( Transfer Pricing)
Indah Hanarutnia
Sartika Siska Indri
http://sukman21.blogspot.com/2015/06/makalah-penentuan-harga-transfer.html?m=1
Tujuan
http://sukman21.blogspot.com/2015/06/makalah-penentuan-harga-transfer.html?m=1
Penentuan Harga Transfer
http://sukman21.blogspot.com/2015/06/makalah-penentuan-harga-transfer.html?m=1
Metode Penentuan Harga Transfer
http://sukman21.blogspot.com/2015/06/makalah-penentuan-harga-transfer.html?m=1
Metode Penentuan Harga Transfer
http://sukman21.blogspot.com/2015/06/makalah-penentuan-harga-transfer.html?m=1
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer antar pusat lab
a yang terlibat, tanpa campur tangan dari kantor pusat. Harga transfer negosiasi didasarkan tawar
menawar atau perundingan antara divisi penjual dengan divisi pembeli. Penentuan harga negosia
si menganjurkan proses tawar-menawar bebas (arm’s length) antar divisi seolah olah sebagai kesa
tuan usaha yang terpisah. Kebebasan ini tercipta jika divisi penjual dapat pula menjual produknya
ke pihak luar dan divisi pembeli dapat membeli produk yang sama dari pihak lain.
Jika transfer produk antar divisi sangat besar dan tidak ada harga pembanding di luar maka
penerapan metode negosiasi sifatnya terbatas dan manajer kantor pusat biasanya menentukan pe
raturan pengadaan dan harga transfer.
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/AKUNTANSI-MANAJEMEN-BAB-8-HARGA-TRANSFER.pdf
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/AKUNTANSI-MANAJEMEN-BAB-8-HARGA-TRANSFER.pdf
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
Metode ini digunakan jika divisi penjual dan divisi pembeli tidak dapat mencapai kesepakat
an dalam penentuan harga transfer. Harga transfer arbitrasi adalah harga transfer yang ditentuka
n oleh eksekutif atau badan lain yang ditugasi untuk mengarbitrasi harga transfer setelah orang a
tau badan tersebut berdialog dengan para manajer divisi yang bersangkutan. Dialog diharapkan
dapat memutuskan harga transfer yang adil bagi manajer penjual dan manajer pembeli. Negosias
i yang dilakukan kadang-kadang tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan kedua pihak, se
hingga perlu ditangani oleh pimpinan puncak dengan membentuk komite arbitrasi.
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/AKUNTANSI-MANAJEMEN-BAB-8-HARGA-TRANSFER.pdf
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/AKUNTANSI-MANAJEMEN-BAB-8-HARGA-TRANSFER.pdf
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER
Klasifikasi Produk
Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, maka semakin formal dan spesifik p
eraturan yang ada. Jika harga pasar selalu siap sedia, maka perolehan sumber daya dapat dikend
alikan dengan peninjauan kantor pusat atas keputusan buat atau beli (make or buy decision) yan
g melebihi jumlah tertentu.
Beberapa perusahaan membagi produknya kedalam dua kelas :
• Kelas I: Meliputi seluruh produk dimana manajemen senior ingin mengendalikan perolehan su
mber daya. Produk ini biasanya merupakan produk-produk yang bervolume besar, produk-pro
duk yang tidak memiliki sumber dari luar, dan produk- produk yang produksinya tetap ingin d
ikendalikan oleh pihak manajemen demi alasan kualitas atau alasan tertentu.
• Kelas II: Meliputi seluruh produk lainnya. Secara umum, ini merupakan produk-produkyang da
pat diproduksi di luar perusahaan tanpa adanya ganggguan terhadap operasiyang sedang ber
jalan, produk-produk yang relative kecil, diproduksi dengan peralatan umum (general purpose
equipment). Produk-produk kelas II ditransfer pada harga pasar.
https://purnamiap.blogspot.com/2017/01/ringkasan-spmpenentuan-harga-transfer.html
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN HARGA TRANSFER
https://blognyaekonomi.files.wordpress.com/2013/06/859-1590-1-sm.pdf
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN HARGA TRANSFER
https://blognyaekonomi.files.wordpress.com/2013/06/859-1590-1-sm.pdf
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN HARGA TRANSFER
https://blognyaekonomi.files.wordpress.com/2013/06/859-1590-1-sm.pdf
TERIMA KASIH