih penting.

2. Bagian keuangan yang obyektif harus ditingkatkan Departemen obyektifitas untuk


dengan dua tujuan yang harus selalu diingat. fungsi keuangan adalah suatu
Pertama untuk menjamin keobyektifan data yang contoh dari obyek bagian
dijumpai dan yang kedua untuk menjamin bahwa keuangan yang akan
kegiatan keuangan pada organisasi tersebut terus dipergunakan untuk tujuan yang
berjalan dan diperlukan adanya peningkatan dalam lebih penting. Dalam proses
pengawasannya. Tugas pemeriksaan manajemen analisa obyek keuangan,
dalam langkah yang satu dan dua dibuat sesuai kelompok pemeriksa
dengan pedoman yang sama dari seluruh obyek. manajemen harus hati-hati
Organisasi yakni mendukung kegiatan berbagai meneliti dan mengarahkan
unit baik perusahaan maupun bukan perusahaan kegiatan yang sedang
yang akan menetukan pedoman obyek atau dijalankan oleh perusahaan.
standard perusahaan yang dirumuskan. Sebagai Langkah-langkah untuk
tambahan: proses pemeriksaan harus berhati-hati melakukan dukungan ini harus
dalam menganalisa keseluruhan obyek perusahaan digambarkan lebih teliti dalam
yang penting dan setiap unit kegiatan yang perencanaan maupun
berkemampuan serta tetap berpedomanpada apa pengawasan dari berbagai unsur
yang telah digariskan. pemeriksaan manajemen.

3. Perencanaan : Pedoman dasar perencanaan


proses pemeriksaan manajemen harus berhati-hati tahunan pada bagian keuangan
menganalisa perencanaan ihtisar fungsi keuangan. adalah suatu contoh dari bentuk
dan ukuran dasar perencanaan
keuangan. Dasar perencanaan
yang terpisah harus
digabungkan dalam satu wadah
oleh fungsi keuangan untuk
mendukung setiap obyektifitas
yang lebih penting.
4. Di dalam fase proses perencanaan pemeriksaan Rencana tindakan bagian
keuangan harus memperhatikan mutu dan ukuntansi menunjukkan rencana
keefektifan dari pimpinan perusahaan. kegiatan dan tindakan yang
Bagian perencanaan adalah teknik membuat terperinci untuk keuangan
perencanaan melalui obyek utama di teruskan ke setiap unit. Daftar ini termasuk
obyek pertengahan dan seterusnya ketingkat yang sub-set dari perencanaan
lebih rendah dalam organisasi tersebut dan akuntansi budget, dan pajak-
berbagai unit departemen. pajak yang selalu di hubungkan
dengan obyek utama. Sub-set
itu dibagi menjadi departemen
akuntansi dan analisa keuangan
dari perencanaan tindakan.
5. Orgasisasi: Di dalam diagram kedudukan
Kebenaran dari fungsi keuangan dalam perusahaan orgasasi berbadan hukum.
ditunjukkan dalam cara fungsi ini pada luasnya Dalam pasal ini fungsi
struktur organisasi perusahaan. Agar fungsi keuangan melaporkan pada
keuangan memberikan pertolongan yang berarti pimpinan perusahaan untuk
dan bermanfaat, maka harus bebas dari kegiatan mendapat dukungan yang
unit yang lain dan pada tingkat yang sama seperti diperlukan untuk
pada setiap unit lain yang lebih utama. menyelesaikan obyek yang
Analisa bagian organisasi harus di masukkan lebih penting yang terpaksa
dalam fumgsi keuangan agar meningkatkan membutuhkan bantuan
keberhasilan dan efesiensi data keuangan. keuangan.
Pemeriksaan manajemen supaya menganalisa Di dalam diagram organisasi
keefektifan organisasi bagian keuangan dengan bagian keuangan. Fungsi
membandingkan rencana organisasi dengan keuangan yang lebih penting
kemampuan organisasi dalam meningkatkan seperti akuntansi budget dan
keberhasilan. pajak-pajak yang dipisahkan
menjadi sub-unit. Dalan hal ini
pemecahan akan mengurangi
kesamaan (rangkap) usaha dan
keberhasilan partner kerja dapat
terkendali dengan baik.

6. Pengawasan: Maksud utama dalam


Fungsi pengawasan dibagi dalam dua bagian pengawasan fungsi keuangan
dalam unit keuangan: akuntansi dan anggaran adalah untuk menjamin
belanja atau analisa keuangan bidang akuntansi berbagai tingkat manajemen
bertanggung jawab untuk menyusun, memilih, menerima informasi yang
mangalisa dan melaporkan hasil kegiatan bagian diperlukan untuk harian,
keuangan. mingguan, dan proses
Laporan tersebut memuat susunan dan laporan- pembuatan laporan bulanan.
laporan lain yang berhubungan dengan keuangan. Bagian keuangan juga harus
Departemen anggaran belanja bertangungjawab menjamin bahwa data yang
penuh dalam pelaksanaan system informasi diperoleh adalah akurat, dapat
keuangan dalam perusahaan, yang akan dibuktikan kebenarannya dan
mengumpulkan data dari berbagai macam bermanfaat untuk keseluruhan
kegiatan. organisasi. Unsur pemeriksaan
Data itu juga harus dipergunakan oleh setiap unit keuangan yang direncanakan
dalam memonitor dan mengukur kebarhasilan untuk menjamin bahwa
mereka. obyektifitas utama akan
didapat.
7. Akuntansi: Setiap pengawasan yang tidak
Pengawasan yang terpenting dalam fungsi efisian agar dicatat di bawah
akuntansi harus dievaluasi dan diperiksa. bagian ulasan dan kemudian di
Pemeriksaan pertanyaan-pertanyaan untuk bagian ikhtisarkan pada perkiraan
penulisan akuntansi terdiri dari daftar dan biaya seperti taksiran biaya
penjelasan singkat dari berbagai pengawasan yang tidak efisien pada bagian
akuntansi yang seharusnya berada pada bagian keuangan.
akuntansi. Berbagai pertanyaan yang direncanakan
oleh tim pemeriksa manajemen untuk menetukan
kuat-lemahnya proses pengawasan akuntansi.

8. Anggaran Belanja & Analisa Keuangan: Pengawasan dengan Tanya


Proses pemeriksaan dalam anggaran belanja dana jawab untuk bagian anggaran
analisa keuangan berbeda dengan pengawasan belanja terdiri dari suatu daftar
mesin yang mendetail yang dibutuhkan dalam pedoman pengawasan yang
akuntansi untuk menjamin keefektifan sumber- direncanakan untuk memonitor
sumber keuangan perusahaan. efisiensi dan keberhasilan dari
Anggaran belanja dan analisa keuangan dibuat data deparetemen anggaran
untuk menjamin bahwa informasi yang benar belanja.
dapat diperoleh dan dapat dibuktikan Pertimbangan penelitian juga
kebenarannya. harus termasuk unsur-unsur
untuk mengevaluasi hasil
keuangan bila dibandingkan
dengan standard yang
ditafsirkan.

9. Staf pemeriksaan manajemen harus berhati-hati Pengawasan kelemahan yang


meneliti kembali berbagai pertanyaan dalam telah dimasukkan selama proses
pengawasan dengan tanya jawab untuk bagian pemeriksaan akan dibuatkan
anggaran belanja. ringkasaannya seperti pada
Problem yang utama terungkap dalam langkah ini ikhtisar tafsiran biaya pada
dapat dimasukkan dalam analisa keuangan atau taksiran biaya yang tidak efisien
budget. pada bagian keuangan
Pada bagian lain problem itu dapat disebabkan
oleh ketidak mampuan unit pelaksana untuk
memperoleh data yang benar.

F. PROGRAM AUDIT MANAJEMEN FUNGSI KEUANGAN


Proses audit manajemen dibagi atas :
a. Tujuan Keuangan
1. Memeriksa sasaran keuangan untuk menentukan apakah fungsinya secara
langsung mendukung sasaran utama perusahaan.
2. Sasaran departemen keuangan harus memperhatikan dua tujuan, yang pertama
adalah untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dipenuhi, dan kedua untuk
meyakinkan bahwa operasi keuangan memberikan pada perusahaan berupa
pengarahan keuangan dan pengendalian yang diperlukan.
3. Mengetahui apakah perusahaan mencapai standar dan sasaran yang ditentukan.
b. Perencanaan
1. Menganalisa perencanaan fungsi keuangan.
2. Menilai mutu dan efektivitas rencana induk departemen.
c. Organisasi
1. Legitimasi fungsi keuangan dalam perusahaan terlihat pada kedudukan fungsi
tersebut pada struktur organisasi seluruh perusahaan tersebut.
2. Organisasi antar departemen harus diselaraskan dengan berbagai fungsi keuangan
yang utama untuk membuat dan menyajikan data keuangan yang efektif dan
efisien.
d. Pengendalian
1. Akunting
Bidang akunting bertanggungjawab untuk mengumpulkan, menyrotir menganalisa
dan melaporkan hasil keuangan operasi mekanisme pengawasan utama. Pada
fungsi akunting harus dinilai dan diuji dengan mengajukan pertanyaan agar tim
audit manajemen dapat menentukan kelemahan dan kekuatan proses pengawasan
akunting.
2. Anggaran dan Analisa Keuangan
Tanggungjawab utama departemen ini adalah untuk menjalankan sistem informasi
keuangan dalam organisasi yang akan menghasilkan data bagi berbagai unit
operasi. Pengawasan anggaran dan analisa keuangan dibuat untuk memastikan
bahwa informasi yang sesuai dihasilkan oleh bagian ini dan diteruskan pada unit
operasi yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai