Anda di halaman 1dari 4

9.

1 Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik


System pengukuran kinerja sektor public adalah suatu system yang bertujuan untuk
membantu manajer public menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan
nonfinansial. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud, yaitu :
Pertama, pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja
pemerintah agar lebih berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Kedua, ukuran
kinerja sektor public digunakan untuk pengalokasian sumberdaya dan pembuatan keputusan.
Ketiga, ukuran kinerja sektor public dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggung jawaban
publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.

Oleh pihak legislative, ukuran kinerja digunakan untuk menentukan kelayakan biaya
pelayanan yang dibebankan kepada masyarakat pengguna jasa publik. Oleh karena itu,
pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik.
Masyarakat menghendaki pemerintah dapat memberikan banyak pelayanan dengan biaya yang
murah.

Kinerja sektor public bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indicator tunggal
yang dapat digunakan untuk menunjukan kinerja secara komprehensif. Berbeda dengan sektor
swasta, karena sifat output yang dihasikan sektor public lebih banyak bersifat intangible output,
maka ukuran finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja sektor public. Oleh karena itu,
perlu dikembangkan ukuran kinerja non-finansial.

Tujuan System Pengukuran Kinerja

a. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik.


b. Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang sehingga dapat
ditelusur perkembangan pencapaian strategi.
c. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah
serta memotivasi untuk mencapai goal congruence, dan
d. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan
kemampuan kolektif yang rasional.

Manfaat Pengukuran Kinerja

a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja


manajemen
b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan
c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan
target kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja
d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman secara obyektif atas
pencapaian prestasi yang diukur sesuai dengan system pengukuran kinerja yang telah
disepakati
e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki
kinerja organisasi
f. Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi
g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah, dan
h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.

9.2 Informasi Yang Digunakan Untuk Pengukuran Kinerja Sektor Publik


1. Informasi Finansial
Penilaian kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian
tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara aktuaql
dengan yang dianggarkan.
Analisis varians secara garis besar berfokus pada:
a. Varians pendapatan (revenue variance)
b. Varians pengeluaran (expenditure variance)
- Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance)
- Varians belanja investasi/modal (capital expenditure variance)

Setelah dilakukan analisis varians, maka dilakukan identifikai sumber penyebab


terjadinya varians dengan menelusur varians tersebut hingga level manajemen paling
bawah.

2. Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya. Informasi nonfinansial
dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik
pengukuran kinerja yang komprehensif yang banyak dikembangkan oleh berbagai
organisasi dewasa ini adalah balance scorecard. Dengan balance scorecard kinerja
organisasi diukur tidak hanya berdasarkan aspek financial saja, akan tetapi juga aspek
nonfinansial. Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan empat aspek,
yaitu:
1) Perspektif financial (financial perspective),
2) Perspektif kepuasan pelanggan (costumer perspective),
3) Perspektif efisiensi proses internal (internal process efficiency), dan
4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective).

9.3 Peranan Indikator Dalam Pengukuran Kinerja Sektor Publik


Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengembangkan variabel kunci yang sudah

teridentifikasi menjadi indikator kinerja. Indikator kinerja dapat berbentuk faktor keberhasilan
utama organisasi dan indikator kunci. Indikator kinerja penting untuk mengetahui apakah

aktivitas atau program telah dilakukan secara efisien dan efektif.

Penentuan indikator kinerja perlu dipertimbangkan komponen berikut :

1) Biaya pelayanan (cost of service);

Indikator biasanya diukur dalam bentuk biaya unit.

2) Penggunaan (utilization);

Indikator penggunaan membandingkan antara supply of service (pelayanan yang ditawarkan)

dengan public demand (permintaan publik)

3) Kualitas dan Standar pelayanan (quality and standards);

Indikator kualitas dan standar pelayanan merupakan indikator yang paling sulit diukur.

4) Cakupan pelayanan (coverage);

Indikator cakupan pelayanan perlu dipertimbangkan apabila terdapat kebijakan atau

peraturan perundangan yang mensyaratkan untuk memberikan pelayanan dengan tingkat

pelayanan minimal yang telah ditetapkan.

5) Kepuasan (satisfaction).

Indikator kepuasan biasanya diukur melalui metode jajak pendapat secara langsung.

9.4 Pengukuran Kinerja Dengan Metode Value For Money

Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah. Kinerja

pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja, akan tetapi harus

mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama.bahkan untuk beberapa hal

perlu ditambahkan pengukuran distribusi dan cakupan layanan (equity & service coverage).

Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, sedangkan indicator

kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-hal yang sifatnya hanya
merupakan indikasi-indikasi kinerja. Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah, maka perlu

diketahui indicator-indicator kinerja sebagai dasar penilaian kinerja. Mekanisme untuk

menentukan indicator kinerja tersebut memerlukan hal-hal sebagai berikut :

a. System perencanaa dan pengendalian

System perencanaa dan pengendalian meliputi proses, prosedur, dan struktur yang

memberi jaminan bahwa tujuan organisasi telah dijelaskan dan dikomunikasikan ke

seluruh bagian organisasi dengan menggunakan rantai komando yang jelas yang

didasarkan pada spesifikasi tugas pokok dan fungsi, kewenangan serta tanggungjawab.

b. Spesifikasi teknis dan standardisasi

Kinerja suatu kegiatan, program, dan organisasi diukur dengan menggunakan spesifikasi

teknis secara detail untuk memberikan jaminan bahwa spesifikasi teknis tersebut

dijadikan sebagai standar penilaian.

c. Kompetensi teknis dan profesionalisme

Untuk memberikan jaminan terpenuhinya spesifikasi teknis dan standardisasi yang

ditetapkan, maka diperlukan personel yang memiliki kompetensi teknis dan professional

dalam bekerja.

d.

http://sungkemdalem.blogspot.co.id/2013/09/pengukuran-kinerja-organisasi-sektor.html

Anda mungkin juga menyukai