Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR-DASAR AUDIT MANAJEMEN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

MUKHLIS C 301 12 167

MUH. GHIFARI SADIK C 301 14 135

YUDI GILBERT OTAY C 301 14 154

NOVELIN SINTYA C 301 14 157

ANDIAWAN BETA C 301 14 163

SUSANTI SAPUTRI SARKAM C 301 14 172

KAREL LALO C 301 14 259

YONDRICHS C 301 14 308

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2017

1|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Modern Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada
pemeriksaan internal yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi
organisasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan secermat mungkin agar
area-area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk kemudian ditunjukkan
kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk
mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit
merupakan konsep yang digunakan untuk maksud tersebut.
Management audit digunakan untuk memastikan seberapa baik
manajemen, baik dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun
efisiensi internalnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness
organisasi, mulai dari level teratas sampai level terbawah. Dengan
demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan rekomendasi
yang ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas
(Batra, 1997).

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini berdasarkan latar
belakang di atas, antara lain:
a) Apakah yang dimaksud dengan audit manajemen ?
b) Bagaimana penerapan organisasi audit manajemen ?
c) Bagaimana kriteria dan standar penilaian audit manajemen ?
d) Bagaimana tahapan dalam audit manajemen ?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dari makalah ini
adalah, antara lain:
a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan audit manajemen.
b) Untuk mengetahui bagaimana penerapan organisasi audit manajemen.
c) Untuk mengetahui bagaimana kriteria dan standar penilaian audit
manajemen.
d) Untuk mengetahui bagaimana tahapan dalam audit manajemen.

2|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AUDIT MANAJEMEN


Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi aktual (bukti-bukti)
dan signifikan melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian serta
penarikan kesimpulan) secara sistematis, obyektif dan terdokumentasi yang
berorientasi pada azas nilai manfaat.
Audit juga merupakan proses sistematik dalam pengumpulan dan
penilaian secara objektif atas bukti-bukti yang berkenaan dengan pernyataan
tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria standar, serta
mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak pengguna yang
berkepentingan.
Audit dapat dibagi dua berdasarkan siapa pelakunya yaitu: audit
internal dan audit eksternal. Audit internal adalah audit yang dilaksanakan di
dalam suatu organisasi dalam hal ini Badan Pengawasan Internal oleh auditor
internal yang juga karyawan sendiri. Auditor internal tidak memiliki tanggung
jawab hukum kepada publik atas apa yang dilakukannya dan dilaporkannya
sebagai temuan. Hasil kerja auditor internal bukan untuk masyarakat umum,
melainkan untuk kepentingan internal organisasi sendiri. Audit eksternal adalah
audit yang dilaksanakan oleh auditor eksternal dari pihak eksternal atau dari
institusi independen. Audit dilaksanakan berdasarkan azas-azas formal/standar
kriteria tertentu yang digunakan sebagai acuan untuk menilai. Hasil penilaian
dikeluarkan oleh institusi independen tersebut berdasarkan data dan informasi
yang diperoleh dari proses audit. Pernyataan auditor eksternal itu adalah
kesimpulan yang dijadikan dasar bagi institusi maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Contoh lembaga audit eksternal adalah akuntan publik. Audit
eksternal juga bisa dilakukan oleh konsultan yang diminta Dewan Audit untuk
melakukan audit sesuai lingkup permasalahan tertentu.
Audit manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu organisasi
secara keseluruhan untuk menilai usur-unsur manajemen apakah telah

3|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


direncanakan, dijalankan dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip manajemen
yang baik dan benar sehingga organisasi melalui fungsi-fungsinya dapat
mencapai tujuan yang direncanakan yang mencakup dimensi PQCDSME
(productivity, quality, cost, delivery, safety, morale, environment) secara efektif
dan efisien.

4|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


B. ORGANISASI AUDIT MANAJEMEN
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan (organisasi) dan/atau
kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai
tujuannnya. Dalam pemahaman terhadap objek audit, auditor harus
mendapatkan informasi tentang sumber daya (kapasitas aktivitas) yang dimiliki
objek audit dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
Dalam audit manajemen, informasi penting dapat diklasifikasikan ke
dalam empat fungsi dasar manajemen:
a) perencanaan,
b) pengorganisasian,
c) pengarahan/pengendalian, dan
d) pengawasan
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi,pengelolaan sumber daya, serta
efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen
diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek
audit, baik funsi manajerial (perencanaan, penorganisasian,
pengarahan/pengendalian, dan pengawasan) maupun fungsi fungsi bisnis
perusahaan secara keselurahan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
a) Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana
setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya
melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Beberapa ruang
lingkup audit manajemen pemasaran meliputi :
a. Lingkup Pemasaran
b. Strategi Pemasaran
c. Organisasi Pemasaran
d. Produktivitas Pemasaran
e. Fungsi Pemasaran

b) Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi

5|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian
terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan
yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada
fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan
sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup
audit ini meliputi :
a. Perencanaan produksi
b. Pengendalian kualitas (quality control)
c. Produktivitas dan efisiensi
d. Metode dan standar kerja
e. Pemeliharaan peralatan
f. Organisasi manajemen produksi dan operasi
g. Plant and layout

c) Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah
kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien,
dan efektif. Ruang lingkup ini mencakup :
a. Perencanaan tenaga kerja
b. Penerimaan karyawan
c. Seleksi
d. Orientasi dan penempatan
e. Pelatihan dan pengembangan
f. Penilaian kerja
g. Pengembangan karir
h. Sistem imbalan dan kompensasi
i. Perlindungan karyawan
j. Hubungan karyawan
k. PHK

d) Audit Manajemen pada Fungi Sistem Informasi

6|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada
penilaian terhadap keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen
pada fungsi ini diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer
(electronic data processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :
a. Dukungan satuan pengolah data
b. Perencanaan pengolahan data
c. Organisasi pengolahan data
d. Pengendalian pengolahan data

C. KRITERIA DAN STANDAR PENILAIAN


Audit manajemen yang objektif mencakup tiga elemen yaitu :

1) Criteria

Merupakan standar yang harus di patuhi setiap bagian dalam


perusahaan. Standar bisa berupa kebijakan yang telah ditetapkan
manajemen, kebijakan perusahaan sejenis atau kebijakan industri, dan
peraturan pemerintah.

2) Causes

Adalah tindakan-tindakan yang dilakukan manajemen atau


pegawai perusahaan termasuk tindakan-tindakan yang seharusnya
dilakukan untuk memenuhi criteria tetapi tidak dilakukan menejemen atau
pegawai perusahaan.

3) Effetcs

Adalah akibat tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar


yang berlaku.

7|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


D. TAHAPAN AUDIT MANAJEMEN
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit
manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu :
1. Audit Pendahuluan
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
3. Audit Terinci
4. Pelaporan
5. Tindak Lanjut

Tahap-Tahap Audit Manajemen Menurut Ahli.


A. Menurut Hamilton (1986:5)
a) Definisi ruang lingkup pekerjaan
Management audit bisa dilakukan dalam lingkup yang umum dan
audit akan meliputi suatu penilaian terinci atas tiap-tiap aspek operasional
organisasi. Management audit juga bisa dilakukan atas suatu masalah
tertentu untuk mencari bukti-bukti yang menjadi penyebabnya serta
merekomendasikan tindakan koreksi tertentu. Perencanaan, persiapan dan
organisasi Ketika suatu lingkup pekerjaan sudah ditentukan, tim audit akan
membuat suatu tindakan perencanaan atas pelaksaanaan pekerjaan.
Perencanaan meliputi langkah-langkah yang harus dilakukan dan estimasi
waktu yang diperlukan untuk mencapai setiap tahap pekerjaan. Tiap
sumber bukti yang berkaitan dengan area yang diperiksa harus dianalisa
secara mendalam dan terus diperbaharui.
1. Pengumpulan fakta dan dokumentasi informasi terbaru
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi data yang
berkaitan dengan area lingkup pekerjaan yang ditentukan. Data bisa
diperoleh dari surat menyurat, kebijakan dan prosedur, serta semua
informasi informal lainnya yang bisa diperoleh secara langsung dari
karyawan lewat wawancara.
2. Riset dan analisa
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam proses
management audit. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bukti dan fakta-
fakta yang dianggap penting dalam mendukung laporan akhir yang akan

8|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


diserahkan kepada top manajemen.
3. Laporan
Tahap ini meliputi ringkasan atas pekerjaan yang dilakukan,
gambaran mengenai ruang lingkup pekerjaan, rincian mengenai temuan-
temuan utama dan diskusi mengenai alternatif-alternatif yang dapat
digunakan top manajemen untuk mengurangi permasalahan yang ada.

B. Menurut Leo herbert yang dikutip oleh Agoes (1996:176)


1. Prelimenary Survey (Survei Pendahuluan).
Tujuan dari survey pendahuluan adalah untuk mendapatkan
informasi umum dan latar belakang, dalam waktu yang relatif singkat,
mengenai semua aspek organisasi, kegiatan, program, atau sistem yang
dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh pengetahuan atau
gambaran yang memadai mengenai objek pemeriksaan.
Review and Testing of Management Control System (Penelaahan
dan Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen). Tahap ini
dimaksudkan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari
tentative audit objective (tujuan pemeriksaan sementara), yaitu criteria,
causes dan effects, dengan melakukan pengetesan terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang berkaitan dengan sistem pengendalian
manajemen dan untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari
perusahaan adalah kompeten jika audit diperluas dalam detailed
examination (pengujian terinci). Criteria merupakan standar yang harus
dipatuhi oleh setiap bagian dalam perusahaan, causes adalah tindakan-
tindakan yang menyimpang dari standar yang berlaku, dan effects adalah
akibat dari tindakan-tindakan menyimpang dari standar yang berlaku.
2. Detailed Examination (Pengujian Terinci)
Pada tahap ini auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang
cukup, kompeten, material dan relevan untuk dapat menentukan tindakan-
tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan pegawai perusahaan
yang merupakan penyimpangan-penyimpangan terhadap criteria dalam
firm audit objective (tujuan pemeriksaan yang pasti), dan bagaimana

9|KELOMPOK 1 AUDIT MANAJEMEN


effects dari penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya
effects tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
3. Report Development (Pengembangan Laporan)
Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan
harus direview oleh audit manager sebelum didiskusikan dengan auditee.
(sebaiknya secara tertulis).

C. Menurut Alexander Hamilton (Management Audit: Maximizing Your


Companys Efficiency and Effectiveness,1996) :

1. Definisi ruang lingkup proyek

Merupakan tahap pengenalan dengan tujuan untuk memperoleh


pemahaman mengenai latar belakang serta kegiatan yang diperiksa. Hal ini
membantu auditor mengidentifikasi masalah yang timbul, menemukan
penyebabnya dan kemudian melakukan tindakan-tindakan pembetulan.

2. Rencana, persiapan dan organisasi

Pemeriksaan manajemen pada tahap ini adalah meneliti serta


menelusuri lingkup setiap sumber dokumentasi, kemudian dianalisa dan
selanjutnya diperbaharui.

3. Pengumpulan fakta dan pembaharuan dokumen

Meliputi pengumpulan seluruh data pemberitahuan yang


berhubungan dengan ruang lingkup dari proyek termaksud. Data ini
diperoleh dari surat-menyurat dan untuk informasi yang non formal dapat
diperoleh secara langsung dari para karyawan melalui wawancara.

4. Riset dan analisis

Pada tahap ini pemeriksa mengumpulkan semua bukti dan data


yang sangat penting untuk mendukung suatu kesimpulan pendapat pada
pimpinan teratas. Dan selanjutnya penelitian akan diubah sesuai dengan
tujuan perencanaan dan mengevaluasi keadaan lingkup tertentu. e.

5. Laporan

Dari hasil pengujian dan pemeriksaan yang dijelaskan


dilaksanakan, kemudian dibuat laporan hasil audit secara menyeluruh yang
merupakan kesimpulan atas pemeriksaan yang dilakukan.

10 | K E L O M P O K 1 A U D I T M A N A J E M E N
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadaap
efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan berupa suatu rancangan sistematis
untuk mengaudit aktivitas, program yang diselenggarakan keseluruhan atau
sebagian dari entitas untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan
dana telah digunakan secara efisien dan apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak melanggar ketentuan
dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program,
dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan
berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.
Ruang lingkup audit manajemen adalah :- Audit Manajemen pada Fungsi
Pemasaran
- Audit Manajemen padas Fungsi Produksi dan Operasi
- Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
- Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi

B. SARAN

11 | K E L O M P O K 1 A U D I T M A N A J E M E N
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and
assurance services: An Integrated approach (9th edition). Upper Saddle River,
New Jersey: Pearson Education, Inc.

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit
ErlanggaMardiasmo. 2002.

Hamilton, Alexander. (1986). Management Audit : Maximizing Your Company


Efficiency and Effectiveness. Alexander Hamilton Institute.

Ikatan Akuntansi Indonesia, Kompartemen Akuntan Publik . Standar Profesional


Akuntan Publik per 1 januari 2001. Jakarta : PT. Salemba Empat,2001.

Mulyadi. Auditing. Edisi ke-6, Jakarta : PT. Salemba Empat, 2002.

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3, Jakarta : PT. Salemba Empat, 2001.

Willingham, John. J, Carmichael, Douglas.R, and Schaller, Carol.A. (1996).


Auditing Concepts and Methods: a guide to current theory and practice.

12 | K E L O M P O K 1 A U D I T M A N A J E M E N

Anda mungkin juga menyukai