Anda di halaman 1dari 35

Apriyanti 0000253/Reg/XVIII/2009

Fitri Candra Wardana 0000234/Reg/XVIII/2009


Suryani Puji Lestari 0000123/Reg/XVIII/2009
Maruf Hidayah 0000172/Reg/XVIII/2009
 Industrialisasi modern dapat memberikan kemakmuran
material, tetapi juga dapat menimbulkan ancaman bagi
lingkungan.
Yaitu terjadinya pencemaran lingkungan & dengan cepat
menghabiskan persediaan sumber daya.
 Ancaman lingkungan yang muncul antara lain:
Polusi udara, polusi air, polusi tanah, penyusutan spesies
& habitat, penyusutan bahan bakar fosil, & penyusutan
mineral.
 Masalah-masalah lingkungan tersebut memunculkan
berbagai persoalan etika dan teknologi yang rumit bagi
masyarakat bisnis.
 Polusi mengacu pada kontaminasi yang tidak
diinginkan terhadap lingkungan oleh pembuatan
atau penggunaan suatu komoditas.
 Penyusutan sumber daya mengacu pada konsumsi
sumber daya yang terbatas atau langka.
 Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain kedalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya.

(Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup)


 Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran
disebut polutan.

 Syarat-syarat suatu zat disebut polutan yaitu :


Bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup.
Contohnya: karbon dioksida dengan kadar 0,033% di
udara bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi bila lebih
tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
:

 Gambar : Lingkungan yang dikelilingi polusi


Macam–macam Pencemaran

1 Menurut Tempat Terjadinya

2 Menurut Bahan Pencemarnya

3 Menurut Tingkat Pencemaran

7
1. Menurut tempat terjadinya
Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
polusi udara, air, dan tanah.
a. Polusi Udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.
Contohnya :
 Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung
berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi
dan batu bara.
 Gas CO dan CO2. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna
dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil
pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan dari
mesin kendaraan.
Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi
toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas C02
yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas
matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di
bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah kaca.
b. Polusi Air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis
pencemar sebagai berikut:
 Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan
pembuangan sampah domestik. Misalnya, sisa detergen
mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan
CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
 Sampah-sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri
menyebabkan oksigen (O2) di air berkurang sehingga
mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
 Salah satu bahan pencemar di laut adalah tumpahan
minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak
yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang
mati atau keracunan karenanya.
c. Polusi Tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis
pencemar berikut ini :
 Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet
sintesis, pecahan kaca, dan kaleng.
 Detergen yang bersifat non bio degradable (secara
alami sulit diuraikan)
 Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
2. Menurut jenis bahan pencemarnya
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut:
 Kimiawi: berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd,
Cr dan Hi), pupuk anorganik pestisida, detergen dan
minyak.
 Biologi: berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia
coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.
 Fisik: berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
3. Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada
kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak.
Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3 :
 Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi
(gangguan) ringan pada panca indera dan tubuh serta
telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
Contohnya: gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
 Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada
bagian tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis.
Contohnya: pencemaran Hg (air raksa) di Minamata
Jepang, yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.
 Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya
demikian besarnya sehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.
Contohnya: pencemaran nuklir.
Penyusutan Spesies & Habitat
Menurut data manusia telah membuat kepunahan
puluhan spesies binatang & tumbuhan, setidaknya ada
63 spesies mamalia & 88 spesies burung telah punah.
Habitat hutan yang menjadi tempat tinggal berbagai
jenis spesies juga telah dihancurkan oleh industri kayu.
Hilangnya habitat hutan yang juga disertai dengan
pengaruh-pengaruh dari polusi diperkirakan telah
mengakibatkan kepunahan sejumlah besar spesies.
Penyusutan Bahan Bakar Fosil

Penyusutan Mineral
Etika Pengendalian Polusi

a. Etika Ekologi
 Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari bagian-bagian
non-manusia dibumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa, karena adanya
nilai intrinsik ini kita manusia memiliki tugas untuk menghargai dan mempertahankannya.
 Sistem ekologi adalah rangkaian organisme dan lingkungan yang saling terkait dan saling
bergantung satu sama lain seperti danau dimana ikan bergantung pada organisme air kecil
dan organisme-organisme ini bergantung pada tanaman air yang mati dan kotoran ikan.
Beberapa pendukung pendekatan ini merumuskan
beberapa program dengan pernyataan-pernyataan
sebagai berikut:
 Kesejahteraan dan kemajuan kehidupan manusia
dan non manusia di dunia memiliki nilai sendiri.
 Kekayaan dan keragaman kehidupan berperan
penting untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut.
 Manusia tidak berhak mengurangi kekayaan dan
keragaman ini kecuali untuk alasan pengamanan
atas kebutuhan-kebutuhan pokok.
 Kemajuan kehidupan dan budaya manusia sejalan
dengan penurunan substansial atas populasi
manusia.
 Interferensi yang dilakukan manusia saat ini pada
dunia non manusia sudah sangat berlebihan.
 Kebijakan harus dirubah, yang akan berpengaruh
pada struktur dasar ekonomi, teknologi, & ideologi.
 Perubahan pada ideologi sebagian besar haruslah
mengarah pada apresiasi atas kualitas hidup, bukan
mengikuti standar hidup yang semakin tinggi.
 Orang-orang yg mengakui pernyataan-pernyataan
diatas memiliki kewajiban baik secara langsung
atau tidak langsung untuk berpartisipasi dalam
penerapan perubahan-perubahan yg diperlukan.
b. Hak Lingkungan dan Pembatasan Mutlak
 Menurut teori hak-hak lingkungan William T. Blackstone
menyatakan kepemilikan atas lingkungan yg nyaman
tidak hanya sangat diinginkan, namun merupakan hak
bagi setiap manusia.
 Hak moral dan hukum lebih diutamakan dari pada hak
kepemilikan secara hukum. Argumen Blackstone
didasarkan pada teori Kant tentang hak.
 Namun demikian, masalah utama dari pandangan
Blackstone ini gagal memberikan petunjuk tentang
sejumlah pilihan yg cukup berat mengenai lingkungan
& seberapa besar pengendalian polusi yang diperlukan.
c. Utilitarianisme dan Pengendalian Parsial
 Pendekatan yang secara fundamental bersifat utilitarian
terhadap masalah lingkungan adalah dengan melihat
masalah-masalah tersebut sebagai cacat pasar.

 Pendekatan utilitarian menyatakan bahwa seseorang


perlu berusaha menghindari polusi karena dia juga
tidak ingin merugikan kesejahteraan masyarakat.
d. Biaya Pribadi & Biaya Sosial
 Biaya Sosial = Biaya Pribadi + Biaya Eksternal
7
6
5
4
3
2
1
0
100 300 500 700 900
Persediaan Permintaan
 Biaya Sosial = Biaya Pribadi + Biaya Eksternal

8
7
6
5
4
3
2
1
0
100 300 500 700 900
Persediaan (S) Permintaan Persediaan (S')
e. Penyelesaian masalah biaya eksternal
 Utilitarian:
memasukkan biaya polusi atau
pencemaran kedalam perhitungan, biaya ini
ditanggung produsen.
 Cara untuk menginternalisasi biaya eksternal
dari polusi:
1. Meminta pihak yg menyebabkan polusi untuk
membayar ganti rugi.
2. Mewajibkan perusahaan yang menjadi sumber
polusi agar menghentikan polusi & memasang
alat pengendali polusi.
f. Etika Keadilan
 Internalisasi biaya internal sejalan dengan keadilan
distributif. Keadilan distributif mendukung adanya
kesamaan hak. Internalisasi biaya eksternal sesuai
dengan syarat keadilan retributif & keadilan
kompensatif.
 Keadilan retributif menyatakan bahwa pihak-pihak
yg bertanggungjawab & memperoleh keuntungan
dari sesuatu yg merugikan wajib menangung
semua beban untuk memperbaikinya.
 Keadilan kompensatif menyatakan bahwa pihak yg
dirugikan berhak memperoleh kompensasi dari
pihak yg mengakibatkan kerugian.
g. Biaya dan Keuntungan
 Analisis biaya-keuntungan Thomas Klein:
1. Mengidentifikasi biaya dan keuntungan dari usulan
program.
2. Mengevaluasi biaya dan keuntungan terkait dengan
nilainya terhadap pihak yg memberi & menerima.
3. Menambahkan biaya & keuntungan untuk menentukan
keuntungan sosial bersih suatu proyek atau program.
 Hambatan: sulitnya menilai biaya dan keuntungan
secara akurat.
h. Ekologi Sosial, Ekofeminisme, &
Kewajiban untuk Memelihara
 Ekologi sosial menyatakan bahwa krisis lingkungan yg
kita hadapi berakar dari sistem-sistem hierarki &
dominasi sosial yg menjadi karakteristik masyarakat
kita.
 Ekofeminisme menyatakan bahwa akar dari krisis
ekologi yg terjadi ada pada pola dominasi atas alam yg
berkaitan erat dengan praktik-praktik sosial & lembaga-
lembaga dimana perempuan memiliki posisi lebih
rendah dibandingkan kaum pria.
 Etika perhatian menyatakan bahwa ada kewajiban
memberikan perhatian & memelihara hubungan
dengan alam & makhluk hidup.
Etika Konservasi Sumber Daya
yang Bisa Habis
 Konservasi mengacu pada penghematan sumber daya
alam untuk digunakan di masa mendatang.
 Konservasi mengacu pada kebutuhan untuk membatasi
konsumsi saat ini agar cukup untuk esok.
 Konservasi merupakan cara-cara untuk menjamin
persediaan sumber daya yang terbatas & tidak bisa
diperbarui.
 Habisnya sumber daya memunculkan dua pertanyaan:
mengapa kita perlu menghemat sumber daya?
Seberapa banyak penghematan yang bisa kita lakukan?
a. Hak Generasi Mendatang
Generasi mendatang memiliki hak yg sama atas sumber
daya yg terbatas. Sejumlah penulis menyatakan salah
bila kita berpikir generasi mendatang memiliki hak.
Ada 3 alasan yg diajukan untuk mendukung argumen
tersebut:
 Generasi mendatang tidak bisa dikatakan memiliki hak
karena mereka saat ini belum ada.
 Jika generasi masa depan mempunyai hak, maka kita
diarahkan menuju kesimpulan yang tidak masuk akal
bahwa kita harus mengorbankan seluruh peradaban
demi mereka.
 Seseorang memiliki hak tertentu hanya jika kita tahu
bahwa dia memiliki kepentingan tertentu.
b. Keadilan Generasi Mendatang
John Rawls menyatakan bahwa meskipun tidak adil bila
memberikan beban yang berat bagi generasi sekarang
demi generasi masa datang, namun juga tidak adil bila
generasi sekarang tidak meninggalkan apa-apa bagi
generasi mendatang. Yang disyaratkan oleh keadilan
adalah kepastian bahwa generasi selanjutnya tidak
menerima yang lebih buruk dari yang kita terima dari
generasi sebelumnya.
William Shepherd & Clair Wilcox mengemukakan
alasan-alasan gagalnya pasar memperhitungkan
kelangkaan sumber daya di masa mendatang:
 Akses beragam
 Preferensi waktu dan myiopi
 Perkiraaan yang tidak memadai
 Pengaruh khusus
 Pengaruh eksternal
 Distribusi
c. Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa pengamat tidak yakin konservasi dapat
menghemat sumber daya alam yang ada. Jika kita ingin
melindungi sumber daya alam yang langka maka kita
perlu untuk mengubah sistem ekonomi secara
substansial, khususnya dengan menekan usaha-usaha
yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Electric Efficiency Improvement

Foods

Beverages

0 1 2 3 4
Beverages Foods
2007 3.7 1
2008 3.8 2.7
Fuel Efficiency Improvement

Foods

Beverages

0 5 10 15
Beverages Foods
2007 10.4 2.8
2008 13.6 5.2
 Setiap laporan lingkungan memiliki keunikan masing-masing sebab tidak ada standar yang pasti mengenai cara
pencatatan dan penyajiannya seperti laporan keuangan biasa. Antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya
tidak akan ada yang sama.
 Kami membandingkan laporan perusahaan PepsiCo dan Baxter dan menemukan banyak sekali perbedaan
dalam cara kedua perusahaan ini menyajikan atau melaporkan kemajuan kinerja lingkungannya. Diantaranya
ukuran kinerja yang digunakan, biaya lingkungan yang diungkapkan, prioritas program lingkungan.
 Dari perbedaan yang ditampilkan kedua laporan lingkungan ini, kelompok kami lebih menyukai laporan
lingkungan Baxter. Alasannya karena dalam laporan lingkungan Baxter dicantumkan ringkasan (resume)
mengenai kinerja lingkungan perusahaan selama tahun 2004-2008 dalam bentuk tabel. Tabel ringkasan ini
memudahkan kami untuk memahami kemajuan-kemajuan apa saja yang dicapai Baxter selama kurun waktu
tersebut.
PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN
Kantor Kebudayaan & Pariwisata
Jln. Agatish Telp. (0552) 22321 Fax. (0552) 22857
Tanjung Selor

35

Anda mungkin juga menyukai