Anda di halaman 1dari 21

Kerangka Isi

Konsep-Konsep Audit Manajemen

Karakteristik Audit Manajemen

Manfaat dan Tujuan Audit Manajemen

Prinsip Dasar Audit Manajemen

Teknik dan Instrumen Audit Manajemen

Kriteria Audit Manajemen

Melakukan Audit Manajemen

Fungsi pihak yang terlibat dalam Audit


Manajemen

Audit Manajemen untuk area khusus

Fundamental Hubungan antar manusia

Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menelaah dan menilai sistem manajemen perusahaan (Auditee)
untuk mencapai efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi (3E) operasi serta memberi
rekomendasi tindakan yang realitas kepada manajemen.
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik audit manajemen, manfaat audit
manajemen, melakukan audit manajemen, fungsi pihak yang terlibat dalam audit
manajemen, pemeriksaan manajemen untuk area khusus, fundamental hubungan
antar manusia.
Indikator Hasil Belajar
Nilai hasil belajar ≥ 70 (tujuh puluh) atau minimum B
Audit Manajemen | 1
1.1 Karakteristik Audit/Pemeriksaan Manajemen
Pemeriksaan manajemen (management auditing) dikenal sebagai
“operational auditing, value-for-money auditing, comprehensive auditing,
performance auditing”. Dari berbagai istilah tersebut tidak jelas perbedaan dan
sering digunakan dalam aplikasi praktis secara bergantian.
Tetapi, seorang penulis yaitu J Simke (dalam tulisanya Management,
Operational, and Comprehensive Auditing: Extending Traditional Boundaries, CA
Magazine) memberikan definisi dari tipe auditing tesebut sebagai berikut.
 Pemeriksaan manajemen (management auditing), adalah sebagai penilaian sistem
manajemen perusahaan (Auditee), apakah sistem tersebut beroperasi secara
efektif dan resiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak
beroperasi secara efisien
 Pemeriksaan operasional (operational auditing), adalah dalam rangka yang sama
seperti pemeriksaan manajemen, kecuali bahwa pemeriksaan operasional lebih
berlaku terhadap sisten operasi auditee daripada sistem manajemennya. Dengan
demikian, untuk unit organisasional tertentu, seperti departemen pembelian,
pemeriksaan manajemen akan berfokus pada bgaimana baiknya unit tersebut
dikelola, sedangkan pemeriksaan operasional akan berfokus pada bagaimana
agar unit tersebut benar-benar berprestasi.
 Pemeriksaan komprehensif (comprehensive auditing), adalah merupakan
integrasi dari berbagai unsur manajemen, operasional dan pemeriksaan keuangan
tradisional. Pemeriksaan komprehendif mencakup penilaian manajemen auditee,
operasi, pengendalian finansial dan sistem akuntansi untuk menetukan apakah
pengendalian dan mekanisme akuntabilitas telah memadai dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada pemegang sahamnya.
Dalam definisi di atas, pemeriksaan manajemen penekannya adalah pada
proses manajemen, khususnya prosedur untuk perencanaan, organisasi dan
pengendalian aktivitas yang dipilih untuk di audit, guna menetapkan bagaimana
baiknya pengelolaan, pemeriksaan operasional terutama berhubungan dengan
penilaian aktivitas-aktivitas dalam ruang lingkup audit untuk menemukan bagaimana
baiknya mereka dilaksanakan.
A.Steven (dalam tulisanya Operational Audits of Construction Cointracs di
majalah The Internal Auditor, XXX, Mei-Juni 1973) mendefinisikan pemeriksaan

Audit Manajemen | 2
operasional adalah penggunaan pengtahuan umum, atau teknik audit yang logis dari
sudut pandangan manajemen, dan menerpakannya pada tujuan perusahaan,
pengendalian komunikasi dan sisten informasi. Auditor lebih menitik beratkan pada
siapa, apa, kapan, dimana, kenapa, dan bagaimana menjalankan usaha yang efisien
dan menguntungkan daripada hanya pada aspek akuntansi dan keuangan dan fungsi
usaha.
PA Phyrr (dalam tulisanya Operational Auditing: A run for Day light,
majalah Financial Excecutive, Mei 1969) mendefinisikan pemeriksaan operasional
adalah suatu penelaahan dan penilaian dari efisiensi dan efektivitas serta prosedur
operasi. Pemeriksaan operasional memberi perhatian pada menemukan masalah
operasi dan memberitahukannya kepada manajemen puncak, akan tetapi tujuan
utama sebenarnya menyelesaikan masalah dengan memberi rekomendasi tindakan
yang realitas kepada manajemen.
Meskipun terdapat perbedaan dalam penekanan, pada prinsipnya ada tiga
tujuan untuk dicapai yaitu: efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi (3E) operasi
suatu organisasi.
3 E dalam hubungan dengan pemeriksaan manajemen di seluruh operasi,
yaitu: ekonomisasi merupakan ukuran masukan (measure of input). Efisiensi adalah
ukuran dari hubungan antara masukan dan keluaran, sedangan efektivitas adalah
ukuran keluaran (measure of output). Konsep ini dilustrasikan sebagai berikut.

MASUKAN KELUARAN
Rencana
Operasi Sumber daya yang Tujuan
direncanakan
Efektivitas
Ekonomisasi Efisiensi
Hasil yang
Prestasi Sumber daya yang dicapai
Aktual digunakan

Jenis audit manajemen, audit manajemen ada tiga katagori: fungsional,


organisasional dan penugasan khusus.
 Fungsional: audit fungsional berkaitan dengan sebuah fungsi atau lebih
dalam suatu organisasi, misalnya audit fungsi produksi atau audit fungsi-
fungsi yang yang ada dalam organisasi secara keseluruhan

Audit Manajemen | 3
 Organisasional: audit organisasional suatu organisasi menyangkut
keseluruhan unit organisasi, seperti departemen, cabang atau anak
perusahaan.
 Penugasan khusus: penugasan audit operasional khusus timbul atas
permintaan manajemen. Ada banyak variasi audit seperti ini, misalnya audit
kecurangan dalam suatu divisi, membuat rekomendasi untuk mengurangi
biaya produksi suatu barang, membuat rekomendasi untuk efektivitas dan
efisiensi SDM, dan penentuan penyebab tidak efektifnya sistem PDE.

Audit manajemen

Audit produksi Audit pemasaran


Audit distribusi

Bahan Distribusi Distribusi Pelayanan


baku Produksi grosir eceran Konsumen setelah
penjualan

Audit keuangan

Audit SDM/personil

Karakteristik Pemeriksaan manajemen


1. Tujuan Menilai dan memperbaiki metode dan kinerja manajemen
2. Ruang lingkup Fungsi usaha atau sub unit yang saling berhubungan
3. Keperluan Opsional
4. Frekuensi Ad hoc
5. Orientasi waktu Berorientasi kemasa depan
6. Metoda Penekanan pada keterampilan interdisiplin
7. Realisasi Potensial
8. Persyaratan Laporan yang komprehensif termasuk tujuan ruang lingkup,
pelaporan pendekatan, temuan dan rekomendasi

9. Penerima Manajemen internal

Audit Manajemen | 4
1.2 Manfaat dan Tujuan Pemeriksaan Manajemen
Manfaat Pemeriksaan Manajemen
Manfaat dari pemeriksaan manajemen adalah:
1. Memberi informasi operasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan
keputusan
2. Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan-laporan dan
pengendalian.
3. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditetapkan,
rencana-rencana, prosedur, serta persyaratan peraturan pemerintah.
4. Mengidentifikasi area masalah potensial pada tahap dini untuk menentukan
tindakan preventif yang akan diambil.
5. Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya termasuk
memperkecil pemborosan.
6. Menilai efektivitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan.
7. Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase operasi
perusahaan.
Tujuan Pemeriksaan Manajemen
Pemeriksaan manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan,
program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan
berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Titik berat audit
manajemen diarahkan terutama pada berbagai objek audit yang sekiranya dapat
diperbaiki di masa yang akan datang, di samping juga mencegah terjadinya berbagai
kerugian.

1.3 Prinsip Dasar Pemeriksaan Manajemen


Ada tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar manajemen dapat
mencapai tujuan dengan baik, meliput:
1. Audit dititik beratkan pada objek audit yang berpeluang dapat diperbaiki.
Prinsip ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen baik
dalam bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian tujuan
yang tidak efektif maupu kegagalan perusahaan dalam menerapkan berbagai

Audit Manajemen | 5
ketentuan dan peraturan serta kebijakan yang ditetapkan.
2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
Audit merupakan prasyarat yang harus dilakukan sebelum penilaian dilakukan.
3. Pengungkapan dalam laporan mengenai temuan-temuan yang bersifat positif
Memberikan penilaian objektif terhadap objek yang diaudit.
4. Identifikasi individu-individu yang bertanggung jawab atas kekurangan-
kekurangan yang terjadi.
Hal ini penting karena dengan mengetahui individu-individu tersebut, akan
lebih dalam dapat digali permasalahannya dan penyebab terjadinya kelemahan
tersebut, sehingga tindakan koreksi yang akan dilakukan akan menjadi lebih
cepat dan tepat.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggungjawab.
Walaupun auditor tidak berkewenangan memberi sanksi, tetapi auditor dapat
memberikan pertimbangan sanksi yang tepat yang akan diberikan pada pihak
yang bertanggunng jawab.
6. Pelanggaran hukum.
Walaupun bukan tugas utama seorang auditor melakukan penyelidikan
terhadap pelanggaran hukum, auditor harus segera melaporkan temuan
pelangaran.

7. Penyelidikan atau pencegahan kecurangan.


Apabila terjadi kecurangan atau (fraud), maka auditor harus memberi perhatian
dan penyelidikan yang lebih dalam terhadap hal tersebut, diharapkan
kecurangan tidak terjadi lagi.

1.4 Teknik dan Instrumen Pemeriksaan Manajemen


Teknik pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan manajemen adalah:
1. Teknik inquiry, observation, dan inspection.
2. Menggunakan internal control questionnaires atau management control
questionnaires dan flow chart atau narrative memo untuk mempelajari sistem
dan prosedur akuntansi dan mengevaluasi internal control atau sistem
pengendalian manajemen yang terdapat di dalam perusahaan.
3. Penggunaan statistical sampling atau judgement sampling untuk pemilihan
sampel yang akan dites.
4. Penggunaan jasa computer specialist jika perusahaan yang diaudit sudah
menerapkan computerized accoynting system.

Audit Manajemen | 6
Instrumen-Instrumen yang digunakan pemeriksaan manajemen:
1. Wawancara, wawancara dengan karyawan dan manajer adalah suatu sumber
informasi mengenai aktivitas manajemen. Komentar mereka membantu tim
audit mencari bidang-bidang yang membutuhakn perbaikan. Kritik dari
karyawan dapat menunjukkan tindakan-tindakan yang harus diambil oleh
departemen untuk memenuhi kebutuhan mereka. Demikian juga, sumbang
saran manajer dapat mengungkapkan cara-cara untuk memberikan mereka
servis yang lebih baik.
2. Kuisioner, karena wawancara itu menyita waktu dan mahal serta kerap hanya
terbatas pada sedikit orang, banyak departemen sumber daya manusia yang
menggunakan kuisioner-kuisioner untuk memperluas lingkup riset mereka.
Selain itu, kuisioner juga dapat memberikan jawaban-jawaban yang lebih
terbuka dibandingkan wawancara tatap muka.
3. Informasi Eksternal, Informasi adalah alat sentral dari tim audit.
Perbandingan-perbandingan luar memberikan kepada tim audit suatu
perspektif terhadapnya aktivitas-aktivitas perusahaan dapat dinilai.
4. Analisis Catatan
5. Eksperimen-Eksperimen Riset

1.5 Kriteria Pemeriksaan Manajemen


Menurut Tunggal, A. W. (2008),” Salah satu pendekatan untuk menentukan
kriteria dalam audit operasional adalah menyatakan bahwa apakah tujuan
yang ditentukan dalam beberapa aspek kesatuan usaha efektif atau efisien dan untuk
merekomendasi perbaikan. Beberapa sumber kriteria pemeriksaan manajemen
adalah:
1. Prestasi Historis
Seperangkat kriteria yang sederhana dapat didasarkan pada hasil sebenarnya
dari periode sebelumnya
2. Prestasi yang dibandingkan
Sebagian besar kesatuan yang terkena audit operasional tidak bersifat unik,
terdapat banyak kesatuan yang sama di dalam keseluruhan organisasi atau
diluarnya. Dalam hal demikian, data prestasi dari kesatuan yang dapat
dibandingkan merupakan sumber yang sangat baik untuk mengembangkan
kriteria.
3. Standar terekayasa
Dalam banyak tipe penugasan audit operasional, mungkin tepat untuk

Audit Manajemen | 7
mengembangkan kriteria sebagai standar rekayasa. Sebagai contoh, studi
waktu dan gerak untuk menentukan tingkat keluaran produksi.
4. Pembahasan dan persetujuan

Kadang-kadang kriteria yang obyektif sulit atau memakan biaya dalam


mendapatkannya, dan kriteria yang dikembangkan melalui pembahasan dan
persetujuan yang sederhana. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses ini
harus meliputi manajemen kesatuan yang diaudit, auditor operasional dan
kesatuan atau orang-orang yang akan mendapat laporan tentang temuan-
temuan yang didapat.”

1.6 Melakukan Pemeriksaan Manajemen


Dalam hal ini dapat diajukan pertanyaan, bagaimana melakukan pemeriksaan
manajemen?
Melakukan pemeriksaan manajemen ada tahapannya, tahap dari pemeriksaan
manajemen yang tipikal, yaitu:
1. Usulan dan pengenalan
2. Survai pendahuluan
3. Penelaahan pendahuluan
4. Pengujian detil
5. Mengembangkan dan menelaah temuan audit
6. Pelaporan
7. Tidaklanjut setelah audit
Usulan dan pengenalan
Pertemuan awal auditor dengan manajemen menyamakan persepsi terhadap
organisasi yang diaudit agar mendapatkan manfaat yang optimal, dimana organisasi
yang diaudit seharusnya tidak menandang pemeriksaan manajemen dari sudut
pandang yang kritikal atau negatif, sehingga dapat menjalin hubungan baik antara
auditee dengan auditor selama fase audit. Selama ini, auditor menganali tujuan
organisasi secara keseluruhan, agar dapat menilai tiap aktivitas, unit atau fungsi
dalam organisasi. Berdasarkan hal tersebut auditor harus memperoleh suatu
pemahaman mengenai tujuan unit organisasi yang diaudit. Disamping itu auditor
harus mendapatkan dan menelaah informasi yang lain, seperti aktivitas yang
dilaksanakan, tipe pengendalian yang diimplementasi, struktur organisasi, dan posisi
unit organisasi serta bidang pemisahnya dalam unit organisasi secara keseluruhan.

Audit Manajemen | 8
Survai pendahuluan
Dalam tahap ini auditor melakukan penilaian pendahuluan atas aktivitas yang
akan diuji, pada tahap ini juga pertanyaan relevan dapat diajukan kepada manajemen
operasi dan operasi aktual diamati. Informasi yang harus diperoleh adalah informasi
data keuangan dan statistik, rencana dan anggaran, dan pengukuran lain serta sistem
pelaporan yang dipercayai oleh manajemen untuk memonitor kinerja.
Auditor harus memakai kuesioner yang tepat dan bagan arus untuk
membantu dalam mengidentifikasi area yang dimaksud.
Durasi dari tahap ini dan luas pekerjaan yang dilaksanakan akan bervariasi
dari audit ke audit. Pada prinsipnya pada tahap ini adalah untuk mendapatkan
pengetahuan atas organisasi dan operasinya serta beberapa petunjuk dari aktivitas
khusus dan fungsi yang dapat menjamin suatu penelaahan yang rinci selama audit.
Penelaahan pendahuluan
Dalam tahap ini, pengujian terbatas dilakukan untuk menilai kebsahan
pandangan-pandangan dan impresi yang diperoleh pada tahap sebelumnya. Aktivitas
atau area fungsional untuk audit yang detil kemudian diidentifikasi. Kriteria kinerja
yang akan diukur harus ditetapkan. Pada prinsipnya pekerjaan yang akan dilakukan
pada tahap ini akan memberikan konsep yang lebih lengkap mengenai tipe
ketrampilan staf dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit secara
lengkap. Inti tahap ini adalah merumuskan dan mendesain suatu program kerja yang
rinci untuk audit yang lebih mendalam. Program kerja tersebut akan termasuk teknik
audit khusus yang akan digunakan.
Pengujian detil

Dalam tahap ini, kemutahiran, kelengkapan dan akurasi data akan ditentukan.
Tujuan secara keseluruhan adalah untuk mengidentifikasi area yang akan menjamin
perhatian manajemen. Pengujian audit yang lebih rinci dapat diarahkan terhadap:
1. Apakah sasaran dan tujuan akan dicapai dalan anggaran yang telah diotorisasi?
2. Apakah informasi yang penting dan dapat dipercaya tersedia bagi manajemen
tepat pada waktunya, dan apakah informasi tersebut digunakan?
3. Apakah biaya aktivitas operasional secara wajar sepadan dengan manfaat yang
dicapai?
4. Apakah aktivitas operasional mencapai hasil yang dimaksud?

Audit Manajemen | 9
5. Apakah aktivitas operasional terus menerus memenuhi kebutuhan target yang
ditetapkan?
6. Apakah terdapat suatu kebutuhan yang berkesinambungan untuk aktivitas
tersebut?
Data yang diperoleh dari berbagai sumber dievaluasi dengan berbagai teknik,
yaitu: pengujian statistik, melakukan survai personal, mengirim kuesioner,
malaksanakan analisis perbandingan, menilai dan menganalisis informasi keuangan
dan statistik, memperoleh informasi dari pihak ketiga, dan sebagainya.
Mengembangkan dan menelaah temuan audit
Auditor harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai
aktivitas yang diaudit, agar dapat mengembangkan kriteria evaluasi yang memadai.
Auditor khususnya harus memastikan bahwa:
1. Standar tersebut realities dan dapat dicapai oleh personel yang ditelaah.
2. Unit pengukuran dapat secara obyektif ditentukan dan dikenal oleh penyelia dan
karyawan.
3. Standar tersebut dapat diterima oleh manajemen maupun karyawan.
Standar yang digunakan dalam pemeriksaan manajemen dapat diperoleh dari
organisasi itu sendiri taupun dari industri dimana organisasi tersebut beroperasi.
Standar tersebut mencakup daftar tujuan, sasaran, referensi anggaran, catatan kinerja
masa lalu, kebijakan, prosedur, dan petunjuk/pedoman serta rata-rata dari norma
industri. Ketika menetapkan standar tersebut, auditor harus memutuskan bagaimana
suatu prosedur khusus telah disesuaikan, atau seberapa efisien suatu aktivitas
operasional tertentu dilaksanakan, atau sejauhmana efektivitas kinerja dari aktivitas
tersebut secara kesekuruhan.
Dalam menetapkan temuan audit, dilakukan analisis yang cermat terhadap
kondisi dan keadaan yang diidentifikasi. Salah satu teknik yang dapat digunakan
untuk meyakinkan bahwa terdapat kondisi yang perlu dilaporkan dan signifikan
adalah menelaah secara kritikal semua bukti yang mendukung unsur temuan. Hal ini
dapat dicapai dengan berfokus pada unsur berikut:
1. Kondisi-situasi, keadaan atau praktek yang diidentifikasi yang memberi
kontribusi lebih kecil daripada hasil yang diinginkan.
2. Kriteria, sasaran, tujuan, standar, peraturan, atau petunjuk lain yang tidak
tercapai.
3. Penyebab-keadaan, atau praktek yang hasilnya kurang dari yang diharapkan.
Audit Manajemen | 10
4. Dampak material, kerusakan atau biaya yang timbul akibat kinerja yang
diinginkan tidak tercapai.
5. Simpulan-pendapat dan opini auditor atas situasi, keadaan atau praktek
organisasi.
6. Rekomendasi tindakan korektif atau alternatif lain yang diusulkan yang akan
meningkatkan kinerja yang lebih efektif.
Pelaporan
Laporan pemeriksaan manajemen merupakan alat yang formal untuk
memberitahukan manajemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta
rekomendasinya. Jika manajemen dapat diyakinin untuk bertindak sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan, audit barulah bermanfaat. Keberhasilan suatu
pemeriksaan manajemen sangat tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan.
Laporan pemeriksaan manajemen harus secara jelas menyatakan tujuan, ruang
lingkup, pendekatan umum dan prosedur yang digunakan, semua fakta dan informasi
lain yang relevan terhadap temuan yang dilaporkan harus dimasukan dalam laporan
naratif, bagan, tabel atau bentuk grafik. Untuk setiap temuan yang dilaporkan, semua
unsur dari temuan harus secara jelas dan obyektif diuraikan. Temuan yang lengkap
akan terdiri dari komentar dan bila mungkin, usaha korektif yang diambil oleh
organisasi.
1.7 Fungsi Pihak yang Terlibat dalam Pemeriksaan

Auditee Menyediakan Informasi/data

Klien Penentuan tujuan dan


criteria audit

Auditor Penentuan Pelaksanaan audit


lingkup audit

Laporan Audit

Audit Manajemen | 11
Contoh: Laporan Pemeriksaan manajemen
No. :031/KA/III/2006 Denpasar, 3 Oktober 2006
Hal. : Laporan Hasil Pemeriksaan Manajemen

Kepada Yth.
Dewan Komisaris dan Dereksi
PT Bukit Sari
Denpasar

Dengan ini kami sampaikan laporan pemeriksaan manajemen atas kegiatan operasi PT Bukit Sari tahun
2005/2006.
Pemeriksaan kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan
dan oleh karenanya akami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Pemeriksaan kami
mencakup fungsi-fungsi penjualan, penagihan, akuntansi, keuangan, distribusi, pergudangan, dan personalia.
Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas dan ekonomis (kehematan) dari
kegiatan operasi perusahaan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan yang ditemukan selama proses
pemeriksaan atas struktur pengendalian intrn, sehingga diharapkan dapat meningktakan efisiensi, keekonomisan
dan efektivitas dari kegiana operasi perusahaan.
Ringkasan hasil pemeriksaan kami sampaikan dalam bentuk Excecutive Summary di bagian I
sedangkan temuan-temuan pemeriksaan dan rekomendasi kami sampaikan dalam daftar temuan pemeriksaan di
bagian III.
Seandainya ada hal yang perlu didiskusikan atau ditindaklanjuti, kami dengan senanghati bersedia
untuk melaksanakan hal tersebut.
Selama melaksanakan pemeriksaan manajemen ini, kami telah memperoleh bantuan, dukungan dan
kerja sama yang sangat baik dari Dereksi dan staf PT Bukit Sari Denpasar.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan kami mengharapkan kerja sama kita dapat terus
berlanjut.
Kantor Akuntan
Drs. Bolak & Rekan

Drs. Bolak

BAGIAN I
EXCECUTIVE SUMMARY
Secara umum kami berpendapat bahwa struktur pengendalian intern PT Bukit Sari Denpasar
sudah cukup baik, begitu juga kegiatan operasi dan hasil usaha perusahaan sudah menunjukkan
peningkatan yang cukup berarti.
Namum demikian kami melihat masih terdapat cukup banyak kesempatan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomis (kehematan) dari kegiatan operasi perusahaan.
Selain itu dengan semakin berkembangnya kegiatan operasi perusahaan, diperlukan dukungan dari
struktur pengendalian inmtern yang lebih bain lagi.
Berikut ini kami sampaikan ringkasan temuan pemeriksaan dari masing-masing fungsi yang
terdapoat di perusahaan, yang menurut pendapat kami memerlukan perhatian manajemen.
Secara lebih rinci, dalam bagian III dari laporan kami, disampaikan temuan-temuan
pemeriksaaan yang mencakup kondisi, akibat dan rekomendasi.
A. Bagian Penjualan
1. Aplikasi program komputer untuk penjualan dan persediaan belum menerapkan sistem data-
base, melainkan hanya program aplikasi lotus-makro. Akibatnya pemerosesan data dan
pelaporan menjadi lambat dan kurang terjamin akurasinya.
2. Salesman di Bangli selain melakukan penjualan juga melakukan penagihan kepada
pelanggan. Akibatnya rute perjalanan menajdi terganggu dan rencana kunjungan pada hari
tersebut tidak dapat dilaksanakan seluruhnya.
3. Perusahaan belum membentuk tim khusus untuk pemasaran produk baru. Akibatnya
penjualan produk baru tidak berkembang sesuai rencana.
4. Sistem insentif yang diterapkan perusahaan dihitung berdasarkan factor pencapaian target
per produk, tidak mempertimbangkan factor penambahan outlet baru, jumlah pelanggan aktif
dan disiplin karyawan, sehingga penambahan outlet berkurang dan pelayanan terhadap
pelanggan kurang diperhatikan.
B. Bagian Gudang
1. Struktur organisasi dan penugasan kerja bagian gudang secara baku yidak ada, sehingga
terjadi tugas rangkap antara bagian loading dengan bagian administrasi.

Audit Manajemen | 12
2. Warehouse melakukan order pesanan ke pusat hanya melalui telepon. Akibatnya jiuka terjadi
kesalahan dalam pengiriman sukar untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas
kesalahan tersebut.
C. Bagian Penagihan
1. Terdapat kekurangan personil di bagian kredit control, sehingga statement of account untuk
pelanggan tidk dibuat dan bagian ini belum dapat melaksanakan fungsinya secara efektif.
2. Uraian tugas untuk petugas verifikasi account receivable belum dipahami secara jelas, dan
penunjukan petugasnya tidak dikuatkan dengan surat keputusan. Akibatnya
saleman/supervisor dan bagian lainnya kurang membantu dalam pelaksanaanya.
D. Bagian Akuntansi dan Keuangan
1. Kebijakan perusahaan menetapkan bahwa transfer dari bank warehouse, baru bisa dilakukan
setiap hari Selasa dan Jumat (2 kali seminggu). Akibatnya manajemen kas menjadi kurang
efisien, sebagai contoh saldo rata-rata yang menganggur seriap bulan kurang lebih Rp500
juta. Penggunaan fasilitas. LIPPOLINK dengan fasilitas overdraft terpusat, perlu
dipertimbangkan. Kas bersik yang dihasilkan dari operasi perusahaan, sebagian besar
terserap untuk pembayaran bunga dan pengembangan assets. Akibatnya tidak ada kelebiha
kas yang dapat digunakan untuk mengurani pinjaman. Kami melihat bahwa jika fungsi
Treasurer perusahaan lebih diaktifkan bisa dilakukan penghematan biaya bunga sehingga
laba perusahaan bisa diperbesar, misalnya:
 Bank loan diusahakan dalam bentuk overdraft facility
 Saldo bank dikelola dengan “bank link”, dan rekening bank yang bersaldo di atas limit
tertentu langsung ditransfer ke rekening bank loan sehingga bisa dihenat biaya bunga.
2. Belum ada accounting manual dan operating menual untuk semua bagian. Akibatnya sistem
dan prosedur tidak baku dan terjadi kesulitan dalam mengevaluasi hasil kerja karyawan.
Disamping itu data keuangan yang disajikan sebagai salah satu bahan pengambilan
keputusan kurang dapat diandalkan.
3. Pelunasan piutang dagang dengan bilyet giro dikredit/dibukakan pada saat diterimanya bilyet
giro tersebut. Akibatnya insentif telah diberikan kepada salesman sebelum dana atas bilyrt
giro tersebut dapat dicairkan.
4. Pengelolaan kas kecil tisak menggunakan imfrest fund system. Akibatnya pengendalian kasa
kecil kurang efektif dan efisien.
E. Bagian Personalia
1. Struktur organisasi dan uraian tugas belum menggambarkan secara lengkap, fungsi/bagian
tertentu dalam perusahaan, contoh internal audit. Akibatnya fungsi tersebut menjadi tidak
efektif karena belum aiakui keberadaanya.
2. Hasil inventarisasi fisik aktiva tetap menunjukkan bahwa perlengkapan/mesin kantor belum
diberi kode inventaris secara khusus pada fidik barang. Akibatnya dapat menimbulkan
masalah dalam identifikasi kepemilikan antar PT dalam satu kelompok.
3. Belum ada bagian legal untuk menghadapi persoalan yang menyangkut aspek hukum.
Akibatnya dapat mengganggu aktivitas suatu bagian lain serta penanganan yang tidak
konsisten/terkoordinasi untuk masalah yang sama.

BAGIAN II
DASAR, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN
1. Dasar Pemeriksaan
Dasar pemeriksaan kami terhadap manajemen PT Bukit Sari adalah proposal No.
23/KV/III/2006 per tanggal 3 Juli 2006 yang disetuji oleh Dereksi PT Bukit Sari tanggal 18
Agustus 2006.

2.Tujuan Pemeriksaan
1. Overall Audit Objectives:
a. Untuk memeriksa apakah kegioatan usaha perusahaan telah dilakukan secara efisien,
efektif dan ekonomis.
b. Untuk memberikan saran perbaikan, seandainya selama pemeriksaan ditemukan adanya
kelamahan dalam struktur pengendalian intern, adanya ketidak efidienan, ketidak
efektian dan ketidak ekonomisan dalam kegiatan perusahaan.
2. Specific Audir Objectives:
a. Fungsi Penjualan dan Pemasaran

Audit Manajemen | 13
1) Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai kegiatan
penjualan dan pemasaran (criteria)
2) Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh
bagian penjualan dan pemasaran.
3) Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut telah cukup baik, dalam arti dapat
meningkatkan efisiensi, efektif dan ekonomis dalam kegiatan penjualan dan
pemasaran.
4) Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan fungsi penjualan dan
pemasaran terdapat hambatan dan permasalahan (Causes).
5) Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut terhadap
kinerja fungsi penjualan dan pemasaran (Effect)
b. Fungi Distribusi dan Pergudangan
1) Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai kegiatan
distribusi dan pergudangan (Criteria) termasuk inventory managementnya.
2) Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh
bagian distribusi dan pergudangan.
3) Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut telah cukup baik, dalam arti dapat
meningkatkan efisiensi, efektif dan ekonomis dalam kegiatan distribusi dan
pergudangan
4) Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan fungsi distribusi dan
pergudangan terdapat hambatan dan permasalahan (Causes) yang bisa
menyebabkan marginal revenue lebih kecil daripada marginal distribution cost.
5) Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut terhadap
kinerja fungsi distribusi dan pergudangan (Effect).
c. Fungsi Penagihan

1) Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai pengelolaan


piutang dan penagihannya (criteria)
2) Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh
fungsi penagihan.
3) Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut telah cukup baik, dalam arti dapat
meningkatkan kolektibilitas piutang.
4) Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan piutang dan
penagihannya terdapat hambatan dan permasalahan (Causes) yang dapat
menyebabkan tingginya piutang karena rendahnya kolektibilitas piutang.
5) Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut terhadap
kinerja fungsi piutang dan penagihan (Effect)
d. Fungi Keuangan dan Akuntansi
1) Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai kegiatan
keuangan dan akuntansi (Criteria)

Audit Manajemen | 14
2) Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh
bagian keuangan dan akuntansi.
3) Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut telah cukup baik, dalam arti dapat
meningkatkan efisiensi, efektif dan ekonomis dalam kegiatan keuangan dan
akuntansi
4) Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan fungsi keuangan dan
akuntansi terdapat hambatan dan permasalahan (Causes) yang bisa mengambat
peningkatan profitabilitas dan likuiditas perusahaan.
5) Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut terhadap
kinerja fungsi keuangan dan akuntansi (Effect).
e. Fungi Sumber Daya Manusia, khususnya di bagian penjualan dan pemasaran
1) Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai kegiatan
fungsi sumber daya manusia (Criteria)
2) Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh
bagian sumber daya manusia.
3) Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut telah cukup baik, dalam arti dapat
meningkatkan kualitas personil perusahaan.
4) Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan fungsi sumber daya manusia
terdapat hambatan dan permasalahan (Causes).
5) Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut terhadap
kinerja fungsi sumber daya manusia (Effect).
3. Ruang Lingkup Pemeriksaan
Ruang lingkup pemeriksaaan kami terhadap manajemen PT Bukit Sari adalah memeriksa seluruh
kegiatan operasional yang meliputi:
 Fungi penjualan dan pemasaran
 Fungsi distribusi dan pergudangan
 Fungsi penagihan
 Fungsi keuangan dan akuntansi
 Fungsi sumber daya manusia, khususnya di bagian penjualan dan pemasaran

BAGIAN III
DAFTAR TEMUAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN MANAJEMEN PT BUKIT SARI DENPASAR

No Kondisi Akibat Rekomendasi


1 Penagihan piutang atas Kemungkinan piutang yang Setiap hasil penagihan dan
penjualan dilakukan oleh sudah dibayar tidak langsungf bukti penagihan yang belum
salesman pada saat disetor ke bagian keuangan, dilunasi harus disetor pada hari
kunjungan rutin dilakukan uangnya ditahan dulu oleh yang sama ke bagian keuangan
salesman beserta daftar penerimaannya
2 Salesman kurang memahami Dampak motivasi pemberian Kibijakan dan metoda
cara perhitungan insentif insentif kurang tercapai karena perhitungan insentif perlu
salesman menganggap jumlah dikomunikasikan kepada
insentif yang diterima adalah apa seluruh salesman
adanya

Audit Manajemen | 15
3 Untuk wilayah Bangli Waktu yang digunakan untuk Petugas khusus untuk menagih
salesman si damping menjalani rute yang harus piutang dengan
melakukan penjualan juga dikunjungi menjadi berkurang mempertimbangkan cost and
merangkap penagihan. Hal dan rencana kunjungan tidak benefitnya
ini memerlukan waktu yang terpenuhi
lama (2-3jam) karena harsu
menunggu si pemilik
terlebih dahulu.
4 Outlet yang harus Ada penundaan kunjungan dan Sebaiknya untuk rute yang
dikunjungi oleh salesman di hari berikutnya akan terjadi outletnya banyak/padat
berdasarkan jadwal terlalu extra/tambahan kunjungan jumlahnya dibagi menjadi
banyak dan jarak tempuh duaatau menambah petugas
terlalu jauh salesman.
5 Karena mengejar rute pada Produk baru tidak banyak Ada petugas khusus yang
hari yang bersangkutan, dipasaran bertugas untuk
salesman jarang menaikan memperkenalkan produk baru
atau menurunkan barang tersebut.
terlalu banyak. Karenanya
pengenalan untuk produk
baru jarang dilalkukan.
Alasan salesman bila
waktunya digunakan untuk
mengenalkan produk baru,
outlet lain tidak akan
dikunjungi di hari tersebut.
6 Sistem insentif yang Penemuan outlet baru jarang, Hal-hal yang bersifat kualitatif
diterapkan diohitung pembinaan/pelayanan kepada (absensi, disiplin, integritas)
berdasarkan factor pelanggan kurang diperhatikan dimasiukan dalam perhitungan
pencapaian target per serta factor kualitatif lain untuk pemberian insentif. Perlu
produk. Sistem tersebut mendukung keberhasilan dipertimbangkan pemberian
belum mempertimbangkan perusahaan kurang diperhatikan. insentif atas unsur-unsur:
factor penambahan outlet Penambahan outlet/pelanggan
baru, jumlah pelanggan aktif baru,Rfektivitas jumlah
dan disiplin/absensi pelanggan yang efktif/order.
karyawan.
7 Sistem bonus hanya Kurang pengendalian atas Sebaiknya perhitungan insentif
didasaekan pada umur piutang macet, dimana mereka atas kolektibilitas piutang juga
penagihan antara 14 hari s.d merasa bahwa maksimal pinalti didasarkan atas % nilai tagihan
21 hari. Pembayaran dengan antara Rp25.000 s.d Rp50.000 untuk periode tesebut. Untuk
cek mundur telah dianggap adalah cukup ringan. Sedang pembayaran dengan cek/giro
sebagai pelunasan. bagi perusahaan resiko piutang baru dianggap efekti jika
tak tertagih sangat besar dananya sudah cair.contoh:
dampaknya terhadap laba/rugi. Bad debt: penalty collective
10% dari nilai piutang, >60
hari:pinalti 0,5% dari hasil
tagihan, >21 hari: peinalti 0,1%
dari hasil tagihan, >14,49 hari:
0. <14,49 hari: bonus 0,2%
sdari hasil tagihan
8 Struktur organisasi dan Pembagian kerja tidak merata Perlu dibuatkan struktur
penugasan kerja bagian organisasi dan job description
gudang secara baku tidak tertulis
ada
9 Untuk warehouse Banyak waktu bagian gudang Sebaiknya di Karangasem
Karangasem setiap order terbuang diberikan mesin Facsimile.
barang ke pusat, bagaian
gudang harus memfax
melalui wartel.
10 Untuk warehouse Gianyar Karena tidak ada dokumen Setiap order barang via telepon
setiap kali order barang ke tertulis, jika terjadi juga disertai dengan dukumen

Audit Manajemen | 16
pusat hanya melalui telepon kesalahanorder/pengiriman, tertulis yang difax
maka tidak dapat diketahui siapa
yang bertanggung jwab atas
kesalahan tersebut.
11 Tugas bagian gudang tidak Petugas gudang kurang Perlu ditinjau ulang kebijakan
hanya bertanggung jwab termotivasi untuk lembur uang lembur
atas barang tetapi juga turut
Bantu pada saat loading dan
mengerjakan bagian
adminstrasi. Selesai kerja
selalu di atas jam 20.00.
Bagian gudang hanya
mendapat uang lembur
Rp2.500 jika kerja di atas
jam 19.00 sedangkan
keesokan harinya masuk
kerja jam 07.00
12 Uraian tugas untuk petugas Salesman/supervisor dan bagian Pengangkatan petugas
verifikasi A/R belum lainnya kurang membantu dalam verifikasi A/R dengan SK
diphanami secara jelas. pelaksanaannya
Penunjukkan petugasnya
tidak dikuatkan dengan SK.
13 Internal auditor belum Pemeriksaan intern yang Diharapkan dapat dibentuk
berfungsi sehingga staf dilakukan oleh bagian bagian internal audit yang
bagian accounting accounting dapat menyebabkan bertugas untuk membantu
merangkap sebagai internal diragukannya kebanaran laporan manajemen dalam
auditor. Misalnya orang bisa yang dibuat. melaksanakan tanggung
bertugas memeriksa data, jawabnya dewngan memberi
mengisi, kode, mengentry analisis, penilaian, saran, dan
data dan membuat laporan komentar mengenai kegiatan
yang diperiksanya.
14 Proses data belum Kontrol untuk di bagian Sebaiknya entry data di
integrated. Hal ini accounting kurang karena hanya integrated
menyebabkan setiap bagian menerima data jadi, tanpa
akan mengirim data jadi, memeriksa ke bukti langsung
yang selanjutnya akan posting ke general ledger.
diposting oleh bagian Disamping itu menunggu data
accounting ke general ledger dari bagian lain akan menambah
lama pekerjaan petugas bagian
accounting
15 Petugas credit control hanya Tidak semua pelanggan dapat Perlu dipertimbangkan untuk
menanda tangani oleh satu dikunjungi untuk dikonfirmasi menambah petugas credit
orang saldo, tidak pernah dibuat control.
statement of account untuk
pelanggan dan sulit untuk
menilai hasil kerja bagian ini.
16 Penyajian laporan keuangan Tidak bisa dianalisis efektivitas Sebaiknya dibuat cost center
belum menggunakan cost dan efidiendi dari laporan sehingga mudah untuk
centre, budget, yang ada keuangan untuk per departemen, mengevaluasi performance
masih minin dan belum di warehouse atau wilayah. masing-masing bagian. Selain
follow up perlu dibuat perbandingan
antara budget dengan
realisasinya.
17 Aplikasi program komputer Pemerosesan data dan pelaporan Keseuaian fasilitas dengan
untuk penjualan dan menjadi lambat dan kurang kebutuhan yang ada sebaiknya
persediaan terjamin akurasinya dapat dipertemukan, salah satu
belummenerapkan sistem contohnya: penyediaan rencana
data-base, malinkan hanya sistem data-base yang baru
program lotus-makro untuk warehouse Klungkung
dsapat direalisasi secepatnya.

Audit Manajemen | 17
18 Kas bersih yang dihasilkan Tidak ada kelebihan kas yang 1. Investasi hanya pada asset
dari operasi perusahaan dapat digunakan untuk yang dapat meningkatkan
sebagian besar terserap mengurangi pinjaman. assets turover/penjualan dan
untuk pembayaran bunga kontrbusi profit/cash flow
dan pengembangan aset pada perusahaan.
2. Dalam keadaan Tight
money Policy khususnya,
sebaiknya peningkatan
penjualan
mempertimbangkan cost
dan benefitnya. Peningkatan
penjualan sebaiknya
meningkatkan laba dan
piutang. Perbandingan
peningkatan laba versus
peningkatan biaya keuangan
(bunga) ditambah bad stock
cost = marginal profit vs
maginal cost
19 Kebutuhan modal kerja Hail kas bersih dari operasi Pengelolaan kebutuhan modal
terus meningkat padahal perusahaan berkurang dengan kerja yang lebih efidien seperti:
credit term dari supplier kenaikan kebutuhan modal kerja 1.Frekuensi order persediaan.
lebih besar dari credit term tersebut 2.Pengelolaan penagihan yang
kepada pelanggan intensif serta pengelolaan
insnrif penagihan.
20 Manajemen kas. Kebijakan Ada loss untuk selisih bunga Perlu dipertimbangkan oleh
perusahan menetapkan yang seharusnya tidak terjadi perusahaan untuk
bahwa transfer dari bank setiap bulannya sebesar 22%/12 menggunakan fasilitas
warehouse baru bisa x Rp520.721.951 =Rp9.546.569 LIPPOLINK dan dengan
dilakukan setiap Selasa dan fasilitas overdraft yang
Jumat (2 x seminggu) didesentralisasikan, kenudian
sehingga menimbulkan dibagikan ke masing-masing
saldo rata-rata yang warehouse. Ini akan membantu
menganggur setiap bulan perusahaan menghemat biaya
Rp520 juta bunga.
21 Tidak semua penglolaan kas Pengendalian kas kecil kurang Siseragamkan
kecil warehouse efektif, efidien (idle cash) dan penggunaanimprest fund padsa
menggunakan sistem kekurangan kas untuk transaksi semua kas kecil warehouse.
imprest fund (berfluktuasi)

Tidaklanjut setelah audit


Tujuan daripada penelaahan tindaklanjut adalah untuk memastikan bahwa
rekomendasi yang dimasukan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan,
apabila manajemen tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah
penjelasan untuk kegagalan manajemen melakukan demikian. Lebih dari itu, suatu
penelaahan tindaklanjut, lebih disukai sekitar enam bulan setelah penerbitan laporan
audit, memberikan suatu peluang bagi auditor untuk memperoleh umpan balik atas
efektivitas dan juga setiap kesulitan yang dialami dalam implementasi rekomendasi
audit.

Audit Manajemen | 18
1.8 Pemeriksaan Manajemen untuk Area Khusus

Setiap organisasi individual mempunyai cara tersendiri untuk maelakukan


operasi, tergantung pada jenis barang yang diproduksi dan jasa yang ditawarkan.
Sehubungan dengan pemeriksaan manajemen aktivitas-aktivitas operasional tipikal
dalam kebanyakan perusahaan dan dapat merupakan subyek dari pemeriksaan
manajemen. Beberapa ilustrasi yang dapat ditanya dalam setiap area operasional,
yaitu:
Bidang Pemasaran
1. Bagaimana kecukupan kebijakan dan strategi pemasaran, dan bagaimana
keseringan mereka ditelaah?
2. Apakah anggaran yang berhubungan dengan penjualan, advertensi, dan bentuk
promosi yang lain, disiapkan dan dibandingkan dengan kinerja actual sebagai
auatu alat pengendalian?
3. Bagaimana efektivitas koordinasi dari berbagai aktivitas pemasaran seperti riset
pasar, promosi penjualan dan advertensi, distribusi, serta pemfakturan dan
penagihan ke pelanggan?
4. Apakah pengaturan distribusi saat sekarang dengan distribusi dealer atau
perantara yang lain cukup memadai?
5. Apakah pelanggan secara baik dilayanai, dalam arti memelihara suatu kuantitas
persediaan yang cukup ditangan pada setiap waktu?
Bidang Personel
1. Apakah terdapat kebijakan dan prosedur untuk merencanakan persyaratan
personel sekarang dan masa depan?
2. Apakah prosedur rekrutmen dan seleksi cukup memadai?
3. Apakah sifat dan ruang lingkup pelatihan yang diberikan untuk staf yang baru
dan staf yang ada sekarang?
4. Apakah uraian pekerjaan untuk pekerjaan individual tepat dan jelas, untuk
menghindari tumpang tindih peranan?
5. Apakah terdapat formulir penelaahan yang cukup untuk penilaian kinerja
bawahan?
6. Apakah berbagai catatan dan berkas yang berhubungan dengan personel secara
efektif dipelihara?

Audit Manajemen | 19
Bidang Produksi
1. Pengkajian apa yang sedang dilakukan untuk menemukan metode produk yang
lebih baik untuk produk sekarang?
2. Bagaimana kecukupan fasilitas produksi yang ada?
3. Berapa besar pemborosan atau kerusakan dalam mengolah material?
4. Berapa banyak waktu yang menganggur dan jam lembur, dan apa penyebabnya?
5. Pengukuran apa yang diambil untuk meminimalkan kecelakaan industri dan
baimana catatn keamanan?
Bidang Operasi Pengolahan data Elektronik (PDE)
1. Bagaimana status organisasi dari departemen PDE dihubungkan dengan
departemen yang lain?
2. Apakah personil PDE cukup berkualifikasi dan secara baik dilatih?
3. Apakah pengendalian memadai dalam pemasukan data, pengolahan, distribusi
keluaran yang dicetak, pengamanan data dan perangkat lunak komputer, serta
fasilitas penunjang?
4. Bagaimana baiknya aktivitas PDE dikoordinasikan dengan kebutuhan
departemen pemakai?
5. Usaha apa dilakukan menilai potensi pemakaian komputer dari organisasi?
6. Apakah dokumentasi dari aktivitas PDE memadai dan dokumentasi
dimutakhirkan?

1.9 Fundamental Hubungan Antar Manusia

Pada pelaksanaan audit manajemen, staf audit tidak hanya berhubungan


dengan data tetapi juga berhubungan dengan manusia yang ada didalam organisasi,
maka dari itu hubungan yang harmonis mutlak diciptakan dan dipelihara, kenapa
demikian karena hubungan staf audit dengan petugas perusahaan memegang peranan
penting dalam hal mempermudah perolehan data/informasi, meringankan pekerjaan
asuditor dengan bantuan dalam pembuatan kertas kerja pemeriksaan.

Rangkuman
Audit manajemen adalah sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan
(Auditee), apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif dan resiko apa yang
mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beroperasi secara efisien

Audit Manajemen | 20
Pemeriksaan operasional (operational auditing), adalah dalam rangka yang
sama seperti pemeriksaan manajemen, kecuali bahwa pemeriksaan operasional lebih
berlaku terhadap sisten operasi auditee daripada sistem manajemennya. Dengan
demikian, untuk unit organisasional tertentu, seperti departemen pembelian,
pemeriksaan manajemen akan berfokus pada bgaimana baiknya unit tersebut
dikelola, sedangkan pemeriksaan operasional akan berfokus pada bagaimana agar
unit tersebut benar-benar berprestasi.
Pemeriksaan komprehensif (comprehensive auditing), adalah merupakan
integrasi dari berbagai unsur manajemen, operasional dan pemeriksaan keuangan
tradisional. Pemeriksaan komprehendif mencakup penilaian manajemen auditee,
operasi, pengendalian finansial dan sistem akuntansi untuk menetukan apakah
pengendalian dan mekanisme akuntabilitas telah memadai dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada pemegang sahamnya.
Pada prinsipnya audit manajemen ada tiga tujuan untuk dicapai yaitu:
efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi (3E) operasi suatu organisasi.
Melakukan pemeriksaan manajemen ada tahapannya, tahap dari pemeriksaan
manajemen yang tipikal, yaitu:1) usulan dan pengenalan, 2) survai pendahuluan, 3)
penelaahan pendahuluan, 4) pengujian detil, 5) mengembangkan dan menelaah
temuan audit, 6) pelaporan dan 7) tidaklanjut setelah audit.
Pihak yang terlibat dalam pemeriksaan manajemen: auditee, klien dan
auditor.
Karakteristik Pemeriksaan manajemen:
1. Tujuan Menilai dan memperbaiki metode dan kinerja manajemen
2. Ruang lingkup Fungsi usaha atau sub unit yang saling berhubungan
3. Keperluan Opsional
4. Frekuensi Ad hoc
5. Orientasi waktu Berorientasi kemasa depan
6. Metoda Penekanan pada keterampilan interdisiplin
7. Realisasi Potensial
8. Persyaratan Laporan yang komprehensif termasuk tujuan ruang lingkup,
pelaporan pendekatan, temuan dan rekomendasi
9. Penerima Manajemen internal

Audit Manajemen | 21

Anda mungkin juga menyukai