Anda di halaman 1dari 10

RMK MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

RPS 6
Pengelola Rencana Keuangan (Manajemen Kuangan) dan
Sumber Daya Manusia

Disusun oleh
Kelompok 1
Ni Luh Putu Ratna Wiantini (1707531125) (15)
Ni Luh Komang Winda Sindu Maharani (1707531155) (25)

Dosen: Drs. I Made Dana, M.M.

EKU 300
KELAS A5
Program Studi S1 Akuntansi Reguler
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

1
A. Pengelola Rencana Keuangan (Manajemen Keuangan)
1. Manajemen Keuangan
Pengertian dari Manajemen Keuangan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
perencanaan, pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan, pencarian, pengendalian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan menyeluruh.
Tujuan dari Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan
apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Seorang manajer harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan
yang tidak diinginkan. Namun, Manajemen Kuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan
yang digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan. Tujuan normatif
manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu
memaksimalkan nilai perusahaan.
Fungsi Manajemen Keuangan antara lain:
1. Perencanaan Keuangan. Manajemen keuangan berfungsi membuat rencana
pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan. Manajemen keuangan berfungsi menjadi tindak lanjut dari
perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan. Manajemen keuangan dapat membuat perusahaan
menggunakan dana untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan. Manajemen keuangan berfungsi mencari dan mengeksploitasi
sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan. Manajemen keuangan berfungsi mengumpulkan dana
perusahaan serta memastikan penyimpanan dana tersebut aman.
6. Pengendalian Keuangan. Manajemen keuangan berfungsi melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan. Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit
internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Manajemen keuangan biasanya digunakan dalam:
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi,
pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan. Dengan demikian,
tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Kegiatan yang mesti dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek:
Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus
bekerja sama dengan manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan. Kedua, manajer keuangan memusatkan perahatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Ketiga,
manajer keuangan harus bekerja sama dengan manajer lainnya di perusahaan agar perusahaan
dapat beroperasi seefisien mungkin. Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan

2
pasar modal, manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana
dana dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan. Dari keempat
aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan
keputusan investasi dan pembiayaan.
Fungsi utama Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi Laba.
2. Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya
secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
4. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi
penyimpangan.
5. Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah
dilakukannya. Adapun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan
dikelompokkan kedalam tiga jenis:
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah kebijakan manajemen dalam menggunakan dana
perusahaan yang ada pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan keuntungan
dimasa yang akan datang. Proses pengambilan keputusan investasi modal umumnya juga
sering disebut Capital Budgeting. Capital Budgeting merupakan proses perencanaan serta
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengeluaran dana yang return atau masa
kembalinya dalam waktu yang relatif panjang (lebih dari satu tahun buku).
Mengambil keputusan investasi menyangkut masalah pemilihan investasi yang
diinginkan dari sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif
pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.

2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berkaitan dengan penetapan sumber dana
yang diperlukan dan penetapan pertimbangan pembelanjaan yang terbaik (struktur modal
yang optimal)
Keputusan pendanaan menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana
yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan
yang menimbulkan biaya paling murah.
3. Keputusan Dividen

3
Keputusan dividen ini menyangku masalah penentuan besarnya persentase dari laba
yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas
pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Nanti apakah dividen tersebut akan dibagikan oleh pemegang saham atau tidak sebagai laba
ditahan.
Untuk mencapai efisiensi dalam penggunaan dan pemanfaatan modal usaha, perlu
disusun perencanaan yang baik dalam pembelian bahan baku, pembayaran upah tenaga kerja,
pembayaran transport, dan lain-lain.
 Pembelian bahan baku dan penolong
Masalah yang sering dihadapi manajemen yaitu keterlambatan tersedianya bahan baku
yang akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi. Perencanaan pembelian bahan
sangat dipengaruhi sifat kegiatan produksinya. Apakah kegiatan produksinya bergantung
atas pesanan atau bersifat produksi massa yang lebih mudah dalam merencanakan
pembelian bahannya.
Untuk merencanakan pembelian bahan, agar tidak kurang atau berlebihan, harus
diperhitungkan dengan tepat penyusunan anggaran pembelian bahan. Faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam menyusun anggaran pembelian bahan antara lain :
a. Jumlah persediaan bahan pada awal periode
b. Jumlah produksi ekuivalen (setara) yang akan dihasilkan dalam setiap periode.
c. Jumlah bahan yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produksi.
d. Jumlah persediaan bahan pada akhir periode.
Sedangkan untuk merencanakan frekuensi pembelian bahan dalam setiap periode
harus memperhatikan sifat bahan; ketersediaannya serta biaya transport pengangkutan
bahan dari tempat bahan ke gudang perusahaan.

 Pembayaran upah tenaga kerja


Perencanaan dalam menentukan jumlah jam kerja langsung untuk setiap jenis pekerjaan
dalam anggaran yang disusun, sangat efektif untuk mengendalikan pengeluaran upah tenaga
kerja. Ketentuan jumlah jam kerja langsung setiap pekerjaan harus disesuaikan dengan
ketentuan dari hasil analisis pekerjaan yang disusun sebelumnya, sehingga setiap
penyimpangan jumlah jam kerja di lapangan merupakan tingkat efisiensi/inefisiensi yang
harus dianalisis dalam penyusunan anggaran berikutnya.
 Pembayaran biaya transport

4
Dalam penentuan besarnya biaya transpor, baik untuk tenaga kerja maupun yang
lainnya, pembelian bahan atau pengantaran hasil produksi harus didasarkan kepada tarip
standar yang telah disusun sebelumnya oleh manajemen. Pengeluaran untuk biaya produksi,
biaya pemasaran atau biaya umum, dan administrasi lainnya juga harus dianggarkan
sebelumnya sehingga pengendaliannya akan lebih mudah.
Manajemen keuangan yang baik diharapkan dapat memaksimumkan nilai perusahaan,
memaksimalkan laba, dan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Oleh karena itu,
perencanaan keuangan sangat penting bagi suatu perusahaan baik perusahaan kecil maupun
perusahaan besar.
2. Pengertian Pengelolaan Keuangan
Menurut kamus besar Indonesia, pengelolaan artinya penggunaan sumber daya secara
efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan adalah sumber daya yang diterima yang akan
dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan keuangan dimaksudkan
sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Dalam pengelolaan keuangan dalam bisnis terdapat lima langkah:
1. Analisa
Ada beberapa langkah atau syarat agar suatu perusahaan dapan mengelola keuangannya
dengan baik:
- Peramalan kebutuhan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Peramalan
jangka pendek menunjukkan peramalan dari pendapatan, biaya, dan pengeluaran dalam
periode satu tahun buku. Bentuk dari peramalan jangka panjang adalah prediksi dari
arus kas masuk dan arus kas keluar masa yang akan datang.
- Menyusun anggaran sesuai dengan peramalan yang dilakukan. Anggaran yang
biasa disusun oleh perusahaan adalah anggaran operasi, anggaran modal, dan anggaran
arus kas.
- Menyusun kontrol terhadap keuangan. Kontrol keuangan akan memberikan
feedback untuk mengungkapkan departemen dan orang mana yang menyimpang dari
perencanaan keuangan.
Masalah yang biasanya dihadapi dalam bidang keuangan antara lain:
- Kesulitan memperoleh modal terutama pada perusahaan yang baru didirikan, terutama
dana yang berasal dari pinjaman yang harus memerlukan anggaran.
- Penyampaian laporan keuangan secara kurang benar dan kurang tepat, terutama pada
perusahaan yang tidak memiliki SDM yang mempunyai keahlian akunting yang
memadai. Laporan keuangan yang tidak benar sangat berdampak pada pembayaran
pajak yang tepat sesuai ketentuan sehingga pada perhitungan pajak yang tepat ternyata
perusahaan mempunyai pajak terutang yang sangat besar jumlahnya.

5
- Terdapat pejabat keuanagan yang tidak jujur sehingga timbul penyimpangan dan
korupsi uang perusahaan menjadi pailit.
B. Pengelola Rencana Sumber Daya Manusia (Manajemen SDM)
Manajemen sumber daya manusia (yang disingkat MSDM) adalah suatu ilmu atau cara
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehinggap tercapai tujuan
bersama perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia sangat penting dalam sebuah perusahaan. Hal ini
terlihat karena sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk memajukan perusahaannya. Bahkan
sumber daya manusia menjadi salah atu penentuan kefektifan organisasi bisnis. Keberhasilan
bisnis menjadi salah satu tujuan dari pengelolaan manajemen sumber daya manusia.
Perusahaan wajib memberikan komitmen terhadap karyawannya untuk mendapatkan
kesempatan mewujudkan tujuan pribadi. Komitmen ini yang tertulis pada aturan dan prosedur
dan pemilihan manajer yang baik, memperjelas visi dan misi perusahaan. Sealin itu juga
untuk membentuk tradisi perusahaan. Perusahaan juga wajib mendorong karyawannya untuk
terus melakukan pengembangan dan mengembangkan diri sebagaimana hak seorang
karyawan.
Pemanfaatan sumber daya manusia haruslah berlangsung dengan baik dan dengan
perencanaan yang baik pula. Dimulai dari pengaturan kembali dan penempatan SDM pada
posisi yang tepat. Menempatkan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang
dimilikinya. Sehingga pemberian kontribusi karyawan dapat berlangsung maksimal. Hal ini
menjadi salah satu tuntutan yang harus dikuasai oleh seorang manajer SDM, apalagi dengan
perekembangan zaman dan pergerakan ekonomi, arus informasi, dan perkembangan iptek
semapkin pesat membuat kualitas SDM semakin dibutuhkan dengan kualitas terbaik.
Tujuan dari manajemen sumber daya manusia ini adalah untuk meningkatkan
efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi dan memberikan kepada organisasi satuan
kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut, studi tentang manajemen personalia akan
menunjukan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan,
menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah dan tipe yang tepat.
Tujuan dari MSDM bervariasi antara satu organisasi dengan organisasi lain, tergantung pada
tingkat perkembangan organisasi yang mencakup hal berikut:
- Memberikan sasaran kepada manajemen tentang kebijakan SDM guna memastikan
organisasi memiliki tenaga kerja yang termotivasi dan berkinerja tinggi, serta
dilengkapkan dengan sarana menghadapi perubahan dan dapat memenuhi kebutuhan
pekerjaannya.

6
- Melaksanakan dan memelihara semua kebijakan dan prosedur SDM yang diperlukan
untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi.
- Membantu perkembangan arah dan strategi organisasi secara keseluruhan, terutama
dengan memperhatikan segi-segi SDM.
- Menyediakan bantuan menciptakan kondisi yang dapat membantu manajer lini dalam
mencapai tujuan mereka.
- Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pegawai untuk memastikan tidak
adanya gangguan dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Menyediakan sarana komunikasi antara karyawan dengan manajemen organisasi.
- Bertindak sebagai penjamin standar dan nilai organisasi dalam pengelolaan SDM.
Fungsi dari manajemen sumber daya manusia antara lain:
1. Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja merupakan upaya penemuan calon dari dalam organisasi
maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas. Sasaran
dari pengadaan adalah untuk memperoleh sumber daya manusia dalam jumlah dan
kualifikasi sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Fungsi pengadaan tenaga kerja yang dikenal juga sebagai fungsi pendahuluan terdiri
dari :
 Analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan merupakan suatu proses penyelidikan yang
sistematis untuk memahami tugas-tugas, keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dalam sebuah organisasi.
 Perencanaan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja adalah suatu proses penyediaan
tenaga kerja dalam kuantitas dan kualitas yang diperlukan oleh sebuah organisasi pada
waktu yang tepat agar tujuannya dapat dicapai.
 Penarikan tenaga kerja. Penarikan tenaga kerja merupakan sebuah proses yang
bertujuan untuk memperoleh sejumlah calon pegawai yang memenuhi persyaratan
(berkualitas). Proses ini diawali dengan pemahaman akan adanya lowongan, tugas-
tugas yang dikerjakan, kualifikasi dan sistem kopensasi, seperti evaluasi pekerjaan
dan survey upah dan gaji.
 Seleksi. Proses penarikan dan seleksi penerimaan pegawai bertujuan untuk
mendapatkan pegawai yang dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan atau
usaha untuk memperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Pengembangan pegawai
Apabila organisasi ingin berkembang yang diikuti penggembangan sumber daya
manusia, pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui melalui proses

7
orientasi, pelatihan, dan pendidikan. Pada hakikatnya yang ditujukan untuk menyesuaikan
persyaratan atau kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya dengan
kualifikasi yang dimiliki pegawai sekarang.
3. Perencanaan dan pengembangan karir
Hal ini terdiri dari atas pengertian karir, perencanaan karir, dan pengembangan karir.
Karir bukan hanya dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktivitas kerja yang terpisah,
tetapi juga berhubungan dan memberikankan kesinambungan, keteraturan, dan arti
kehidupan bagi seseorang. Perencanaan karir adalah suatu proses yang memungkinkan
seseorang memilih tujuan karir dan mengenali cara atau jalur untuk mencapai tujuan
tersebut. Pengembangan karir adalah suatu pendekatan formal yang diambil dan digunakan
organisasi untuk menjamin agar orang-orang dengan kecakapan dan pengalaman yang layak
tersedia ketika dibutuhkan.
4. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan sebuah proses yang ditujukan untuk memperoleh
informasi tentang kinerja pegawai. Informasi ini dapat digunakan sebagai input dalam
melaksanakan hampir semua aktivitas manajemen sumber daya manusia lainnya, yaitu
promosi, kenaikan gaji, pengembangan, dan pemutusan kerja.
5. Kompensasi
Merupakan segala bentuk penghargaan (outcomes) yang diberikan oleh organisasi
kepada pegawai atas kontribusi (inputs) yang diberikan kepada organisasi. Kompensasi
terdiri atas gaji pokok, insentif, dan kesejahteraan pegawai.
6. Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan kerja meliputi perlindungan pegawai dari kecelakaan di tempat kerja,
sedangkan kesehatan merujuk kepada kebebasan pegawai dari penyakit secara fisik dan
mental.
7. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
Pemutusan hubungan kerja didefinisikan sebagai pengakhiran hubungan antara pekerja
dan pengusaha sehingga berakhir pula hak dan kewajiban di antara mereka. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai alasan.
Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politis, dan sosial.
Dijabarkan sebagai berikut:
1. Masalah Ekonomi
- Semakiin terbatasnya faktor-faktor produksi menuntut agar SDM dapat bekerja lebih
efektif dan efisien.

8
- Semakin disadari bahwa SDM paling berperan dalam mewujudkan tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.
- Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerjanya jika
kepuasan diperoleh dari pekerjaannya.
- Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas di
antara perusahaan.
- Para karyawan semakin menuntut keaman ekonominya pada masa depan.
2. Masalah Politis
- Hak asasi manusia mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan.
- Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang
lebih baik terhadap SDM.
- Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
- Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
- Emansipasi wanita yang menuntu kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
3. Masalah Sosial
- Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan
teknologi.
- Berkurangnya rasa kebanggan terhadap hasil pekerjaan akibat adanya spesialisasi
pekerjaan yang mendetail.
- Semakin banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu mendapat pengaturan
dalam perundang-undangan.
- Kebutuhan manusia yang semakin beraneka ragam yang harus dipenuhi oleh
perusahaan.

9
DAFTAR PUSTAKA
T. Hani Handoko, 2003, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Yogyakata, BPFE
Haryono, Tjipto. (2000). KEWIRAUSAHAAN. Surabaya: Unesa Unversity Press
Zulfahmi. 2015. “Pengelulaan Keuangan dalam Pengantar Bisnis”. www.manajemen-
site.blogspot.com (Diakses pada tanggal 14 Maret 2019) (http://manajemen-
site.blogspot.com/2015/02/pengelolaan-keuangan-dalam-pengantar.html?m=1)
Budiarsana, Raka. 2015. “Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Bisnis”.
www.blogspot.com (http://rakabudiarsana.blogspot.com/2015/03/pengelolaan-sumber-
daya-manusia-dalam.html?m=1)

Hafsah, Muhammad Jafar. 1999. Kemitraan Usaha. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

10

Anda mungkin juga menyukai