Anda di halaman 1dari 28

PENGUKURAN

KINERJA SEKTOR
PUBLIK
KELOMP0K 10/KELAS A&D
MATERI
PEMBAHASA
N: 1) PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

2) INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA

3) PERANAN INDIKATOR KINERJA DALAM PENGUKURAN KINERJA

4) INDIKATOR KINERJA DAN PENGUKURAN VALUE FOR MONEY

5) PENGUKURAN VALUE FOR MONEY

6) PENGEMBANGAN INDIKATOR VALUE FOR MONEY

7) LANGKAH – LANGKAH PENGUKURAN VALUE FOR MONEY


NAMA ANGGOTA KELOMPOK 10

MARLIN NURMIATI (A) GABRIEL ANASTASYA P SILVI YULIA


RUMAYOM (A) BURE TANDI H. KARETH (A) WIDYASARI
2021041034181
2021041034191 TASIK (D)
2021041034194 2021041034193 MATAPERE
2021041034206 (D)
PENGUKURAN
KINERJA
ORGANISASI
1 SEKTOR PUBLIK
Pengukuran kinerja adalah alat untuk menilai kesuksesan organisasi.
Dalam konteks organisasi sektor publik, kesuksesan organisasi itu akan
digunakan untuk mendapatkan legitimasi dan dukungan publik. Masyarakat akan
menilai kesuksesan organisasi sektor publik melalui kemampuan organisasi
dalam memberikan pelayanan publik yang relatif murah dan berkualitas.
Pelayanan publik tersebut menjadi bottom line dalam organisasi sektor publik.
Pengukuran kinerja sektor publik digunakan untuk menilai prestasi manajer dan
unit organisasi yang dipimpinnya. Pengukuran kinerja sangat penting untuk
menilai Akuntabilitas organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan
publik yang lebih baik.
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian
suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial.
Sistem pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward
and punishment system.
INFORMASI
YANG
DIGUNAKAN
UNTUK
2 PENGUKURAN
KINERJA
Dalam melakukan pengukuran kinerja ada 2 jenis informasi yang
digunakan, yaitu informasi finansial dan informasi non-finansial.
Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang
telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis varians
(selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan.
Analisis varians ini secara garis besar berfokus pada 2 hal, yaitu varians
pendapatan dan varians pengeluaran.
Sedangkan informasi non-finansial digunakan untuk
menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian
manajemen. Jenis informasi ini dapat dinyatakan dalam
bentuk variabel kunci (key variable) atau sering juga
dinamakan key success factor. Variabel kunci ini merupakan
variabel yang mengindikasikan faktor-faktor yang menjadi
sebab kesuksesan organisasi.
PERANAN
INDIKATOR
KINERJA DALAM
3 PENGUKURAN
KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengembangkan variabel kunci yang
sudahteridentifikasi menjadi indikator kinerja. Indikator kinerja dapat berbentuk
faktorkeberhasilan utama organisasi dan indikator kunci. Indikator kinerja
penting untukmengetahui apakah aktivitas atau program telah dilakukan secara
efisien dan efektif.Penentuan indikator kinerja perlu dipertimbangkan komponen
berikut :
 Biaya pelayanan (cost of service);
Indikator biasanya diukur dalam bentuk biaya unit.
 Penggunaan (utilization);
Indikator penggunaan membandingkan antara supply of service (pelayanan yang
ditawarkan) dengan public demand
(permintaan publik).
 Kualitas dan Standar pelayanan (quality and standards);
Indikator kualitas dan standar pelayanan merupakan indikator yang paling sulit
diukur.
 Cakupan pelayanan (coverage)
Indikator cakupan pelayanan perlu dipertimbangkan apabila terdapat kebijakan
atau peraturanperundangan yang mensyaratkan untuk memberikan pelayanan
dengan tingkat pelayananminimal yang telah ditetapkan.
 Kepuasan (satisfaction).
Indikator kepuasan biasanya diukur melalui metode jajak pendapat secara
langsung.
INDIKATOR KINERJA DAN
4 PENGUKURAN VALUE
FOR MONEY
Menurut Mahmudi (2005:97) dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor
Publik menyatakan karakteristik indikator kinerja sebagai berikut:
 Sederhana dan mudah dipahami,
 Dapat diukur,
 Dapat dikualifikasikan, misalnya dalam bentuk rasio persentase dan angka,
 Dikaitkan dengan standar atau target kinerja,
 Berfokus pada costumer service, kualitas, dan efisiensi, dan
 Dikaji secara teratur.
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik
yangmendasarkan pada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas. Value for money merupakan inti dari pengukuran kinerja pada
organisasi pemerintah. Permasalahan yang sering dihadapi pemerintah dalam
melakukan pengukuran kinerja adalah sulitnya mengukur output karena output
yang dihasilkan tidak selalu berupa output berwujud tetapi lebih banyak
berupa intangible output.
Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah, maka perlu diketahui
indikator-indikator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja. mekanisme
yang diperlukan untuk menentukan indikator kinerja, antara lain :
 Sistem perencanaan dan pengendalian
 Spesifikasi dan standarisasi
 Kompetensi teknis dan profesionalisme
 Mekanisme ekonomi dan mekanisme pasar
 Mekanisme sumber daya manusia
Pengukuran value for money
Untuk mengukur kinerja organisasi dapat dilakukan secara objektif
digunakanlah indicator yang idealnya terkait pada efisiensi biaya dan
kualitas pelayanan.
PENGUKURAN
VALUE FOR
5 MONEY
Pengukuran kinerja Value for Money merupakan bentuk pengukuran
kinerja yang spesifik dan unik pada organisasi sektor publik. Karena
pentingnya konsep tersebut, maka seringkali dikatakan bahwa inti pengukuran
kinerja sektor publik adalah mengukur ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
Kriteria pokok yang mendasari pelaksanaan manajemen publik dewasa ini
adalah ekonomi, efisiensi, transparansi dan Akuntabilitas Publik. Tujuan yang
dikehendaki oleh masyarakat mencakup pertanggungjawaban mengenai
pelaksanaan Value for Money, yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam
pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan
sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya
dimaksimalkan (maximizing benefits and minimizing costs) dan efektif
(berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran. Agar dalam
menilai kinerja organisasi dapat dilakukan secara objektif, maka
diperlukan indikator kinerja yang ideal harus terkait pada efisiensi
biaya dan kualitas pelayanan.
PENGEMBANGAN
6 INDIKATORVALUE
FOR MONEY
Pengembangan indikator value for money dibagi menjadi dua bagian yaitu
indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisien) dan indikator kualitas pelayanan
(efektivitas). Indikator kinerja harus dapat dimanfaatkan oleh pihak internal
maupun eksternal dan dapt membantu pemerintah dalam proses pengambilan
keputusan anggaran serta mengawasi kinerja anggaran.
Terdapat 3 pokok bahasan dalam indikator value for money :
1. Ekonomi, berhubungan antara pasar dan masukan (cost of input).
2. Efisiensi, berhubungan erat dengan konsep produktifitasnya.
3. Efektifitas, pada dasarnya berhubungan erat dengan pencapaian tujuan atau
target kebijakan (hasil guna).
Dan jika suatu program efektif dan efisien
maka program tersebut dikatakan
cost-effectiveness (efektivitas biaya).
LANGKAH-
LANGKAH
PENGUKURAN
7 VALUE FOR
MONEY
Menurut Mardiasmo (2005:133) dalam bukunya Akuntansi
Sektor Publik mengatakan langkah – langkah pengukuran
Value for Money adalah:
 Pengukuran Ekonomi
 Pengukuran Efisiensi
 Pengukuran Efektivitas
 Pengukuran Outcome
Click icon to add picture

20
Click icon to add picture

21
Click icon to add picture

22
Click icon to add picture

23
Click icon to add picture

24
Click icon to add picture

25
Click icon to add picture

26
THANK YOU !
Questions?
DAFTAR PUSTAKA

 https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/127/jbptunikompp-gdl-s1-2007-gianikuta
m-6344-bab-ii.pdf
 https://www.scribd.com/document/368741389/Indikator-Kinerja-Dan-Penguk
uran-Value-for-Money
 https://jagoakuntansi.com/2016/02/10/pengukuran-kinerja-sektor-publik/#:~:t
ext=Dalam%20melakukan%20pengukuran%20kinerja%20ada,finansial%20d
an%20informasi%20non%2Dfinansial
.
 https://www.coursehero.com/file/p1mu9ud/C-PERANAN-INDIKATOR-
KINERJA-DALAM-PENGUKURAN-KINERJA-Pengukuran-kinerja/

Anda mungkin juga menyukai