Anda di halaman 1dari 10

ACCOUNTING Journal

STIE YPUP Makassar

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PLN


(PERSERO) ULP NAMROLE KABUPATEN BURU SELATAN
PROVINSI MALUKU

Rahiya Duluhalang1, Silvester Saman2, Tamsil3

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

rahiyaduluhalang@gmail.com1, Silvestersaman@gmail.com2, Tamsilpattalolo@gmail.com3

ABSTRACT
This research aims at finding out the effectiveness of management audit of the marketing function at PT. PLN.
(persero) ULP Namrole Selatan Buru Regency, Maluku Province. The data analysis method used was descriptive
qualitative. where this research is a key instrument, data collection techniques or carried out by triangulation
(combined), data analysis that is inductive, with qualitative research results emphasizing the meaning of
generalization. The data analysis technique used was descriptive qualitative. Data collection techningues were
library research, observation, and interviews. The results showed that through the marketing audit management
phase,the researcher concludes that the marketing function activities at PT. PLN (PERSERO) ULP Namrole
Selatan Buru Regency had been going well. This is supported by the Performance management of PT. PLN
(Persero) ULP Namrole Selatan Buru Regency, Maluku Province in the last two years, from 2017 to 2018,has Been
running quite effectively and efficiently and the marketing System of prepaid electricity products has also been
running effectively and efficiently.

Keywords : Management Audit of the Marketing Function.

PENDAHULUAN secara efektif mampu mencapai tujuan


perusahaan. Untuk memantau kegiatan
Berbagai keterbatasan yang dihadapi operasional dengan tujuan untuk diperlukan
perusahaan, baik dalam kepemilikan sumber pengawasan atau pengendalian manajemen yang
daya, informasi, dan teknologi sangat actual.
mempengaruhi kemampuan perusahaan tersebut Tujuan perusahaan ialah untuk memperoleh
dalam memasuki dan mempertahankan pasar keuntungan maksimal atau laba yang sebasar-
yang telah dikuasai. Oleh karena itu, perusahaan besarnya.Untuk tujuan tersebut manajemen
harus membuat perencanaan yang tepat dalam mempunyai peranan yang sangat penting.Namun
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sasaran dan tujuan utama suatu perusahaan
dalam mendukung operasional yang akan terdiri atas dua, ialah dengan tujuan jangka
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah pendek dan tujuan jangka Panjang. Demikian
ditetapkan. Perencanaan yang dibuat mencakup tujuan jangka pendek adalah mengoptimalkan
batas-batas operasional yang akan dilakukan, laba yang sebesar-besarnya.sedangkan tujuan
baik luasnya cakupan operasi (volume produksi, jangka Panjang adalah bagaimana suatu
promosi, pelayanan pelanggan, dan sebagainya) perusahaan dapat tetap eksis di dunia usaha
maupun konsumsi sumber daya (perolehan sehingga mampu mempertahankan
kapasitas produksi, pembayaran kepada kelangsungan hidup perusahaan.
pemasok dan karyawan, serta penyelesaian Kegiatan pemasaran adalah sesuatu
kewajiban jangka pendeklainnya). Perencanaan perusahaan sangat penting karena merupakan
yang disusun secara tepat dapat memberikan suatu proses dalam kegiatan operasional
arahan berjalannya operasi yang efisien dan perusahaan yang merupakan keseluruhan bisnis

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 253-262 253


Analisis Audit Manajemen

yang ditunjukan untuk merencanakan, pemasaran pada PT. PLN (persero) Ulp Namrole
menentukan harga,memproduksi dan Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku
mendistribusikan barang dan jasa kepada
konsumen. Oleh karena itu manajemen selalu
berusaha agar kegiatan dalam pemasaran harus
dilakukan dengan efektif, efesien dan ekonomis. TINJAUAN LITERATUR
Audit pemasaran merupakan kegiatan
pengendalian internal yang mengaudit Menurut Arens dkk (2015:2). Audit
operasional perusahaan. Hal yang sangat merupakan pengambilan dan pengevaluasi bukti
penting dilakukan audit yaitu ketika mengenai informasi untuk menentukan dan
menemukan masalah dan meyakinkan ketaatan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi
(compliance) pada suatu peraturan dan standar itu dan kriteria yang ditetapkan. Menurut
yang berlaku di sebuahperusahaan, sehingga Messier, Clover dan Prawitt (2014:12). Audit
dapat diharapkan perusahan untuk mengontrol yaitu proses dan sistematis untuk memperoleh
fungsi yang dilakukan secara maksimal, dalam dan mengevaluasian bukti secara objektif
hal ini fungsi pemasaran. Hasil dari audit ini mengenai asersi-asersi tentang kegiatan dan
digunakan oleh manajemen puncak sebagai peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat
masukan dalam proses pengambilan keputusan. kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
Fungsi utama audit pemasaranadalah untuk kriteria yang ditetapkan dan
menguji dan menilai tujuan dan kebijakan mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada
pemasaran yang akan mengarahkan perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan
sehingga merupakan alat bagi manajer Menurut Alvin A. Arens. al dalam Amir
pemasaran untuk dapat mendeteksi dan Abadi Jusuf (2015:4). Auditing merupakan
mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. pengambilan atau evaluasi bukti mengenai
Audit manajemen yang dilakukan pada informasi untuk menentukan dan melaporkan
suatu perusahaan akan berperan untuk tingkat kesesuaian antara informasi itu dan
membantu pihak manajemen untuk mengetahui kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus
letak kesalahan atau kurangan yang menjadi dilakukan oleh orang yang kompeten dari
kendala perusahaan dalam kegiatan independen.
operasionalnya untuk mencapai tujuan yang Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat
ditetapkan dan memberikan saran untuk di simpulkan bahwa audit merupakan suatu
memperbaiki kekurangan tersebut. Audit kegiatan yang dilakukan oleh orang yang
manajemen yang dilakukan terhadap berkompeten dan independent dalam
keseluruhan atau hanya pada bagian tertentu mengumpulkan bukti-bukti dan informasi
yang ada di perusahaan akan membantu kemudian mencari tingkat kesesuain antara
peningkatan kinerja perusahaan yang akan informasi tersebut dengan kriteria yang
terdampak pula terhadap pencapaian tujuan sebelumnya telah ditetapkan untuk kemudian
perusahaan. dilaporkan kepada pemakai yang
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka berkempentingan.
penulis tertarik untuk memilih judul. Audit Menurut Bayangkara IBK (2015:4) tipe audit
Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada PT. yang digolokan menjadi 4 (empat) yaitu
PLN (persero) Ulp Namrole Kabupaten Buru 1. Audit laporan keuangan
Selatan Provinsi Maluku. Audit laporan keuanga menentukan apakah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas laporan keuangan audit disusun sesuai
maka rumusan masalah sebagai berikut. Apakah dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima
Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran telah umum
berjalan secara efesien dan efektif? 2. Audit kepatuhan
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam Audit kepatuhan meningkatkan tingkat
penelitian ini ialah: untuk mengetahui tingkat kepatuhan sesuatu entitas terhadap hukum,
efektivitas audit manajemen atas fungsi peraturan, kebijakan, rencana, dan presedur
3. Audit internal

254 Rahiya Duluhalang, Silvester Saman, Tamsil


ACCOUNTING Journal
STIE YPUP Makassar

a. Keandalan menilai laporan keuangan pelaporan dan kinerja maanajemen pada


b. Menentukan tingkat kepatuhan suatu periode tersebut.
entitas terhadap hukum, peraturan, 2. Ruang lingkup audit
kebijakan, rencana, dan prosedur Audit keuangan menekankan auditnya pada
c. Menilai pengendalian internal organisasi data-data akuntansi perusahaan dan proses
d. Menilai efesiesi dan efektivitas penyajian laporan yang disajikan
penggunaan sumber daya manajemen sehingga ruang lingkup auditnya
e. Program peninjauan terhadap konsistensi berkisar pada bukti-bukti transaksi dan
hasil dengan tujuan organisasi proses akuntansi yang ditetapkan pada objek
4. Audit operasional (manajemen) audit. Sedangkan audit manajemen ,ruang
Audit operasional menilai efesiensi dan lingkup audit meliputi keseluruhan fungsi
efektivitas penggunaan sumber daya. manajemen dan unit-unit terkait yang ada
Menururt Hasti A (2016) Pemeriksaan didalamnya. Dengan Ruang lingkup ini
adalah proses yang sistematis dan obyektif yang dapat juga seluruh program/aktivitas dan
ditujukan untuk mendapatkan dan megevaluasi juga hanya mencakup bagian tertentu dari
bukti-bukti yang berhubungan dengan kegiatan suatu program/aktivitas yang telah
ekonomi dan kejadian untuk meyakinkan dilakukan.
hubungannya dengan hasil yang diinginkan 3. Dasar yuridis
pemakai. Menurut Muliyadi (2014:32) audit Secara hukum semua perusahaan harus
operasional sebagai wawancara untuk menyajikan laporan keuangan yang telah
melaksanakan, dengan cara sistematis pada diaudit oleh auditor independent (akuntan
perusahaan dengan hubungannya atau tujuan publik) kepada pihak-pihak yang
tertentu. Menurut Sondang P.Siagian (2013:353) berkepentingan dengan laporan keuangan
Audit manajemen adalah suatu pelaksanaan tersebut. Berbeda dengan audit keuangan,
fungsi pengawasan yang dilaksanakan untuk audit manajemen bukanlah merupakan
menjamin bahwa keiatan-kegiatan tersebut suatu keharusan bagi suatu perusahaan.
terselenggarakan berdasarkan berbagai prinsip 4. Pelaksanaan audit
seperti efesiensi, efektivitas, produktivitas, Audit keuangan dilakukan dalam rangka
koordinasi, fungsionalisasi dan lainnya. mendapatkan pengesahaan (opini) secara
Menurut Agoes Soekrisno (2014:11) Audit independen dari pihak auditor atas
manajemen adalah suatu pemeriksaan terhadap kewajaran laporan keuangan yang disajikan
kegiatan operasi suatu perusahaan,termaksud, manajemen perusahaan tersebut.
kebijakan akuntansi dan kebijakan opersional Sedangkan audit manajemen dilakukan
yang telah ditentukan oleh manajemen untuk untuk dalam rangka menemukan berbagai
mengetahui kegiatan operasional tersebut sudah kekurangan/kelemahan pengelolaan
dilakukan secara efektif, efesien dan ekonomis perusahaan (melalui pengelolaan berbagai
Menurut Bayangkara IBK (2015:8) Karena program/aktivitas) yang dilakukan
Karakteristik yang berbeda antara audit manajemen, sehingga dapat ditentukan
keuangan dan audit manajemen, maka tujuan langkah-langkah perbaikan terhadap
dan tujuan auditnya juga berbeda. Secara lebih kekurangan tersebut.
detail, beberapa hal yang membedakannya 5. Frekuensi audit.
diuraikan sebagai berikut data keuangan perusahaan yang bersifat
1. Tujuan audit historis. Dengan audit ini lebih Kebutuhan
Audit keuangan dilakukan untuk audit berhubungan langsung dengan
mendapatkan keyakinan bahwa laporan penerbitan laporan keuangan, audit
keuangan yang disajikan oleh perusahaan keuangan dilakukan paling sedikit satu kali
(manajemen) telah disusun melalui proses dalam satu tahun dan ini bersifat regular.
akuntansi yang berlaku umum dan Sedangkan audit manajemen,tidak ada
menyajikan dengan sebenarnya kondisi ketentuan mengikat yang mengharuskan
keuangan perusahaan pada tanggal untuk melakukan audit setiap periode
waktu tertentu.

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 253-262 255


Analisis Audit Manajemen

6. Orentasi hasil tersebut b. Pengorganisasian(organizing),


Audit keuangan dilakukan terhadap data- menyangkut bagaimna pengaturan
menekankan pada penilaian terhadap sumber daya dilakukan termaksud
kinerja masa lalu yang telah dicapai penempatan porsonel pada pekerjaan
manajemen pada periode-pelaporan. yang tepat sesuai dengan
Sedangkan audit manajemen lebih kompetensinya.disamping itu,
menekankan auditnya untuk kepentingan pengorganisasian juga berkaitan dengan
perbaikan-perbaikan yang akandilakukan di pengolokasian sumber daya yang
masa yang akan dating proporsional untuk mendukung
7. Bentuk laporan audit penerapan strategi pencapaian tujuan
Audit keuangan telah memiliki standar perusahaan
bentuk laporan audit yang bersifat baku c. Pengarahan (actuating), berkaitan dengan
bagi seluruh akuntan independent yang implementasi rencana, didukung oleh
melakukan audit keuangan. Sedangkan perangkat organisasi dan sumber daya
laporan hasil audit manajemen biasanya yang memadai.
disajikan dalam bentuk laporan yang 3. Fungsi Bisnis
besifat komprehensif, di mana didalam Audit manajemen atas fungsi pemasaran ini
laporan tersebut disampaikan bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
menyampaikan kesimpulan hasil audit, juga program/aktivitas pemasaran yang dilakukan
di sajikan temuan-temuan penting hasil mencapai tujuannya melalui pengelolaan
audit yang menjadi dasar dalam pembuatan sumber daya yang ekonomis dan efesien.Di
kesimpulan dan rekomendasi. samping itu, audit juga dilakukan terhadap
8. Pengguna laporan. bagaimana perusahaan menetapkan strategi
Laporan audit keuangan ditunjukan kepada pemasarannya apakah sudah sesuai dengan
berbagai kelompok pengguna yang berada lingkup pemasarannya yang dihadpi
di luar perusahaan (eksternal). Berbagai perusahaan.
kelompok tersebut di antaranya pemegang Menurut IBK Bayangkara (2015:11) Ada
saham, kreditor, pemerintah, dan beberapa tahapan yang harus di lakukan dalam
sebagainya. Sedangkan laporan audit audit manajemen, yaitu sebagai berikut:
manajemen lebih ditunjukan kepada pihak 1. Audit Pendahuluan ini dilakukan untuk
internal perusahaan. Berbagai pihak sesuai mendapatkan informasi latar belakang
dengan bidangnya membutuhkan informasi terhadap objek yang di audit.Di samping itu,
tentang potensi perbaikan yang bisa pada audit ini juga dilakukan penelahan
dilakukan perusahaan di masa yang akan terhadap berbagai peraturan. Ketentuan, dan
datang. kebijakan berkaitan dengan aktifitas yang di
1. Ruang lingkup Audit Manajemen audit,serta menganalisa berbagai informasi
Menurut Bayangkara IBK (2015:18) Audit yang telah di peroleh untuk mengidentifikasi
manajemen dilaksanakan untuk hal-hal yang potensial mengandung
meningkatkan ekonomisasi, efesiensi, kelemahan pada perusahaan yang di audit.
pengelolaan sumber daya, serta efektifitas menentukan tujuan audit sementara.
pencapaian tujuan perusahaan. 2. Review dan Pengujian Pengendalian
2. Fungsi Manajerial Manajemen.
Ada beberapa fungsi manajerial sebagai Pada tahap ini auditor melakukan review dan
berikut: pengujian terhadap pengendalian
a. Perencanaan (planning), merupakan manajemen objek audit, dengan tujuan untuk
tahap yang paling krusial dalam menilai aktifitas pengendalian manajemen
keberhasilan perusahaan.pada tahap ini, dalam mendukung pencapaian tujuan
komitmen manajemen dalam perusahaan.
mengaktualisasikan profesionalismenya 2. Audit Terinci.
diuji Pada tahap ini, auditor melakukan
pengumpulan bukti yang cukup dan

256 Rahiya Duluhalang, Silvester Saman, Tamsil


ACCOUNTING Journal
STIE YPUP Makassar

kompeten untuk mendukung tujuan audit menetapkan harga menarik, mendistribusikan


yang telah di tentukan. Pada tahap ini juga secara efektif secara mempertahankan pelanggan
di lakukan pengembangan temuan untuk yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip
mencari keterkaitan antara temuan satu pelanggan.
dengan temuan yang lain dalam menguji Menurut Bayangkara IBK (2014:155) ada
permasalahan yang berkaitan dengan tujuan beberapa tujuan pemasaran diantaranya:
audit. 1).Kelangsungan Hidup Produk 2). Maksimisasi
3. Pelaporan laba saat ini 3). Kepemimpinan Pangsa Pasar.
Tahapan ini bertujuan untuk 4). Tujuan lain
mengkomunikasikan hasil audit termaksud Menurut Kotler dan Keller (2016:27)
rekomendasikan yang diberikan kepada menyatakan bahwa manajemen pemasaran
berbagai pihak yang berpentingan. Hal ini sebagai seni dan ilmu dalam memilih target
penting untuk menyakinkan pihak pasar dan mendapatkan, menjadi dan
manajemen (objek audit) tentang mendapatkan konsumen melalui pengantaran
keabsahan hasil audit dan mendorong dan nilai unggul komunikasih konsumen.
pihak-pihak yang berwenang untuk Menurut Tunggal (2013:159) menyatakan
melakukan perbaikan terhadap berbagai bahwa audit pemasaran merupakan suatu
kelemahan yang ditemukan. penelaahan dan penilaian atas semua operasi
4. Tindak Lanjut pemasaran secara sistematis,kritis dan tidak
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, memihak dari tujuan dan kebijakan dasar operasi
tindak lanjut bertujuan untuk mendorong serta asumsi yang mendasari mereka, dan juga
pihak-pihak yang berwenang untuk prosedur, personel serta asumsi yang berlaku
melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) untuk menerapkan kebijakan dan pencapaian
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. tujuan.
Auditor tidak memiliki wewenang untuk Menurut IBK Bayangkara (2015:166) audit
mengharuskan manajemen melaksanakan pemasaran dapat mencakup 6 (enam) wilayah
tindaklanjut sesuai dengan rekomendasi utama dalam pemasaran sebagai berikut
yang diberikan. 1. Audit lingkungan pemasaran
Menurut Budi Rahayu (2014:1). Audit terhadap lingkungan pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan mencakup penilaian terhadap Pelanggang,
manajerial dimana individu-individu dan pesaing dan berbagai factor yang memiliki
kelompok-kelompok memperoleh apa yang pengaruh terhadap perusahan. Audit
mereka butuhkan dan inginkan dengan meliputi aspek lingkungan makro seperti
menciptakan dan saling mempertukarkan produk ekonomi, teknologi sosial dan politik.
dan jasa serta nilai antara seseorang dengan yang 2. Audit Strategi Pemasaran
lainnya. Sedangkan menurut Armstrong dan Audit ini bertujuan untuk menentukan
Kotler (2015:29) Pemasaran adalah sebagai bahwa perusahaan telah menetapkan strategi
proses dimana perusahan menciptakan nilai bagi yang selaras dengan tujuannya, sesuai
pelanggan dan membangun hubungan dengan dengan lingkungan yang dihadapi.Sering
pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan
konsumen sebagai imbalan. Sedangkan menurut tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian
Melydrum dalam sudaryono (2016:41) auditor harus menentukan pernyataan tujuan
pemasaran adalah proses bisnis yang berusaha untuk kepentingan pengevaluasiannya.
menjelaskan antara sumber daya 3. Audit Organisasi Pemasaran
manusia,financial dan fisik organisasi dengan Audit ini menilai kemampuan organisasi
kebutuhan dan keinginan para pelanggan dalam pemasaran dalam mencapai tujuan
konteks strategi kompetitif. perusahaan. Audit ini menentukan
Menurut Budi Rahayu (2014:1). Tujuan kemampuan tim pemasaran untuk secara
pemasaran yaitu mengambil pelanggan baru efektif berinteraksi dengan bagian-bagian
untuk membuat sesuatu produk melalui seperti litbang, pembelian, dan sebagainya.
keinginan konsumen, menjanjikan nilai superior, 4. Audit Sistem Pemasaran

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 253-262 257


Analisis Audit Manajemen

Audit ini menganalisis prosedur yang karyawan khususnya dibagian pemasaran, data
digunakan perusahaan untuk memperoleh sekunder yang digunakan adalah data berupa
informasi perencanaan dan pengendalian bukti, dokumen, catatan atau laporan historis
operasi pemasara.Hal ini berhubungan baik yang dipublikasikan atau yang tidak
dengan penilaian apakah perusahaan telah dipublikasikan dari kantor PT.PLN (persero)
memiliki metode yang memadai atau tidak, Ulp Namrole Kabupaten Buru Selatan Provinsi
untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas Maluku.
rutin di bidang pemasaran. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
5. Audit Produktivitas Pemasaran dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan
Audit ini menganalisis produktivitas dan data melalui penelitian kepustakaan berikut ini:
profitabilitas produk, kelompok pelanggan, 1. Penelitian Kepustakaan
atau unit analisis yang lain di dalam Penelitian ini dilakukan untuk menelaan
pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah bahan-bahan pustaka seperti buku yang
salah satu metode untuk menganalisis memuat teori-teori, Karya ilmiah dan bahan
profitabilitas dan produktivitas pemasaran. lain yang releva dengan penelitian.
6. Audit fungsi pemsaran 2. Penelitian Lapangan, yaitu pengumpulan
Audit ini merupakan audit vertikal atau data secara langsung di lapangan sebagai
analisis secara mendalam terhadap setiap berikut : Observasi dan wawancara.
elemen bauran pemasran seperti produk, Teknik analisis data yang akan
harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, digunakan dalam penelitian ini dengan
promosi, dan lain-lain menggunakan metode deskriptif dan kualitatif.
Metode deskriptif yaitu dengan cara melakukan
METODE PENELITIAN analisis mengenai informasi dan data yang yg
diperoleh baik yang dilakukan dengan
Metode penelitian yang penulis gunakan wawancara maupun observasi dari kantor PT.
yaitu metode deskriptif kualitatif. PLN (persero) Ulp Namrole Kabupaten Buru
Lokasi Penelitian dilaksanakan di kota Selatan Provinsi Maluku.Sedangkan metode
Namrole di mana PT. PLN (persero) Ulp Kualtitatif yaitu menganalisis data yang
Namrole Kabupaten Buru Selatan Provinsi diperoleh dari perusahaan.
Maluku di jadikan sebagai tempat penelitian
yang beralamat di Jln.Buntu Desa Masnana HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Buru Selata Provinsi Maluku.
Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan Data Statistik mengenai angka penjualan
selama dua bulan yaitu bulan juni sampai juli energi listrik PT. PLN (Persero) Ulp Namrole
tahun 2019. Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku
Jenis data dalam penelitian ini adalah data selama dua tahun terakhir.
kualitatif adalah Data yang disajikan dari kantor
PT. PLN (persero) Ulp Namrole Kabupaten Tabel. 1
Buru Selatan Provinsi Maluku dalam bentuk Daftar Laporan Energi Terjual Per Tarif PT.PLN
informasi baik secara lisan maupun tulisan. Data (persero) UlpNamrole Kabupaten Buru Selatan
Jenis Tahun (Rp)
Kuantitatif adalah Data yang diperoleh dari Pelanggan 2017 2018
kantor PT. PLN (persero) Ulp Namrole Sosial 507.330.155 541.503.063
Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku dalam Rumah Tangga 11.744.430.027 12.612.407.572
bentuk angka-angka seperti data operasional Bisnis 1.865.457.326 2.025.115.645
perusahaan. Industri 9.026.434.342 12.202.375.773 1
Sumber data digunakan dalam penelitian Pemerintahan 481.503.063 400.513.812
dalam penelitian ini adalah data primer, data Jumlah 23.625.154.913 m 27.781.915.865
yang di peroleh secara langsung dari kantor PT. Sumber. data diolah 2019
PLN (persero) Ulp Namrole Kabupaten Buru
Selatan Provinsi Maluku, dan juga melakukan Pada tabel 1. yaitu laporan data statistik
wawancara dengan pimpinan perusahaan dan anggka penjualan energi listrik selama beberapa

258 Rahiya Duluhalang, Silvester Saman, Tamsil


ACCOUNTING Journal
STIE YPUP Makassar

tahun terakhir, yaitu tahun 2017, ke 2018 dapat jumlah pelanggan baru sebanyak 26,913
di lihat bahwa terjadi peningkatan di segmen pelanggan, dan realisasi sebanyak 26,773
sosial, rumah tangga, bisnis, dan industri. pelanggan. Artinya pencapainnya melampau
Kecuali di tahun 2018, terjadi sedikit penurunan target sehingga dapat di simpulkan bahwa
angka penjualan pada segmen pemerintah di dalam penambahan jumlah pelanggan baru,
bantikan tahun sebelumnya. kinerja manajemen fungsi pemasaran telah
Berdasarkan peningkatan angka penjualan berjalan dengan efektif
tersebut, dapat dilihat bahwa kinerja manajemen 2. waktu rata-rata pasang baru listrik
fungsi pemasaran telah berjalan secara efektif Pada Tahun 2017 perusahaan melakukan
dan efisien. Hal tersebut karena adanya kerja penetapan target rata-rata waktu untuk pasang
sama yang baik dengan bagian niaga dan baru selama 7 hari, sedangkan realisasi target
pelayanan pelanggan dan bagian lainya dalam lebih cepat dari yang di tetapkan yakni 6 hari,
perusahaan. pada tahun 2018 perusahaan melakukan
Data mengenai laporan kinerja bagian penetapan target rata-rata waktu untuk
niaga dan pelayanan pelanggan PT. PLN pemasangan 8 hari, sedangkan realisas lebih
(Persero) Ulp Namrole Kabupaten Buru Selatan cepat dari yang ditargetkan yakni 7 hari.
Provinsi Maluku 2017 dan 2018 data tersebut Dengan demikin, dalam hal kecepatan
pada tabel 2. berikut: pemasangan baru, kinerja manajemen fungsi
Tabel. 2 penjualan lebih cukup efektif.
Daftar Laporan Kinerja Bagian Niaga dan 3. Biaya administrasi per pelanggan
Pelayanan Pelanggan PT. PLN (Persero) Ulp Pada Tahun 2017 perusahaan melakukan
Namrole Kabupaten Buru Selatan penetapan target biaya administrasi per
Indikataor Satuan Target Realisai pelanggan sebesar Rp. 68,500 sedangkan
Kinerja realisasi target tersebut sebesar Rp. 67,811
1. penambahan
jumlah pelanggan Pada Tahun 2018 perusahaan melakukan
baru. target biaya administrasi per pelanggan
a. 2017 Pelanggan 16.823 17.624
b. 2018 Pelanggan 26.913 26.773
sebesar Rp. 67,321 Sedangkan realisasi target
2. waktu rata-rata tersebut sebesar Rp. 66,541. Dengan
pasang baru: demikin, dapat disimpulkan bahwa dalam hal
a. 2017 Hari 7 6
b. 2018 Hari 8 7
ini administrasi per pelanggan, kinerja
3. Biaya administrasi menajemen fungsi pemasaran telah efektif
per pelanggan dalam menggunakan sumber daya yang ada.
a. 2017 Rp 68.500 67.811 4. Biaya pokok penyediaan
b. 2018 Rp 67.321 66.541 Pada Tahun 2017 perusahaan melakukan
4. Biaya pokok penetapan target biaya pokok penyediaan
penyediaan
a. 2017 Rp/kwh 1 593 1.584 sebesar Rp. 1.593/kWh, sedangkan realisasi
b. 2018 Rp/kwh 1.586 1.583 target tersebut melebihi target yakni sebesar
Sumber: PT. PLN (Persero) Ulp Namrole Kabupaten Buru Rp. 1,584/kWh. Pada Tahun 2018 perusahaan
Selatan, diolah 2019.
melakukan penetapan biaya pokok
Berdasarkan kinerja manajemen fungsi penyimpanan sebesar Rp. 1,586/kWh,
penjualan PT. PLN (Persero) Ulp Namrole sedangkan realisasi target tersebut melebihi
Kabupaten Buru Selatan terurai pada tabel 2. target yakni sebesar Rp. 1,583/kWh. Dengan
Adapun penjelasan dari masing-masing tersebut demikian penyediaan, kinerja manajemen
ialah: fungsi penjualan telah memadai dalam
1. jumlah penambahan pelanggan baru menggunakan sumber daya yang ada.
Pada Tahun 2017 perusahaan 1. Audit terinci untuk menilai efektivitas dan
menambahkan target jumlah pelanggan baru sistem pemasaran produk penjualan listrik
sebanyak 16,823 pelanggan, dan berhasil pra bayar.
dicapai melampaui target tersebut yaitu Berdasarkan tujuan audit yang di susun
sebanyak 17,624. Pada Tahun 2018 sebelumnya, dapat menilai efektif dan
perusahaan melakukan penambahan target efisien bagian niaga dan pelayanan

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 253-262 259


Analisis Audit Manajemen

pelanggan untuk melakukan kegiatan di audit. Pada penelitian ini penulis


pemasaran produk sistem penjualan energi mengumpulkan informasih mengenai objek
listrik pra bayar, maka penulis malakukan yang diteliti.Dari informasi ini bisa
tahapan audit terperinci berikut: membantu penulis untuk memahami sifat
a. PT. PLN (Persero) Ulp Namrole objek yang audit itu sendiri.
Kabupaten Buru Selatan melakukan Dari hasil penelitian ini penulis
kegiatan pemasaran yang menyeluruh. mengumpulkan tahap audit pendahuluan
b. PT. PLN (persero) Ulp Namrole sebagai berikut.
Kabupaten Buru Selatan melakukan 1) Gambaran umum berupa sejarah singkat
promosi yang berkaitan dengan perusahaan PT.PLN (persero) Ulp
pemasaran dan program listrik pra bayar Namrole Kabupaten Buru Selatan
telah disusun dengan baik. 2) Struktur organisasi dan uraian bagian
c. Perusahan memiliki tujuan periklanan masing-masing
secara baik dan merupakan penjabaran 3) Melakukan wawancara dengan manajer dan
dari tujuan perusahaan secarah staf pemasaran PT. PLN (persero) Ulp
menyeluruh. Namrole untuk mendapatkan data
d. Perusahaan melakukan Penyusunan pendukung.
anggaran promosi yang melibatkan 4) Melakukan pengamatan atas kegiatan
penggunaan data prediksi yang baik pemasaran.
e. PT. PLN (persero) Ulp Namrole 5) Melakukan sistem penjualan tenaga listrik
Kabupaten Buru Selatan memiliki media di PT. PLN (persero) Ulp Namrole, yaitu
periklanan produk listrik yang memadai pasca bayar dan pra bayar.
untuk mendukung kelangsungan 2. Review dan pengujian terhadap sistem
pemasaran yang efektif. pengendalian manajemen atas fungsi
Demikian pula dengan adanya sistem pemasaran
pengendalian dan prosedur yang baik Berdasarkan pada tahapan ini penulis
untuk mendukung usaha pemasaran melakukan review dan pengujian terhadap
produk listrik pra bayar secara efektif. pengendalian manajemen objek audit secara
Tabel .3 baik. Dengan tujuan dari tahapan ini adalah
Daftar Jumlah Akumulasi Pelanggan Pra untuk menilai aktivitas pengendalian
Bayar manajemen dari objek audit. Dari hasil
Tahun Target Realisasi pengujian ini penulis lebih mudah memahami
2017 14.087 156.564 kelemahan-kelemahan yang bersifat
2018 169.888 183.578 potensial-potensial pada objek audit.
Sumber: diolah PT. PLN (Persero) Ulp Namrole Berdasarkan hasil review sistem
Kabupaten Buru Selatan, (2019) pengendalian manajemen atas fungsi
pemasaran pada PT. PLN (persero) Ulp
pada tabel 3 membuktikan bahwa keberhasilan Namrole, penulis memperoleh informasi-
kinerja menajemen fungsi pemasaran mencapai informasi sebagai berikut
target penjualan produk listrik pra bayar. a. Bagian niaga dan pelayanan pelanggan
Penjualan tersebut bahkan mampu melampaui Pada PT.PLN (persero) Ulp Namrole
angka target penjualan yang telah di tetapkan Kabupaten Buru Selatan Provinsi
perusahaan Maluku memiliki kegiatan pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis secara efesien dan efektif.
akan membahas permasalahan yang didapatkan b. Bagian niaga dan pelayanan pelanggan
dengan menggunakan tahapan audit manajemen. Pada PT.PLN (persero) Ulp Namrole
Tahapan-tahapan tersebut adalah : Kabupaten Buru Selatan Provinsi
1. Audit Pendahuluan Maluku memiliki rencana pemasaran
Pada tahap prosedur audit manajemen ini secara actual.
dilakukan untuk mendapatkan informasi c. Bagian niaga dan pelayanan pelanggan
dan latar belangkang terhadap objek yang dijadikan tanggung jawab sosial

260 Rahiya Duluhalang, Silvester Saman, Tamsil


ACCOUNTING Journal
STIE YPUP Makassar

terhadap perusahaan dalam kriteria (persero) Ulp Namrole dapat dilihat pada
pengambilan keputusan tabel berikut ini.
d. Perlunya penjualan PT. PLN (persero)
Ulp Namrole Kabupaten Buru Selatan
didukung oleh sistem informasi Tabel 4
penjualan yang efesien. Hasil Pengujian Terperinci PT. PLN (persero) Ulp
Namrole
e. Bagian niaga dan pelayanan pelanggan Kondisi Kriteria Sebab Akibat Rekome
PT.PLN (persero) Ulp Namrole ndasi
Kabupaten Buru Selatan telah menyusun Terjadi
rangkap
Tidak boleh
terjadi
Terjadi
rangkap
Memberikan
kesempatan
Melakukan
pemisahan
fungsi pemasaran secara efektif dan jabatan oleh rangkap jabatan oleh untuk melakukan jabatan secara
beberapa jabatan beberapa kecurangan dan jelas dari
efesien. karyawan karyawan memebuat beban masing -
kerja yang masing
f. Bagian niaga dan pelayanan pelanggan berlibihan karyawan.
Selain itu,
PT. PLN (persero) Ulp Namrole perusahaan
Kabupaten Buru Selatan melakukan disarankan
untuk
evaluasi terhadap keinginan, sikap, dan menambah
jumlah
perilaku pelanggan, sebelum karyawan
dengan tujuan
memutuskan kegiatan pemasaran yang menutupi
kekurangan
dilakukan karyawan
g. Bagian niaga dan pelayanan pelanggan pada posisi
tertentu.
pada PT.PLN (persero) Ulp Namrole Perusahaan
tidak
Perusahaan
seharusnya
Perusahaan
tidak
Karyawan
menjadi kurang
Melaksanaka
n pelatihan
Kabupaten Buru Selatan memiliki memberikan mengadaka mengadakan terlatih. Sehingga karyawan
pelatihan n pelatihan pelatihan tidak memahami yang
pernyataan tujuan secara tertulis terkait kerja yang kerja fungsi yang harus memadai
karyawan memadai karyawan dijalankan dan secara berkala
fungsi penjualannya. susah beradaptasi untuk
pada lingkungan meningkatkan
h. Bagian niaga dan pelayanan pelanggan kerja. Kinerja kemampuan
PT.PLN (persero) Ulp Namrole karyawan kurang
maksimal.
dan keahlian
kerja
Kabupaten Buru Selatan telah menyusun Perusahaan Perusahaan Perusahaan Karywan
karyawan.
Melakukan
upaya pemasaran secara sistematis. tidak seharusnya tidak bersangkutan rotasi
melakukan melakukan melakukan dapat melakukan kariyawan
i. Bagian niaga dan pelayanan pelanggan rotasi rotasi rotasi kecurangan pada posisi-
karyawan karyawan karyawan dalam posisi jabatan
PT.PLN (persero) Ulp Namrole secara secara berkala menjalankan yang ada
berkala tugas secara secara
Kabupaten Buru Selatan memiliki untuk mengakibatkan berkala.
prosedur-prosedur perencanaan pasar mencegah
serta
tingkt kejenuhan
yang tinggi
Seperti pada
psosisi
secara tertulis. memeperke
cil
dalam bekerja penjualan dan
pemasaran
j. Terdapat rangkap jabatan pada beberapa kesempatan
melakukan
staff bagian pemasaran PT. PLN kecurangan

(persero) Ulp Namrole Kabupaten Buru


Demikian beberpa temuan audit dan
Selatan
rekomendasi yang dapat disampaikan kepada
k. Bagian perusahaan tidak memberikan
pihak manajemen PT. PLN (persero) Ulpn
pelatihan kerja karyawan pada PT. PLN
Namrole Kabupaten Buru Selatan. Dengan
(persero) Ulp Namrole Kabupaten Buru
adanya temuan dan rekomendasi ini, maka pihak
Selatan manajemen dapat melakukan perbaikan dari
l. Bagian perusahaan tidak melakukan
kelemahan dan kekurangan perusahaan.
rotasi karyawan secara berkala terhadap
6. Pelaporan
bagian pemasaran PT. PLN (persero) Hasil akhir dari manajemen audit adalah
Ulp Namrole Kabupaten Buru Selatan tahap pelaporan hasil audit. Pada tahapan ini
5. Audit terperinci dan rekomendasi
temuan dan rekomendasi untuk perbaikan
Setelah melakukan tahapan review dan
kelemahan dan kekurangan perusahaan
pengujian pengendalian manajemen maka dilaporkan kepada pihak manajemen perusahaan
tahapan selanjutanya yaitu melakukan sebagai dasar untuk mendorong dilakukannya
audit terperinci pada PT. PLN (persero)
tindakan perbaikan dan atau untuk bahan
Ulp Namrole. Adapun ringkasan audit
informasi. Keputusan untuk melakukan
terperinci fungsi pemasaran PT.PLN

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 253-262 261


Analisis Audit Manajemen

perbaikan sebagai tindakan lanjut dari pelaporan Armstrong dan Kotler (2015). Market an
ini, sepenuhnya ada pada pihak manajemen. Introducing Prentice Hall twelfth Edition,
Hanya saja bila kelemahan-kelemahan tersebut England: Pearson Education, Inc
tidak segera diperbaiki,dapat saja berakibat pada
kondisi yang lebih buruk pada bagian pemasaran Bayangkara IBK. (2014). Audit Manajemen
dan perusahaan. Prosedur Dan Implementasi Jakarta:
Salemba Empat.
PENUTUP Bayangkara IBK. ( 2015). Audit Manajemen
Prosedur Dan Implementasi, Edisi Ke-2.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Cetakan Keempat Jakarta: Salemba Empat
yang dilakukan yaitu mengenai Audit Hasti A. (2016). Audit Manajemen Atas Fungsi
Manajemen atas Fungsi Pemasaran Pada PT. Keuangan Pada PT. PLN (PERSERO)
PLN (persero) Ulp Namrole Kabupaten Buru Kantor Cabang Makassar.Vol 13 N0 2
Selatan Provinsi Maluku. Melalui tahapan audit (2016): AKMEN Jurnal Ilmiah. Diakses
manajemen bagian pemasaran, penulis dapat pada tanggal 25 September melaliu
mengambil kesimpulan bahwa aktivitas fungsi website https://e-jurnal.stienobel-
pemasaran PT. PLN (persero) Ulpn Namrole indonesia.ac.id
Kabupaten Buru Selatan telah berjalan dengan Kotler,Philipin and Kevin Lane Keller (2016)
baik. Hal ini didukung kinerja manajemen fungsi Marketing Management 15e New
penjualan PT. PLN (persero) Ulp Namrole Jersey:Person Prentice Hall, Inc
Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku pada Messier,Clover dan Prawitt (2014). Auditng.
dua tahun terakhir yaitu tahun 2017 sampe 2018 Pengertian Audit. Jurnal Online
telah berjalan dengan cukup efektif dan efesien Repository Unpas.Diakses Tanggal 7
dan sestem pemasaran produk listrik pra bayar 2019.melalui
juga telah berjalan dengan efektif dan efesien. https://repository.unpas,ac.id.
Berdasarkan penelitian audit manajemen Muliyadi (2014). Auditng, Jakarta: Salemba
atas fungsi pemasaran yang telah dilakukan. Empat
Penulis memberi saran pada PT. PLN (persero) Melydrum (2016) Pemasaran. Pengertian
Ulp Namrole Kabupaten Buru Selatan. 1). Bagi Pemasaran Jurnal Online Eprints. Polsri.
perushaan sebaiknya memperhatikan temuan Diakses Tanggal 13 2019 melalui https:/
dan rekomendasi yang penulis berikan serta Polsri.ac.id.
lebih meningkatkan pengendalian manajemen Rahayu B. (2014). Manajemen Pemasaran.
pada fungsi pemasaran agar sistem dan prosedur Fakultas Peternakan Udayana
yang diterapkan oleh perusahaan dapat Soekrisno Agoes (2014) Auditing Petunjuk
dilaksanakan secara efektif 2). Bagi peneliti Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan
sebaiknya melakukan penelitian mengenai audit Publik Edisi $, Bukuk 1, Salemba Empat
manajemen dengan menggunakan standar Jakarta
penilaian yang memakai acuan mendalam agar Siagian S. P. (2013). Manajemen Sumber Daya
hasilnya lebih baik. Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Tunggal, Amin Widjaya, (2013) Pedoman
DAFTAR PUSTAKA Pokok Operational Audititng, Jakarta
Harvarindo
Alvian A. Arens. (2015). Audititng. Pengertian Yulianto, H. (2019). Pedoman Penulisan Artikel
Audit. Jurnal Online Repo Ilmiah. Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu
Unpas.Diakses Tanggal 7 Agustus Ekonomi Yayasan Pendidikan Unjung
2019.Melalui Pandang.
https://repository.unpas.ac.id
Arens ddk (2015).Auditing. Pengertian Audit.
Jurnal Online Eprints Polsri.Diakses
tanggal 7 Agustus 2019.Melalui
https://eprints.polsri.ac.id

262 Rahiya Duluhalang, Silvester Saman, Tamsil

Anda mungkin juga menyukai