Anda di halaman 1dari 9

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA

PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR

Astuty Hasti*)

Abstract : Every company has a goal is to earn a profit and stabilize the company's survival.
To achieve this, the management are looking for an alternative to offset the increase in costs
incurred for the company's operations. Audit Management aims to provide a report to the
management form of the findings of an audit of the management control system, if the
company's operations have been run efficiently, economically and effectively, with
suggestions on how to correct the weaknesses found during the audit management. Finance
function can be seen in terms of collecting, analyzing and monitoring data from all functional
activities in the company. Therefore, the financial function in the enterprise can be used as a
tool in decision making processes, such as giving instructions to increase the success of the
company's strategy and can increase net income and return of capital during the period.

Keywords: efficiently, economically, effectively.

PENDAHULUAN diarahkan pada fungsi keuangan. Hal itu


Setiap perusahaan memiliki suatu dilakukan karena bagian keuangan aktif
tujuan yaitu untuk mendapatkan laba dan dalam melakukan aktivitasnya. Fungsi
menstabilkan kelangsungan hidup keuangan dapat dilihat dalam hal
perusahaan. Untuk mencapai hal ini mengumpulkan, menganalisis dan
maka pihak manajemen mencari suatu memonitor data dari seluruh kegiatan
alternative yang dapat mengimbangi fungsional dalam perusahaan. Oleh
peningkatan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk karena fungsi keuangan dalam perusahaan dapat
operasi perusahaan. Salah satu dijadikan sebagai alat dalam proses
alternative yang dapat dilakukan oleh pengambilan keputusan, seperti memberikan
pihak manajemen adalah melakukan petunjuk untuk meningkatkan strategi
evaluasi kerja, yang dilakukan dengan keberhasilan perusahaan dan dapat
cara mengadakan audit manajemen. meningkatkan pendapatan bersih serta
Audit manajemen bertujuan untuk pengembalian modal selama periode
memberikan laporan kepada manajemen berjalan.
berupa temuan-temuan audit mengenai Audit manajemen atas fungsi
system pengendalian manajemen, keuangan pada PT. PLN (PERSERO)
apakah kegiatan operasi perusahaan Kantor Cabang Makassar bertujuan
sudah dijalankan secara efisien, untuk mengevaluasi kinerja manajemen
ekonomis dan efektif, beserta saran- perusahaan apakah fungsi-fungsi yang
saram untuk memperbaiki kelemahan- ada dalam bagian keuangan telah
kelemahan yang ditemukan selama berjalan dengan baik atau kualitas kerja
pelaksanaan audit manajemen. dapat meningkat dan sebaliknya. Audit
Pelaksanaan audit manajemen manajemen ini dilakukan dalam upaya
dapat dilakukan pada semua bagian yang memecahkan masalah tersebut diatas
ada dalam perusahaan. Namun hal ini dengan cara meneliti dan mempelajari
terkadang tidak dapat dilakukan karena masalah yang ada kemudian dicarikan
keadaan keuangan perusahaan kurang solusi dalam mengatasinya agar
memungkinkan dilakukan audit, perusahaan tersebut biasa berjalan
sehingga audit manajemen hanya sebagaimana mestinya.

344
Dengan latar belakang yang 2. Bagi penulis dapat menambah
telah dikemukakan diatas maka penulis pengetahuan mengenai audit manajemen
mengkaji masalah ini kedalam suatu atas fungsi keuangan sebagai
penulisan laporan penelitian dengan pedoman dalam pelaksanaan audit.
memilih judul: “Audit Manajemen Atas 3. Bagi pembaca diharapkan dapat
Fungsi Keuangan Pada PT. PLN digunakan sebagai tambahan
(PERSERO) Kantor Cabang Makassar.” informasi dan bahan perbandingan
mengenai audit manajemen
Rumusan Masalah keuangan yang diterapkan dalam
Berdasarkan latar belakang suatu perusahaan.
tersebut diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penulisan TINJAUAN PUSTAKA
laporan ini adalah:
“Apakah penerapan audit manajemen Pengertian Audit
atas fungsi keuangan yang dilakukan PT. Pengertian audit sebagaimana
PLN (PERSERO) Kantor Cabang dikemukakan oleh Simamora (2002:4)
Makassar pada bagian keuangan telah mengemukakan bahwa: Audit adalah
dilaksanakan secara efisien dan efektif?” sebagai proses sistematik pencarian dan
pengevaluasian secara obyektif bukti
Tujuan Penelitian mengenai asersi tentang peristiwa dan
Adapun tujuan penelitian yang tindakan ekonomik untuk meyakinkan
dilakukan dalam penyusunan penelitian kadar kesesuaian antara asersi tersebut
ini dapat dikemukakan sebagai berikut: dengan criteria yang ditetapkan dan
1. Untuk mengetahui bagaimana mengkomunikasikan hasilnya kepada
pelaksanaan pentingnya audit pemakai yang berkepentingan.
manajemen bagi perusahaan PT. Sedangkan definisi audit yang
PLN (PERSERO) Kantor Cabang dikemukakan oleh Sunarto (2003:3)
Makassar khususnya fungsi keuangan. yaitu: Pengauditan adalah suatu proses
2. Untuk menganalisis bahwa audit sistematis untuk mendapatkan dan
manajemen atas fungsi keuangan mengevaluasi bukti yang berhubungan
dapat dipergunakan dalam dengan asersi tentang tindakan-tindakan
mengevaluasi efektivitas program dan kejadian-kejadian ekonomi secara
suatu organisasi dan sekaligus obyektif untuk menentukan tingkat
mengevaluasi kesesuaian pelaksanaannya. kesesuaian antara asersi tersebut dengan
criteria yang telah ditetapkan dan
Kegunaan Penelitian mengkomunikasikan hasilnya kepada
Kegunaan penelitian yang pihak-pihak yang berkepentingan.
dikemukakan dalam penyusunan laporan
ini adalah sebagai berikut: Jenis-Jenis Audit
1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini Laporan audit merupakan alat
diharapkan dapat menjadi bahan yang digunakan oleh auditor untuk
pertimbangan bagi pimpinan mengkomunikasikan hasil auditnya
perusahaan dan pihak manajemen kepada masyarakat. Oleh karena itu,
perusahaan dalam penyusunan rencana, makna setiap kalimat yang tercantum
strategi, dan kebijakan untuk dalam laporan audit bentuk baku dapat
meningkatkan pencapaian tujuan digunakan untuk mengenal secara umum
perusahaan di masa yang akan profesi akuntan public.
datang.

345
Pada Sunarto (2003:3) audit 4. Tindak lanjut setelah audit.
dapat dikelompokkan menjadi tiga
golongan, yaitu: Kegunaan Audit Manajemen
1. Audit laporan keuangan Kegunaan dari pemeriksaan
2. Audit kesesuaian, dan manajemen menurut Tunggal (2000:15)
3. Audit operasional. yaitu:
1. Memberi informasi operasi yang
Pengertian Audit Manajemen relevan dan tepat waktu untuk
Pemeriksaan adalah proses pengambilan keputusan.
yang sistematis dan obyektif yang 2. Membantu manajemen dalam
ditujukan untuk mendapatkan dan mengevaluasi catatan, laporan-
mengevaluasi bukti-bukti yang laporan dan pengendalian.
berhubungan dengan kegiatan ekonomi 3. Memastikan ketaatan terhadap
dan kejadian untuk meyakinkan kebijakan manajerial yang ditetapkan
hubungannya dengan hasil yang rencana-rencana, prosedur serta
diinginkan pemakai. Menurut Tunggal persyaratan peraturan pemerintah.
(2000:2) memberikan pengertian 4. Mengidentifikasi area masalah
manajemen audit sebagai berikut: potensial pada tahap dini untuk
“Pemeriksaan manajemen adalah suatu menentukan tindakan preventif yang
teknik yang secara teratur dan sistematis akan diambil.
digunakan untuk menilai efektivitas unit 5. Menilai ekonomisasi dan efisiensi
atau pekerjaan dibandingkan dengan penggunaan sumber daya termasuk
standar-standar perusahaan dan industry, memperkecil pemborosan.
dengan menggunakan petugas yang ahli 6. Menilai efektivitas dalam mencapai
dalam lingkup obyek yang dianalisis tujuan dan sasaran perusahaan yang
untuk meyakinkan manajemen bahwa telah ditetapkan.
tujuannya dilaksanakan daan keadaan 7. Menyediakan tempat pelatihan untuk
yang membutuhkan perbaikan personil dalam seluruh fase operasi
ditemukan.” perusahaan.
Audit manajemen merupakan
suatu penilaian dari organisasi Tahap-tahap Audit Manajemen
manajerial dan efisiensi dari suatu Dalam buku pemeriksaan
perusahaan, departemen, atau setiap Intern, Akmal (2006:16) pemeriksaan
entitas dan subentitas yang dapat manajemen terdiri dari empat tahap
diperiksa. Penekanannya adalah untuk sebagai berikut:
mencapai efisiensi yang lebih besar, 1. Tahap perencanaan.
efetivitas, dan ekonomisasi dalam usaha 2. Tahap pengujian dan evaluasi,
dan organisasi. 3. Tahap penyampaian hasil
pemeriksaan,
Tujuan Audit Manajemen 4. Tahap tindak lanjut.
Tujuan audit manajemen
(operasional audit) secara umum adalah Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan
menilai efisiensi dan efektivitas Perusahaan yang telah
organisasi. Adapun langkah-langkah dari menyelenggarakan audit mengetahui
pemeriksaan manejemen menurut bahwa penyelenggara audit manajemen
Tunggal (2000:15), meliputi: dapat berasal dari dalam organisasi,
1. Survey pendahuluan, tetapi tidak mustahil berasal dari luar
2. Penelaah yang lebih rinci, organisasi yang bersangkutan. Suatu
3. Pelaporan, dan perusahaan yang besar, sangat mungkin

346
pelaksanaan audit diserahkan kepada maka dapat dikemukakan hipotesa
suatu tim atau sekelompok staf yang sebagai berikut:
diberi tugas khusus melakukan audit. “Diduga bahwa penerapan audit
Menurut Halim (2004:47) manajemen atas fungsi keuangan yang
mengemukakan definisi audit laporan dilakukan PT. PLN (PERSERO) Kantor
keuangan adalah sebagai berikut: “ Cabang Makassar pada bagian keuangan
Audit laporan keuangan merupakan jenis perusahaan belum dikelola secara efisien
audit yang paling sering dilakukan dan efektif”.
auditor independen”. Peranan satuan
kerja atau bidang fungsional keuangan METODE PENELITIAN
merupakan peranan yang sangat menentukan
dalam kehidupan perusahaan, memang Daerah dan Waktu Penelitian
benar bahwa ada satuan kerja di bidang Dalam upaya mendapatkan
keuangan yang sangat aktif data dalam penulisan laporan ini maka
menyelenggarakan berbagai kegiatannya penulis menentukan tempat penelitian
karena keinginan yang sangat kuat untuk yaitu pada PT. PLN (PERSERO) Kantor
menekan biaya dan ada pula satuan kerja Cabang Makassar yang berlokasi di jalan
yang menangani keuangan yang lebih Monginsidi No.2 Makassar. Adapun
senang bersifat pasif. Dalam hal satuan waktu penelitian sampai dengan
kerja di bidang keuangan bersifat pasif, penyusunan laporan penelitian ini
salah satu konsekuensinya adalah bahwa dilakukan selama tiga bulan yaitu antara
satuan-satuan kerja atau berbagai bidang bulan Oktober hingga bulan Desember.
fungsional lainnya dalam perusahaan
akan lebih berorientasinya pada Metode Pengumpulan Data
terselenggaranya kegiatan operasional Metode pengumpulan data
masing-masing, misalnya mengejar yang digunakan dalan penulisan laporan
target penjualan dan dengan demikian penelitian ini adalah metode studi kasus
kurang memberikan perhatian pada dengan melakukan kedua cara berikut:
penghematan biaya. 1. Tinjauan Pustaka (Library Research), yaitu
Tanggung jawab dan tugas para penelitian yang dilakukan dengan
manajer keuangan berbeda dari satu cara penulis mengumpulkan beberapa
perusahaan ke perusahaan lain, namun literature yang ada hubungannya
perbedaan itu hanya bersifat nuansa dengan masalah penelitian, seperti
karena besaran perusahaan, sebab pada buku-buku literature ini diolah guna
dasarnya tugas pokok manajer keuangan mengambil intisari berupa konsep
menyangkut antara lain pengambilan dan teori yang akan digunakan dalam
keputusan tentang penanaman modal, mendukung penulisan laporan
pembiayaan kegiatan bisnis dan penelitian ini agar bias sistematis.
pembagian dividen yang berhasil diraih 2. Penelitian Lapangan (Field
kepada pihak-pihak yang berhak Research), yaitu penelitian ini
menerimanya, seperti pemodal dan dilakukan dengan cara penulis terjun
pemilik/pemegang saham disamping langsung di lapangan untuk
menjamin kepuasan berbagai pihak yang mengadakan penelitian di perusahaan yaitu
berkepentingan, baik internal maupun mengadakan observasi atau penghematan
eksternal. terhadap aktivitas fungsi keuangan
dan wawancara dengan pimpinan
Hipotesis perusahaan.
Berdasarkan permasalahan
yang telah dirumuskan tersebut di atas

347
Jenis dan Sumber Data 4. Pembuatan laporan audit
1. Jenis Data manajemen.
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri atas: Definisi Operasional
1. Data kuantitatif, yaitu data yang Untuk menyatukan pendapat
diperoleh dalam bentuk angka- dan menyamakan persepsi, maka ada
angka seperti data operasional beberapa defenisi operasional sebagai
perusahaan. berikut:
2. Data kualitatif, yaitu data yang 1. Audit adalah pemeriksaan atas data-
diperoleh dalam bentuk data administrasi suatu perusahaan
informasi, seperti data hasil yang dilakukan dengan maksud
wawancara dengan pimpinan untuk meneliti kebenaran laporan
perusahaan dan sejumlah keuangan perusahaan tersebut.
personil yang ada kaitannya 2. Manajemen merupakan proses
dengan masalah yang akan perencanaan, pengorganisasian,
diteliti. kepemimpinan, dan pengendalian
2. Sumber Data pekerjaan anggota organisasi, serta
Sumber data yang pengendalian sumber daya organisasi
dikemukakan dalam pembahasan ini untuk mencapai tujuan organisasi.
bersumber dari: 3. Fungsi keuangan adalah fungsi
1. Data Primer, yaitu data yang manajemen keuangan yang
diperoleh secara langsung pada merupakan suatu aktivitas atau
perusahaan melalui pengamatan pada kinerja oleh manajer bagian
PT. PLN (PERSERO) Kantor keuangan.
Cabang Makassar serta melakukan 4. Audit manajemen merupakan suatu
wawancara dengan pimpinan audit terhadap kegiatan yang ada
perusahaan dan sejumlah staf dalam perusahaan secara menyeluruh
khususnya Bagian Keuangan. dengan tujuan memberikan
2. Data Sekunder, yaitu data yang rekomendasi yang konstruktif kea
diperoleh dari hasil publikasi dan rah perkembangan perusahaan
yang tidak dipublikasikan dimasa yang akan dating.
perusahaan. Jenis data ini antara lain: 5. Efektifitas adalah derajat keberhasilan suatu
sejarah perkembangan perusahaan, organisasi (sampai seberapa jauh
struktur organisasi, job deskripsi, suatu organisasi dapat dinyatakan
dan data lainnya yang relevan berhasil) dalam usaha mencapai
dengan penulisan penelitian ini. tujuan.
6. Efisiensi adalah rasio antara output
Metode Analisis dan input. Seberapa besar output
Metode analisis yang yang dihasilkan dengan
digunakan dalam penulisan laporan menggunakan sejumlah input
penelitian ini, adalah metode deskriptif, tertentu yang dimiliki perusahaan.
yaitu penulis menguraikan penerapan Metode kerja yang baik akan dapat
audit manajemen atas fungsi keuangan memandu proses operasi berjalan
pada PT. PLN (PERSERO) Kantor dengan mengoptimalkan penggunaan
Cabang Makassar yang terdiri dari: sumber daya yang dimiliki perusahaan. Jadi,
1. Survey pendahuluan, efisiensi merupakan ukuran proses
2. Review dan pengujian pengendalian yang menghubungkan antara input
manajemen, dan output dalam opersional perusahaan.
3. Audit terperinci, dan

348
7. Ekonomisasi merupakan ukuran Adapun hasil penelitian yang
input yang digunakan dalam telah dilakukan, yaitu:
berbagai program yang dikelola. 1. Tahap Survey Pendahuluan
meliputi wawancara yang
HASIL PENELITIAN dilakukan dalam bentuk
kuesioner, yaitu:

Tabel I
Kuesioner Pemeriksaan Manajemen Pada Bagian Keuangan
PT. PLN (PERSERO) Kantor Cabang Makassar

No. Pertanyaan Ya Tidak Ket.


A. Bagian Keuangan/Umum
1. Apakah bagian keuangan telah mengelola cashflow secara efisien
dan efektif?
2. Apakah bagian keuangan melaksanakan pembinaan dan pengelolaan
keuangan serta perhitungan modal kerja dan perpajakan?
B. Sub Bagian Keuangan
1. Apakah sub bagian keuangan telah melaksanakan fungsi
kebendaharaan, administrasi penerimaan dan pembayaran
keuangan?
2. Apakah sub bagian keuangan mengelola cashflow yang disusun oleh
bagian keuangan secara efektif?
3. Apakah sub bagian keuangan mempersiapkan dan melaksanakan
pengurusan, tagihan, klaim, dan hal perusahaan lainnya serta
pengurusan perpajakan?
4. Apakah bagian keuangan menyediakan tenaga kerja yang diperlukan
oleh perusahaan dan melakukan pengawasan terhadap kerja
karyawan termasuk absensi?
5. Apakah bagian keuangan telah membuat rekapitulasi pembayaran
gaji?
6. Apakah sub bagian keuangan membuat laporan pembayaran gaji?
Sumber: Hasil interview dengan staff karyawan pada PT. PLN (PERSERO) Kantor Cabang Makassar

Setelah dilakukan survey 2. Review dan Pengujian Pengendalian


pendahuluan pada PT. PLN (PERSERO) Manajemen
Kantor Cabang Makassar diperoleh Tahap selanjutnya dalam
temuan-temuan sebagai berikut: pelaksanaan pemeriksaan manajemen
1. Bagian keuangan belum mengelola adalah menganalisis efektifitas system
cashflow secara efisien dan efektif. pengendalian manajemen jika proses
2. Pengelolaan keuangan belum pengendalian manajemen fungsi
dilakukan secara efisien dan efektif. keuangan yang dimiliki oleh perusahaan
3. Sub bagian keuangan belum mengelola baik dan diterapkan oleh perusahaan
administrasi penerimaan dan sesuai dengan proses pengendalian
pembayaran keuangan. manajemen pada fungsi keuangan yang
4. Sub bagian keuangan belum ada, dapat disimpulkan bahwa perusahaan cukup
mengelola cashflow yang disusun efektif dalam pelaksanaan pengendalian
oleh bagian keuangan secara akurat. manajemen khususnya pada fungsi
keuangan.

349
Dalam melakukan pemeriksaan atas Tujuan dilakukan pengendalian
fungsi keuangan yang harus dilakukan manajemen adalah untuk menentukan
adalah menganalisis dan mengevaluasi langkah-langkah yang dilakukan
proses pengendalian manajemen yang terhadap pemeriksaan atas fungsi
ada dalam perusahaan serta melakukan keuangan. Langkah selanjutnya dalam
evaluasi terhadap system pengendalian melakukan pemeriksaan adalah menilai
manajemen atas fungsi keuangan, apakah fungsi pengendalian manajemen
dilakukan review dan pengujian atas atas fungsi keuangan sudah memadai
proses pengendalian manajemen atas dan telah diterapkan sesuai dengan
fungsi keuangan termasuk pelaksanaan system pengendalian manajemen atas
proses pengendalian manajemen yang fungsi keuangan. Pengujian pengendalian
ada dalam perusahaan. manajemen dapat dilihat pada tabel
berikut ini:

TABEL II
Hasil Review Dan Pengujian Pengendalian Manajemen Atas Fungsi Keuangan
Pada PT. PLN (Persero) Kantor Cabang Makassar

Kekuatan-kekuatan Sistem Pengendalian Manajemen


1. Perseroan memiliki struktur organisasi yang mengatur tentang fungsi dan tanggung jawab masing-masing
bagian
2. Tidak dilakukan perangkapan tugas dan fungsi keuangan
Kelemahan-kelemahan Sistem Kesalahan Yang Dapat Terjadi Pengujian Yang Dapat
Pengendalian Ditempuh
Bagian keuangan belum mengelola Cashflow belum dikelola secara efisien Perlu melaksanakan pengelolaan
cashflow secara efisien dan efektif dan efektif cashflow secara efisien dan
efektif
Pengelolaan keuangan belum Informasi keuangan yang tidak tepat Perlu melakukan evaluasi
dilakukan secara efisien dan efektif dan akurat terhadap pengelolaan
keuangan/perpajakan
Sub bagian keuangan belum Penerimaan dan pembayaran yang tidak Melakukan evaluasi atas hasil
mengelola penerimaan dan memadai penerimaan dan jumlah
pembayaran keuangan pengeluaran kas secara periodik
Sub bagian keuangan belum Tidak tepatnya pengelolaan mengenai Melakukan pengelolaan cashflow
mengelola cashflow secara akurat cashflow secara akurat
Sumber: Hasil interview

Setelah dilakukan hasil review 4. Sub bagian keuangan belum


pengujian pengendalian manajemen mengelola cashflow yang disusun
pada PT. PLN (PERSERO) Kantor oleh bagian keuangan secara akurat.
Cabang Makassar diperoleh temuan-
temuan sebagai berikut: Audit Terperinci
1. Bagian keuangan belum mengelola Setelah melakukan tahap review
cashflow secara efisien dan efektif. dan pengujian pengendalian manajemen
2. Pengelolaan keuangan belum maka tahap selanjutnya yaitu melakukan
dilakukan secara efisien dan efektif. audit terperinci pada PT. PLN
3. Sub bagian keuangan belum (PERSERO) Kantor Cabang Makassar.
mengelola administrasi penerimaan Adapun ringkasan audit
dan pembayaran keuangan. terperinci fungsi keuangan PT. PLN
(PERSERO) Kantor Cabang Makassar
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

350
TABEL III
Ringkasan Audit Terperinci Atas Fungsi Keuangan Pada
PT. PLN (PERSERO) Kantor Cabang Makassar

No. Kondisi Kriteria Rekomendasi


1. Pengelolaan cashflow Sebaiknya dilakukan pengelolaan Perlu dilakukan pengelolaan
belum dilakukan secara cashflow secara efisien dan efektif cashflow secara efisien dan efektif
efisien dan efektif
2. Ketidak efektifan dalam Sebaiknya dilakukan pengelolaan Perlu dilakukan pengelolaan
pengelolaan keuangan keuangan secara efektif keuangan secara efektif
3. Seringkali terjadi selisih Sebaiknya dilakukan evaluasi Perlu dilakukan evaluasi
antara penerimaan dan penerimaan dan pengeluaran penerimaan dan pengeluaran
pengeluaran keuangan keuangan
4. Tidak tepatnya pengeloaan Sebaiknya dilakukan pengelolaan Perlu dilakukan pengelolaan
cashflow cashflow cashflow
Sumber: PT. PLN (PERSERO) Kantor Cabang Makassar

Dalam ringkasan audit Kantor Cabang Makassar yang berlokasi


terperinci atas fungsi keuangan maka di Jalan Monginsidi No. 2 Makassar
perlu dilakukan temuan-temuan pada fungsi keuangan dipimpin oleh
mengenai penerimaan terpenuhi sebagai seorang Asisten Manajer Keuangan yang
berikut: bertugas mengkoordinasikan dan
a) Penyusunan cashflow belum mengendalikan kegiatan bagian
dilakukan secara efisien dan efektif, keuangan yang meliputi anggaran,
sebaiknya dilakukan cashflow secara pengendalian anggaran keuangan dan
efisien dan efektif. tujuan dilakukannya audit adalah untuk:
b) Tidak efisiennya pengelolaan keuangan, a. Menilai pengelolaan cashflow,
sebaiknya dilakukan pengelolaan b. Menilai pengelolaan keuangan,
keuangan secara efektif. c. Menilai pengelolaan administrasi
c) Terjadinya selisih antara penerimaan penerimaan dan pembayaran yang
dan pengeluaran keuangan, sebaiknya dilakukan sub bagian keuangan, dan
dilakukan evaluasi atas penerimaan d. Memberikan berbagai saran
dan pengelolaan keuangan. perbaikan atas kelemahan
d) Tidak tepatnya pengelolaan pengelolaan keuangan yang
cashflow, sebaiknya dilakukan ditemukan.
pengelolaan cashflow. 2. Kesimpulan audit disertai dengan
bukti-bukti yang cukup untuk
3. Laporan Audit Manajemen mendukung kesimpulan audit
Tahap akhir dalam pelaksanaan Berdasarkan temuan (bukti)
audit manajemen adalah penyusunan yang diperoleh selama audit yang
laporan audit manajemen. Pada dilakukan, maka kesimpulan yang
umumnya laporan audit manajemen didapatkan:
terdiri dari: a. Pengelolaan cashflow belum
dilaksanakan secara efisien dan efektif,
1. Informasi Latar Belakang b. Pengelolaan keuangan belum
PT. PLN (PERSERO) adalah dilakukan secara efisien dan efektif,
suatu perusahaan BUMN yang bergerak c. Pengelolaan penerimaan dan
dalam bidang kelistrikan memberikan pengeluaran belum memadai, dan
pelayanan jasa penerangan kepada d. Pengelolaan cashflow belum
rakyat Indonesia. PT. PLN (PERSERO) dilakukan secara akura

351
3. Rekomendasi dijelaskan pada bagian terdahulu, maka
Adanya berbagai kelemahan peneliti memberikan saran:
yang terjadi pada fungsi keuangan, maka 1. Disarankan sebaiknya perusahaan
dari itu karyawan yang bertugas pada mengelola cashflow secara efisien
bagian keuangan harus memenuhi dan efektif.
kualifikasi sebagai pengelola keuangan 2. Disarankan agar perusahaan selalu
yang baik dalam pendidikannya maupun melakukan pengelolaan keuangan
pengalamanhya dan harus mendapatkan secara efektif dan efisien.
pelatihan yang memadai untuk 3. Disarankan perusahaan mengelola
meningkatkan kemampuan dalam administrasi penerimaan dan
melaksanakan tugas-tugasnya. pembayaran secara akurat.
4. Disarankan agar perusahaan
4. Ruang lingkup audit mengelola cashflow yang telah
Sesuai dengan judul yang disusun secara akurat.
telah diteliti, maka audit yang dilakukan
hanya meliputi masalah penilaian atas DAFTAR PUSTAKA
penerapan system manajemen atas
fungsi keuangan yang dilakukan PT. Akmal, 2006, Pemeriksaan Intern
PLN (PERSERO) Kantor Cabang (Internal Audit), edisi pertama,
Makassar apakah telah dilaksanakan Penerbit : Indeks, Jakarta.
secara efisien, efektif dan ekonomis.
Halim, Abdul, 2004, Auditing I (Dasar-
KESIMPULAN DAN SARAN dasar Audit Laporan
Keuangan), edisi keempat,
Kesimpulan Penerbit : UPP AMP YKPN,
Berdasarkan hasil analisis Yogyakarta.
yang telah dilakukan atas pengamatan
dan data-data yang diperoleh terkait Simamora, Henry, 2002, Auditing, jilid
dengan pelaksanaan program kerja dan satu, cetakan pertama, Penerbit:
keberadaan fungsi keuangan PT. PLN UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
(PERSERO) Kantor Cabang Makassar,
maka peneliti menyimpulkan bahwa Sunarto, 2003, Auditing, edisi pertama,
fungsi keuangan PT. PLN (PERSERO) cetakan pertama, Penerbit: Pena
Kantor Cabang Makassar belum dikelola Persada, Yogyakarta.
secara efektif dan efisien, dengan adanya
bukti-bukti yang diperoleh selama Tunggal, Amin Widjaja, 2003, Audit
melaksanakan tahapan audit: Laporan Keuangan, edisi
1. Pengelolaan cashflow belum dilaksanakan pertama, cetakan kelima,
secara efisien dan efektif, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.
2. Pengelolaan keuangan belum
dilakukan secara efisien dan efektif, Tunggal, Amin Widjaja, 2000,
3. Pengelolaan penerimaan dan Managemet Audit Suatu
pengeluaran belum memadai, dan Pengantar, cetakan kedua,
4. Pengelolaan cashflow belum Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta
dilakukan secara akurat.
*) Penulis adalah Dosen STIE YPUP
Saran Makassar
Setelah peneliti mengamati
temuan-temuan pemeriksaan yang telah

352

Anda mungkin juga menyukai