Anda di halaman 1dari 46

KDPPLKS VS KDPPLK

Adapun perbedaan antara KDPPLK dan


KDPPLKS adalah :
1. Ruang Lingkup
• Ruang lingkup KDPPLK ada 4 yaitu:
• Tujuan laporan keuangan
• Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
• Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang memebentuk laporan keuangan
• Konsep modal serta pemeliharaan modal
• Sedangkan ruang lingkup KDPPLKS ada 3 yaitu:
• Tujuan laporan keuangan
• Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan
• Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang memebentuk
laporan keuangan
KDPPLK
TUJUAN KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LK

Kerangka konseptual menurut PSAK


Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
terdiri dari:
 Penyusun standar akuntansi keuangan  Pengguna laporan keuangan
dalam pelaksanaan tugasnya.  Tujuan laporan keuangan
 Penyusun laporan keuangan untuk  Asumsi dasar
menanggulangi masalah akuntansi yang  Karakteristik kualitatif
belum diatur dalam standar akuntansi  Konsep pengakuan dan pengukuran
keuangan. unsur laporan keuangan
 Auditor dalam memberikan pendapat  Konsep pemeliharaan modal
mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku.
 Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam Laporan
Keuangan.

5
Kerangka Dasar
Penyusunan dan
Penyajian Laporan
Keuangan PSAK

6
KDP2LK - PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN

 Investor → menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa


mendatang.
 Karyawan → kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan
kerja
 Pemberi jaminan → kemampuan membayar utang dan bunga yang akan mempengaruhi
keputusan apakah akan memberikan pinjaman
 Pemasok dan kreditor lain → kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat
jatuh tempo
 Pelanggan → kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
 Pemerintah → menilai bagaimana alokasi sumber daya
 Masyarakat → menilai trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan

7
KDP2LK - TUJUAN LAPORAN KEUANGAN)

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi


keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sebagian
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan posisi keuangan posisi keuangan entitas pada satu waktu


(neraca) tertentu

kinerja perusahaan dalam satu periode


dalam laporan laba rugi komprehensif Laporan Laba Rugi

Perubahan Posisi posisi keuangan entitas pada satu waktu


Keuangan tertentu

8
KDP2LK - ASUMSI

PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.

IFRS PSAK US GAAP


• Accrual • Accrual • Going Concern
• Going Concern • Going concern • Entity
• Entity • Monetary Unit
• Monetary Unit • Periodicity
• Periodicity
9
KDP2LK – KARAKTERISTIK KUALITATIF

Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai agar
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend kinerja entitas
dan melihat posisi entitas dalam lingkungan usaha, pemakai perlu
memperbandingkan laporan keuangan entitas antar periode dan
membandingkannya dengan entitas lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi


keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi
di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan materialitas
10
KDP2LK – KARAKTERISTIK KUALITATIF
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan
• Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan dengan jujur dan wajar
transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan
• Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain seharusnya disajika sesuai
dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya
• Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada
kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
• Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak
dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
• Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
• Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

11
KDP2LK – KONSTRAIN

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


• Tepat Waktu
• Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang
dihasilkan informasi harus melebihi biaya
penyusunannya
• Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif,
untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat di
antara berbagai karakteristik untuk memenuhi tujuan
laporan keuangan

12
UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Unsur Laporan Keuangan


Posisi Keuangan

Aset, Liabilitas, Ekuitas,


sumber daya yang hutang perusahaan hak residual atas
dikuasai oleh masa kini yang aktiva perusahaan
perusahaan sebagai timbul dari peristiwa setelah dikurangi
akibat dari peristiwa masa lalu, semua kewajiban
masa lalu dan dari penyelesaiannya
mana manfaat diharapkan
ekonomi di masa mengakibatkan arus
depan diharapkan keluar dari sumber
akan diperoleh daya perusahaan
perusahaan yang mengandung
manfaat ekonomi
13
Unsur Laporan Keuangan

Unsur Laporan Keuangan


Kinerja
Penghasilan (income) adalah Beban (expenses) adalah
kenaikan manfaat ekonomi penurunan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau dalam bentuk arus keluar atau
penambahan aktiva atau berkurangnya aktiva atau
penurunan kewajiban yang terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas mengakibatkan penurunan
yang tidak berasal dari kontribusi ekuitas yang tidak menyangkut
penanam modal pembagian kepada penanam
modal

14
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
 ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
 pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal

15
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

 Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di
masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
 Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
 Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
 Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan
dapat diukur dengan andal. 16
PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan


Biaya historis, Biaya kini Nilai Nilai sekarang
(current cost) realisasi/penyeles (present value)
aian Nilai sekarang
Biaya historis (realisable/settlem
adalah biaya Biaya kini adalah adalah arus kas
ent value) masuk bersih di
perolehan pada biaya yang
tanggal transaksi seharusnya masa depan yang
diperoleh Nilai realisasi didiskontokan ke
sekarang atau adalah nilai yang nilai sekarang.
pada saat dapat diperoleh
pengukuran. dengan menjual
aktiva dalam
pelepasan normal
(orderly disposal).
17
KDPPLKS
TUJUAN DAN PERANAN KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Berdasarkan KDPPLKS paragraf 1, disebutkan bahwa KDPPLKS bertujuan


untuk dijadikan sebagai acuan bagi berbagai pihak antara lain :
1. Penyusun standar akuntansi keuangan syariah dalam pelaksanaan
tugasnya membuat standar.
2. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi
syariah yang belum diatur dalam standar.
3. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi syariah.
4. Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
standar akuntansi keuangan syariah.
ASPEK YANG TERKAIT DENGAN TRANSAKSI SYARIAH
DAN PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Paradigma transaksi syariah
Transaksi syariah berlandaskan pada paradigma bahwa alam semesta diciptakan oleh tuhan sebagai amanah
(kepercayaan Ilahi) dan sarana kebahagian hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan
hakiki secara material dan spritual (falah).

Prinsip Persaudaraan berarti bahwa transaksi yang diadakan merupakan


bentuk interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk
kemanfaatan secara umum dengan semangat tolong – menolong.
Azas transaksi syariah
Prinsip Keadilan mengandung arti menempatkan sesuatu pada tempatnya
Transaksi syariah berdasarkan prinsipdan memberikan sesuatu pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu
sesuai porsinya.
 Persaudaraan (ukhuwah)
 Keadilan (‘adalah) Prinsip Kemaslahatan berarti bahwa transaksi syariah haruslah
merupakan segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi
 Kemashlahatan (maslahah) dan ukhrawi material dan spritual serta individu dan kolektif.

 Keseimbangan (tawazun) Prinsip Keseimbangan maksudnya adalah transaksi harus memperhatikan


 Universalisme (syamuliah) keseimbangan aspek material dan spritual, aspek privat dan publik, sektor
keuangan dan riil, bisnis dan sosial dan aspek pemanfaatan.

Prinsip Universalisme artinya transaksi syariah dapat dilakukan oleh,


dengan dan untuk semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) tanpa
membedakan suku, agama, ras dan golongan.
Karakteristik transaksi syariah
Transaksi syariah dapat berupa aktivitas bisnis yang bersifat komersial maupun aktivitas
sosial yang bersifat non komersial.

Transaksi syariah komersial dapat berupa Transaksi syariah non komersial dapat berupa
pemberian pinjaman atau talangan (qardh),
investasi untuk mendapatkan bagi hasil,
penghimpunan dan penyaluran dana sosial, seperti
jual beli barang, untuk mendapatkan laba zakat, infaq, sedekah, wakaf dan hibah.
atau pemberian jasa dengan imbalan.
Investor
Masya sekarang
&

rakat Investor
potensial
Pemberi
Pemer Dana
intah qardh
Pemakai
Pelan laporan
Pemilik
Dana syirkah
Keuangan
ggan syariah
temporer

Pemasok Pemilik
&
Mitra usaha Dana
lainnya Pembayar
titipan
karya Pengawa &
Penerima
wan s zakat
syariah
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan paragraf 30 KDPPLKS dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan menurut KDPPLKS adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Tujuan lainnya adalah :


 Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.
 Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban
yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan dana penggunaannya.
 Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam
mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak.
 Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer
dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran
zakat, infaq, sedekah dan wakaf.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
ASUMSI DASAR
Dasar Akrual
Dengan dasar akrual, pengaruh transaksi dan
peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan
diungkapkan dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dlm lap keuangan.

Asumsi dasar penyusunan laporan


keuangan entitas syariah

Kelangsungan usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar
asumsi kelangsungan usaha entitas syariah
dan akan melanjutkan usaha di masa
depan.
KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN SYARIAH
Karakteristik kualitatif pokok
UNSUR- UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Unsur – unsur laporan keuangan
entitas syariah berdasarkan
karakteristiknya
(KDPPLKS paragraf 68)

Komponen laporan keuangan yang Komponen laporan keuangan yang


mencerminkan kegiatan komersial mencerminkan kegiatan sosial. Komponen laporan keuangan lainnya
meliputi laporan keuangan, komponen ini meliputi laporan yang mencerminkan tanggung jawab
laporan laba rugi, laporan arus kas sumber dan penggunaan dana khusus entitas syariah.
dan laporan perubahan ekuitas. zakat.

Diantara berbagai laporan tersebut, laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi merupakan dua laporan keuangan
utama.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Laporan posisi keuangan atau neraca menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya (KDPPLKS paragraf 69).

Format umum neraca bank syariah dengan mengacu pada lampiran PSAK no 101 tentang penyajian laporan keuangan
syariah yang diterbitkan IAI th 2007.

Unsur- unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan :


1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan memiliki
manfaat ekonomi di masa depan bagi entitas syariah.
2. Kewajiban adalah hutang entitas syariah masa kini yang timbul akibat dari peristiwa masa lalu, yang
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syariah yang mengandung
manfaat ekonomi.
3. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu
dan pihak lainnya yang mana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut
dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
4. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban dan dana stirkah temporer.
FORMAT NERACA BANK SYARIAH
LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi adalah ukuran kinerja entitas syariah yang juga merupakan dasar bagi ukuran yang lain, seperti
Imbalan investasi atau penghasilan per saham.

Format umum laporan laba rugi mengacu pada Penyajian laporan keuangan syariah dan KDPPLKS yang diterbitkan IAI
Tahun 2007.

Unsur- unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran laba :


1. Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
dari kontribusi penanam modal (KDPPLKS paragraf 97).
2. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian pada penanam modal (KDPPLKS paragraf 97).
3. Hak pihak ketiga atas bagi hasil, bagi hasil adalah bagian bagi hasil antara hasil pemilikan dana atas keuntungan
dan kerugian investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan.
4. Zakat adalah besarnya zakat yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk periode akuntansi perhitungan zakat.
FORMAT LAPORAN LABA RUGI BANK SYARIAH
PENGAKUAN UNSUR – UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan pos yang


memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi.
PENGAKUAN UNSUR UTAMA LAPORAN KEUANGAN

Pengakuan beban
Diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset telah terjadi.
PENGUKURAN UNSUR – UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan
dalam neraca dan laporan laba rugi.

Dasar pengukuran yang umum digunakan entitas syariah dalam penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis.
akan tetapi dalam kondisi tertentu dasar ini dapat dikombinasikan dengan dasar pengukuran yang lain.

Untuk memenuhi kriteria relevansi suatu informasi, entitas syariah dapat merevaluasi aset, kewajiban dan dana syirkah
temporer secara periodik dengan syarat harus terjamin keandalannya.
PERBEDAAN POSTULAT
No. Postulat/Prinsip Akuntansi Konvensional Akuntansi Islam
1. Entitas Pemisahan antara Bisnis dan Pemilik Entitas didasarkan pada pembagian laba,
perusahaan tidak memiliki kewajiban
terpisah

2. Going Concern Bisnis terus beroperasi sampai Kelangsungan usaha tergantung pada
tercapai tujuan dan semua aset kontrak persetujuan antara pihak yang
terjual terlibat dalam kegiatan bagi hasil

3. Periode Akuntansi tidak dapat menunggu Tahun Hijriyah untuk perhitungan zakat
sampai akhir kehidupan perusahaan terkecuali untuk sektor pertanian
untuk mengukur sukses perusahaan berdasarkan musim panen

4. Unit Pengukuran Nilai Moneter Kuantitas atau harga pasar untuk ternak,
barang pertanian dan emas untuk
memenuhi kewajiban zakat
No. Postulat/Prinsip Akuntansi Konvensional Akuntansi Islam
5. Pengungkapan Untuk tujuan pengambilan keputusan Untuk menunjukkan pemenuhan
Penuh kewajiban kepada Allah, sosial dan
individu
6. Objektivitas Kepercayaan terhadap pengukuran Kesadaran bahwa kita memenuhi semua
yaitu bebas dari bias subjektif kewajiban keuangan dan non keuangan
untuk keridhaan Allah
7. Materialitas Berkaitan dengan kepentingannya Berkaitan dengan pengukuran yang adil
informasi terhadap pengambilan dan pemenuhan kewajiban kepada Allah,
keputusan sosial dan individu

8. Konsistensi Catat dan laporkan secara konsisten Mencatat dan melaporkan secara
sesuai GAAP konsisten berdasarkan prinsip syariah

9. Konservatisme Memilih teknik akuntansi yang Memilih teknik akuntansi yang paling
paling memberikan pengaruh kecil menguntungkan masyarakat misalnya
terhadap pemilik memilih angka yang lebih besar untuk
pembayaran zakat
KONSEP TEORITIS

• Menyangkut kepemilikan atau control entity akuntansi yang akan dilaporkan, teori yang ada sebagai berikut:
1. The Proprietory Theory
2. The Entity Theory
3. The Fund Theory
4. Enterprise Theory
5. Residual Equity Theory
6. Commander Theory
7. The Investor Theory
PRINSIP AKUNTANSI

• Peraturan yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangan atau konsep teoritis akuntansi yang
menjadi dasar dalam pengembangan teknik akuntansi. Beberapa prinsip dasar akuntansi:
• The Cost Principle
• The Revenue Principle
• The Matching Principle
• The Disclosure Principle
• The Conservatism Principle
• The Materiality Principle
• The Uniformity dan Comparability Principle
KRITIK TERHADAP AKUNTANSI
KONVENSIONAL

KRITIK DARI PERSPEKTIF AKUNTANSI


KONVENSIONAL
• Kritik atas Tujuan
• Kritik atas Kestabilan Unit Pengukur
• Kritik Penilaian Historis
• Kritik Atas Banyaknya Alternatif Metode
KRITIK ATAS TUJUAN

• Akuntansi terlalu menekankan pemenuhan decision


usefulness yaitu laba ketimbang pertanggungjwaban
(stewardship)
KRITIK ATAS KESTABILAN
UNIT PENGUKUR
• Angka-angka dalam laporan keuangan dianggap mencerminkan daya
beli yang stabil
• Kenyataannya, nilai mata uang secara terus menerus turun (karena
adanya inflasi)
KRITIK ATAS PENILAIAN HISTORIS

• Akuntansi hanya menyangkut laporan masa lalu.


• Metode penilaian ini tidak dapat menggambarkan secara eksplisit
prospek masa depan
KRITIK DARI PERSPEKTIF ISLAM

• Kritik atas Tujuan


• Kritik atas Asumsi Dasar
• Kritik atas Prinsip-prinsip
• Kritik atas Dampak Penerapan Akuntansi Konvensional
KRITIK ATAS TUJUAN

• Akuntansi dilihat hanya sebatas fungsi (praksis) dan melecehkan


nilai-nilai
• Akuntansi memotivasi perilaku manusia hanya untuk memenuhi
decision usefulness yaitu laba
• Tidak ada pertanggungjawaban kepada Tuhan dan Masyarakat.
KRITIK ATAS ASUMSI DASAR

• Going concern, bahwa nilai-nilai yang tercantum dalam laporan


keuangan mengasumsikan bahwa perusahaan akan beroperasi
selamanya. Dari perspektif Islam, going concern harus disesuaikan
dengan jenis kontrak.
• Penerapan accrual basis untuk semua keadaan. Islam tidak dapat
menerima prinsip ini untuk tujuan bagi hasil karena belum ada
kepemilikan penuh.
KRITIK ATAS PRINSIP-PRINSIP
AKUNTANSI KONVENSIONAL
• Penggunaan entity theory, kecenderungan pemilik untuk menghindari
tanggung jawab lebih luas. Islam lebih sesuai menganut propietary
theory (R Tahery), atau Enterprise Theory (Harahap-Baydoun &
Willet)
• Conservatism, bila ada potensi rugi diakui dan bila ada potensi
untung ditunda. Islam melihat prinsip ini tidak adil.
KRITIK ATAS DAMPAK PENERAPAN
AKUNTANSI KONVENSIONAL
• Akuntansi konvensional harus ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan
lingkungan yang terjadi akibat promosi keuntungan investasi yan g
dikemukakan informasi akuntansi.
• Akuntansai konvensional harus ikut bertanggungjawab terhadap keburukan
sosial, seperti kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dll.
• Akuntansi konvensional harus bertanggung jawab terhadap penciptaan konflik
karena mendorong manusia menjadi individualis, materialis, dan rasionalis.
• Akuntansi konvensional juga dapat memperuncing hubungan pemilik
perusahaan dan buruh.

Anda mungkin juga menyukai