Kelas : AM-3
NIM : 1711081
Tugas : ASP (Pengukuran Kinerja Sektor Publik)
A. Pengukuran Kinerja
Kinerja merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.
Menurut Mardiasmo (2002), sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu manajer sektor publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat
ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat
pengendalian organisasi.
C. Pelaporan Kinerja
Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan
melaporkan kinerja semua ktivitas dan sumber daya yang perlu dipertanggungjawabkan.
Karakteristik pelaporan kinerja organisasi sektor publik yang berkualitas fokus pada hal – hal
yang penting. 3 hal yang perlu dipehatikan dalam penyajian kualitas informasi yakni:
- Mengetahui apa yang dianggap penting oleh user.
- Memuat informasi tentang tujuan utama pelaporan kinerja dan komitmen – komitmennya
pada pencapaian hasil. Fokus pelaporan kinerja merupakan tanda kualitas laporan yang
terkait dengan tujuan pokok dan komitmen pada pencapaian hasil.
- Memuat informasi yang dinilai paling penting oleh organisasi sektor publik dari aspek
kinerja.
Indikator Kinerja Utama dikatan baik apabila IKU tersebut setidaknya mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
• Specific (spesifik)
• Measurable (dapat diukur)
• Achievable (dapat dicapai)
• Result Oriented (berorientasi kepada Hasil)
• Relevan (berkaitan dengan tujuan dan sasaran)
Penetapan Indiktor Kinerja Utama wajib menggunakan Azas Konservatisme yaitu azas
kehati-hatian, kecermatan, keterbukaan guna menghasilkan informasi yang handal. Dalam hal
IKU menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan pimpinan unit
organisasi melaporkan kepada unit organisasi diatasnya. Penggunaan IKU, adalah untuk:
• Perencanaan Jangka Menengah
• Perencanaan Tahunan
• Penyusunan dokumen Penetapan Kinerja
• Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
• Evaluasi Kinerja
• Pemantauan dan pengendalian Kinerja
LAKIP yang selama ini disusun dan disajikan secara terpisah dengan laporan keuangan,
harus disusun dan disajikan secara terintegrasi dengan laporan keuangan, sehingga memberi
informasi yang komprehensif berkaitan dengan keuangan dan kinerja. Pentingnya LAKIP
bermanfaat bagi dilaksanakannya Evaluasi Kinerja. Fungsi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), antara lain:
1. Media hubungan kerja organisasi
2. Media akuntabilitas
3. Media informasi umpan balik perbaikan kinerja
4. LAKIP sebagai Instrumen Peningkatan Kinerja Berkesinambungan:
LAKIP menyajikan informasi kinerja berupa hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan
analisis akuntabilitas kinerja, termasuk menguraikan keberhasilan dan kegagalan,
hambatan/kendala, permasalahan, serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
Disertakan uraian mengenai aspek keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan antara
anggaran negara yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diperoleh (akuntabilitas
keuangan). Adapun tujuan dari analisis kinerja, antara lain:
- Mengenali kendala dan permasalahan yang dihadapi Menilai efisiensi penggunaan
sumber daya dalam menghasilkan output
- Menilai efektivitas pencapaian hasil (outcome) terhadap rencana
- Menilai apakah kualitas hasil telah memenuhi keinginan/kepuasan stakeholders
- Menilai apakah pencapaian output dan outcome sesuai dengan waktu yang ditetapkan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
- mendorong Instansi fokus pada Pencapaian Sasaran. Dalam upaya Pencapaian
Sasaran perlu sebuah Alat Ukur yang dinamakan Indikator Kinerja.