Anda di halaman 1dari 28

KONSEPSI AKUNTANSI

Kelompok 1

•VelenFitriani F (1622100004)
•Lia Novitasari (1622100021)
•Danang Pratama P (1622100027)
•Nurul Hidayati (1622100044)
PENDAHULUAN

Perbankan indonesia telah mengalami perubahan orientasi sejak


terjadi deregulasi dan liberalisasi keuangan di indonesia, yang
sebelumnya sangat represif. Sebelum tahun 1980-an, bank-bank
masih merupakan lembaga yang berorientasi pada produk.
Masyarakat yang membutukan pelayanan bank akan datang dan
mencari bank.

Berbeda dengan kondisi setelah paket kebijakan juni (pakjun)


1983, bank telah tumbuh spektakuler, baik jumlah bank,
cabang bank maupun jumlah produk / jasa yang ditawarkan
ditunjang pelayanan yang modern.
Secara umum karakteristik lembaga perbankan dapat dipahami sebagai berikut

1 2
Bank merupakan lembaga perantara Sebagai lembaga kepercayaan, bank
keuangan antara pihak-pihak yang harus selalu menjaga likuiditasnya
memiliki kelebihan dana dengan yang sehingga mampu memenuhi
membutukan dana. kewajiban yang harus segera dibayar.

3 4
Bank selalu dihadapkan pada dilema
Bank sebagai lembaga kepercayaan
antara pemeliharaan likuiditas atau
mempunyai kedudukan yang strategis
peningkatan earning power. Apabila
untuk menunjang pembangunan
likuiditas tinggi berarti earning atau
nasional.
rentabilitas rendah dan sebaliknya.
Karakteristik khusus

1. Sebagian aset bank adalah monetary asset ataupun alat-alat likuid yang sifat
fisiknya tidak tampak, sedangkan aktiva yang berwujud nilainya relatif kecil.
2. Obyek yang diperdagangkan adalah uang dan jasa yng bersifat abstrak, sehingga
perlu adanya internal control yang super ketat.
3. Didalam bank uang berfungsi sebagai alat likuid.
4. Perdagangan dan administrasi jenis mata uang relatif banyak.
5. Dalam bertransaksi, bank mengandalkan kepercayaan masyarakat, kode rahasia,
dokumen-dokumen dsb.
6. Jumlah kantor cabang relatif banyak hampir di seluruh dunia.
7. Lembaga perbankan selalu diatur secara ketat dimanapun beroperasi.
Keunikan Bank

1. Ada peran monitor to monitor.


2. Keputusan pemberian kredit kepada perusahaan selalu
direspon positif oleh pasar.
3. Mampu memerankan transfer kekayaan dari yang tua
ke yang muda.
4. Dapat bertindak sebagai asset trasformer.
KONSEPSI
AKUNTANSI
Pengertian Akuntansi

Commite on Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants


Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi dan
peristiwa yang bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam
satuan uang serta menginterprestasikan hasil-hasilnya.

Sebagai konsep informasi, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang


menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang
kesatuan ekonomi yang dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Kerangka Konseptual Akuntansi

Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem pertalian


yang erat (koheren) dari tujuan dan konsep-konsep dasar
yang saling berhubungan dan saling mengarahkan terciptanya
prinsip-prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat,
fungsi, dan keterbatasan akuntansi beserta laporan
keuangan.
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Akuntansi

Level Pertama
Tujuan Pokok Akuntansi Tujuan

Level Kedua
Konsep Dasar Pelaporan Karakteristik Elemen
Mutu Laporan
Informasi Keuangan
Akuntansi

Level Ketiga Pengakuan dan Pengukuran Pelaporan


Pedoman Pelaksanaan

Asumsi Prinsip Kendala


Tujuan Pokok Akuntansi

Tujuan pokok akuntansi tidak lain adalah tujuan umum laporan keuangan
yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan bagi para pemakainya.

Secara khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan memberikan


informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi aktiva, hutang
dan modal beserta perubahannya, sehingga dapat digunakan untuk
menaksir prospek arus kas, kondisi keuangan, prestasi, dan potensi
perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba.
Tabel 2.1. Pemakai Laporan Keuangan Bank

No PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN NO PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN


1 Pemilik perusahaan 13 Organisasi pengusaha
2 Kreditur/deposan 14 Pakar dan konsultan hukum
3 Pemasok 15 Pakar ekonomi
4 Investor potensial 16 Dinas perpajakan
5 Karyawan 17 Badan-badan pemerintah
6 Pihak management 18 Penerbit media massa
7 Analis keuangan 19 Serikat pekerja
8 Konsultan management 20 Periset dan biro riset
9 Pialang/broker 21 Dosen dan mahasiswa
10 Penjamin emisi 22 Guru dan siswa
11 Badan legeslatif 23 Para pesaing perusahaan
12 Pengelola pasar modal 24 Masyarakat umum
Konsep Dasar Pelaporan

Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara


pedoman pelaksaan dengan tujuan yang hendak dicapai

Dalam konsep ini harus mampu menjelaskan karakteristik atau


mutu informasi dan elemen-elemen yang akan disajikan dalam
laporan keuangan sehingga funsi akuntansi sebagai penyedia jasa
informasi
Karakteristik Mutu Informasi Akuntansi

Beberapa alternatif laporan yang dapat disajikan juga harus menjadi


pertimbangan misalnya pos-pos apa saja yang harus dikapitalisasikan
sebagai aktiva atau sebagai kewajiban (pasiva), pendapatan dan biaya
serta komitmen & kontinjensi (khusus untuk lembaga perbankan) apa
saja yang harus disajikan dalam periode pelaporan tersebut, dan
ukuran apa yang digunakan dalam menyajikannya.
Pemakaian Laporan
Dan
Karakteristik

Cost>< benefit, Materialitas

Dapat Dimengerti

Kegunaandalam pembuatan keputusan

Relevansi Reabilitas

Nilai Prediksi Nilai Feedback Tepat waktu Daya Uji Netral Jujur

Daya Banding Konsisten


B. Elemen-Elemen Laporan Keuangan

Aktiva Pendapatan

Hutang Biaya

Modal Laba
3. Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah dalil atau dokrin untuk mengawasi suatusistem
atau aktivitas tertentu yang telah diterima kebenarannya.

Prinsip akuntansi bukan merupakan kebenaran yang hakiki dalam bidang


akuntansi, karena pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu
berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan nilai-nilai yang
terjadi di masyarakat
Penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam hal cara, metode,
prosedur tentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, netral dan dapat dibandingkan

Prinsip-prinsip :

Mempertemukan
Harga pokok perolehan Pengungkapan penuh
pendapatan dan biaya

Realisasi Penghasilan Obyektif Konsisten


4. Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi

Konsep merupakan pernyataan yang tidak perlu dibuktikan atau merupakan


aksioma yang diterima secara umum karena sesuai dengan tujuan laporan
keuangan dan menggambarkan sifat kesatuan akuntansi dari sebuah perusahaan
Konsep dasar akuntansi :

Kesatuan Usaha
Pengukuran Dalam Nilai
Uang

Kesinambungan

Penempatan Beban dan


Pendapatan
Periode Akuntansi
Kendala atau Keterbatasan Akuntansi

Kendala dapat dikelompokan menjadi Kendala


Primer dan Kendala Sekunder
Asas manfaat dan
Asas Konservatif
biaya

Kebiasaan –
Asas Materialitas kebiasaan dalam
dunia bisnis
Dalam kaitannya dengan pengakuan dan penilian pada asasini
terdapat empat macam :

Pengakuan dan penilian Dalam hungannya dengan


penghasilan laba

Dalam hubungannya dengan Dalam hubungannya dalam


pengakuan biaya pengakkuan kerugian
C. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan

Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan kewajiban.


Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau aset.

Hak = Kewajiban
Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri terhadap pihak eksternal dan kewajiban terhadap pihak eksternal.

Aktiva = Hutang + Modal

Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya.

Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan - Biaya

atau

Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan


Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku besar, maka dapat
disimpulkan bahwa:

a) Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan dikredit
b) Setiap pertambahan biaya akan didebet, dan pengurangan biaya akan dikredit
c) Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap pengurangan/pelunasan
hutang akan didebet
d) Setiap modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebet
e) Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan
pendapatan akan didebet
D. SISTEMATIKA REKENING BANK

Penggunaan nama, struktur, dan hubungan antar rekening perlu ada keseragaman agar laporan yang
dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu sistematika rekening perbankan
diperlukan.

1 0 6 2 1

Rekening Individual
Pihak Tidak Terkait Dengan Bank
Kredit yang Diberikan
Aktiva Dalam Rupiah
Aktiva
Tabel 2.3. Rubrik Rekening

Nomor Rubrik Rekening Rubrik Rekening


1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban
6 Produktif
7 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
8 Komitmen
9 Kontijensi
Tabel 2.4. Sistematika Rekening

Nomor Nama Rekening Nomor Nama Rekening


Rek. Rek.
1 Aktiva 1 Aktiva
10 Aktiva Valuta Rupiah 11 Aktiva Valuta Asing
101 Kas 111 Kas
102 Giro pada Bank Indonesia 112 Giro pada Bank Indonesia
103 Giro pada Bank Lain 113 Giro pada Bank Lain
104 Penempatan pada Bank Lain 114 Penempatan pada Bank Lain

105 Surat-Surat Berharga 115 Surat-Surat Berharga


106 Kredit yang Diberikan 116 Kredit yang Diberikan
1061 Pihak yang Terkait Dengan Bank 1161 Pihak yang Terkait Dengan Bank

1062 Pihak Tidak Terkait Dengan Bank 1162 Pihak Tidak Terkait Dengan Bank

107 Peyertaan 117 Penyertaan


108 Pendapatan yang Masih Akan Diterima 118 Pendapatan yang Masih Akan Diterima

109 Aktiva Lain-Lain 119 Aktiva Lain-Lain


1091 Biaya Dibayar di Muka 1191 Biaya Dibayar di Muka
1092 Aktiva Tetap 1192 Aktiva Tetap
1093 Aktiva Sewa Guna Usaha 1193 Aktiva Sewa Guna Usaha
1094 Uang Muka Pajak 1194 Uang Muka Pajak
1097 Rekening Antara Aktiva 1197 Rekening Antara Aktiva
1098 Rekening Perhitungan Antarkantor Debet 1198 Rekening Perhitungan Antarkantor Debet

1099 Aktiva Lainnya 1199 Aktiva Lainnya

Anda mungkin juga menyukai