Anda di halaman 1dari 8

Nama : Lonardus Hadmin Nakat

NPM : 17133100083

BAB 8

AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN

Pencapaian tujuan fungsi keuangan dalam perusahaan sangat tergantung pada efektivitas
organisasi manajemen keuangan. Keleluasaan seorang chief financial officer membuat
kebijakan dan mengambil keputusan dalam pengelolaan keuangan perusahaan tergantung
pada batasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mengingat
fungsinya yang sangat penting dalam keberhasilan perusahaan, manajemen keuangan harus
ditempatkan pada posisi yang strategis daam struktur organisasi yang efektif. Menempatkan
manajemen keuangan pada lapisan di bawah direksi, menjadikan organisasi ini tidak optimal
dalam memberikan kontribusinya pada keberhasilan perusahaan. Posisi ini tidak memberikan
kewenangan yang memungkinkan untuk mengambil keputusan dan membuat kebijakan
secara mandiri pada fungsi yang diemban, karena sangat tergantung pada kebijakan dari
organisasi yang ada di atasnya. Maka dari itu untuk menjadikan organisasi ini mampu
mengambil keputusan dan membuat kebijakan secara mandiri, fungs ini harus berada pada
level manajemen puncak atau top manajemen (dewan direksi).

Di samping itu, organisasi manajemen keuangan yang kuat juga harus didukung oleh
sumber daya manusia yang kompeten, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada
perusahaan. Ilmu pengetahuan dan keterampilan bidang keuangan, akuntansi, dan perpajakan
menjadi kualifikasi utama sumber daya manusia yang tergabung dalam organisasi ini.
Pengelolaan transaksi keuangan yang meurupakan hampir keseluruhan dari transaksi
perusahaan, harus menghasilkan laporan dan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dan wujud
dari ketaatan pada peraturan yang berlaku.

Seperangkat pertaturan, pedoman yang tercakup pada prosedur dan standard operasi,
harus melengkapi organisasi manajemen keuangan yang efektif. Standard dan prosedur ini
merupakan representasi dari tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang mendekat pada
masing-masing individu dan kelompok (tim) yang ada pada organisasi manajemen keuangan,
dalam rangka secara bersama-sama sebagai suatu tim yang solid dengan bagian-bagian yang
lain menuju keberhasilan perusahaan. Untuk memberikan arah dalam aktivitasnya,
manajemen keuangan harus secara tegas merumuskan tujuannya dalam mencapai keerhasilan
perusahaan secara keseluruhan. Sebagai pedoman beraktivitas bagi seluruh individu dan
kelompok, tujuan tersebut harus dijabarkan lebih lanjut dalam program-program dan rencana
kegiatan untuk mencapai tujuannya.
Aspek penting dari keputusan investasi jangka panjang adalah pengalokasian modal dalam
investasi yang akan menghasilkan manfaat di masa depan. Rencana investasi seharusnya
mempertimbangkan risiko yang dihadapi., sebab manfaat masa depan penuh dengan
ketidakpastian. Rencana investasi jangka panjang, menyangkut keduanya, baik investasi pada
aset baru maupun relokasi asset yang sudah dimiliki perusahaan. Investasi modal merupakan
komitmen jangka panjang yang berkaitan dengan strategi perusahaan yang bersangkutan.
Pilihan investasi yang dilakukan harus mencerminkan dukungan pada strategi perusahaan,
dengan mempertimbangkan :

1) Kodisi ekonomi yang diperkirakan


2) Prospek perusahaan atau industry di mana perusahaan tersebut beroperasi
3) Posisi persaingan yang dihadapi perusahaan

Penganggaran modal melibatkan sejumlah peluang investasi usaha dengan tingkat


pengembalian ekonomi yang diharapkan dan memilih suatu kombinasi yang dapat
memberikan pengembalian portofolio yang terbaik dalam kendala dana dan risiko yang
dihadapi. Pengambil keputusan investasi harus menyadari bahwa berbagai kepentingan
terlibat dalam keputusan investasi tersebut. Maka dari itu, setiap keputusan investasi harus
secara tegas mendeskripsikan

1) Apa yang ingin dicapai melalui investasi ini


2) Hakikat dari pilihan investasi yang diambil
3) Estimasi biaya dan manfaat masa depan
4) Arus kas tambahan sebagai konsekuensi dari pilihan investasi tersebut

Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah:

1) Jumlah investasi bersih yang dikeluarkan


2) Potensi keuntungan (arus kas masuk operasi bersih) yang diperoleh
3) Periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan (umur ekonomis investasi)
4) Pemulihan modal pada akhir umur investasi (nilai akhir)

Setiap investasi menjadikan dana terikat pada investasi tersebut dan tidak dapat digunakan
untuk kepentingan yang lain (opportunity cost) jangka panjang. Manfaat dari suatu investasi
harus lebih besar dari biaya (pengorbanan) yang terjadi untuk investasi tersebut.

Analisis keputusan investasi harus didasarkan pada dampak perubahan (incremental)


yang terjadi dari investasi tersebut. Analisis hanya berpedoman pada arus kas yang terjadi,
sehingga semua transaksi akuntansi atas investasi tersebut yang tidak melibatkan arus kas
tidak relevan untuk tujuan analisis ini.

1) Untuk menghitung besarnya dana yang dibutuhkan untuk suatu investasi, dana investasi
yang relevan untuk diperhitungkan adalah besarnya tambahan dana yang sesungguhnya
dibutuhkan
2) Dalam menghitung besarnya pendapatan yang mungkin diperoleh dari investasi ini,
hilangnya pendapatan dari penghentian investasi yang lain juga harus dipertimbangkan.
3) Biaya-biaya operasional dari suatu investasi hanya mempertimbangkan biaya tambahan
yang terjadi atas keberadaan invetasi tersebut.

Keputusan investasi juga harus mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Maka dari itu
semua arus kas masa depan baik arus kas masuk (pendapatan) maupun arus kas keluar
(biaya-biaya) harus ditarik ke dalam perhitungan sebagai arus kas saat ini dengan metode
yang tepat.

Metode penilaian untuk menilai kelayakan investasi sebelum diputuskan untuk


dilaksanakan:

1) Periode pengembalian atau payback period


2) Net present value
3) Imbal hasil investasi atau return on investment
4) Tingkat imbal hasil internal atau internal rate of return

Setelah rencana investasi diterapkan, pengalokasian sumber daya keuangan terhadap


beberapa investasi yang dilakukan dan pemenuhan kebutuhan dana operasional menjadi
sangat penting. Pengalokasian menyangkut pemanfaatan secara optimal sumber daya
keuangan sehingga seluruh kebutuhan keuangan perusahaan dapat terpenuhi dan tidak ada
sumber daya keuangan yang menganggur (idle).

Kebijakan operasional menyangkut penggunaan secara optimal sumber daya yang dimiliki
perusahaan untuk memuaskan pelanggannya. Suatu rencana bisnis yang lengkap dapat
menjadi panduan dalam menjabarkan rencana operasi yang akan dilakukan dalam periode
tertentu, yang menyangkut rencana penjualan, rencana kebutuhan sumber daya, rencana
penggunaannya dan dari mana sumber daya tersebut akan dipenuhi

Untuk mengimplementasikan rencana operasi, dibutuhkan sumber daya yang


memadai sesuai dengan tingkat output yang ingin dicapai. Sebagian besar dari sumber daya
ini merupakan asset-aset lancar yang termasuk dalam kelompok modal kerja. Dari sudut
manajemen keuangan, keputusan operasi menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien
aset-aset lancar yang harus diatur dengan tepat komposisinya agar dapat memberi manfaat
yang maksimal bagi perusahaan.

Laba yang diperoleh perusahaan, yang merupakan realisasi dari peningkatan nilai
perusahaan. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan pendapatan
dan beban yang membentuk laba.

1) Siapkan laporan keuangan bulanan, gunakan untuk menganalisis kinerja dan bandingkan
bisnis dengan rata-rata industry
2) Pahami keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap barang dan/jasa yang dijual
3) Konsentrasi pada peningkatan penjualan yang sangat menguntungkan pada barang dan/
atau jasa
4) Jangan memberikan diskonto pada produk yang marginnya rendah
5) Jangan memberikan diskonto pada produk yang sangat menguntungkan kecuali diskonto
tersebut mendorong peningkatan penjualan dengan keuntungan minimal sama.
6) Identifikasi pengeluaran-pengeluaran penting yang menjaga jalannya usaha, jangan
dipotong biaya ini
7) Lakukan review terhadap proses bisnis untuk melihat beberapa beban yang bisa
dihilangkan secara penuh
8) Review rencana penyusunan staf
9) Pertahankan karyawan yang potensial, ingat penggantian karyawan itu berbiaya mahal.

Manajemen modal kerja melibatkan dua keputusan penting menyangkut:

i. Tingkat optimal investasi dalam asset lancar


ii. Perpaduan yang sesuai antara pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang dalam
pendanaan asset lancar

Jumlah Optimal Aset Lancar

Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah asset lancar yang harus
disediakan perusahaan adalah:

1) Tingkat output yang akan dicapai


2) Tingkat laba (ROI) yang diharapkan dari penggunaan asset lancar tersebut

Trade off antara laba dan risiko dalam menentukan tingkat asset lancar yang optimal sangat
dipengaruhi oleh sikap manajemen dalam memandang risiko. Manajemen yang konservatif
cenderung menetapkan asset lancar yang lebih tinggi (di atas kebutuhan operasional) untuk
menghindari risiko, sehingga kalau dilihat dari imbal hasil atas investasi (ROI) yang
diperoleh, cara operasi seperti ini memberikan tingkat pengembalian yang rendah.

Tingkat optimal asset lancar yang paling produktif adalah ketersediaan asset lancar
pada tingkat minimum yang tidak mengganggu operasional perusahaan. Penjabaran rencana
operasional dalam rentang waktu yang lebih pendek (minggu atau harian) dapat membantu
manajemen dalam menentukan tingkat optimal aset lancar yang harus dimiliki. Dengan
mengamati dan mengendalikan secara konsisten operasi agar berjalan sesuai dengan rencana,
manajemen dapat menekan tingkat aset lancar pada jumlah minimum di mana operasional
masih tetap dapat berjalan dan penyelesaian kewajiban-kewajiban jangka pendek dapat
dilakukan tanpa mengganggu hubungan baik dengan pemasok.

Manajemen Kas

Kas yang merupakan aset paling likuid dimiliki perusahaan harus dikelola dengan baik agar
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam usaha pencapaian laba. Manajemen kas
menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien sumber-sumber dan penggunaan kas.
Saldo kas yang terlalu tinggi melebihi batas aman operasional dan pemenuhan kewajiban,
dapat menimbulkan efisiensi karena kas menganggur (idle) dan membebani laba yang
diperoleh. Sementara saldo kas yang terlalu rendah mengandung risiko yang sangat tinggi
terhadap keberlangsungan operasional dan tuntutan penyelesaian kewajiban utang-utang yang
jatuh tempo. Cara yang umumnya dilakukan dalam mengoptimalisasi penggunaan kas untuk
memaksimalkan kontribusi kas dalam pencapaian laba perusahaan:
1) Mempercepat penerimaan kas
2) Memperlambat pembayaran
3) Menginvestasikan sisa kas yang belum digunakan pada investasi yang mudah laku
(marketable), dengan dasar pertimbangan manfaat yang diperoleh lebih besar dari
pengorbanan (biaya) yang terjadi.

Beberapa kebijakan lain yang dapat diambil dalam mengendalikan jumlah kas yang tepat
antara lain:

1) Sipakan rencana arus kas secara regular


2) Tingkatkan kas melalui penjualan, tapi bukan penjualan produk di bawah harga
3) Hanya membayar komisi penjualan pada saat penjualan sudah diterima pembayarannya
4) Jangan sembunyikan permasalahan dari bank, sampaikan lebih awal jika perusahaan
membutuhkan tambahan dana atau mengalami masalah arus kas.

Manajemen Piutang

Piutang merupakan bagian dari strategi peningkatan pendapatan perusahaan. Akan tetapi,
tingkat piutang yang terlau tinggi dapat membebani anggaran perusahaan karena setiap
pemberian piutang membutuhkan dana untuk membiayai piutang tersebut. Kebijakan
penagihan dan pemberian kredit mencakup lima keputusan penting agar mencapai trade off
laba dan risiko yang menguntungkan. Yaitu meliputi:

i. Kualitas nasabah (pelanggan) yang diterima


ii. Jangka waktu kredit
iii. Ukuran diskonto kas yang diberikan
iv. Hal-hal khusus
v. Tingkat biaya penagihan

Kebijakan penagihan dan pemberian kredit yang optimal adalah kebijakan yang memberikan
keuntungan marginal yang sama dengan manfaat biaya.

Beberapa kebijakan yang bisa diambil untuk mengendalikan piutang antara lain:

1) Lakukan komunikasi secara regular dengan pelanggan, terutama pelanggan yang


memiliki utang kepada perusahaan
2) Buat analisis umur piutang
3) Negosiasikan pembayaran periodik jika hal tersebut dapat membantu untuk
menyelesaikan piutang kepada pelanggan yang telah melewati waktu jatuh tempo
4) Sebelum memberikan penjualan kredit kepada pelanggan, lakukan analisis kredit dan
sepakati jangka waktu yang tepat untuk pemberian kredit atas penjualan
5) Dorong pelanggan melakukan pembayaran segera dengan memberikan beberapa
keuntungan seperti potongan penjualan.

Manajemen Persediaan
Persediaan dapat menjadi sumber keberhasilan perusahaan, sekaligus juga dapat menjadi
sumber inefisiensi jika tidak dikelola dengan baik. Persediaan yang dimiliki perusahaan
mengikat sejumlah sumber daya keuangan, yang menyebabkan hilangnya kesempatan dari
sumber daya tersebut untuk memberikan penghasilan dari penggunaan yang lain. Persediaan
harus diperoleh dengan pengorbanan yang minimum, pada tingkat kuantitas dan standard
kualitas yang telah ditentukan.

Beberapa kebijakan pengelolaan persediaan berikut ini bisa dijadikan referensi dalam
manajemen persediaan yang ekonomis, efisien, dan efektif.

1) Setiap pembelian harus berdasarkan permintaan dari unit penjualan


2) Tentukan batas maksimal dan diatas minimal persediaan
3) Pertahankan jumlah persediaan yang tepat untuk mengamankan pasokan kepada
pelanggan
4) Identifikasi persediaan termasuk kategori slow moving dan dead stock, usahakan dijual
walaupun dengan harga di bawah harga normal
5) Lakukan negosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan kepastian pasokan dalam jumlah
yang fleksibel
Pertanyaan:

1. Sebut dan jelaskan minimal lima kriteria organisasi keuangan yangefektif dalam tata
kelola keuangan perusahaan yang baik!
Jawab:
1) Konsistensi : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari
waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan
apabila terjadi perubahan di organisasi.Pendekatan yang tidak konsisten terhadap
manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam
pengelolaan keuangan.
2) Akuntabilitas : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada
individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan,
atau kewenangan yang diberikan pihak ke tiga telah digunakan. Organisasi harus
dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah
diacapai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima
manfaat
3) Transparansi : Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya,menyediakan informasi
berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan.
termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal
yang disembunyikan.
4) Kelangsungan hidup : Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat
strategic maupun operasional harus sejalan disesuaikan dengan dana yang diterima.
Kelangsungan hidup merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan
yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana strategiknya
dan memenuhi kebutuhan keuangannya
5) Integritas: Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus
mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
2. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan investasi!
Jawab:
Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah:
1) Jumlah investasi bersih yang dikeluarkan.
2) Potensi keuntungan yang diperoleh.
3) Periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan.
4) Pemulihan modal pada akhir umur investasi.
3. Bagaimana auditor menilai ketersediaan aset lancar yang paling optimal dalam
operasional perusahaan?
Jawab:
Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah aset lancar yang harus
disediakan perusahaan adalah :
1) Tingkat output yang akan dicapai
2) Tingkat laba yang diharapkan dari penggunaan aset lancar tesebut

Trade off antara laba dan risiko dalam menentukan tingkat aset lancar yang optimal
sangat dipengaruhi oleh sikap manajemen dalam memandang resiko. Tingkat optimal aset
lancar yang paling produktif adalah ketersediaan asetl ancar pada tingkat minimum yang
tidak mengganggu operasional perusahaan. Penjabaran rencana manajeman dalam rentang
waktu yang lebih pendek (mingguan atau harian) dapat membantu manajemen dalam
menentukan tingkat optimal aset lancar yang harus dimiliki.

4. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan pendanaan?
Jawab:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber dana meliputi:
1) Biaya incremental
2) Fleksibilitas
3) Waktu
4) Pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai