Anda di halaman 1dari 36

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENGUKURAN
KINERJA
SEKTOR
PUBLIK

KELOMPOK 6
OUR TEAM ANGGOTA
KELOMPOK

INTAN PRADNYA SALMA


2207531088 TRIAMELIAWATI
2207531107

DWI LESTARI VINA PUTRI


2207531089 2207531109
01 Pengukur Kinerja
Organisasi Sektor Publik

Informasi yang digunakan

02 untuk pengukuran kinerja


sektor publik

SUB 03
Peranan indikator dalam
pengukuran kinerja sektor

MATERI publik
04 Indikator Kinerja dan
pengukuran value for money

05 Pengukuran value for


money

06 Pengembangan indikator
value for money

SUB
MATERI 07 Mengukur kinerja dengan
metode balance scorecard
PENGUKUR KINERJA
ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK

Sistem pengukuran kinerja publik adalah suatu


sistem yang membantu manajer publik
menilai pencapaian suatu strategi melalui alat
ukur finansial dan non finansial.
3 MAKSUD PENGUKURAN
KINERJA SEKTOR PUBLIK
Untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah.
Dengan ini, akan membantu pemerintah fokus pada

01 tujuan dan sasaran program unit kerja sehingga


meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor
publik dalam pelayanan

Untuk pengalokasian sumber daya dan


pembuatan keputusan 02

03 Untuk
publik
mewujudkan
dan
pertanggungjawaban
memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
TUJUAN
Untuk mengukur kinerja finansial dan
Untuk mengkomunikasikan
nonfinansial secara berimbang
1. strategi secara baik (top down 2. sehingga dapat menelusuri
dan bottom up). perkembangan pencapaian strategis.

Untuk mengakomodasi pemahaman Sebagai alat untuk mencapai


kepentingan manajer level menengah kepuasan berdasarkan pendekatan
3. dan bawah serta memotivasi untuk 4. individual dan kemampuan kolektif
mencapai goal congruence. yang rasional.
MANFAAT
Memberikan pemahaman Memberikan arahan untuk

1. mengenai ukuran yang


digunakan untuk menilai kinerja
2. mencapai target kinerja yang
telah ditetapkan.
manajemen.

Untuk memonitor dan mengevaluasi Sasar untuk memberikan


penghargaan dan hukuman secara
pencapaian kinerja dan
objektif atas pencapaian prestasi yang
3. membandingkannya dengan target
kinerja serta melakukan tindakan
4. diukur sesuai dengan sistem
pengukuran kinerja yang telah
korektif untuk memperbaiki kinerja
disepakati

Sebagai alat komunikasi antara Membantu mengidentifikasi

5. bawahan dan pimpinan dalam


rangka memperbaiki kinerja
6. apakah kepuasan pelanggan
sudah terpenuhi.
organisasi.
MANFAAT
1. 2.

Membantu memahami Memastikan bahwa

7. proses kegiatan instansi 8. pengambilan keputusan


pemerintah dilakukan secara objektif.

5. 6.
INFORMASI YANG
DIGUNAKKAN UNTUK
PENGUKURAN KINERJA
INFORMASI FINANSIAL

Penilaian laporan kinerja finansial dilakukan dengan cara


menganalisis varians atau selisish antara kinerja aktual
dengan yang dianggarkan. Analisis varians ini berfokus
pada tiga hal yaitu:

1. Varians pendapatan (revenue variance)


2. Varians pengeluaran (expenditure variance)
Varians belanja rutin
Varians belanja investasi/modal
INFORMASI YANG
DIGUNAKKAN UNTUK
PENGUKURAN KINERJA
INFORMASI NONFINANSIAL

informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan


terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik
pengukuran kinerja yang komprehensif dan banyak
dikembangkan saat ini yaitu Balanced Scorecard.
PERANAN
INDIKATOR
DALAM
PENGUKURAN
KINERJA
SEKTOR
PUBLIK
PERANAN INDIKATOR
DALAM PENGUKURAN
KINERJA SEKTOR PUBLIK
Untuk melakukan pengukuran kinerja,
variabel kunci yang sudah teridentifikasi
kemudian dikembangkan menjadi indikator
kinerja untuk unit kerja yang bersangkutan,
untuk mengetahui tingkat capaian kinerjanya,
indikator kinerja tersebut kemudian
dibandingkan dengan target kinerja atau
standar kinerja.

Indikator kinerja ini digunakan sebagai


indikator pelaksanaan strategi yang telah
ditetapkan.
INDIKATOR KINERJA
PELAKSANAAN STRATEGI

2.
Faktor Keberhasilan Utama
1.
suatu area yang mengindikasikan kesuksesan
kinerja unit kerja organisasi.

2. Indikator Kinerja Kunci


sekumpulan indikator yang dapat dianggap
sebagai ukuran6.
kinerja kunci baik yang bersifat
finansial maupun nonfinansial.
BIAYA PELAYANAN

KOMPONEN 2. PENGGUNAAN

UNTUK
KUALITAS & STANDAR
PERTIMBANGAN PELAYANAN
INDIKATOR
KINERJA CAKUPAN PELAYANAN

6.
KEPUASAAN
INDIKATOR
KINERJA
DAN
PENGUKURAN
VALUE FOR
MONEY
INDIKATOR
KINERJA
Indikator kinerja merupakan hal mengacu pada
penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-
hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-
indikasi kinerja.

Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah,


maka perlu diketahui indikator-indikator kinerja
sebagai dasar penilaian kinerja.
Sistem Perencanaan dan
01 Pengendalian

Spesifikasi Teknis dan


02 Standarisasi

03 Kompetensi teknis dan


profesionalisme

MEKANISME
UNTUK 04 Mekanisme Ekonomi dan
Mekanisme Pasar
MENENTUKAN
INDIKATOR
KINERJA 05 Mekanisme Sumber Daya
Manusia
PERAN Untuk membantu memperjelas tujuan organisasi.
INDIKATOR Untuk mengevaluasi target akhir yang dihasilkan.
KINERJA Sebagai masukan untuk menentukan skema
BAGI insentif manajerial.
PEMERINTAH Memungkinkan bagi pemakai jasa layanan
pemerintah untuk melakukan pilihan.
Untuk menunjukkan standar kinerja.
Untuk menunjukkan efektivitas.
Untuk membantu menentukan aktivitas yang
memiliki efektivitas biaya yang paling baik untuk
mencapai target sasaran.
Untuk menunjukkan wilayah bagian atau proses
yang masih potensial untuk dilakukan
penghematan biaya.
BALANCE
SCORECARD

Pengukuran Balance Scorecard melibatkan 4 aspek yaitu:


Perspektif finansial (financial perspective)
Perspektif kepuasan (customer perspective)
Perspektif proses usaha internal (internal business
process perspective)
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning
and growth perspective)
KARAKTERISTIK
VARIABEL KUNCI
Menjelaskan faktor pemicu
keberhasilan dan kegagalan
organisasi
Sangat volatile dan dapat diubah
dengan cepat
Perubahannya tidak dapat diprediksi
Apabila terjadi perubahan perlu
mengambil tindakan segera
Variabel dapat diukur, baik secara
langsung maupun melalui ukuran
antara
PENGUKURAN VALUE
FOR MONEY

Kriteria pokok manajemen publik antara lain:


Ekonomi Transparansi
Efisiensi Akuntabilitas
Efektivitas publik

Diperlukan indikator kinerja dalam menilai kinerja


organisasi agar dilakukan secara obyektif. Indikator
kinerja yang ideal harus terkait pada efisiensi biaya
dan kualitas pelayanan.
LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN VALUE
FOR MONEY
1. Pengukuran Ekonomi 2. Pengukuran Efisiensi
Hanya mempertimbangkan masukan yang Efisiensi diukur dengan rasio antara output
dipergunakan. dengan input.

3. Pengukuran Efektivitas 4. Pengukuran Outcome


Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya Outcome adalah dampak suatu program
suatu organisasi mencapai tujuannya. atau kegiatan terhadap masyarakat.

6. Pertimbangan dalam Membuat Indikator


5. Estimasi Indikator Kinerja
Kinerja
Estimasi dapat dilakukan dengan
Yaitu memahami operasi dengan
menggunakan kinerja tahun lalu, expert
menganalisis kegiatan dan program yang
judgement, trend, dan regresi.
akan dilaksanakan.
PENGEMBANGAN
INDIKATOR VALUE FOR
MONEY
Indikator value for money, yaitu:
1. Indikator alokasi biaya (ekonomi dan
efisiensi)
2. Indikator kualitas pelayanan (efektivitas).

Indikator kinerja dapat dimanfaatkan oleh


pihak internal dan pihak eksternal.

Pihak internal dapat menggunakan indikator kinerja dalam rangka meningkatkan


kuantitas dan kualitas pelayanan serta efisiensi biaya. Sedangkan pihak eksternal dapat
menggunakan indikator kinerja sebagai kontrol dan sebagai informasi dalam rangka
mengukur tingkat akuntabilitas publik.
Ekonomi, yaitu praktik pembelian

01 barang dan jasa input dengan tingkat


kualitas tertentu pada harga terbaik
yang dimungkinkan (spending less).

Efisiensi, yaitu ketika hasil kerja tertentu

02 dapat dicapai dengan penggunaan


sumber daya dan dana yang serendah-
rendahnya (spending well).
TIGA POKOK
BAHASAN DALAM Efektivitas, yaitu kontribusi output
INDIKATOR
VALUE FOR
MONEY
03 terhadap
sasaran
pencapaian
sesuai dengan
ditetapkan (spending wisely).
tujuan
yang
atau
telah
PENGUKURAN VALUE FOR MONEY

Indikator efektivitas biaya adalah kombinasi informasi efisiensi dan efektivitas dan
memberikan ukuran kinerja bottom line yang dalam sektor publik analog dengan
pelayanan masyarakat.
MENGUKUR KINERJA DENGAN METODE
BALANCE SCORECARD

DEFINISI
Balance Scorecard ini didefinisikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk
menilai kinerja perusahaan dari berbagai perspektif. Balance scorecard berfungsi
untuk mengetahui kinerja eksekutif, keunggulan kompetitif, efektivitas strategi, dan
pencapaian visi misi perusahaan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Robert
Kaplan dan David Norton pada tahun 1992.
Komprehensif: memperluas yang
01 dicakup dalam perencanaan strategik

02 Koheren: mewajibkan personel untuk


membangun hubungan sebab akibat

KEUNGGULAN
03 Seimbang: Tidak hanya berfokus
pada satu aspek
METODE
BALANCE Terukur: menjanjikan ketercapaian
SCORECARD 04 berbagai sasaran strategik
KELEMAHAN
Korelasi yang buruk antara Terpaku pada hasil keuangan
1. ukuran perspektif non- 2. (fixation on financial result)
finansial dan hasilnya

Ukuran-ukuran tidak Terlalu banyak pengukuran


3. diperbaharui (measures are 4. (measurement overload)
not up to date)
PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD

Perspektif Proses Usaha


Perspektif Keuangan 1 3 Internal (Internal Business
(Financial Perspective) Process Perspective)

2 4
Perspektif Pembelajaran
Perspektif Pelanggan Dan Pertumbuhan (Learn
(Customer Perspective) And Growth Infrastructure
Perspective)
PERSPEKTIF
KEUANGAN

Perspektif Keuangan menggunakan tolak ukur kinerja


keuangan, seperti laba bersih dan ROI (Return on Investment),
karena tolak ukur tersebut secara umum digunakan dalam
organisasi yang mencari keuntungan. Tolak ukur keuangan
memberikan bahasa umum untuk menganalisis perusahaan..
Orang-orang yang menyediakan dana untuk perusahaan,
seperti lembaga keuangan dan pemegang saham, sangat
mengandalkan tolak ukur kinerja keuangan dalam
memutuskan hal yang berhubungan dengan dana.
PERSPEKTIF
PELANGGAN

Perspektif pelanggan berfokus pada bagaimana


organisasi memperhatikan pelanggannya agar berhasil.
Mengetahui pelanggan dan harapan mereka tidaklah
cukup, suatu organisasi juga harus memberikan insentif
kepada manajer dan karyawan yang dapat memenuhi
harapan pelanggan.
PERSPEKTIF PROSES
USAHA INTERNAL

Terdapat hubungan sebab akibat antara perspektif


pembelajaran dan pertumbuhan dengan perspektif
usaha internal dan proses produksi. Karyawan yang
melakukan pekerjaan merupakan sumber ide baru yang
terbaik untuk proses usaha yang lebih baik.
PERSPEKTIF
PEMBELAJARAN DAN
PERTUMBUHAN

Untuk tujuan insentif, perspektif pembelajaran dan


pertumbuhan berfokus pada kemampuan manusia.
Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan
kemampuan karyawan. Tolak ukur kunci untuk menilai
kinerja manajer adalah kepuasan karyawan, retensi
karyawan, dan produktivitas karyawan
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

SESI DISKUSI

KELOMPOK 6
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TERIMA KASIH

KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai