Oleh pihak legislative, ukuran kinerja digunakan untuk menentukan kelayakan biaya
pelayanan yang dibebankan kepada masyarakat pengguna jasa publik. Oleh karena itu,
pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik.
Masyarakat menghendaki pemerintah dapat memberikan banyak pelayanan dengan biaya yang
murah.
Kinerja sektor public bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indicator tunggal
yang dapat digunakan untuk menunjukan kinerja secara komprehensif. Berbeda dengan sektor
swasta, karena sifat output yang dihasikan sektor public lebih banyak bersifat intangible output,
maka ukuran finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja sektor public. Oleh karena itu,
perlu dikembangkan ukuran kinerja non-finansial.
2. Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya. Informasi nonfinansial
dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik
pengukuran kinerja yang komprehensif yang banyak dikembangkan oleh berbagai
organisasi dewasa ini adalah balance scorecard. Dengan balance scorecard kinerja
organisasi diukur tidak hanya berdasarkan aspek financial saja, akan tetapi juga aspek
nonfinansial. Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan empat aspek,
yaitu:
1) Perspektif financial (financial perspective),
2) Perspektif kepuasan pelanggan (costumer perspective),
3) Perspektif efisiensi proses internal (internal process efficiency), dan
4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective).
teridentifikasi menjadi indikator kinerja. Indikator kinerja dapat berbentuk faktor keberhasilan
utama organisasi dan indikator kunci. Indikator kinerja penting untuk mengetahui apakah
2) Penggunaan (utilization);
Indikator kualitas dan standar pelayanan merupakan indikator yang paling sulit diukur.
5) Kepuasan (satisfaction).
Indikator kepuasan biasanya diukur melalui metode jajak pendapat secara langsung.
Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah. Kinerja
pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja, akan tetapi harus
mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama.bahkan untuk beberapa hal
perlu ditambahkan pengukuran distribusi dan cakupan layanan (equity & service coverage).
Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, sedangkan indicator
kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-hal yang sifatnya hanya
merupakan indikasi-indikasi kinerja. Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah, maka perlu
System perencanaa dan pengendalian meliputi proses, prosedur, dan struktur yang
seluruh bagian organisasi dengan menggunakan rantai komando yang jelas yang
didasarkan pada spesifikasi tugas pokok dan fungsi, kewenangan serta tanggungjawab.
Kinerja suatu kegiatan, program, dan organisasi diukur dengan menggunakan spesifikasi
teknis secara detail untuk memberikan jaminan bahwa spesifikasi teknis tersebut
ditetapkan, maka diperlukan personel yang memiliki kompetensi teknis dan professional
dalam bekerja.
d.
http://sungkemdalem.blogspot.co.id/2013/09/pengukuran-kinerja-organisasi-sektor.html