Anda di halaman 1dari 17

Pengukuran Kinerja

Sektor Publik
WHY MEASURE PERFORMANCE?

•Unless you are keeping scores, it is difficult to


know whether you are winning or losing.

•If you don’t measure result, you can’t tell success


from failure.

•If you can’t see success, you can’t reward it.

•If you can’t recognize failure, you can’t correct it.


(Harry Hatry, 1978)

Pengukuran Kinerja diharapkan memiliki dampak kepada


perilaku dan keputusan.
Issues
• What are performance measures?
• How they are used?
• What are performance measures system?
• What purposes are they designed and
implemented?
• What is the status of performance
measure in the field today?
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik
menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
finansial dan nonfinansial.
Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk
memenuhi tiga maksud.
• Membantu memperbaiki kinerja pemerintah.
• Pengalokasian sumber daya dan pembuatan
keputusan.
• Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan
memperbaiki komunikasi kelembagaan.
Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja
• mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top
down dan bottom up);
• mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara
berimbang sehingga dapat ditelusur perkembangan
pencapaian strategi;
• mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer
level menengah dan bawah serta memotivasi untuk
mencapai goal congruence; dan
• Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan
pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang
rasional.
Manfaat Pengukuran Kinerja
• Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai
kinerja manajemen;
• Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;
• memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya
dengan target kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki
kinerja;
• memberikan penghargaan dan hukuman (reward & punishment) secara
obyektif atas pencapaian prestasi
• Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka
memperbaiki kinerja organisasi;
• mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi;
• memahami proses kegiatan instansi pemerintah; dan
• Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.
INFORMASI DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA
• Informasi Finansial
• Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada
anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan
dengan menganalisis varians antara kinerja aktual dengan
yang dianggarkan.
• Varians pendapatan (revenue variance)
• Varians pengeluaran (expenditure variance)
• Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance)
• Varians belanja investasi/modal (capital expenditure variance)
Informasi Nonfinansial
dinyatakan dalam bentuk variabel kunci (key
variable) : variabel yang mengindikasikan faktor-
faktor yang menjadi sebab kesuksesan
organisasi, karakteristiknya:
• Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan
organisasi;
• Sangat volatile dan dapat berubah dengan cepat;
• Perubahannya tidak dapat diprediksi;
• Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera; dan
• Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun
melalui ukuran antara (surrogate).
PERANAN INDIKATOR KINERJA DALAM PENGUKURAN KINERJA
Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah suatu
aktivitas atau program telah dilakukan secara efisien dan efektif.
Indikator kinerja perlu mempertimbangkan komponen berikut:
• Biaya pelayanan (cost of service); biasanya diukur dalam bentuk biaya unit
(unit cost)
• Penggunaan (utilization); membandingkan antara jumlah pelayanan yang
ditawarkan (supply of service) dengan permintaan publik
• Kualitas dan standar pelayanan (quality and standards);
• Cakupan pelayanan (coverage) peraturan perundangan yang mensyaratkan
untuk memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan minimal yang telah
ditetapkan
• Kepuasan (satisfaction) diukur melalui metode jajak pendapat secara
langsung.
• INDIKATOR KINERJA DAN PENGUKURAN VALUE FOR
MONEY
• Peran indikator kinerja bagi pemerintah antara lain:
• Untuk membantu memperjelas tujuan organisasi;
• Untuk mengevaluasi target akhir (final outcome) yang dihasilkan;
• Sebagai masukan untuk menentukan skema insentif manajerial;
• Memungkinkan bagi pemakai jasa layanan pemerintah untuk melakukan
pilihan;
• Untuk menunjukkan standar kinerja;
• Untuk menunjukkan efektivitas;
• Untuk membantu menentukan aktivitas yang memiliki efektivitas biaya yang
paling baik untuk mencapai target sasaran; dan
• Untuk menunjukkan wilayah, bagian, atau proses yang masih potensial
untuk dilakukan penghematan biaya.
• PENGUKURAN VALUE FOR MONEY
Kriteria pokok yang mendasari pelaksanaan manajemen publik
dewasa ini adalah: ekonomi, efisiensi, efektivitas, transparansi,
dan akuntabilitas publik. Tujuan yang dikehendaki oleh
masyarakat mencakup pertanggungjawaban mengenai
pelaksanaan value for money, yaitu: ekonomis (hemat cermat)
dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya
guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti
penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan
(maximizing benefits and minimizing costs), serta efektif
(berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.
PENGEMBANGAN INDIKATOR VALUE FOR MONEY
Indikator value for money dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
(1) indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi)
(2) indikator kualitas pelayanan (efektivitas).
Pengukuran Ekonomi
hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan
• Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah
dianggarkan oleh organisasi?
• Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi
lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan?
• Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya
finansialnya secara optimal?

Pengukuran Efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output
dengan input sekunder.
• perbaikan efisensi dapat dilakukan dengan cara:
• Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.
• Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi
peningkatan input.
• Menurunkan input pada tingkatan output yang sama.
• Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi
penurunan output.
Penyebut atau input sekunder seringkali diukur dalam bentuk satuan mata
uang. Pembilang atau output dapat diukur baik dalam jumlah uang ataupun
satuan fisik.
• efisiensi dibagi menjadi dua:
(1) efisiensi alokasi
terkait dengan kemampuan untuk
mendayagunakan sumber daya input pada
tingkat kapasitas optimal
(2) efisiensi teknis atau manajerial
terkait dengan kemampuan mendayagunakan
sumber daya input pada tingkat output tertentu.
Pengukuran Efektivitas
• Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya
suatu organisasi mencapai tujuannya.
• efektivitas tidak menyatakan tentang berapa
besar biaya yang telah dikeluarkan untuk
mencapai tujuan tersebut
• Efektivitas hanya melihat apakah suatu
kegiatan atau program telah mencapai tujuan
yang telah ditetapka
• Pengukuran Outcome
• Outcome adalah dampak suatu kegiatan terhadap masyarakat.
outcome mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan
• Pengukuran outcome memiliki dua peran,
• Peran retrospektif penilaian kinerja masa lalu: menentukan
apakah manfaat yang diharapkan (expected benefit) dari suatu
program publik telah terwujud
• Peran prospektif terkait dengan perencanaan kinerja di masa
yang akan datang: memberikan bukti terhadap praktik yang
baik (good management). Bukti tersebut dapat menjadi dasar
untuk menetapkan target di masa yang akan datang dan
mendorong untuk menggunakan praktik yang terbaik.
• Estimasi Indikator Kinerja
-Kinerja tahun lalu
merupakan benchmark (perbandingan) bagi unit tersebut untuk melihat
seberapa besar kinerja yang telah dilakukan
-Expert Judgment
menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam mengestimasi indikator
kinerja.
-Trend
Trend digunakan dalam mengestimasi indikator kinerja karena adanya
pengaruh waktu dalam pencapaian kinerja unit kerja.

- Regresi

Anda mungkin juga menyukai