Anda di halaman 1dari 19

TUGAS INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

Nama : Sri Astuti

NIM : 20.04.01.069.069

PROGRAM ALIH JENJANG S1 KEBIDANAN

STIKES BHAKTI PERTIWI

JAKARTA

2020/2021
Dosen Pengajar : Anny Alrasyd MKM
Tugas : Manajemen Kepemimpinan

Pilih 3 menjadi manager apa?


Posisikan anda yang menjalankan di manager tersebut jelaskan ?
Apa yang di lakukan ?
Buatlah perencanaan yang detail

A. MANAGER KEUANGAN
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah salah satu dari sistem manajemen secara
keseluruhan. Manajemen yang baik dan tepat akan mengarah pada pencapaian tujuan
perusahaan atau organisasi, sebaliknya kurang baiknya dalam manajemen keuangan
akan mengakibatkan terganggunya operasi perusahaan secara keseluruhan dan
akhirnya akan menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
2. Fungsi Manajemen Keuangan
Dalam kegiatan manajemen keuangan, banyak keputusan yang harus diambil
oleh manajer keuangan an berbagai kegiatan yang harus dijalankannya. Karena hal itu
menjadi penting ketika seorang manajer harus melakukan suatu keputusan yang
berhubungan dengan fungsi manajemen. Menurut Martono dan Harjito
(2010:4) terdapat tiga fungsi utama dalam manajemen keuangan yaitu:
a. Keputusan Investasi (investasi Decision)
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola
oleh perusahaan. Keputusan investasi ini merupakan keputusan yang paling
penting diantara ketiga fungsi yang ada. Hal ini dikarenakan keputusan investasi
ini berpengaruh secara langsung terhadap rentabilitas investasi dan aliran kas
perusahaan untuk waktu yang akan datang. Rentabilitas investasi (return on
investment)  merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang
dihasilkan dari suatu.
b. Keputusan Pendanaan (financing Decision)
Keputusan pendanaan menitikberatkan pada dua hal. Pertama, keputusan
mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi.
Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut dapat
berupa utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri. Kedua,
penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut
dengan struktur modal optimum. Karena itu perlu ditetapkan apakah perusahaan
akan menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari utang dengan
menertibkan saham baru sehingga beban biaya modal yang ditanggung
perusahaan akan lebih minimal.
c. Keputusan Pengelolaan Asset (Asset Management Decision)
Manajer keuangan bersama manajer lainnya dalam suatu perusahaan bertanggung
jawab terhadap berbagai tingkatan operasi dari asset-asset yang ada.
Pengalokasian dana yang digunakan untuk pengadaan dan pembatasan asset
menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Tanggung jawab tersebut menuntut
manajer keuangan untuk lebih memperhatikan pengelolaan aktiva lancar dari
pada aktiva tetap.
3. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau
pemilik. Kemakmuran para pemegang saham diperhatikan dalam wujud semakin
tingginya harga saham, yang merupakan pencerminan dari keputusan-keputusan
investasi, pendanaan dan kebijakan deviden. Menurut Martono dan Harjito
(2010) tujuan perusahaan ada tiga macam, yaitu :
a. Mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik
perusahaan.
b. Menjaga kelangsungan hidup.
c. Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab social perusahaan.

Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:

a. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta


kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

b. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan


membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
c. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan
dana yang ada dengan berbagai.
d. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk
operasional kegiatan.
e. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan
mengamankan dana tersebut.
f. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan
sistem keuangan pada perusahaan.
g. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada
agar tidak terjadi penyimpangan.
h. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan
sekaligus sebagai bahan evaluasi.

4. Analisis dalam Manajemen Keuangan


Seluruh analisis dalam manajemen keuangan mendasarkan diri pada analisis manfaat dan
biaya (Benefit and Cost Analysis), atau lebih tepat disebut analisis manfaat dan
pengorbanan. Artinya semua pengambilan keputusan di bidang keuangan akan
membandingkan besarnya manfaat yang dapat diperoleh karena sejumlah pengorbanan
tertentu. Dalam penerapannya, analisis ini dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Dilihat dari dua sisi, yaitu sisi manfaat dan pengorbanannya. Membandingkan
besarnya manfaat yang dapat diperoleh dengan pengorbanan yang harus dilakukan.
Prinsipnya apabila manfaat lebih besar dari pengorbanannya, maka keputusan
keuangan tersebut layak untuk dilaksanakan.
b. Dilihat dari satu sisi yaitu sisi manfaatnya saja. Membandingkan tambahan manfaat
yang dapat diperoleh. Prinsipnya apabila diperoleh tambahan manfaat yang cukup
signifikan tanpa mengakibatkan perubahan tingkat pengorbanan, maka keputusan
keuangan tersebut layak untuk dilaksanakan.
c. Dilihat dari satu sisi, yaitu sisi pengorbanannya saja. Membandingkan pengurangan
pengorbanan (penghematan) yang dapat diperoleh. Prinsipnya apabila diperoleh
penghematan biaya yang cukup signifikan tanpa mengakibatkan perubahan tingkat
manfaat, maka keputusan keuangan tersebut layak untuk dilaksanakan.

5. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
a. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari
sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
b. Aktivitas penggunaan    dana,     yaitu     aktivitas     untuk menginvestasikan dana   
pada berbagai aktiva.
c. Aktivitas pengelolaan aktiva,   yaitu   setelah   dana   diperoleh   dan   dialokasikan  
dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien.

Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana


mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Unsur
manajemen  keuangan  harus  diketahui  oleh  seorang manajer.  Misalkan  saja  seorang
manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen
keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.

Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas
manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk
merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer
keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.

5. Tugas Pokok Manager Keuangan

Tugas pokok manajer keuangan mempunyai adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan & menganalisa keuangan perusahaan


Fungsi ini berkenaan dengan transformasi data finansial perusahaan ke dalam
suatu bentuk yang dapat digunakan untuk memonitor keadaan keuangan perusahaan,
perencanaan kebutuhan- kebutuhan modal pada masa yang akan datang, menilai
kemungkinan- kemungkinan modal pada masa yang akan datang, menilai
kemungkinan peningkatan produktivitas dan penentuan bentuk atau jenis-jenis modal
yang akan ditarik. Bila fungsi ini dilaksanakan secara tepat dan baik akan dapat
membantu manajer keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi yang lainnya.
b. Mengelola keuangan perusahaan
Manajer akan menentukan berapa besar alokasi untuk masing- masing aktiva
serta bentuk-bentuk aktiva yang harus dimiliki oleh perusahaan dan struktur aktiva
tersebut akan tampak dalam sebelah debet neraca. Alokasi untuk masing-masing
komponen aktiva mempunyai pengertian berapa jumlah rupiah yang harus
dialokasikan untuk masing-masing komponen aktiva baik dalam aktiva lancar
maupun aktiva tetap. Sesudah menentukan alokasi untuk kedua macam aktiva
tersebut, maka biasanya seorang manajer keuangan harus menentukan alokasi optimal
untuk masing-masing komponen aktiva lancar. Di samping itu, seorang manajer
keuangan juga harus menentukan alokasi untuk setiap komponen aktiva tetap serta
umur dari masing-masing komponen tersebut, kapan harus diadakan perbaikan,
penggantian dan sebagainya.
Penentuan struktur aktiva yang baik bagi suatu perusahaan bukanlah tugas
yang mudah karena hal ini membutuhkan kemampuan manajer untuk menganalisa
keadaan-keadaan pada masa lalu, serta estimasi-estimasi untuk masa yang akan
datang yang dihubungkan dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
c. Mengatur struktur finansial dan struktur modal
Fungsi ini berkenaan dengan penentuan alokasi yang terbaik antara utang
lancar dan modal jangka panjang. Penentuan ini sangat penting karena besarnya
komposisi untuk masing-masing  utang lancar dan modal jangka panjang akan dapat
mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas perusahaan. Selanjutnya adalah menentuan
jenis utang lancar dan modal jangka panjang yang paling menguntungkan bagi
perusahaan”. Sehingga akhir dari fungsi ini adalah bagaimana manajer keuangan
dapat menghasilkan laba bagi perusahaan.
Seluruh fungsi manajer keuangan tersebut akan tampak dalam neraca
perusahaan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang terkini . Evaluasi-
evaluasi yang dilakukan oleh manajer keuangan atas neraca akan mencerminkan
keseluruhan posisi keuangan perusahaan. Dalam mengadakan evaluasi ini kelak akan
menemukan menemukan masalah-masalah yang yang harus dipecahkan sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai.
Apa yang menjadi tujuan bagi seorang manajer keuangan adalah harus selaras
dengan tujuan didirikannya perusahaan yaitu wealth maximization Dalam perusahaan
yang berbentuk perseroan, maka biasanya akan terdapat pemisahan antara pemilik
perusahaan dengan manajer perusahaan.
Fungsi manajer dalam hal ini tentu saja tidak untuk memenuhi kepentingan 
pribadinya saja seperti menaikkan gaji atau berusaha untuk mempertahankan
kedudukannya namun fokus pada pencapaian wealth maximization. Selanjutnya
selaras dengan tujuan tersebut dipertimbangkan beberapa factor sebagai berikut :
d. Penghasilan pemilik perusahaan
Penghasilan yang diperoleh oleh seorang pemegang saham berasal dari
deviden yang diterimanya secara periodik atau dari kenaikan harga saham-saham
yang dimilikinya. Harga pasar dari selembar saham mencerminkan baik penerimaan
pada saat ini maupun kemungkinan-kemungkinan penerimaan deviden pada masa
yang  akan datang. Suatu pandangan yang sudah diterima umum mengatakan bahwa
kekayaan dari pemilik perusahaan diukur dari harga saham-saham yang dimilikinya.
Apabila seorang pemilik ingin melepaskan hak pemilikannya atas perusahaan,
maka dia harus menjual saham-saham yang dimilikinya sesuai dengan atau mendekati
harga pasar yang berlaku. Dari sini dapat dilihat bahwa bukan keuntungan yang
merefleksikan tingkat kekayaan seorang pemilik, tetapi harga dari saham yang
dimilikinya. Oleh karena itu sudah sewajarnya kalau seorang manajer selalu berusaha
untuk meningkatkan kekayaan pemilik melalui peningkatan harga dari saham-saham
perusahaan.
e. Perspektif jangka panjang
Memaksimumkan keuntungan merupakan pendekatan jangka pendek,
sedangkan wealth maximization  merupakan suatu pendekatan jangka panjang.
Perusahaan yang tujuan utamanya adalah untuk memaksimumkan keuntungan dapat
saja menggunakan mesin-mesin yang tidak terlalu berkualitas baik, material-material
yang berkualitas rendah, dan ditambah dengan usaha-usaha keras untuk memasarkan
hasil produksinya pada harga yang memungkinkannya untuk memperoleh keuntungan
yang cukup tinggi. Hal ini mungkin akan berhasil dengan baik selama satu atau dua
tahun, tetapi pada tahun- tahun berikutnya tingkat keuntungan akan mulai menurun
karena:

1. Kesadaran konsumen bahwa produk tersebut berkualitas rendah


2. Tingginya biaya pemeliharaan untuk mesin-mesin yang berkualitas

Sebagai akibatnya maka menurunnya volume penjualan dan tingginya biaya-


biaya pemeliharaan tentu akan menurunkan tingkat keuntungan. Apabila tidak segera
disadari dan diambil tindakan- tindakan ke arah perbaikan, maka dalam jangka
panjang perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Turunnya keuntungan dalam
jangka panjang akan direfleksikan oleh harga pasar saham yang semakin rendah, di
mana hal ini tidak seharusnya terjadi apabila perusahaan mementingkan pandangan
yang jauh ke depan.
f. Nilai waktu penerimaan keuntungan
Pada keuntungan maksimum tidak mempertimbangkan perbedaan waktu
dalam penerimaan keuntungan sementara masalah ini sangat dipertimbangkan dalam
konsep wealth maximization. Tujuan utama dari keuntungan maksimum ditekankan
pada investasi yang memberikan keuntungan yang lebih besar, sementara wealth
maximization secara eksplisit mempertimbangkan faktor waktu dari penerimaan
keuntungan serta pengaruhnya atas harga saham peru- sahaan.
g. Resiko
Pada keuntungan maksimum lebih menekankan pada tingkat keuntungan yang
tinggi, di mana tingkat keuntungan yang tinggi ini tidak bisa dilepaskan dari risiko
yang tinggi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Semakin tinggi keuntungan yang
ingin dicapai oleh perusahaan, akan semakin besar pula risiko yang harus dihadapi.
Sementara itu wealth maximization lebih menekankan pada investasi yang tidak
mempunyai risiko tinggi, tetapi memberikan return yang tetap dan teratur.
h. Distribusi keuntungan perusahaan
Wealth maximization menekankan pada kebijaksanaan deviden yang tetap.
Apabila deviden yang diterima oleh pemegang saham sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka hal ini akan memberikan kepuasan yang tinggi dan bukan mustahil
kalau harga saham dari perusahaan tersebut akan turut meningkat.

B. MANAGER (PEMASARAN) MARKETING

Wewenang , Tanggung Jawab dan Tugas Manager Marketing Perusahaan

Manajemen Pemasaran yakni salah satu aktivitas pokok yg dilakukan oleh perusahaan utk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, & memperoleh laba. Proses
pemasaran itu dimulai jauh sebelum beberapa-barang diproduksi, & tak berhenti bersama
penjualan. Gerakan pemasaran perusahaan mesti serta memberikan kepuasan pada kastemer
seandainya mengharapkan usahanya berlangsung tetap, atau kastemer memiliki pandangan yg
lebih baik kepada perusahaan (Dharmmesta dan Handoko, 1982).

Dengan Cara definisi, Manajemen Pemasaran merupakan penganalisaan, perencanaan,


pembuatan, & pengawasan program-program yg bertujuan memunculkan pertukaran bersama
pasar yg dituju bersama tujuan buat mencapai maksud perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yg telah mulai sejak mengenal bahwa pemasaran ialah hal utama utk mencapai
berhasil usahanya, bakal mengetahui adanya kiat & ajaran baru yg terlibat di dalamnya. Trick
& ajaran baru ini dinamakan “Konsep Pemasaran”.

Tugas Manajer Pemasaran  Perusahaan

Seorang manajer pemasaran tidak hanya melihat kepada masa sekarang tetapi juga masa
depan. Begitu pula dengan rencana pemasaran yang akan dibuatnya. Seorang manajer
pemasaran harus dapat melihat kesempatan/peluang pemasaran yang ada, merumuskannya
menjadi sebuah program pemasaran dan menjalankannya. Tugas Manajer Pemasaran adalah
sebagai berikut :
1.Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran
2.Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan
dana promosi
3.Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan
4.Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan
dibagian pemasaran
5.Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi
Uraian Tugas Manajer Pemasaran
Tugas Perencanaan
 Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan
sumber daya perusahaan.
 Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar,
terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
 Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.
 Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
 Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran
 Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar.
 Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.
Tugas Pelaksanaan
 Memimpin seluruh jajaran Departemen Marketing sehingga tercipta tingkat efisiensi,
efektivitas, dan produktivitas setinggi mungkin.
 Menciptakan, menumbuhkan, dan memelihara kerja sama yang baik dengan
konsumen.
 Merumuskan target penjualan.
 Merumuskan standard harga jual dengan koordinasi bersama Direktur Operasional
serta Departemen terkait.
 Menanggapi permasalahan terkait keluhan pelanggan jika tidak mampu ditangani oleh
bawahan.
 Mengesahkan Prosedur dan Instruksi Kerja di Departemen Marketing.
 Melakukan pengendalian terhadap rencana-rencana yang sudah disusun untuk
menjamin bahwa sasaran  yang  ditetapkan dapat terwujud, misalnya : volume penjualan dan
tingkat keuntungan.
 Melakukan langkah antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
 Memberikan persetujuan kredit pelanggan dalam batas – batas yang wajar.
 Melakukan demarketing jika terjadi overload produksi.
 Melakukan analisa pelanggan yang mengalami kecenderungan kredit macet.
 Melakukan analisa perilaku pasar / konsumen sebagai dasar dalam menentukan
kebijakan pemasaran.
 Melakukan analisa Peraturan Pemerintah berkenaan dengan tata niaga kertas sebagai
dasar dalam Menentukan kebijakan pemasaran.
 Melakukan penilaian karya kepada Kepala Bagian Marketing.
 Memantau potensi bawahan untuk dilakukan pembinaan sehingga menjadi lebih baik.
 Melakukan tugas – tugas lain yang ditetapkan oleh atasan sehubungan dengan fungsi
di Departemen Marketing.
Tugas Pengawasan
 Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas strategi pemasaran yang telah
ditetapkan.
  Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas kegiatan kerja di Departemen
Marketing.
Tanggung Jawab Manager Marketing

     Bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran yang telah disusun


     Bertanggung jawab atas efisiensi dan efektivitas kerja di Departemen Marketing.
     Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
     Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Direktur Operasional.
     Bertanggung jawab atas konsistensi pelaksanaan prosedur yang berlaku di Bagian
Marketing dan melakukan analisa atas efisiensi prosedur tersebut.
     Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan ketentuan
perusahaan yang berlaku.
Wewenang Tugas Manager Marketing

     Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.


     Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi.
     Pada kondisi tertentu, berwenang untuk menolak permintaan order dari konsumen.
     Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen Marketing.
     Berwenang untuk melakukan koreksi terhadap harga CN Kontrak apabila terjadi
kesalahan.
Dsisi lain juga terdapat tugas dari seorang manajer pemasaran di suatu perusahaan :
Pengambilan semua keputusan dalam pemasaran meliputi :

 Mendefinisikan masalah, harus mengetahui dulu masalahnya dan mampu untuk


mengindetifikasikan masalah.
 Merumuskan berbagai alternatif, menentukan berbagai cara alternatif penyelesaian
terhadap masalah yang dihadapi.
 Menganalisa alternatif, menilai alternatif yang dikumpulkan. Dengan suatu analisa
maka manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan pernyataan
untuk menentukan kebaikan dan keburukannya.
 Mengambil resiko penyelesaian dan menyarankan suatu rencana tindakan, meskipun
kenyataan, kesempatan dan resiko yang dihadapi sama.
Pengambilan Keputusan dengan Marketing Mix meliputi:

harga, promosi dan distribusi umumnya bahwa semakin besar usaha-usaha yg dikeluarkan
dalam marketing mix, akan semakin besar pula penjualannya. tetapi ada batasan atau sesuai
dengan porsinya.
Model Pengambilan Keputusan meliputi :

 Analisa Pasar
 Memonitor Lingkungan seperti demografi, kondisi prekonomian, sosial dan
kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan
 Menentukan tujuan produk seperti pengembangan investasi, laba dan market share
atau volume penjualan.
 Menentukan marketing mix
Manajer Pemasaran sebagai proses penjualan produk

     Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen


     Mengembangkan konsep produk
     Menguji berlakunya konsep produk
     Membuat design produk
     Mengembangkan pembukusan dan merk
     Menetapkan harga
     Mengatur distribusi
     Menciptakan komunikasi pemasaran yg efektif
     Memeriksa penjualan
     Memperhatikan kepuasan konsumen
     Memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran
Tanggung Jawab Manajer Pemasaran

 Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran


 Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan
penggunaan dana promosi
 Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan
 Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan
dibagian pemasaran
 Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi

C. MANAGER SUMBER DAYA MANUSIA


Fungsi dan Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian integral dari setiap
perusahaan atau setiap organisasi besar yang bisa anda temukan sehari-hari.

Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia, di sisi lain, merujuk kepada departemen yang
menaungi kerja sistem hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan, atau organisasi.
Jadi intinya, departemen ini terlibat dalam segala hal yang berkaitan dengan kesejahteraan,
pendidikan karyawan, perekrutan tenaga kerja, dan analisis terhadap kebijakan perusahaan
yang berkaitan dengan karyawa.

Secara definitif bisa dikatakan bahwa MSDM adalah sebuah singkatan yang berkaitan secara
langsung dengan fungsi organisasi yang mengatur berbagai topik seperti manajemen kinerja,
kesehatan karyawan, kompensasi, gaji, pengembangan organisasi, keamanan, pelatihan
pekerja, administrasi karyawan, dan komunikasi karyawan.

Tanggung Jawab Melekat


Bicara tentang sebuah sistem yang mengatur hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan
tentu juga akan berbicara mengenai kegiatan utama yang melibatkan kerja MSDM.

Berikut beberapa tanggung jawab kerja yang melekat pada bidang seperti MSDM:

• Desain Organisasi
• Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
• Pengaturan staff/pekerja
• Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan
• Pengembangan organisasi dan karyawan

Melihat Lebih Dekat Tangung Jawab MSDM


Apa yang telah kita lihat sejauh ini adalah gambaran umum mengenai jenis tanggung jawab
yang melekat di bawah MSDM. Tentu saja pada intinya ada bidang fokus yang meluas dan
menjadi tanggung jawab yang mesti dikelola oleh MSDM.

Bidang-bidang tersebut meliputi beberapa rincian tanggung jawab, seperti:

• Pengorganisasian tugas. Ini terkait langsung dengan desain dan struktur organisasi dalam
sebuah departemen atau kelompok. Fungsi yang melekat pada pengorganisasian tugas
meliputi identifikasi fungsi pekerjaan, kompetensi, dan ketrampilan individu; tinjauan atas
masalah organisasi dan memberikan rekomendasi perbaikan; dan terakhir, memimpin
perubahan dan reorganisasi bila dibutuhkan.
• Pengorganisasian sumber daya. Pada poin kedua ini ada beberapa tanggung jawab yang
diemban oleh MSDM, diantaranya menganalisa kebutuhan staf, menyewa/merekrut
karyawan, pengembangan karyawan, pengembangan karyawan.

Selain itu, pengorganisasian sumber daya juga terkait dengan penyebaran iklan rekrutmen
dan wawancara, sampai kepada pengelolaan kontrak kerja. MSDM juga bertanggung jawab
mengelola pemberhentian karyawan, orientasi karyawan, pensiun, dan pengunduran diri.

• Manajemen kinerja. Ini berkaitan langsung dengan kriteria yang dipakai untuk menentukan
penilaian terhadap kinerja karyawan.

Artinya MSDM akan memonitor, mengukur, mengevaluasi dan mendokumentasikan kinerja


dan hasilnya terhadap kemajuan/kemunduran organisasi.

Poin ini juga mengisyaratkan bahwa MSDM merupakan bagian dari sistem yang bertugas
mengidentifikasi masalah kinerja, dan mengkoordinasikan serta memfasilitasi tindakan
pendisiplinan bila diperlukan.

• Pengembangan karyawan. Bagian ini terkait dengan segala hal tentang pengembangan karir,
pelatihan dan pembinaan, serta memantau proses pelatihan dan hasilnya. Bagian ini sekaligus
juga mengimplementasikan sejumlah analisis tentang kebutuhan pelatihan.

• Manajemen penghargaan. Bagian ini mengisyaratkan sejumlah tanggung jawab dalam


membangun sistem pengupahan yang seadil-adilnya.

Ini juga terkait dengan perencanaan sistem keingan seperti pembayaran berdasarkan insentif
tertentu, pembagian keuntungan berdasarkan kompetensi, kontribusi, maupun kinerja.
Tanggung jawab soal pembagian pensiun dan bonus juga dicakup oleh poin ini.

Ada lebih banyak cakupan tanggung jawab yang mesti diemban oleh MSDM, yang tentu saja
terkait dengan dokumentasi prestasi karyawan, keamanan pekerja, dan juga kesehatan
karyawan.

Dengan memahami sejumlah fungsi di atas, Anda akan melihat bahwa peran MSDM sangat
krusial karena meliputi seluruh aspek pengaturan aset perusahaan atau organisasi yang hadir
dalam bentuk pekerja/karyawan.
Tugas MSDM adalah mengatur dan memastikan supaya jembatan yang menghubungkan
perusahaan dan karyawan bisa terbangun dengan baik, kokoh, dan mendatangkan manfaat
besar bagi perusahaan.

Tugas Pokok Manajer SDM dan Peran Departemen HRD

Dalam sebuah perusahaan terutama yang mempekerjakan ratusan hingga ribuan karyawan,
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peran yang penting. Manajer SDM ini
berperan dalam merencanakan, mengarahkan dan mengkordinasikan fungsi administrasi
suatu organisasi.

Mereka mengawasi perekrutan, mewawancarai, dan mempekerjakan karyawan baru,


melakukan konsultasi dengan pimpinan puncak mengenai rencana strategis, bertindak sebagai
penghubung antara manajemen perusahaan dengan karyawannya.

Contoh LENGKAP KAMUS KOMPETENSI SDM bisa di-download DISINI.

Wewenang dan Peran Manajer Sumber Daya Manusia


Secara ringkas, bisa dijelaskan di bawah ini tugas Manajer SDM. Di antaranya sebagai
berikut:

1. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang hanya mempekerjakan


karyawan yang berbakat
2. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya
3. Melakukan pelayanan karyawan

4. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan, seperti kesempatan yang
sama pada karyawan atau apabila terjadi pelecehan seksual.
5. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan staf pendukung

6. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan penempatan karyawan baru.
7. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan mengarahkan
prosedur kedisiplinan.
Setiap perusahaan atau organisasi tentu ingin menarik, memotivasi dan menjaga karyawan
yang berkualitas dan menempatkan mereka pada pekerjaan yang sesuai. Manajer SDM
melakukan ini dengan mengarahkan fungsi administrasi departemen SDM.

Pekerjaan mereka melibatkan pengawasan relasi karyawan, tata tertib peraturan, dan layanan
yang berhubungan dengan kepegawaian seperti penggajian, pelatihan, dan pemberian
keuntungan. Mereka mengawasi departemen khusus dan mendukung staf dan memastikan
kalau tugas diselesaikan secara akurat dan tepat waktu.

Peran manajer SDM ini juga berkonsultasi dengan pemimpin perusahaan yang berkaitan
dengan rencana-rencana perusahaan yang strategis. Mereka mengidentifikasi cara-cara untuk
memaksimalkan karyawan dan memastikan kalau karyawan dipekerjakan seefisien mungkin.

Contohnya, mereka bisa jadi menilai produktifitas seorang pekerja dan merekomendasikan
penggantian struktur perusahaan untuk membantu memenuhi tujuan anggaran.

Beberapa manajer SDM mengawasi semua aspek departemen SDM perusahaan, termasuk
pemberian kompensasi dan keuntungan atau program pelatihan dan pengembangan. Di
perusahaan yang lebih besar, program ini dipimpin oleh manajer khusus, seperti Manager
Kompensasi dan Keuntungan (compensation and benefits manager) dan Manager Pelatihan
dan Pengembangan (training and development manager).

Berikut ini Contoh Tipe Manajer SDM


Manager hubungan Tenaga Kerja yang juga di sebut juga manajer hubungan kepegawaian.
Peran manajer SDM ini adalah mengawasi kebijakan kepegawaian baik yang tergabung
dalam serikat pekerja maupun di luar serikat pekerja.

Mereka menyusun, menegosiasikan, dan dan mengurus kontrak pekerja yang mencakup isu
seperti keluhan, upah, benefit, dan praktek manajemen dan perserikatan. Mereka juga
menangani keluhan antara karyawan.

Manajer Penggajian (Payroll Manager). Peran manajer SDM ini yakni mengawasi
pelaksanaan penggajian karyawan perusahaan. Mereka memastikan kalau semua aspek
penggajian diproses dengan benar dan tepat waktu. Mereka melakukan prosedur penggajian,
menyiapkan laporan untuk departemen akunting, dan menyelesaikan setiap permasalahan
penggajian atau ketidaksesuaian penggajian.
Manajer Rekrutmen (Recruiting manager or staffing manager). Peran manajer SDM ini
adalah mengawasi tanggung jawab perekrutan dan penempatan karyawan yang dilakukan
departemen SDM. Mereka sering mengawasi satu tim perekrut, dan beberapa diantaranya
mengambil tugas perekrutan ketika mencoba mengisi jabatan yang tinggi. Mereka harus
mengembangkan sebuah strategi perekrutan yang membantu mereka memenuhi kebutuhan
karyawan perusahaan mereka dan seleksi untuk karyawan terbaik.

Peran Departemen Sumber Daya Manusia


Peran Departemen Sumber Daya Manusia terdiri dari:

1. Advisory / Counseling Role. Dalam perannya ini, departemen sumber daya manusia
bertindak sebagai konsultan internal yang bertugas mengumpulkan informasi, menentukan
solusi atas masalah yang ada dan memberikan panduan dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi perusahaan.

Peran departemen ini tampak dalam tanggung jawabnya mengenai staffing, evaluasi kinerja
pegawai, program latihan dan pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini departemen sumber
daya manusia menyediakan masukan yang membantu para manajer untuk mengambil
keputusan.

2. Service Role. Peranan ini mencakup aktivitas yang memberikan pelayanan secara langsung
kepada pihak manajer. Penarikan, pelatihan orientasi, melakukan pencatatan dan melaporkan
pekerjaan merupakan contoh peranan ini.

3. Control Role. Dalam melaksanakan peran ini, departemen sumber daya manusia bertugas
mengendalikan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Departemen
Sumber daya manusia mengeluarkan kebijakan dan mengendalikan sumber daya manusia
melalui kebijakan tersebut sehingga departemen sumber daya manusia berperan sebagai
wakil top manajemen perusahaan. Dengan adanya berbagai peraturan, peran ini semakin
penting dalam mengatur masalah keselamatan kerja dan kompensasi.

Menurut Cherrington (1995: 11), fungsi-fungsi SDM adalah sebagai berikut:

1. Staffing/ employment. Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting yaitu perencanaan,
penarikan dan seleksi. Manajer SDM bertanggung jawab untuk mengantisipasi kebutuhan
karyawan. Meskipun dilakukan sepenuhnya oleh departemen SDM, departemen lain tetap
terlibat dengan menyediakan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan.

2. Evaluasi Kinerja. Para manajer bertanggung jawab mengevaluasi bawahannya dan


departemen SDM mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan
bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan. Departemen
SDM juga perlu melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat
standar kinerja yang baik dan akurat.

3. Dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen SDM dengan para manajer. Para
manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji dan departemen SDM bertanggung
jawab mengembangkan struktur gaji yang baik.

Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima
karyawan. Manfaatnya meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti dan sebagainya.
Departemen SDM bertanggung jawab untuk memastikan kompensasi yang diberikan bersifat
kompetitif diantara perusahaan sejenis, adil, dan sesuai dengan hukum yang berlaku dan
memberikan motivasi.

4. Pelatihan dan Pengembangan. Membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang
baik bagi bawahannya dan menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif
bagi karyawan baru maupun yang sudah ada, memperkirakan kebutuhan perusahaan dan
mengevaluasi efektivitas program tersebut.

5. Hubungan Karyawan. Departemen SDM berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan
mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Setelah persetujuan disepakati,
departemen SDM membantu para manajer bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan
menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama adalah menghindari praktek
yang tidak sehat misalnya mogok kerja dan demonstrasi.

6. Keselamatan dan Kesehatan. Setiap perusahaan wajib memiliki dan melaksanakan program
keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tak diinginkan dan menciptakan kondisi yang
sehat. Para karyawan perlu diingatkan terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja.
Departemen SDM mempunyai tanggung jawab utama mengadakan pelatihan tentang
keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga
kerja dan melaporkan adanya kecelakaan kerja.

7. Personnel Research. Dalam usahanya untuk meningkatkan efektivitas perusahaan,


departemen SDM melakukan analisa terhadap masalah individu dan perusahaan serta
membuat perubahan yang sesuai.

Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab
terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan
seleksi yang baik dan penyebab ketidakpuasan karyawan. Departemen SDM bertanggung
jawab untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi yang menyinggung masalah ini.
Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau
tidak.

Demikianlah uraian mengenai peran manajer SDM dan Departemen SDM dalam suatu
perusahaan atau organisasi.

Anda mungkin juga menyukai