1. Pendahuluan
Untuk menjaga kontinuitas kegiatan usaha dari proyek yang direncana- kan perlu
dihitung besarnya biaya penyusutan pada setiap tahun. Sebuah perusahaan yang sehat pada
umumnya mempunyai cadangan penyusutan / depresiasi untuk menjaga kontinuitas dari
kegiatan usaha di samping menjaga kualitas produk dan memudahkan dalam mengikuti
perubahan asetdengan adanya perubahan teknologi.
Tidak jarang terjadi pada akhir-akhir ini. dengan pesannya telmologi. penggunaan aset
lama kendatipun secara teknis masrh relatif baik tetapi secara ekonomis sudah dianggap tidak
layak lagi karena para pesaing telah menggunakan aset baru dengan teknologi yang lebih
baru. yang dapat memproduksi dengan harga pokok produksi lebih rendah dengan kualitas
produksr yang lebih tinggi.
Dana penyusutan adalah biaya yang dibebankan pada konsumen melalui perhitungan
harga pokok produksi. Dengan demikian. layaknya dan sebuah k studi kelayakan bisnis.
sebenamya telah diperhitungkan dana. penyusutan sebagai dana pengganti dari aset yang
tidak ekonomis lagi. DI pihak lain. biaya penyusutan juga dianggap sebagai laba dalam
perhitungan rugi laba. karena dana yang disisihkan sebenarnya merupakan penerimaan
perusahaan yang dapat digunakan pada berbagai kepentingan.
Kecenderungan untuk mempertahankan aset lama dalam kegiatan Produksi. ada
kalanya kurang menguntungkan karena biaya perawatan di pemeliharaan bertambah lama
benambah besar. di samping kualitas pmd dan kontinuitas usaha yang kurang terjamin.
Jenis investasi yang perlu disusut terdiri dan mesin, bangunan/gedung,
dan peralatan lainnya yang memerlukan penggantian pada suatu masa sebagai
akibat dari pemakaian. Besar kecilnya biaya penyusutan yang dilakukan pada
setiap aset tergantung pada harga aset, umur ekonomis, serta metode yang
digunakan
dalam
penyusutan.
Metode
penyusutan
pada
umumnya
dapat
1.
2.
3.
4.
Metode rata-rata.
Metode bunga majemuk.
Metode penurunan.
Metode penyusutan gabungan.
Pemilihan salah satu dan metode diatas, sangat tergantung pada penyusun studi
kelayakan bisnis dan jenis aset, di samping keinginan dan pimpinan proyek. Namun
demikian, berdasarkan kebiasaan dan proyek yang dikembangkan, apabila kegiatan
usaha/proyek dalam skala yang relatif kecil dengan umur ekonomis yang relatif singkat
kecenderungan menggunakan metode rata-rata Iebih ralistis dibanding dengan menggunakan
metode bnga inajemuk. Demikian pula halnya dengan proyek-proyek yang berskala besar
seperti pabnk semen, pabnk pupuk, pabrik besi, dan proyek yang berskala besar lainnya.
menggunakan metode bunga majemuk lebih baik daripada menggunakan metode lainnya.
2. Metode Penyusutan
2.1 Metode Rata-rata
Metode rata-rata adalah salah satu cara yang dilakukan dalam penyusutan aset dengan
cara rata-rata. Metode ini dikelompokkan atas 3 bagian, yaitu metode garis lurus, metode jam
kerja
mesin,
dan
metode
yang
didasarkan
pada
jumlah
produksi.
Contoh 1:
Pimpinan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengangkutan membeli sebuah bus
dengan harga 80 juta rupiah. Berdasarkan pada pengalaman sebagai pimpinan perusahaan,
bus ini dapat beroperasi secara ekonomis selama 5 tahun dan pada akhir tahun kelima, masih
dapat dijual dengan harga 25 juta rupiah (scrap value). Berapakah jumlah penyusutan yang
harus dilakukan pada setiap akhir tahun selama 5 tahun dan susunlah jadwal penyusutannya ?
2.1.1
P=
dimana :
BS
n
P=
P = Rp 11.000.000.Penyusutan per tahun sebesar Rp 11 juta dan jumlah dana pada akhir tahun
kelima sebesr Rp 80 juta, termasuk nilai sisa aset (scrap value) sebesar Rp 25 juta.
Berdasarkan pada cadangan dana ini, pimpinan perusahaan pada akhir tahun
kelima telah dapat mengganti bus lama dengan bus baru dengan menggunakan dana
penyusutanldepresiasi sebagai dana pengganti.
Seperti yang telah diuraikan sebeluninya, dana depresiasi merupakan biaya
yang dibebankan pada konsumen melalui harga pokok produksi. Demikian pula
dalain usaha pengangkutan, dana depresiasi dibebankan melalui harga tiket yang
dijual pada konsumen. Jumlah dana depresiasi dalam satu tahun sebesar Rp 11 juta
atau setiap bulan sebesar Rp 916.667- daAl bla dihitung per han adalah sebesar Rp
30.556,-.
Apabila bus ini dalam satu hari dapat mengangkut rata-rata sebanyak 80 orang
niaka beban biay depresiasi pada setiap tiket yang dijual dipertiltungican sebesar Rp
382,- (lihat Tabel 111-1).
2.1.2
Penyusutan
Tahunan
(Rp)
Jumlah
Penyusutan
(Rp)
Nilai
Buku
(Rp)
0
1
2
3
4
5
11.000.000
11.000.000
11.000.000
11.000.000
11.000.000
11.000.000
22.000.000
33.000.000
44.000.000
55.000.000
80.000.000
69.000.000
58.000.000
47.000.000
36000.000
25.000.000
Contoh 2:
Harga bei sebuah mesin Rp 20.000.000,- dan diperkirakan scrap value (nilai
sisa) sebesar Rp 2.000.000.-. Mesin mi secara teknis dapat bekerja secara efektif
selama 18.000 jam dengan usia ekonomis selama 5 tahun. Hitunglah jumlah
penyusutan tahunan berdasarkan pada jam kerja mesin dan susun pula jadwal
penyusutan?
BS
j
J=
= Rp. 1000
Jumlah penyusutan tahunan (P) tergantung pada jumlah jam kerja mesin yang
digunakan pada setiap tahun. Besar kccilnya jumlah jam kerja dalam satu tahun
tergantung pada rencana produksi yang direncanakan pada setiap tahun. Di dalam
membuat rencana produksi tahunan ada kecenderungan terhadap produk yang
dihasilkan, apabila produk yang dihasilkan belum dikenal konsumen, rencana
produksi pada tahun pertama relatif lebih kecil dan tanun-tahun berikutnya. Demikian
pula sebaliknya, apabila produk yang dihasilkan telah dikenal oleh konsumen dan
mempunyai pasaran yang luas bisa jadi rencana produksi pada tahun pertama lebih
besar dan tahun-tahum berikutnya karena mesin masih dalam keadaan baru di
samping tingkat kerusakan masih relatif kecil. Berikut merupakan contoh perencanaan
produksi terhadap produk yang belum dikenal :
Rencana Produksi :
Tahun I
Tahun II
Tahun III
Tahun IV
Tahun V
Jumlah
Tahun II
Tahun III
Tahun IV
Tahun V
Tabel III-2
Jadwal Penyusutan dengan Menggunakan
Jam Kerja Mesin (dalam Rp)
Akhir Tahun
Penyusutan
(Rp)
Jumlah
Penyusutan
NiIai
Buku
20.000.000
1.800.000
1.800.000
18.200.000
2.700.000
4.500.000
15.500.000
2.1.3
3.600.000
8.100.000
11.900.000
4.500.000
12.600.000
7.400.000
5.400.000
18.000.000
2.000.000
P=
BS
n
Diketahui :
B = 10.000.000
S = 2.000.000,n =5
U = 100.000 unit
P=
10.000 .0002.000.000
100.000
= Rp. 80
Besar kecilnya jumlah penyusutan pada setiap tahun tergantung pada jumlah
produk yang diproduksi dalam tahun bersangkutan. Untuk menentukan jurnlah
produksi juga tidak terlepas dart permintaan pasar, dikenal atau tidak dikenalnya
produk yang dihasilkan, jenis barang yang diproduksi, dan adanya market space serta
market share yang dikuasai.
Contoh rencana produksi dengan produk yang telah dikenal.
Tahun I
Tahun II
Tahun III
Tahun IV
Tahun V
Jumlah
100.000 unit
Rp 8.000.000,-
Tabel III-3
Jadwal Penyusutan dengan Menggunakan
Metode Jumlah Produk (Rp)
Akhir Tahun
Penyusutan
(Rp)
Jumlah
Penyusutan
NiIai
Buku
10.000.000
2.000.000
2.000.000
8.000.000
2.000.000
4.000.000
6.000.000
1.600.000
6.600.000
3.400.000
1.200.000
7.800.000
2.200.000
1.200.000
8.000.000
2.000.000
Jumlah
8.000.000
Sebesar 18% per tahun maka perhitungan penyusutan tahunan didasarkan pada tingkat
bunga yang berlaku. Metode penyusutan yang didasarkan pada bunga majernuk dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode anuitas dan metode penyisihan dana yang
sering disebut dengan sinking fund method.
Metode anuitas sebenarnya identik dengan perhitungan annuity yang didasarkan pada
nilai aset atau original cost sebagal present value. Untuk mengatasi harga, balk sebagal akibat
kenaikan tingkat inflasi maupun sebagai perubahan teknologi disediakan dana cadangan
sebesar 18% dan nilal aset pada setiap tahun. Sebaliknya dengan menggunakan metode
penyisihan dana (sinking fund method), sebenamya sama dengan melakukan deposito di bank
pada setiap tahun, dan pada akhir umu ekonomis aset dana im digunakan sebagai dana untuk
membeli aset baru.
2.2.1
Metode Anuitas
Contoh 3:
Harga beli sebuah mesin 50 juta rupiah dengan scrap value diperkirakan sebesar 10
juta rupiah dan umur ekonomis aset selarna 5 tahun. Tingkat bunga efektif
diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapa besar penyusutan tahunan yang harus
dilakukan dengan menggunakan metode anuitas dan susunlah jadwal penyusutannya ?
Diketahui:
B = Rp 50.000.000
S = Rp 10.000.000
n=5
I = 18%
Untuk menentukan nilai aset yang disusut perlu dihitung present value dan
scrap value dengan menggunakan formula sebagai benkut:
Present value dati scrap value:
P = S (1 + i) -n
.(2-7)
P = 10.000.000 (1 + 0,18) -5
P = 10.000.000 (0,43710922)
P = 4.371.092
Nilai aset yang disusut
An
= B - P = 50.000.000 - 4.371092
= Rp 45.628.908,-
1+i
1
An = R .
... (2-11)
1+0.18 5
1
R = 45.628.908
0.18
R = 45.628.908 (0,31977784)
2.2.2
(3)
Bunga
18%
(6) x
(18%)
(4)
Penyusutan
Bersih
(2)-(3)
(5)
Jumlah
Penyusuta
n
(4)+(5)
(6)
Nilai
Sisa Aset
(6)-(4)
50.000.000
14.591.114
9.000.000
5.591.144
5.591.114
44.408.886
14.591.114
7.993.599
6.597.515
12.188.629
37.811.371
14.591.114
6.806.047
7.785.067
19.973.696
30.026.304
(1)
Th
n
14.591.114
5.404.735
9.186.378
29.160.074
20.839.925
14.591.114
3.751.188
10.839.926
40.000.000
10.000.000
72.955.570
32.955.570
40.000.000
Akhir tahun pada lembaga keuangan (bank). Besar kecilnya deposito yang
dilakukan tergantung pada besar kecilnya nilai aset, tingkat bunga, dan umur
ekonomis dari aset itu sendiri.
Dengan demikian jumlah dana penyusutan yang disetor pemilik aset
relatif lebih kecil dan jumlah penyusutan yang seharusnya dan sisa dana
penyusutan ditutupi dengan jumlah bunga dan dana yang telah didepositkan.
Perhitungan jumlah penyusutan yang hams dilakukan pada setiap akhir
tahun berdasarkan soal di atas, dihitung dengan menggunakan formula sebagai
berikut
[ ]
i
R = Sn
R = 40.000.000
.. (2-12)
[]
0,18
R = 40.000.000 (0,139777837)
R = Rp. 5.591.113,Nilai compounding factor Untuk {i/(i+1)n-1)} dapat dilihat pada
Lampiran 6 pada n=5 dan i=18%. Jadwal penyusutan yang didasarkan pada
penyisihan dana seperti terlihat dalam Tabel III-5 berikut. Seperti terlihat
dalarn tabel tersebut, jumlah penyusutan pada setiap akhir tahun dilakukan
sebesar Rp 5.591.113,- ditambah dengan bunga uang dan hasil penyetoran
tahun sebelumnya. Berdasarkan pada perhitungan ini, jumlah bunga dan
deposito kumulatif bertambah lama bertambah besar, dengan demikian jumah
depresiasi penyusutan yang dilakukan pada setiap akhir tahun juga bertambah
lama bertambah besar.
Tabel III-5
Jadwal Penyusutan dengan Menggunakan
Metode Penyisihan Dana (dalam Rp)
(2)
Penyusuta
n
Per tahun
(Rp)
(3)
Bunga
18%
(6) x
(18%)
(4)
Penyusutan
Bersih
(2)-(3)
(5)
Jumlah
Penyusuta
n
(4)+(5)
(6)
Nilai
Sisa Aset
(6)-(4)
50.000.000
5.591.113
5.591.113
5.591.113
44.408.887
5.591.113
1.006.400
6.597.513
12.188.626
37.811.374
5.591.113
2.193.954
7.785.066
19.973.692
30.026.308
5.591.113
3.393.267
9.186.380
29.160.073
20.839.928
5.591.113
5.248.814
10.839.927
40.000.000
1.000.000
27.955.564
12.044.436
40.000.000
(1)
Th
n
jumlah
bunga
dan
setoran
selama
tahun
sebesar
- Tahun II
- Tahun III
- Tahun IV
- Tahun V
= 1/15 x Rp 8.000.000 = Rp
Jumlah
533.333,-
Rp 8.000.000.-
Jadwal penyusutan yang didasarkan pada metode jurnlah angka tahunan seperti
terlihat dalarn Tabel III-6 berikut:
Tabel III-6.
Jadwal Penyusutun Atas Dasar Angka Tahnan
(dalam Rp)
2.3.2
Tahun
Penyusutan
Tahun
Jumlah
Penyusutan
Nilai
Aset
0
1
2
3
4
5
2.666.667
2.133.333
1.600.000
1.066.667
533.333
2.666.667
4.800.000
6.400.000
7.466.667
8.000.000
10.000.000
8.333.333
5.200.000
3.600.000
2.533.333
2.000.000
Metode Presentase
Metode penyusutan yang didasarkan metode persentase terdiri dari metode
pcnyusutan persentase rata-rata dan metode pcnyusutan persentase tetap.
2.3.2.1 Metode Penyusutan Persentase Rata-Rata
Jumlah penyusutan yang didasarkan pada metode penyusut persentase ratarata adalah hasil pembagian dan nilai iset yang dinih dalarn keadaan baru (100%)
dengan umur ekoriomis dan aset. Apabila harga belI aset seharga 10 juta rupiah
dengan umur ekonornis se1ama 5 tahun. maka besamya pcnyusutan tahunan adalah
sebesar l00%. 5 = 20%. Untuk rnembeli aset baru pada masa yang akan datang
dengan harga yang lebih mahal, baik sebagai akibat tingka inflasi maupun akibat
perubahan teknologi maka persentase penyusutan rata-rata ditingkatkan dengan cara
kelipatan dua. Berdasarkan pada penjelasan ini, jurnlah penyusutan setiap tahun
dihitung sebagal berikut.
- Tahun I
= 40% x Rp 10.000.000
Rp 10.000.000 - Rp 4.000.000
= Rp 4.000.000
= Rp 6.000.000.
- Tahun II
= 40% x Rp 6.000.000
= Rp 2.400.000.-
Rp 6.000.000 - Rp 2.400.000
- Tahun Ill
= 40% x Rp 3.600.000
= Rp 1.440.000.-
Rp 3.600.000 - Rp 1.440.000
- Tahun IV
= Rp.2.160.000.= Rp.
Rp 2.160.000 - Rp 864.000
- Tahun V
= Rp 3.600.000.-
864.000-
= Rp. 1.296.000-
= 40% x Rp 1.296.000
Rp 1.296.000 - Rp 518.400
= Rp.
518.400.-
= Rp.
777.600.-
Tabel III-7
Jadwal Penyusutar den gan Menggunakan
Metode Persentase Rata-Rata (dalam Rp)
Tahun
Penyusutan
Tahun
Jumlah
Penyusutan
Nilai
Aset
0
1
2
3
4
5
2.400.000
1.440.000
864.000
518.400
518.400
4.000.000
6.400.000
7.840.000
8.704.000
9.222.000
10.000.000
6.000.000
3.600.000
2.160.000
1.296.000
777.600
r=1-
S
B
..(3-2)
dimana :
Kembali pada contoh sebelumnya, apabila harga beli aset Rp 10.000.000,dengan nilai sisa Rp 2.000.000,- dan umur ekonomis 5 tahun, maka besarnya
persentase penyusutan:
r=1-
2.000 .000
10.000 .000
r = 1 (0,2) 1/5
r = 1 (0,72477966)
r = 0,27522034 = 27,522034 %
- Tahun II
- Tahun III
- Tahun IV
= Rp 7.247.796.-
= 7.247.796 x 0,27522034
= Rp 1.994.741,-
= 7.247.796 - 1.994.741
= Rp 5.253.055,-
= 5.253.055 x 0,27522034
= Rp 1.445.748,-
= 5.253.055 - 1.445.748
= Rp 3.807.307,-
= 3.807.307 x 0,27522034
= Rp 1.047.848,-
= 3.807.307 - 1.047.848
= Rp 2.759.459,-
- Tahun V
= 2.759.459 x 027522034
= Rp 759.459,-
= 2.759.459 - 759.459
= Rp 2.000.000,-
Tabel III-8
Jadwal Penyusulan yang Didasarkan pada
Metode Persentase Tetap (dalam Rp)
Tahun
Penyusutan
Tahun
Jumlah
Penyusutan
Nilai
Aset
0
1
2
3
4
5
2.752.203
1.994.741
1.445.748
1.047.848
759.459
2.752.203
4.746.944
6.192.692
7.240.540
8.000.000
10.000.000
7.247.787
5.253.056
3.807.308
2.759.460
2.000.000
Tabel III-9
Harga Beli, Umur Ekonomis, dan Nilai sisa
dari 3 Mesin
Mesin
Harga
Scrap
Jumlah
Umur
Penyusutan
Beli
Value
Penyusutan
Mesin
Tahunan
(Rp)
10.000.000
(Rp)
2.000.000
(Rp)
8.000.000
(Tahun)
5
(Rp)
1.600.000
7.000.000
1.000.000
6.000.000
1.500.000
C
Jml
5.000.000
22.000.000
400.000
3.400.000
4.600.000
18.600.000
10
19
460.000
3.560.000
3. Ringkasan
Depresiasi/penyusutan adalah salah satu kebijakan dalarn pengadaan dana untuk
penggantian aset baru. Cara untuk melakukan depresiasi penyusutan pada umumnya dapat
dilakukan dengan 4 metode, antara lain penyusutan secara rata-rata yang terdiri dari metode
garis lurus, metode yang didasarkan pada jumlah produksi, dan metode yangg didasarkan
pada jumlah jam keja mesin. kedua, metode bunga majemuk yang terdiri dari metode anuitas
(annuity method), dan metode penyisihan dana (sinking fund method). Ketiga, metode
penurunan yang terdiri dari metode jumlah angka tahunan (sum of years digit method), dan
metode persentase. Menggunakan metode persentase dapar dilakukan dengan metode
persentase tetap dan metode persentase rata-rata. Terakhir, metode gabungan sering
digunakan pada usaha/proyek yang mengunakan beberapa aset yang rcrnpunyai harga dan
umur ekonomis yang berbeda.