Prodi: Akuntansi B1
Audit Pendahuluan
Informasi yang diperoleh pada tahap ini akan mengantarkan auditor pada perumusan
tujuan audit sementara (tentative audit objective). Tujuan audit merupakan suatu hipotesis
yang memerlukan pembuktian untuk menjawab pertanyaan (kecurigaan) auditor. Auditor
menerapkan prosedur audit yang telah ditetapkan. Audit keuangan memiliki tujuan audit yang
sudah jelas, yaitu bukti-bukti transaksi dan laporan keuangan yang dibuat auditee. Ketepatan
perumusan tujuan audit sangat menetukan keberhasilan audit mrncapai tujuannya. Tujuan
audit terdiri atas tiga elemen, yaitu kriteria (criteria), penyebab (cause) dan akibat (effect).
Kriteria merupakan standar (norma) yang menjadi pedoman bagi setiap individu dan
kelompok dalam organisasi dalam bertindak. Penyebab merupakan pelaksanaan program-
program SDM dalam organisasi yang menyebabkan terjadinya kondisi SDM yang ada saat
ini. Akibat merupakan sesuatu yang harus ditanggung atau dinikmati perusahaan karena
terjadinya perbedaan aktivitas yang seharusnya dilakukan (berdasarkan kriteria) dengan
aktivitas actual yang terjadi di lapangan.
1. Tujuan dari program/aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas.
2. Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program/aktivitas kualifikasi
dari SDM yang terlibat (menjadi sasaran) dari program/aktivitas SDM yang
dilaksanakan.
3. Anggaran program.
4. Pedoman/metode kerja serta persyaratan kualifikasi.
5. Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan.
6. Standar (ukuran) kinerja program.
Audit Lanjutan
Pelaksanaan audit SDM pada dasarnya adalah untuk memastikan apakah kebutuhan
potensial SDM bagi perusahaan (baik kuantitas maupun kualitas) telah terpenuhi secara
ekonomis, efektif, dan efisien. SDM harus dikelola sebagaimana halnya asset yang dimiliki
perusahaan. Pola pikir pemberdayaan karyawan (employee empowerment) harus menjadi
dasar dalam pengelolaan SDM ini. Ruang lingkup audit SDM dibagi ke dalam tiga kelompok,
sesuai dengan administrasi asset tetap pada umumnya, yaitu perolehan, penggunaan, dan
penghentian penggunaan sebagai berikut:
1. Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM
hingga proses seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM
setelah ada di perusahaan, mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan
penilaian kinerja karyawan.
3. Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun pemecatan
akibat pelanggaran aturan perusahaan.