Standar Deviasi, Variance, Covariance, Coefficient Of Correlation, Dan
Expected Return A. Definisi Standar Deviasi Standar deviasi atau simapangan baku adalah suatu estimasi probabilitas perbedaan return nyata dari return diharapkan. Menurut R.J.Shook¹ Standard deviation (deviasi standar) adalah ukuran tingkat variasi nilai probabilitas individual dari rata-rata distribusi. Menurut Riduwan dan Akdon mengatakan , “Standard deviation (simpangan baku) ialah suatu nilai yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari rerantanya. “² Dalam konsep dijelaskan bahwa semakin besar angka standar deviasi yang diperoleh maka artinya semakin besar risiko yang akan diterima , begitu pula sebaliknya semakin kecil angkanya maka semakin kecil standar deviasinya. ³ Rumus Korelasi (r): Dapat menggunakan formula Karl Pearson Product moment. B. Definisi Varians
Variance (varians) adalah kuadrat dari simpangan baku. Fungsinya untuk
mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data. Beberapa definisi yang menjelaskan tentang varians yang dapat kita lihat dibawah ini: 1. Dalam statistik, ukuran penyerapan dari penyebaran probabilitas 2. Selisih pendapatan, biaya, dan keuntungan terhadap jumlah yang direncanakan 3. Selisih statistik dalam sebuah disperse distribusi, dihitung dengan menjumlahkan kuadrat dari deviasi rata-rata (R.J. Shook) 4. Variance (nilai kuadrat dari deviasi standar) yang disimbolkan seperti ini σ² atau pangkat dua dari standar deviasi. Secara lebih dalam Sudjana mengatakan, “Untuk sampel, simpangan baku akan diberi simbol s, sedangkan untuk populasi diberi simbol σ (baca: sigma). Variansnya tentulah s² untuk varians sampel dan σ² untuk varians populasi. Jelasnya, s dan s² merupakan statistik sedangkan σ dan σ² parameter”. C. Definisi Covariance
Covarian artinya penggabungan antara X dan Y. Nilai dari variabel X dan
nilai dari variabel Y akan dilihat pergerakannya apakah bergerak ke arah positif atau negatif. Nilai kovarian yang positif menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel bergerak ke arah yang sama , yaitu jika satu menurun, yang lainnya juga menurun. Nilai kovarian yang negatif menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel bergerak ke arah yang berlawanan, yaitu jika satu meningkat, yang lainnya menurun. D. Definisi Coefficient of Correlation
Coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif atau risiko relatif.
Artinya semakin besar coefficient of variation maka semakin besar sebaran risiko yang terjadi, dan begitu pula sebaliknya jika coefficient of variation semakin kecil maka risiko juga semakin kecil. E. Definisi Expected Return
Expected return adalah keuntungan yang diharapkan oleh seorang
investor di kemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkannya. F. Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Dalam pendekatan matematis untuk menghitung varians dan standar deviasi dapat dipergunakan rumus sebagai berikut: Varians return= σ² = [Ri-E(R)]²Pri Standar deviasi= σ= (σ²)½ Keterangan: σ²= varians return σ= standar deviasi E(R)= return yang diharapkan dari suatu surat berharga Ri= return ke-i yang mungkin terjadi Pri= probabilitas kejadian return ke-i G. Perhitungan Coefficient of Variation Coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif atau risiko relatif. Contoh perhitungan dengan mempergunakan Coefficient of variation pada dua usulan proyek investasi adalah;
Maka Coefficient of variation dapat dihitung dengan cara:
- Proyek A = σ : E(R) = $ 231,02 : $ 440 = 0, 5250 - Proyek B = σ : E(R) = $ 406, 77 : $ 450 = 0 , 9039 Maka berdasarkan hitungan di atas yang dapat diterapkan adalah proyek A , karena proyek A memiliki tingkat risiko relatif yang jauh lebih kecil dibanding proyek B. H. Perhitungan Covariance
Kajian covariance merupakan bagian tindak lanjut dari penguatan
pemahaman tentang standar deviasi. Ini sebagaimana dikatakan oleh R.J. Shook bahwa, “Covariance adalah korelasi antara dua variabel dikalikan dengan standar deviasi masing-masing.” Di sisi lain Jogianto mengatakan bahwa, “Covariance adalah pengukur yang menunjukkan arah pergerakan dua buah variabel.” Adapun rumus dari covarice adalah; I. Perhitungan Expected Return dan Coefficient of Variation Coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif atau risiko relatif. Di sini kita akan melihat bagaimana perhitungan yang menghubungkan antara expected return dengan coefficient of variation pada dua usulan proyek investasi adalah;
Maka Coefficient of Variation dapat dihitung dengan cara:
- Proyek A = σ : E(R) = $ 231, 02 : $ 440 = 0, 5250 - Proyek B = σ : E(R) = $ 406, 77 : $ 450 = 0, 9039 Maka berdasarkan hitungan di atas dapat diterapkan adalah proyek A , karena proyek A memiliki tingkat risiko relatif yang jauh lebih kecil dibanding proyek B. J. Expected Return dan Portofolio Adapun pengertian dari portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin, termasuk salah satunya dengan menganekaragamkan risiko tersebut. Diketahui seorang investor memiliki dana sebesar Rp. 2.000.000.000,- dan melakukan keputusan investasi pada portofolio A dan B. K. Perhitungan Rata-rata Return Untuk menghitung rata-rata return dalam suatu periode pengamatan dapat dipergunakan di bawah ini, L. Expected Return dari Suatu Sekuritas yang Diharapkan Untuk menghitung return return yang diharapkan dari suatu sekuritas yang harus dipahami oleh seorang investor adalah dengan memahami probabilitas dari kejadian yang akan terjadi. Adapun rumusnya adalah, M. Perhitungan dengan Mempergunakan Expected Return, Standar Deviasi, dan Coefficient of Variation Dalam pengambilan keputusan sering penggunaan ketiga rumus disatukan untuk membuat agar perhitungan menjadi jauh lebih akurat yaitu dengan memakai expected return, standar deviasi, dan coefficient of variation. Salah satu tujuan penggabungan perhitungan seperti ini untuk memberi keyakinan lebih secara psikologis kepada pihak pengambil keputusan, karena dengan perhitungan secara lebih kompleks diharapkan menghasilkan kesimpulan yang lebih kompleks. N. Dana Pinjaman dan Expected Return. Expected return atau keuntungan yang diharapkan merupakan gambaran keinginan dari seorang investor dalam memperhitungkan return investasi dan besarnya probability yang mungkin akan timbul. Dengan dasar penjelasan ini kita bisa menempatkan bahwa jika suku bunga pinjaman dari perbankan adalah tinggi dari yang keuntungan project maka diperkirakan pinjaman kredit ke perbankan tidak akan dilakukan. Namun begitu pula sebaliknya jika hasil hitungan memperlihatkan bahwa keuntungan yang diharapkan atau expected return adalah lebih besar dari beban suku bunga pinjaman maka project tersebut akan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Gambar 10.1 berikut ini O. Pergerakan Aset pada Risiko yang Semakin Tinggi Dalam kondisi pasar yang berisiko aset akan bergerak ke posisi yang makin lama makin tinggi risiko. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi pebisnis karena nilai aset yang dimiliki seharusnya semakin tinggi, namun malah semakin rendah dan lebih jauh berdampak return yang akan diterima.