PENDAHULUAN
1.1. Ikhtisar
1. Objek Penelitian
Jenis Usaha : Olahraga/senam aerobik
Nama Usaha : Skyrines
a. Karakterisiktik Usaha : Olahraga,senam yang membantu masyrakat
b. Hal yang diteliti : Aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber
daya manusia serta aspek keuangan
c.Tempat Penelitian : Kota pekanbaru,pondok mutiara
d.Teknik Penelitian : Observasi lapangan, studi kepustakaan
e.Waktu Penelitian : 8 minggu
f.Peneliti : Dodi setiawan
2. Ringkasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam analisis kualitatif, terdiri atas 6 aspek, secara parsial menunjukkan
hasil yang layak. Analisis kuantitatif (aspek keuangan) juga menunjukkan hasil yang layak.
Maka itu secara keseluruhan bisnis ini masuk ke dalam kategori bisnis yang layak untuk
dijalankan.
3. Rekomendasi Hasil Penelitian
Dalam menjalankan bisnis ini, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mencapai target
pendapatan agar perusahaan mendapatkan surplus.
1.2. Latar Belakang
Bisnis dalam arti luas sering didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan yang
direncanakan dan dijalankan oleh perorangan atau kelompok secara teratur dengan cara
menciptakan, memasarkan barang maupun jasa, baik dengan tujuan mencari keuntungan
maupun tidak bertujuan mencari keuntungan. Berdasarkan definisi tersebut, dilihat dari
tujuannya bisnis dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok sebagai berikut:
a. Bisnis yang berorientasi keuntungan (profit oriented)
Bisnis yang berorientasi keuntungan adalah bisnis yang didirikan semata-mata bertujuan
memperoleh keuntungan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawannya
serta untuk mengembangkan usaha lebih lanjut.
b. Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan (non-profit oriented)
Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan adalah bisnis yang didirikan dengan tujuan
utama untuk kepentingan sosial.
Olahraga adalah kemampuan/teknik yang membuat manusia menuju arah untuk hidup
sehat. Olahraga digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-
hari.karena manusia sekarang malas makanan rumah,dan lebih suka makan makanan di
luar,kita bakantidak tahu makanan yang kita makan diluar sehat atau tidak.maka dengan
olahraga kita dapat membuat badan kita lebih segar dan terhindar dari penyakit yang beresiko.
1
Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat
membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja
dalam memulai usahanya. Seorang pengusaha dituntut untuk melakukan studi kelayakan
terhadap ide bisnis yang akan dijalankan agar tidak terjadi ketelanjuran investasi di kemudian
hari. Selain itu, sebelum sebuah ide bisnis dijalankan, beberapa pihak selain pelaku bisnis juga
membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingannya.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah
sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak
untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua
pihak (stake holder) dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Atas kondisi tersebut dibuatlah suatu proposal studi kelayakan bisnis terkait skyrines
dimana dalam proposal ini akan dijelaskan satu per satu aspek-aspek dalam studi kelayakan
bisnis. Adapun kriteria penilaian setiap aspek akan menggunakan suatu interval yang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
Tabel Interval Penilaian
1,0 – 1,8 = Sangat tidak layak
1,8 – 2,6 = Tidak layak
2,6 – 3,4 = Cukup layak
3,4 – 4,2 = Layak
4,2 – 5,0 = Sangat layak
BAB II
ASPEK HUKUM
Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan
usaha. Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-beda, tergantung kepada
kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otonomi daerah menyebabkan ketentuan hukum dan
perizinan antara daerah yang satu dengan daerah lain berbeda-beda. Oleh karena itu
pemahaman mengenai ketentuan hukum setiap daerah merupakan hal yang sangat penting
untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum.
Kegiatan bisnis tidak dapat dilepaskan dari bentuk badan usaha dan perizinan yang di
perlukan untuk menjalankan usaha. Bentuk badan usaha yang dipilih tergantung pada modal
yang dibutuhkan dan jumlah pemilik. Pemilihan badan usaha didasarkan oleh beberapa
pertimbangan sebagai berikut:
a. Besarnya modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis
b. Tingkat kemampuan dan tanggung jawab hukum dan keuangan
c. Bidang industri yang dijalankan
d. Persyaratan perundang-undangan yang berlaku
2.1. Bentuk Badan Usaha
2
Untuk memilih badan usaha sesuai dengan perundang-undangan, maka akan dipilih
bentuk perusahaan perseorangan . Perseorangan merupakan kegiatan usaha yang dimiliki oleh
seseorang tanpa ada bantuan dari pihak orang lain,dimana juga keuntungan menjadi milik
sendiri.
2.2. Peraturan Perusahaan
Ketentuan tentang Perseroan Terbatas diatur dalam UU 20 tahun 2008 tentang
perusahaan perseorangan.
2.3. Kelebihan dan Kekurangan
Bentuk badan usaha Perusahaan perseorangan memliki kelebihan yakni:
1. Seluruh laba yang dihasilkan ke pemilik menerima 100 % oleh perusahaan
2. Kepuasan pribadi. Prinsip satu pimpinan merupakan alasan baik mengambil kesimpulan
3. Kebebasan dan flekbilitas dalam. Perusahaan perseorangan tidak perlu berkonsultasi
dengan orang lain dalam pengambilan keputusan
4. Sifat kerahasiaan
3
Izin prinsip adalah izin yang harus dimiliki oleh seseorang atau badan hukum untuk dapat
menjalankan usaha tertentu, dokumen yang diperlukan untuk memperoleh izin prinsip
adalah sebagai berikut:
a. Surat permohonan ditujukan kepada Bupati/Walikota
b. Proposal Perencanaan Penanaman Modal
c. Fotokopi Akte Pendirian usaha
d. Fotokopi NPWP & fotokopi KTP
e. Gambar Lokasi
f. Surat kuasa dari perusahaan apabila yang mengajukan bukan direksi
3. Pengurusan izin lokasi
Izin lokasi adalah izin yang diberikan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang
diperlukan dalam rangka penanaman modal, yang berlaku pula sebagai izin pemindahan
hak dan untuk menggunakan tanah tersebut guna keperluan usaha penanaman modalnya.
Dokumen yang diperlukan untuk memperolah izin lokasi adalah sbeagai berikut:
a. Denah lokasi Tempat Usaha
b. Fotokopi Akte Pendirian usaha
c. Fotokopi NPWP & fotokopi KTP pimpinan
d. Surat pernyataan kesanggupan membayar ganti rugi
e. Sertifikasi yang dimiliki
f. Izin IMB
4. Pengurusan izin HO (Hinder Ordonansi)
Izin gangguan adalah pemberian izin tempat usaha kepada orang pribadi atau badan di
lokasi tertentu yang dapat menimbulkan gangguan dan atau kerugian atau bahaya. Pada
umumnya persyaratan yang diperlukan untuk mengurus izin gangguan adalah:
a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
b. Fotokopi akta pendirian/perubahan (bila ada)
c. Persetujuan tetangga atau masyarakat yang berdekatan
5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha
perdagangan. Dokumen yang diperlukan untuk memperoleh SIUP adalah:
a. Fotokopi KTP pemilik & NPWP
b. Asli keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat)
c. Fotokopi izin gangguan (HO)
d. Surat keterangan kelengkapan yang lain
e. Pas foto pemilik
6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan adalah surat tanda pengesahan yang diberikan kepada perusahaan
yang telah melakukan pendaftaran perusahaannya. Syarat untuk mendapatkan tanda daftar
perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Fotokopi KTP pemilik & NPWP
b. Asli keterangan tempat usaha (lurah mengetahui camat)
c. Akta pendirian dan perubahan
d. Fotokopi HO
4
e. Fotokopi izin-izin yang dimiliki
Dari tabel 2.1 dapat dikatakan bahwa bisnis ini dari aspek hukum layak untuk dijalankan
karena memenuhi semua aspek penilaian yang ada.
2.8. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah bisnis ini tetap menjalankan dan
memperpanjang izin yang ada agar kegiatan operasional kedepannya dapat berlangsung
dengan lancar serta proses mengembangkan usaha juga dapat dilaksanakan dengan baik.
5
BAB III
ASPEK LINGKUNGAN
Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehingga menimbulkan dampak bagi
lingkungan di sekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari
adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi di sekitar lokasi bisnis timbulnya
kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat
masuknya tenaga kerja dari luar daerah. Sedangkan dampak terhadap kehidupan ekonomi
dapat berupa penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat atau bahkan
tergusurnya bisnis yang selama ini telah berjalan di masyarakat. Sementara itu, dampak bagi
lingkungan ekologi dapat berupa polusi, baik polusi udara, tanah, air maupun suara. Semua
dampak terhadap lingkungan harus dianalisis dengan cermat, apalagi sekarang ini tuntutan
terhadap pelestarian lingkungan semakin kuat dengan adanya isu global warming dan bisnis
berorientasi sosial kemasyarakatan.
Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian lingkungan
dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis terhadap
lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap bisnis. Oleh
karena itu, analisis pada aspek lingkungan memerlukan analisis yang lebih komprehensif.
Analisis kesesuaian lingkungan bertujuan untuk menganalisis apakah kondisi lingkungan
mendukung untuk menjalankan suatu ide bisnis atau tidak, sedangkan analisis dampak bisnis
bertujuan untuk menganalisis apakah bisnis tersebut akan memberikan dampak positif yang
lebih besar dibandingkan dengan dampak negatifnya atau tidak. Selain itu, analisis lingkungan
juga menganalisis tingkat kemampuan perusahaan dalam mengantisipasi dan meminimalkan
dampak negatif yang mungkin muncul.
3.1. Lingkungan Operasional
a. Lingkungan pesaing
Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk, baik berupa
barang atau jasa kepada pelanggan. Untuk dapat memenangkan persaingan dalam bisnis,
perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing. Pesaing dalam bisnis ini adalah adannya
pesaing yang menggunakan usaha dalam perbedaan jarah sekitar 3 km.
b. Lingkungan pelanggan
Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan merupakan
faktor kunci keberhasilan bisnis. Hal ini karena pelanggan merupakan sumber pendapatan
bagi perusahaan. Segmentasi pelanggan dapat dilakukan untuk mempermudah analisis
pelanggan. Segmentasi pada bisnis ini adalah konsumen yang sering makan makanan tidak
sehat,sehingga dengan olahraga mereka dapat memperlancar tubuh dan relex,seperti orang
lansia,pegawai,ibu rumah tangga,anak remaja
e. Lingkungan pegawai
Pegawai merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah organisasi dan harus
mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Hal ini
disebabkan pegawai adalah pelaku yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Pegawai utama dalam bisnis ini adalah pelatih olahraga
3.2. Lingkungan Industri
6
a. Pendatang baru
Pendatang baru dalam hal ini bisa berupa munculnya usaha dengan inovasi baru ataupun
usaha sejenis.
b. Pembeli
Jasa yang disediakan akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di kota Pekanbaru.
c. Produk pengganti
Seperti yang sudah diketahui, media olahraga terdiri dari berbagai macam. Seperti
masyarakat yang malas berolahraga,sedangkan produk peganti melalui jasa online.
e. Persaingan antar perusahaan
Untuk saat ini, jenis olahraga yang dipekanbaru cukup banyak,salah satu persaingan dalam
usaha olahraga ini adalah fitbeat yg berada di pemuda city walk
3.3. Lingkungan Jauh
a. Lingkungan sosial dan budaya
Jika bisnis tersebut tidak sesuai dengan lingkungan sosial dan budaya masyarakat setempat
maka bisnis tersebut tidak bisa dikatakan layak sehingga jasa yang dijual harus memberi
manfaat bagi masyarakat. Bisnis ini dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat
karena hargannya bersahabat
c. Lingkungan politik
Bisnis ini tidak memerhatikan kondisi politik daerah setempat karena produk yang dijual
adalah jasa olahraga.
d. Lingkungan teknologi
Untuk saat ini armada yang digunakan sudah mengalami pengembangan teknologi dalam
hal kenyamanan, keamanan, dan sebagainya.
e. Lingkungan ekologi
Dalam bisnis ini ada beberapa pencemaran yang bisa terjadi seperti: sampah yang berserak
di lantai,bau keringat,sehingga diperlukan beberapa tempat tong sampah
Tabel 3.1
Tabel Strategi SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Lingkungan Internal
1. Pertumbuhan aset dalam 5 tahun 1. Peralatan olahraga pendukung
terakhir operasi perusahaan dalam kondisi
2. Harga yang harus dibayar dibanding kurang baik
kebutuhan dan manfaat yang 2. Sasaran dan kebijakan organisasi
Lingkungan Eksternal
diperoleh kurang dapat diukur dan
3. Tren jumlah pelanggan dikomunikasikan dengan baik
7
4. Gaji rata-rata per bulan lebih tinggi 3. Perusahaan tidak memiliki program
dari UMR setempat pelatihan karyawan
5. Turnover karyawan 4. Tempat cukup srategis karena berada
6. Disiplin dan etos kerja karyawan di dalam komplek
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
1. Perhatian dan dukungan masyarakt 1. Peningkatan jumlah konsumen disertai 1. Pemda memberi perlatan dan
daerah komplek sekitar dengan dukungan Pemda dapat kendaraan yang memiliki kualitas
2. Perkembangan teknologi yang dapat meningkatkan pendapatan (S3, O2 & standar demi kelancara
mendukung pengembangan promosi O4) operasionalnya (W1 & O1)
online 2. Pertumbuhan aset, peningkatan 2. Pemda memberi sosialisasi ataupun
konsumen didukung dengan teknologi seminar untuk meningkatkan
yang memudahkan transaksi (S1, S3 & wawasan karyawan (W4, O1, O2 &
O3) O4)
3. Harga tiket yang disubsidi Pemda dan 3. Menggunakan teknologi system
gaji karyawan di atas UMR dapat informasi untuk menentukan jumlah
meningkatkan kerja karyawan (S2, S4, karyawan yang optimal (W3 & O3)
S5, S6, O1, O2 & O4)
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
1. Ketersediaan kredit dengan bunga 1. Memberikan pelayanan terbaik kepada 1. Merawat alat olahraga dengan baik
rendah dari Pemerintah konsumen (S6 & T2) dan benar
2. UU Perlindungan Konsumen 2. Mengamati kebiasaan masyarakat kota 2. Melakukan pelatihan yang benar
3. Kebiasaan kelompok masyarakat Pekanbaru dalam beraktivitas untuk kepada konsumen agar gaya hidup
untuk beraktivitas mengetahui arah dan tujuan yg lebih sehat.
4. Perkembangan teknologi informasi transportasi mereka (S3 & T3)
yang dapat mendukung sistem 3. Menggunakan aset berbasis digital
informasi manajemen dan dengan jaringan internet untuk
komunikasi melalui internet mempermudah transaksi dan tidak
kalah dari pesaingnya (S1 & T4)
Tabel 3.2
Tabel Perhitungan Bobot SWOT-4K
No Kekuatan (S) Bobot Peringkat Skor Bobot
1 Pertumbuhan aset dalam 5 tahun terakhir 0,05 2 0,10
Harga yang harus dibayar dibanding kebutuhan dan manfaat yang
2 0,13 2 0,26
diperoleh
3 Tren jumlah pelanggan 0,13 2 0,26
4 Gaji rata-rata per bulan lebih tinggi dari UMR setempat 0,23 2 0,46
5 Turnover karyawan 0,23 2 0,46
6 Disiplin dan etos kerja karyawan 0,23 2 0,46
Total 1,00 2,00
8
Total 1,00 1,66
Berdasarkan tabel tersebut dapat digambarkan posisi usaha dalam lingkungan internal
dan eksternal pada gambar dibawah ini.
9
negatifnya. Untuk mempermudah dalam membuat kesimpulan aspek lingkungan, dapat
menggunakan tabel evaluasi sebagai berikut.
Tabel 3.3
Tabel Analisis Kelayakan Bisnis dalam Aspek Lingkungan
Dari tabel 3.3 dapat dikatakan bahwa bisnis ini dari aspek lingkungan cukup layak untuk
dijalankan karena memenuhi semua aspek penilaian yang ada.
3.7. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pemilik bisnis harus dapat mengetahui di
mana posisi bisnis tersebut sehingga dapat mengatur strategi yang tepat agar pelayanannya
dapat menarik perhatian masyrakat.
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Aspek ini menganalisis apakah produk yang dihasilkan dapat memberikan nilai lebih
tinggi kepada pelanggan dibandingkan produk pesaing. Jika produk yang dihasilkan dan
dibutuhkan konsumen dalam jumlah yang besar, tetapi harga lebih tinggi kualitas tidak lebih
baik dibandingkan pesaing dan tidak mudah didapatkan oleh konsumen maka produk yang
dihasilkan tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggan.
4.1. Strategi Bauran Pemasaran
Stanton (1984) mendefenisikan pasar sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan
untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Sedangkan
pemasaran merupakan rencana sistem keseluruhan dan kegiatan usaha yang ditunjukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli potensial.
Dari defenisi di atas maka dikenallah bauran pemasaran yang biasa kita kenal dengan 4P
yaitu:
1. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
kombinasi dari barang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Penentuan tingkat harga
10
sangat menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Oleh karena itu analisis yang mendalam
mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat harga diperlukan untuk menentukan
harga. Tarif yang dikenakan untuk pelanggan umum Rp 4.000,- dan tarif untuk pelajar Rp
3.000,- dimana penetapan tarif disesuaikan dengan tarif angkutan untuk meringankan
masyarakat.
2. Promosi (Promotion)
Menurut Stantin (1984) adalah kombinasi dari periklanan, selling dan alat promosi lainnya
yang di rencanakan untuk mencapai tujuan penjualan. Berdasarkan penjelasan di atas
promosi terbagi terbagi menjadi beberapa yakni: Advertising, Personal selling, Public
relation dan Sales promotion. Pada jenis usaha ini, promosi yang bisa digunakan adalah
Public Relation dan Advertising. Promosi ini dapat dilakukan dengan cara bekerja sama
dengan sekolah ataupun perguruan tinggi untuk membawa ke tempat wisata ataupun studi
banding dan membuat sebuah iklan agar menggunakan trasnportasi umum ini untuk
menghemat biaya transportasi, mengurangi risiko kecelakaan, mengurangi kemacetan, dan
lain-lain.
3. Tempat (Place)
Distibusi merupakan semua kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan membuat
produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dapat dengan mudah diperoleh
pada waktu dan tempat yang tepat. Terminal bus ini ada pada setiap Kecamatan di Kota
Pekanbaru sehingga konsumen dapat dengan mudah menjangkaunya.
4. Produk (Product)
Adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat mendapat perhatian, pembelian,
pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Adapun produk
yang dijual dalam bisnis ini adalah jasa transportasi di kota Pekanbaru.
Untuk produk kita mengenal adanya 5 tahapan siklus arus hidup produk yakni:
a. Tahap perkenalan
Adalah jenis produk yang dihasilkan masih baru dan belum dikenal pasar, jumlah pesaing
belum ada, penjualan mengalami peningkatan meskipun kecil dan laba yang diperoleh
masih sangat kecil. Strategi bauran pasar yang penting ditekankan pada tahap perkenalan
adalah strategi promosi. Promosi melalui opini masyarakat merupakan kunci utama dalam
tahap ini.
b. Tahap pertumbuhan
Jenis produk yang dihasilkan masih relatif baru, tetapi masyarakat sudah mulai mengenal
produk tersebut, pesaing sudah mulai masuk, penjualan mengalami peningkatan dan laba
yang diperoleh mulai meningkat, strategi bauran pemasaran ini yang paling di tekankan
adalah pada tahap pertumbuhan adalah strategi distribusi. Pendistribusian akan dilakukan
dengan memperluas pangsa pasar.
c. Tahap kedewasaan
Jenis produk yang di hasilkan sudah tidak baru lagi dan masyarakat sudah mengenal produk
tersebut dengan baik, pesaing sudah banyak, penjalan mengalami peningkatan dan laba
sudah sanagt tinggi. Strategi bauran pemasaran yang paling ditekan pada tahap ini adalah
strategi harga. Dengan mengatur harga yang sesuai dengan keadaan ekonomi rakyat
11
setempat, pengaturan harga bisa menjadi menjadi peluang yang sangat baik untuk bisnis
ini.
d. Tahap kejenuhan
Jenis produk yang dihasilkan sudah tidak baru lagi dan hampir semua masyarakat sudah
mengenal produk tersebut dengan baik, penjualan masih meningkat dengan laju
pertumbuhan yang menurun, pesaing sudah sangat banyak dan laba mulai menurun.
Padahal tahap di strategi yang paling banyak ditekankan pada strategi harga dan promosi.
Strategi harga dan promosi ini sudah banyak diterapkan oleh bisnis-bisnis lain. Contoh
melalui pembuatan kartu e-ticket dan memberi bonus misalnya setelah naik 10 perjalanan,
gratis 1 perjalanan.
e. Tahap kemunduran
Jenis produk yang dihasilkan sudah dikatakan kuno dan hampir semua masyarakat sudah
mengenal produk tersebut dengan baik dan terjadinya penurunan penjualan dan laba. Dan
pada tahap ini strategi yang paling baik adalah strategi produk. Inovasi berupa
pengembangan produk yang dijual ke tingkat yang lebih tinggi wajib dilakukan oleh
pebisnis agar tetap dapat mempertahankan pangsa pasar.
4.2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran kebijakan serta aturan yang
memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing
tingkatan serta lokasinya. Kotler (1997) menyatakan bahwa strategi pemasaran modern secara
umum terdiri dari 4 tahap yaitu segmentasi, targeting, positioning dan diferensiasi.
1. Segmentasi pasar
Segmentasi membagi pasar yang sifatnya heterogen menjadi segmen pasar yang homogen.
Ada kelompok yang berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi.
2. Targeting Pasar
Target utama dalam bisnis ini adalah anak-anak yang berusian sekitar 18 tahun ke atas.
3. Positioning
Pada tahap ini, pebisnis mengenalkan jasa yang diberikan adalah jasa yang sangat
bermanfaat,diantarannya seperti gaya hidup yg sehat,terhindar dari berbagai macam
penyakit.
4. Diferensiasi
Dalam bidang usaha ini, perbedaan dengan senam yg melalui youtube adalah,ini lebih rinci
dan jelas ketika melakukan olahraga berupa tata cara.
4.3. Analisis Data
Analisis permintaan
Keberhasilan perusahaan sangat di tentukan oleh besarnya permintaan produk yang akan
dihasilkan. Selain itu, untuk menjamin kelancaran proses produksi pasokan bahan yang cukup
dari para pemasok harus tersedia, Artinya bahan harus tersedia bagi perusahaan untuk
membuat produk pada tingkat produksi yang menguntungkan.
Analisis permintaan digunakan untuk mengetahui secara riil jumlah kebutuhan produk
barang/jasa yang akan dihasilkan di daerah tertentu dalam periode waktu tertentu pula. Berikut
ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan adalah:
12
a. Perubahan jumlah penduduk: Jika jumlah penduduk meningkat, kemungkinan pembeli
akan bertambah
b. Perubahan pendapatan: Jika pendapatan perkapita penduduk meningkat, kemungkinan daya
beli masyarakat juga akan meningkat.
c. Perkembangan mode: Perkembangan zaman selalu berubah-ubah setiap saat. Bisnis ini
memiliki kesempatan untuk berkembang karena pada saat ini pasar di Kota Pekanbaru akan
terus berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi.
d. Perubahan harga produk yang dihasilkan: Jika harga sesuai dengan pelayanan dan kepuasan
konsumen, konsumen cenderung akan meningkatkan daya belinya.
e. Perubahan harga produk substitusi: Jika harga produk substitusi menurun, maka permintaan
dalam bisnis ini akan menurun karena konsumen akan berpindah pada produk subtitusi
yang lebih murah.
f. Perubahan harga produk komplementer: Jika harga produk komplementer menurun maka
permintaan produk yang dihasilkan akan meningkat.
Analisis permintaan potensial
Permintaan potensial adalah permintaan sejumlah produk yang mungkin akan dibeli oleh
masyarakat atau industri pada masa yang akan datang. Proyeksi tersebut dapat dilakukan
dengan cara berikut.
1. Survei niat beli: Memproyeksikan permintaan yang akan datang dengan menanyakan
kepada calon konsumen pasar apakah mereka akan membeli atau tidak
2. Pendapat para tenaga penjual: Meminta kepada para tenaga penjualan untuk
mengestimasikan penjualan tiap produk untuk daerah mereka masing-masing
3. Pendapat para ahli: Meminta pendapat para ahli dibidangnya untuk mengestimasikan
permintaan produk berdasarkan analisis ilmiah
4. Analisis tren: Memproyeksikan penjualan pada masa yang akan datang dengan berdasarkan
pada data sebelumnya
4.4. Kesimpulan
Kesimpulan aspek pasar dan pemasaran dilakukan dengan menganalisis tingkat
kemampuan perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang menguntungkan. Untuk
mempermudah membuat kesimpulan pada aspek pasar dan pemasaran, tabel di bawah ini
dapat digunakan.
Tabel 4.1
Tabel Analisis Kelayakan Bisnis dalam Aspek Pasar dan Pemasaran
Evaluasi
No Aspek Penilaian Keterangan
1 2 3 4 5
Kemampuan mencapai volume penjualan yang
1
menguntungkan
Kemampuan menghasilkan produk yang lebih baik
2
dibanding pesaing
Kemampuan menentukan harga yang lebih baik dibanding
3
pesaing
Kemampuan mendistribusikan produk yang lebih efisien
4
dibandingkan pesaing
Kemampuan mempromosikan produk yang lebih efektif
5
dibandingkan pesaing
13
Jumlah pilihan 0 0 4 1 0
Bobot pilihan 0 0 12 4 0
Cukup
Rata-rata 3,200
Layak
Dari tabel 4.1 dapat dikatakan bahwa bisnis ini dari aspek pasar dan pemasaran cukup
layak untuk dijalankan karena memenuhi semua aspek penilaian yang ada.
4.5. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pemilik bisnis harus dapat meningkatkan
pemasarannya karena produk tersebut termasuk jasa dan perlu untuk memperluas area
distribusi produk.
14
BAB V
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
Jika analisis pasar dan pemasaran menunjukan sebuah ide bisnis layak untuk dijalankan
maka langkah berikutnya adalah menjawab pertanyaan apakah bisnis tersebut secara teknis
dapat dijalankan atau tidak. Analisis aspek teknis dilakukan untuk menjawab pertanyaan
“Apakah secara teknis bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan baik?” Suatu ide bisnis
dinyatakan layak berdasarkan aspek teknis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide
bisnis dapat dibangun dan dijalankan (dioperasionalkan) dengan baik.
15
Teknologi yang paling maju belum tentu sesuai dengan kondisi perusahaan. Oleh karena
itu, pemilihan teknologi harus mempertimbangkan manfaat ekonomi yang diharapkan. Selain
manfaat ekonomi, ada beberapa hal berikut juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
teknologi, yaitu:
a. Kemampuan tenaga kerja dalam menggunakan teknologi dan perlatan kerja
b. Kesesuaian teknologi dan peralatan kerja dengan bahan baku yang digunakan
c. Kemungkinan untuk mengembangkan teknologi dimasa yang akan datang
d. Keberhasilan pemakaian teknologi ditempat lain
5.2. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah untuk dapat meningkatkan pencapaian target
pendapatan lebih banyak dan lebih cepat serta penggunaan teknologi secara bertahap
merupakan suatu pilihan yang baik jika ingin meningkatkan usahanya.
BAB VI
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pelaksanaan pembangunan bisnis harus direncanakan dengan baik supaya tidak terjadi
hal-hal yang dapat menghambat pembangunan. Penyelesaian pembangunan bisnis yang tidak
sesuai dengan jadwal akan menyebabkan pembengkakan biaya dan dapat menyebabkan
gangguan pada pemasaran karena gagalnya pencapaian target waktu berproduksi. Kegiatan
perencanaan pembangunan bisnis juga berkaitan dengan kesiapan tenaga kerja. Tenaga kerja
pada suatu bisnis memegang peranan yang sangat penting, baik pada bisnis yang padat
teknologi maupun bisnis yang padat tenaga kerja.
6.1. Perencanaan dan Penjadwalan Proyek
Perencanaan proyek merupakan usaha untuk membuat dan menentukan apa yang harus
dicapai pada suatu proyek, kapan dan bagaimana proyek tersebut dilaksanakan. Bisnis ini
sudah dimulai sebelumnya, mulai dari pengurusan izin-izin hingga perhitungan estimasi dalam
aspek keuangan, kemudian dialihkan dan kembali lagi pada perusahaan ini. Maka perusahaan
ini akan menjalankan kegiatannya lagi di tahun 2020. Bisnis ini melaksanakannya sesuai
dengan prosedur yang ada.
6.2. Analisis Jabatan
Cara menghasilkan produk dalam suatu bisnis harus diidentifikasi sebelum suatu bisnis
dijalankan agar bisnis tersebut dapat menghasilkan produk yang diharapkan. Identifikasi perlu
dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam rangka menjalankan bisnis. Proses
identifikasi ini disebut dengan analisis jabatan.
Hasil yang diperoleh dari analisis jabatan adalah deskripsi jabatan dan spesifikasi
jabatan. Deskripsi jabatan merupakan uraian tentang tugas, kewajiban suatu jabatan tertentu.
Dengan adanya deskripsi jabatan, pembaca diharapkan mengetahui seluk beluk pekerjaan,
mulai dari fungsi pekerjaan, tugas, tanggung jawab dan wewenang, pengawasan yang
diberikan dan diterima, hubungan dengan jabatan-jabatan lain, bahan dan alat yang digunakan,
kondisi kerja, penjelasan istilah dalam pekerjaan dan keterangan tambahan yang diperlukan.
Berikut ini adalah deskripsi jabatan dari bisnis ini.
16
Tabel 6.1
Tabel Deskripsi Jabatan pada Bisnis Transportasi Bus Trans Metro Pekanbaru
Setelah deskripsi jabatan dibuat, langkah selanjutnya adalah menetukan siapa saja yang
akan menjalankan pekerjaan tersebut. Untuk dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan
yang telah diuraikan dalam deskripsi jabatan, diperlukan orang yang cocok atau mampu
melaksanakan segala tugas dan kewajiban sesuai dengan deskripsi jabatannya. Proses
penentuan kriteria orang-orang yang dapat memangku jabatan disebut dengan spesifikasi
jabatan. Spesifikasi jabatan adalah penentuan syarat-syarat minimum yang dapat diterima
agar seseorang dapat menjalankan suatu pekerjaan dengan baik.
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan dari bisnis ini.
17
Tabel 6.2
Tabel Spesifikasi Jabatan pada Bisnis skyrimnes pekanbaru
18
Alat analisis yang digunakan untuk melakukan analisis pada aspek manajemen dan
sumber daya manusia adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif dalam perencanaan
pembangunan proyek/bisnis digunakan untuk menganalisis pihak-pihak yang akan
melaksanakan setiap aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas.
6.6. Kesimpulan
Kesimpulan aspek manajemen dan sumber daya manusia dilakukan dengan
menganalisis kemampuan calon pelaku bisnis membangun bisnis sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan dan menganalisis ketersediaan sumber daya manusia yang dapat mengelola
kegiatan bisnis pada masa yang akan datang. Sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak
berdasarkan aspek manajemen dan sumber daya manusia jika berdasarkan hasil analisis calon
pelaku bisnis mampu membangun bisnis sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan
sumber daya manusia yang dapat mengelola kegiatan bisnis pada masa yang akan datang
tersedia.
Tabel 6.4
Tabel Analisis Kelayakan Bisnis dalam Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Evaluasi
No Aspek Penilaian Keterangan
1 2 3 4 5
Kemampuan menyelesaikan pembangunan bisnis sesuai
1
dengan waktu yang direncanakan
2 Ketersediaan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis
Jumlah pilihan 0 0 0 2 0
Bobot pilihan 0 0 0 8 0
Rata-rata 4,000 Layak
Dari tabel 6.4 dapat dikatakan bahwa bisnis ini dari aspek manajeman dan sumber daya
manusia layak untuk dijalankan karena memenuhi semua aspek penilaian yang ada.
6.7. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pemilik tetap membimbing dan mengawasi
karyawan serta memberi perhatian yang cukup terkait upah, kesehatan dan jam kerja
karyawan.
BAB VII
ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir disusun dalam
sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian dalam aspek keuangan
memerlukan informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek sebelumnya. Bisnis yang
berorientasi keuntungan maupun yang tidak berorientasi keuntungan harus tetap
memperhatikan aspek keuangan sebelum menjalankan bisnis. Bisnis yang berorientasi
keuntungan akan memutuskan untuk menjalankan sebuah ide bisnis jika bisnis tersebut
menguntungkan secara finansial, sedangkan bisnis yang tidak berorientasi keuntungan
memerlukan studi kelayakan pada aspek keuangan untuk menjawab pertanyaan apakah ide
bisnis yang akan dijalankan dapat terus berjalan dalam upaya untuk menjalankan misi
sosialnya dengan pendapatan yang diterimanya.
19
7.1 Jenis-jenis Biaya Usaha
Jenis biaya yang digunakan dalam proses fitnes ini adalah sebagai berikut:
1. Biaya Operasional
adalah operating expenses yaitu biaya berupa pengeluaran uang untuk melaksanakan
kegiatan pokok, yaitu berupa biaya penjualan dan administrasi untuk memperoleh
pendapatan, tidak termasuk pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga pokok
penjualan dan penyusutan.
3. biaya Lain-lain
Merupakan biaya yang di keluarkan perusahaan untuk keperluan lain-lain
20
4. biaya tetap
pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat barang atau jasa yang
dihasilkan oleh bisnis tersebut Pengeluaran ini berkaitan dengan waktu, seperti gaji atau beban
sewa yang dibayar setiap bulan, dan sering disebut sebagai pengeluaran tambahan.
7.3..Pembayaran Kredit.
Pembayaran Tunai (On Cash) adalahpembayaran dilakukan pada saat terjadinya
penyerahan barang dari penjual kepada pembeli atau pada saat terjadinya transaksi jual beli.
Syarat n/30, artinya pembayaran harus dilakukan 30 hari setelah tanggal faktur
21
7.4.Asumsi Keuntungan
Adalah menduga hasil yang akan diperoleh oleh perusahaan dalam keuntungan
sifatnnya menduga-duga
7.5.Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pemilik mengatur sumber pendanaan yang
tepat dan membuat pengeluaran biaya seoptimal mungkin.
22
BAB VIII
PENUTUP
8.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapat dari analisa aspek-aspek studi kelayakan bisnis
menyatakan bahwa bisnis transportasi ini dikatakan layak karena memenuhi semua aspek yang
ada. Rata-rata dari semua aspek sebesar 3,50 dan masuk dalam kategori cukup layak.
Aspek hukum menyatakan apakah suatu bisnis dapat memenuhi kewajiban hukum atau
tidak. Hasil analisis aspek hukum menyatakan bahwa bisnis ini sangat layak untuk dijalankan.
Aspek lingkungan perlu diperhatikan karena banyak isu global mengenai pencemaran serta
kondisi persaingan antar usaha yang semakin ketat. Hasil analisis aspek lingkungan
menyatakan bahwa bisnis ini cukup layak untuk dijalankan. Aspek pasar dan pemasaran
dianalisis untuk mengetahui pelayanan seperti apa yang diharapkan oleh konsumen. Hasil
analisis aspek pasar dan pemasaran menyatakan bahwa bisnis ini cukup layak untuk
dijalankan.
Aspek teknis dan teknologi merupakan aspek yang menunjang kegiatan utama dalam
bisnis ini yaitu bus yang didesain untuk kenyamanan dan keamanan. Hasil analisis aspek teknis
dan teknologi menyatakan bahwa bisnis ini layak untuk dijalankan. Aspek manajemen dan
sumber daya manusia dalam kaitannya dengan perekrutan karyawan sesuai dengan spesifikasi
jabatan. Hasil analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia menunjukkan bahwa bisnis
ini layak untuk dijalankan. Sedangkan aspek keuangan menganalisis seberapa cepat
pengembalian modal suatu investasi dan menilai apakah bisnis ini memenuhi kegiatan
permodalannya. Hasil analisis aspek keuangan menunjukkan bahwa bisnis in layak untuk
dijalankan.
8.2. Rekomendasi
Dalam menjalankan bisnis ini, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mencapai
target pendapatan agar perusahaan mendapatkan surplus.. Selain itu perlu diperhatikan juga
bahwa semua aspek yang sudah dianalisis meskipun memenuhi kriteria, belum tentu semuanya
akan berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan karena adanya regulasi di Indonesia yang bisa
berubah kapan saja, termasuk segala sesuatu yang ada dalam bisnis ini sendiri.
Mempertimbangkan penilaian aspek-aspek yang ada serta stabilitas kondisi internal dan
eksternal.
23