Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

PERTEMUAN 18
AUDIT MANAJEMEN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar dan ruang lingkup
Audit Manajemen. Melalui proses pembelajaran, Anda harus mampu:
18.1 Mengetahui Pengertian Audit Manajemen
18.2 Memahami Tujuan Audit Manajemen
18.3 Memahami Ruang Lingkup Manajemen
18.4 Memahami Tahapan Audit Manajemen

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 18.1:
Pengertian Audit Manajemen

Audit Manajemen memiliki beberapa pengertian menurut pendapat


para ahli, diantaranya adalah:
1. Audit Manajemen adalah pengevaluasian terhadap efesiensi dan efektifitas
operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi
seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggung jawabkan
kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi
(Bayangkara, 2008:2).
2. “Management audit disebut juga operational audit, functional audit,
systems audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang
telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis
(Agoes, 2009:146).”
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa audit
manajemen merupakan audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi dan
efektivitas kegiatan suatu organisasi dalam prosesnya untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut.

PENGANTAR MANAJEMEN 213


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit


aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas
yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana
telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas
yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan
dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

Tujuan Pembelajaran 18.2:


Tujuan Audit Manajemen

Audit manajemen bertujuan mengidentifikasikan kegiatan, program,


dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan pengelolaan
berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Berkaitan dengan
tujuan ini titik berat audit diarahkan terutama pada berbagai objek audit yang
diperkirakan dapat diperbaiki di masa yang akan datang, disamping juga
mencegah kemungkinan terjadinya berbagai kerugian.
Pada umumnya, suatu audit manajemen dibutuhkan apabila
manajemen menghadapi masalah sebagai berikut:
1. Penurunan laba perusahaan secara terus menerus.
2. Turn over karyawan tinggi.
3. Prestasi/performa suatu departemen di bawah standar.
4. Adanya kebutuhan untuk menemukan suatu daerah/area yang mana
penghematan biaya yang terinci dan penelitian efisiensi akan membawa
hasil yang baik.
5. Ada petunjuk bahwa aspek manajemen kegiatan operasi atas pekerjaan
tertentu adanya perbaikan.
6. Ada alasan untuk mencurigai bahwa laporan mengenai masalah yang besar
dalam area fungsional dan operasional tidak mengungkapkan fakta.
7. Adanya suatu rencana untuk membeli usaha/perusahaan lain dan perlu
diketahui masalah yang akan dihadapi oleh perusahaan tersebut dan
prospek masa depannya.

PENGANTAR MANAJEMEN 214


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Tujuan Pembelajaran 18.3:


Ruang lingkup Audit Manajemen

Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk


meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta
efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen
diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan objek audit, baik
fungsi manajerial maupun fungsi bisnis perusahaan yang secara keseluruhan
ditujukan mencapai tujuan perusahaan.
Audit manajemen sangat dipengaruhi oleh komitmen dari manajemen
untuk memperbaiki setiap kekurangan yang terjadi pada perusahaan. Ruang
lingkup dapat berkembang dab bervariasi sesuai dengan kebutuhan perbaikan
yang diiinginkan oleh manajemen. Menurut Bayangkara (2008:15), ada
beberapa ruang lingkup audit manajemen pada berbagai fungsi bisnis utama
perusahaan, yaitu:
1. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM)
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah
kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang
hemat, efisien, dan efektif.
2. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana
setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya
melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
3. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian
terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan
kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan.
4. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Kepastian Kualitas
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah sistem
kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu
proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.

PENGANTAR MANAJEMEN 215


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Tujuan Pembelajaran 18.4:


Tahapan Audit Manajemen

Menurut Bayangkara (2008:9), ada beberapa tahapan yang harus

dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokkan

menjadi lima, yaitu:

1. Audit Pendahuluan

Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang

terhadap objek yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan

penelaahan teradap berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan

dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang

telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung

kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belekang

ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara (tentative audit

objective). Dalam tahap audit ini auditor dapat menentukan beberapa

tujuan audit sementara.

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap

pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai

efektifitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan

perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami

pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah

dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai

aktivitas yang dilakukan jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara

yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian

PENGANTAR MANAJEMEN 216


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi

tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective), atau mungkin

ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit

memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.

3. Audit Terinci

Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan

kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada

tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan

antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan

yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan

kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA)

untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang

diberikan.

4. Pelaporan

Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk

rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang

keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk

melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan.

Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan-

temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan

rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang

operasional dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.

PENGANTAR MANAJEMEN 217


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

2. Tindak Lanjut

Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tidak lanjut bertujuan untuk
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak
lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor
tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan
tidak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu,
rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit seharusnya sudah
merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak yang berkepetingan
dengan tindakan perbaikan tersebut. Suatu rekomendasi yang tidak
disepakati oleh objek audit akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan
tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna apabila
rekomendasi yang diberikan tidak ditindak lanjuti oleh pihak yang diaudit.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan menurut anda tujuan dan ruang lingkup audit manajemen!
2. Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta
efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Sebutkan dan jelaskan ruang
lingkup audit manajemen!

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Amirullah dan Budiyono, Haris. (2004) Pengantar Manajemen. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
2. Anthony, Robert dan Govindarajan, Vijay. (2005). Management Control
System 11th ed. Jakarta: Salemba Empat.
3. Abdul kadir dan Terra Ch. Triwahyuni (2003). Pengenalan Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Andi
4. Bayangkara, IBK. (2008). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi,
Edisi kedua, Jakarta: Salemba Empat.
5. Brantas.(2009). Dasar-dasar Manajemen. Alfabeta Cv.

PENGANTAR MANAJEMEN 218


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

6. Dessler, Gary. (2003). Human Resources Management. Jakatra Barat: PT


Indeks
7. Fahmi, Irham. (2014). Majanejemen Kepemimpinan teori dan Aplikasi.
Alfabeta. Bandung.
8. Handoko, Hani. (2013). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
9. Hasan, Ali. (2009). Marketing. Yogyakarta: MedPress.
10. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasional. Jakarta:
Salemba empat.
11. James dan John. (1997). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
12. Kotler dan Gary. (2000). Principles of Marketing. Jakarta: Prenhallindo.
13. Rusdiana dan Ahmad ghazin. (2014). Asas-asas manajemen Berwawasan
Global. Bandung: Pustaka setia
14. Siswanto. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara
15. Suharno dkk. (2012). Aplikasi Komputer. Jakarta : Mercu Buana

PENGANTAR MANAJEMEN 219

Anda mungkin juga menyukai