Anda di halaman 1dari 19

CHAPTER

MANAJEMEN KEUANGAN

“Risiko Dan Imbal Balik”

Dosen pengampu : Diyah Santi Hariyani, S.E.,M.Si

Disusun oleh :

Dityanita kurnia putri (1903102013)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2020/2021

i
DAFTAR ISI

CHAPTER...................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB V........................................................................................................................................... 1
A. Definisi resiko dan imbal hasil ....................................................................................... 1
B. Menggunakan distribusi probabilitas untuk mengukur risiko ................................... 1
C. Sikap terhadap risiko ...................................................................................................... 3
D. Risiko dan imbal hasil dalam konteks portofolio ......................................................... 4
E. Diversifikasi ..................................................................................................................... 5
F. Modal penetapan harga modal aset ............................................................................... 6
G. Pasar Keuangan Yang Efisien .................................................................................. 11
H. Poin penting pembelajaran ...................................................................................... 13
I. Soal Dan Pembahasan................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 17

ii
BAB V

A. Definisi resiko dan imbal hasil


- Resiko (risk) merupakan perbedaan imbal hasil aktual dengan imbal hasil
yang diharapkan.
- Imbal hasil (return) merupakan penghasilan suatu perusahaan yang diterima
dari sebuah investasi yang ditambah dengan perubahan harga pasar, biasanya
dinyatakan sebagai persen harga awal pasar dari investasi tersebut.
Berikut rumus dari imbal hasil (return) :

R=

B. Menggunakan distribusi probabilitas untuk mengukur risiko


- Distibusi probabilitas adalah sekumpulan nilai yang dapat diasumsikan oleh
variabel acak dan probabilitas kejadiannya.
- Sedangkan deviasi standar merupakan ukuran statistik dari variabilitas suatu
distribusi terhadap rata-ratanya.
- Imbal hasil yang diharapkan dan deviasi standar yaitu rata-rata tertimbang
dari kemungkinan imbal hasil (return) yang dimana bobotnya adalah
probabilitas kejadiannya.
Berikut rumusnya :

̅= ∑ )

̅ : keuntungan yang diharapkan untuk aset tersebut


: imbal hasil untuk kemungkinan
probabilitas imbal hasil yang terjadi
jumlah total kemungkinan

- Koefisien variasi adalah rasio deviasi standar dari suatu distribusi


perusahaan terhadap nilai rata-rata dari distribusi tersebut, dan ini merupakan
ukuran dari resiko relatif.

1
Berikut ilustrasi kegunaan distribusi probabilitas dari kemungkinan imbal hasil
satu tahun untuk menghitung imbal hasil yang diharapkan dan deviasi standar
imbal hasil:

Kita perlu mengukur penyebaran parameter distribusi imbal hasil atau


variabilitasnya, pada imbal hasil yang kita harapkan pengukuran
konvensional dri penyebaran adalah deviasi standar, yang dimana semakin
besar deviasi standar dari imbal hasil, variabel dari imbal hasiil, makin tinggi
risiko dari imbal hasil dari investasi. Deviasi standar, α dapat dinyatakan
sebagai berikut:

√∑ ̅

Penggunaan informasi deviasi standar, telah dibahas bahwa ditribusi


probabilitas diskrit (tidak berkelanjutan) yang dimana variabel acak, seperti
imbal hasil hanya menggunakan nilai tertentu dalam suatu interval. Dalam
kasus tersebut, kita hanya perlu menghitung deviasi standar untuk
menentukan probabilitas dari hasilnya. Namun, proses ini akan jauh lebih
sulit saat menghadapi distribusi berkelanjutan. Karena pada setiap variabel
acak bisa mengambil nilai apa saja dari suatu interval, karenanya akan jauh
lebih sulit. Sedangkan untuk imbal hasil biasa, distribusi berkelanjutan
merupakan asumsi yang lebih realistik. Karena semua kemungkinannya bisa
dimulai dari kerugian yang besar hingga imbal hasil yang besar pula.

2
Semisalnya saja jika pada distribusi probabilitas berkelanjutan (normal)
dan imbal hasil. Distribusi normal cenderung berukuran simetris dan
berbentuk seperti lonceng dengan 68 % dari distribusi berada pada satu
deviasi standar yang kiri atau kanan dari imbal hasil yang diharapkan, 95%
berada pada dua deviasi standar dan lebih dari 99% berada pada tiga deviasi
standar. Kita dapat menentukan probabilitas apakah imbal hasil yang
sebenarnya akan lebih besar atau kecil, yaitu dengan menyatakan perbedaan
dari imbal hasil yang diharapkan dalam bentuk deviasi standar.
Kita dapat menggunakan rumus :
̅
Z=
= = -1,07

- R : batas imbal hasil


- Z : deviasi standar R dari nilai rata-rata

Dalam kasus diatas anggaplah begini, distribusi imbal hasil memiliki


kisaran normal dengan imbal hasil yang nantinya diharapkan sama dengan
9% dan deviasi standarnya adalah 8,38%. Jika kita ingin menemukan
probabilitas dimana imbal hasil aktual dimasa depan lebih kecil dari 0. Maka
kita perlu menentukan berapa banyak deviasi standar 0% yang berasal dari
rata-rata (9%). Dengan begitu kita perlu mencaei perbedaan diantara
keduanya yaitu -9%. Setelahnya kita perlu membaginya dengan deviasi
standar. Jadi -0,09/0,0838 = -1,07 deviasi standar.
Deviasi standar dari distribusi timbal balik sangat berguna dalam
mengukur resiko. Selain dapat digunakan sebagai ukuran absolut dari
variabilitas imbal hasil. Kita dapat menggunakannya untuk menentukan
kemungkinan apakah hasil aktual yang dipilih akan lebih tinggi atau lebih
rendah dari jumlah tertentu.

C. Sikap terhadap risiko


- Risk averse merupakan sebuah istilah yang diberikan oleh para investor yang
meminta imbal hasil (return) yang sama tingginya dengan risiko yang
diambil.
- Ekuivalen kepastian merupakan jumlah pasti dari uang yang diminta oleh
seseorang pada suatu titik untuk membuat orang tersebut tidak membedakan
antara jumlah pasti dengan jumlah yang diharapkan diterima atas resiko pada
titik dan waktu yang sama pada saat itu.

3
D. Risiko dan imbal hasil dalam konteks portofolio
Portofolio merupakan kombinasi dari dua atau lebih sekuritas atau aset.
Maksudnya para investor jarang sekali menempatkan seluruh kekayaan nya pada
aset atau pada investasi tunggal yang dilakukan secara tertutup, melainkan para
investor sering membuat portofolio atau kelompk investasi.
1. Imbal hasil portofolio
Rumus umum untuk imbal hasil yang diharapkan dalam portofolio ̅
sebagai berikut :
̅ =∑ ̅

- W : adalah proporsi atau bobot dari total dana yang diinvestasikan


dalam sekuritas j
- ̅ : imbal hasil yang diharapkan untuk sekuritas j
- jumlah total dari sekuritas dalam portofolio

Imbal hasil yang diharapkan dan deviasi standar dari distribusi probabilitas
dari kemungkinan imbal hasil untuk 2 sekuritas ditunjukkan pada contoh
dibawah ini.

Sekuritas A Sekuritas B

Imbal hasil yang diharapkan ̅ 14,0% 11,5%

Deviasi standar 10,7 1,5

Jika jumlah uang sama dengan yang diinvestasikan pada 2 sekuritas tersebut
maka imbal hasil yang diharapkan dari portofolio ini adalah (0,5) 14,0% +
(0,5)11,5% = 12,75%.

2. Risiko portofolio dan pentingnya kovarians


Untuk mendapatkan rata-rata tertimbang dari setiap deviasi standar sekuritas
adalah dengan mengabaikan relasi atau kovarians (convariance) antar imbal
hasil sekuritas. Namun, kovarians ini tidak memengaruhi imbal hasil yang
diharapkan dalam portofolio.
Kovarians sendiri merupakan ukuran statistik dimana 2 variabel (misalnmya
imbal hasil dari sekuritas) bergerak bersama-sama.
Kovarians dibagi menjadi 3 yaitu:

4
a. Kovarians positif akan menunjukkan bahwa rata-rata 2 variabel akan
bergerak secara bersama-sama
b. kovarians yang negatif menunjukkan kebalikannya (bergerak
berlawanan).
c. Sedangkan kovarians nol berarti 2 variabel tidak menunjukkan
perbedaan baik secara positif maupun negatif.

Untuk portofolio yang besar, deviasi standar bergantung pada kovarians


“tertimbang” di antara sekuritas “bobot tertimbang” yang mengacu pada
proporsi dana yang dinyatakan dalam tiap sekuritas dan kovarians adalah
yang ditentukan diantara imbal hasil sekuritas untuk semua pasangan
kombinasi dari sekuritas yang ada.

Risiko portofolio lebih bergantung pada pasangan kovarians sekuritas


daripada risiko (deviasi standar) dari masing-masing sekuritas. Singkatnya,
kovarians yang rendah mengarah ke risiko portofolio yang rendah pula.

E. Diversifikasi

Konsep dari diversifikasi sangatlah masuk akal karena di dalam nya


mendorong kita untuk melakukan diversifikasi atau menyebarkan risiko yang
dimiliki dalam sejumlah aset atau investasi. Meskipun pendekatan ini ada
benarnya tetapi pendekatan ini agak naif untuk diversifikasi. ide dari pendekatan
ini menyarankan bahwa dengan menempatkan investasi $10.000 secara merata
pada 10 sekuritas. Diversifikasi yang naif ini mengabaikan kovarians (atau
korelasi) di antara imbal hasil pada sekuritas.

1. Risiko sistematis dan tidak sistematis


Penelitian telah menemukan apa yang terjadi dari risiko portofolio jika
saham yang dipilih secara acak dikombinasikan untuk membentuk
portofolio tertimbang yang sama. Ketika kita mulai dengan sebuah saham
tunggal, maka risiko portofolio adlah deviasi standar dari saham itu. Jika
jumlah sama pada portofolio tersebut bertambah, maka total risiko dari
portofolio tersebut itu juga berkurang pada tingkat yang rendah. Sebagian
besar proposal dari risiko portofolio dapat pula dihapus dengan
menggunakan diversifikasi yang moderat, misalnya saja 20 sampai 25
saham yang dipilih secara acak dengan jumlah total yang sama. Secara
konseptual hal ini diilustrasikan dalam figur dibawah ini.

5
Seperti yang telah ditunjukkan pada figur diatas, total risiko portofolio terdiri
atas 2 komponen:

Total risiko = risiko sistematis + risiko tidak sistematis


(tidak dapat didiversifikasi (dapat didiversifikasi atau
atau tidak dapat dihindari) dapat dihindari)

- Risiko sistematis merupakan faktor-faktor risiko yang mempengaruhi pasar


secara keseluruhan, seperti perubahan ekonomi pada suatu negara,
perubahan peraturan pajak, ataupun perubahan situasi energi dunia. Artinya
semua risiko ini memengaruhi sekuritas secara keseluruhan. Bahkan seorang
investor yang memegang portofolio yang telah didiversifikasi dengan baik
juga akan mengalami jenis risiko ini.

- Risiko tidak sistematis adalah risiko yang berasal dari perusahaan atau
industri tertentu. Risiko ini tidak mencakup pada faktor ekonomi,politik dan
faktor lainnya yang mempengaruhi semua sekurotas dalam cara yang
sistematis.

F. Modal penetapan harga modal aset


Modal penetapan harga modal aset yaitu modal yang mendiskripsikan
hubungan antara risiko dan imbal hasil yang diminta, dalam model ini imbal
hasil yang diminta dari suatu sekuritas adalah tingkat bebas risiko ditambah
premi berdasarkan risiko sistematis dari sekuritas tersebut.

6
1. Garis karakteristik
Garis karakteristik sekuritas, garis ini menunjukkan hubungan anatara
kelebihan imbal hasil untuk saham dan kelebihan imbal hasil untuk
portofolio pasar. Hubungan yang diharapkan dapat didasari oleh
pengalaman masa lalu, dimana kelebihan imbal hasil yang sebenarnya dari
saham dan portofolio pasar akan digambarkan pada grafik dan akan ditarik
garis regresi yang menunjukkan hubungan historis.

Imbal hasil perbulan dapat dihitunga menggunakan rumus ini:

Ketika imbal hasil portofolio pasar tinggi maka hasil saham cenderung
tinggi juga. Daripada menggunakan hubungan imbal hasil historis, kita
dapat memperoleh perkiraan imbal hasil masa depan dari analisis sekuritas
yang mengikuti perkembangan saham. Karena pendekatan ini biasanya
dibatasi untuk beberpa alembaga investasi dengan jumlah analisis
sekuritas, kita dapat mengilustrasikan hubungan ini berdasarkan dari data
historikal saja.

2. Beta : indeks risiko sistematis


Beta merupakan kemiringan atau perubahan dalam kelebihan imbal hasil
saham yan lebih besar daripada perubahan dalam kelebihan imbal hasil
portofolio pada garis karakteristik.
Beta portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari beta saham indivifual
dalam portofolio dengan bobot dari proposal total nilai pasar portofolio
yang diawali masing-masing saham, jadi beta saham mewakili
kontribusinya terhadap risiko portofolio saham yang sangat
terdiversifikasi.
Pada figur 5.4 menggambarkan hubungan antara kelebihan imbal hasil
suatu saham dan kelebhan imbal hasil portofolio pasar berdasarkan data 60
pasangan kelebihan imbal hasil bulanan. Jika kemiringan ini 1,0 maka
berarti bahwa kelebihan imbal hasil saham berubah secara proporsional
dengan kelebihan imbal hasil portofolio pasar.

7
Semakin besar kemiringan dari garis karakteristik saham, seperti apa
yang sudah digambarkan oleh beta nya. Semakin besar risiko
sistematisnya. Berarti bahwa untuk gerakan ke atas dan bawah pada
kelebihan imbal hasil pasar. Pergerakan kelebihan imbal hasil saham
individual tergantung pada beta nya.

Pada gambar diatas merupakan contoh dari garis karakteristik dengan


beta yang berbeda-beda. Jenis saham agresif merupakan saham yang
mempunyai risiko yang tidak dapat dihindari daripada pasar secara
keseluruhan. Beta sama dengan dari 1,0 yaitu saham yaitu kita juga akan
mendapatkan rata-rata kelebihan imbal hasil saham 1,0 juga. Sedangkan

8
jenis saham defensif yaitu kemiringan yang kurang dari 1,0 yang berarti
bahwa kelebihan imbal hasil saham lebih sedikit dapat berubah-ubah
daripada kelebihan imbal hasil portofolio pasar.

3. Peninjauan kembali risiko tidak sistematis (dapat diversifikasi)


Distribusi titik pada garis karakteristik adalah ukuran resiko yang tidak
sistematis dari saham. Imbal hasil saham bertambah kecil korelasinya
dengan imbal hasil portofolio pasar. Semakin sempit dispersinya, semakin
tinggi juga korelasinya dan semakin rendah risiko tidak sistematisnya.

4. Tingkat imbal hasil yang diminta dan garis pasar sekuritas


Jika kita mengasumsikan bahwa risiko tidak sistematis telah di
diversifikasi,tingkat imbal hasil yang diminta untuk saham j adalah:

̅= + (̅ - (5.8)

Misalkan saja imbal hasil yang diharapkan pada sekuritas adala 8%, imbal
hasil yang diharapkan oleh portofolio pasar adalah 13% dan beta dari
savance corporation adalah 1,3 beta. Beta sendiri mengindikasikan bahwa
savance corporation mempunyai lebih banyak risiko sistematis daripada
saham pada umumnya ( misalnya 1,0). Oleh karena itu jika dimasukkan
dalam persamaan (5.8), maka aka kita temukan bahwa imbal hasil yang
diminta untuk saham savance corporation adalah,

Lalu untuk saham umum, imbal hasil yang diharapka adalah:

Andai saja saat ini kita justru tertarik pada saha defisit yang mempuyai
koefisien beta hanya 0,7 maka imbal hasil yang diharapkan akan menjadi :

Garis pasar sekuritas merupakan garis yang menggambarkan hubungan


linier antara tingkat imbal hasil yang diharapkan dari sekuritas individual (
dan portofolio) dan risiko sistematis yang diukur oleh beta.

9
5. Imbal hasil dan harga saham
CAPM menyediakan sarana bagi kita untuk dapat mempekirakan tingkat
imbal hasil yang diminta dari sekuritas. Yang kemudian imbal hasil ini
dapat digunakan sebagai tingkat diskon dalam nilai dividen. Rumus yang
dapat digunakan adalah :

Harapan bisa saja berubah, dan ketika ini terjadi, nilai (dan harga) saha juga
akan berubah. Misalkan saja inflansi ekonomi telah hilang dan memasuki
periode pertumbuhan yang relatif stabil, yang hasilnya suku bunga dapat
menurun dan pengindaran investor dari risiko akan berkurang.

Misalkan saja kita akan menentukan nilai dari saham savance corporation
dan bahwa model pertumbuhan dividen perpetualnya memadai. Modelnya
adalah:

Saham yang dihargai terlalu rendah dan terlalu tinggi. Pada ekuilibrium
pasar, tingkat imbal hasil yang diminta dari suatu saham akan sama dengan
imbal hasil yang diharapkan, dan seua saham akan berada pada satu garis
pasar sekuritas. Dapat kita ketahui bahwa saham yang dihargai dapat terlalu
rendah dan terlalu tinggi, namun situasi disekuilibrium pada harga saham
tidak berlangsung lama dan harga saham cepat menyesuaikan dengan aliran
informasi yang baru. Dengan banyaknya fakta tentang efisiensi pasar, onsep
garis pasar sekuritas menjadi sarana yang berguna untuk menentukan
tingkat imbal hasil yang diharapkan dan tingkat imbal hasil yang diminta
untuk suaru saham. Dan tingkat ini kemudian bisa digunakan sebagai
tingkat diskon dalam prosedur penilaian.

6. Tantangan terhadap CAPM


CAPM yang kita tau telah kita ketahui telah mengalami banyak tantangan,
inti dari model ini adalah penggunaan beta untuk mengukur risiko. Model
ini tidaklah sempurna tetapi model ini cukup mudah untuk dipaham dan

10
diterapkan. Ketidaksempurnaan pasar seperti biaya kebangkrutan ,pajak,
hambatan institusional telah dikenali dan perbaikan bisa dibuat berdasarkan
akibatnya.
Anomali, ketika para akademisi telah berusaha menjelaskan imbal hasil
sekuritas yang sebenarnya, beberapa anomali (seperti penyimpanan dari
yang harusnya normal). Saham biasa pada suatu perusahaan dengan
kapitalisasi pasar kecil memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada
saham biasa dari perusahaan dengan kapitalisasi tinggi. Ketidak bertauran
yang lainnya adalah saat saham biasa dengan rasio harga atau pendapatan
dan rasui nilai pasar ke buku yang rendah akan lebih baik daripada saham
rasio yang tinggi.
Penelitian fama dan french, penelitian fama dan french menguji imbal
hasil saham selama periode 1963-1990, mereka menemukan bahwa variabel
ukuran dan nilai pasar ke buku dapat meprediksi rata-rata imbal hasil
saham.
Namun pengarang menjelaskan bahwa imbalan hasil nilai pasar dengan 2
variabel yang didasari oleh nilai pasar. Kenyataannya bahwa korelasi
variabel bernili tinggi. Fama dan french tidak fokus pada resiko namun
fokus pada imbalan hasil terealisasi. Walau mungkin beta bukan indikator
yang baik mengenai investasi saha namun beta bisa mengukur secara logis
atas resiko yang akan terjadi. Bagi investor yang menghindari resiko beta
memberikan informasi mengenai imbalan hasil minimum yang dapat
diperoleh dan mungkin dapat terealisasi dan mungkin tidak. Akan tetapi
untuk tujuan keuangan beta merupakan pebimbing yang bermanfaat dalam
masalah modal untuk investasi.
CAPM dan model multifaktor, CAPM tetap berguna untuk tujuan kita,
CAPM tidak memberikan ukuran yang tepat dari proses ekuilibrium pasar
atau imbal hasil yang diminta untuk saham tertentu. Sedangkan model
multifaktor merupakan model yang mengklaim bahwa imbal hasil sekuritas
sensitif terhadap pergerakan multifaktor atau indeks dan tidak hanya
terhadap keseluruhan pergerakan pasar. CAPM menyediakan kerangka
umum untuk memahami risiko yang sistematis atau tidak dapat dihindari,
diversifikasi, dan premi risiko di atas tingkat bebas risiko yang diperlukan
untuk menarik modal.

G. Pasar Keuangan Yang Efisien


Pasar keuangan yang efisien (efficient financial market) akan tercapai ketika
harga sekuritas merefleksikan semua informasi umum mngenai ekonomi, pasar
keuangan, dan perusahaan yang terlibat. Penerapannya adalah harga pasar
masing-masing sekuritas akan menyesuaikan diri dengan cepat mengenai

11
informasi baru. Akibat yang akan terjadi adalah harga sekuritas dikatakan
berflukturasi secara acak terhadap nilai “intrinsiknya”. Pergerakan efisiensi
pasar adalah minat pribadi, dikatakan begitu karena investor selalu mencari
sekutitas yang dihargai rendah ataupun tinggi untuk ia beli ataupun jual. Pada
intinya semakin banyak peserta pasar, semakin deras aliran informasi, maka
akan semakin efisien pasar tersebut.
Kemudian informasi baru dapat mengakibatkan berubahnya nilai intrinsic dari
sekuritas, namun pergerakan harga sekuritas selanjutnya tidak akan mengikuti
pola yang telah diprediksi, jadi kita tidak bisa menggunakan harga sekuritas
masa lalu untuk memprediksi harga sekuritas pada masa yang akan dating
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, perhatian pada
pemberitaan akan sia-sia jika dilakukan. Jika kita sudah siap mengambil
tindakan maka telah terjadi penyesuaian harga sekuritas dikarenakan kondisi
pasar yang efisien. Namun terkecuali jika mereka tidak beruntung. Rata-rata
investor akan mendapatkan tingkat hasil yang “normal” atas “diharapkan”
dengan diketahuinya sebuah resiko.

 Tiga bentuk efisiensi pasar


Eugene fama, perintis dalam penelitian pasar yang efisien, mendeskripsikan
tiga tingkat efisiensi pasar:
 Bentuk efisiensi lemah: harga sekarang merefleksikan harga historis
secara berurutan, artinya dengan mengetahui pola harga yang lalu
tidak akan membantu untuk memperbaiki peramalan harga masa
depan.
 Bentuk efisiensi semikuat, harga sekarang dapat merefleksikan
semua informasi umum yang ada termasuk laporan tahunan.
 Bentuk efisiensi kuat, harga sekarang merefleksikan semua
informasi, baik umum maupun pribadi (informasi yang hanya
diketahui oleh orang dalam).

Efisiensi pasar saham menyajikan suatu paradoks yaitu hipotesis


bahwa pasar saha adalah efisiensi akan benar jika ada sejulah besar
investor yang tidak peraya efisiensinya dan bersikap sedemikian
rupa. Maksudnya teori ini dapat meinta sejumlah peserta pasar yang
dalam usahanya untuk endapatkan untung, dengan tepat menerima
dan menganalisis semua informasi yang tersedia bagi publik
mengenai perusahaan dan sekuritasnya.

12
H. Poin penting pembelajaran
 Imbalan hasil (selama periode kepemilikan) investasi adalah perubahan
harga pasar kemudian ditambahkan dengan pembeyaran kas yang
diterima karena kepemilikan kemudian dibagi dengan harga awal.
 Resiko dari sekuritas bisa dipandang sebagai varibilitas imbal hasil dari
yang diharapkan.
 Imbal hasil yang diharapkan adalah rata-rata yang ditimbang dari
kemungkinan imbal hasil, dimana bobotnya adalah probilitas kejadian.
 Ukuran konvensional dari disperse, atau variabilitas, nilai yang
diharapkan adalah standar σ kuadrat dari devisi standar, σ^2 disebut
varians.
 Deviasi standar biasanya salah dalam membandingkan resiko dari
beberapa alternative investasi jika berbeda ukurannya. Untuk
menyesuaikan ukuran atau skala masalahnya, devisi standar dibagi
dengan imbalan jasa yang diharapkan untuk bisa menghitung koefisien
variasi ukuran dari “ resiko per unit dari imbal hasil yang diharapkan.”
 Sebagian besar investor suka menghindari resiko. Maka mereka
menuntut imbal hasil yang lebih tinggi, jika risikonya lebih tinggi.
Imbal hasil yang diharapkan dari portofolio adalah rata-rata tertimbang
dari imbal hasil yang diharapkan atas sekuritas yang ada dalam
portofolio. Ukurannya sama dengan proporsi total dana yang
diinvestasikan pada setiap sekuritas. (jumlah total bobotnya harus 100%)
 Kovarians dari kemungkinan imbal hasil untuk dua sekutitas adalah
ukuran sejauhmana antara keduanya.

13
I. Soal Dan Pembahasan
1. Soal uraian
1) Risiko dan return mempunyai hubungan yang searah, semakin kecil
risiko maka semakin kecil pula return. Dengan melakukan diversifikasi
kita dapat engurangi risiko total portofolio. Dengan demikian,
diversifikasi juga dapat menurunkan tingkat return harapan. Setujukah
anda dengan pernyataan diatas? Jelaskan juga alasan nya!
Jawab :
Saya tidak setuju, karena untuk menurunkan risiko investasi, investor
pun perlu membentuk portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah
aset sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa
mengurangi return harapan. Mengurangi risiko tanpa mengurangi return
adalah tujuan dari investor dalam berinvestasi.

2) Apa yang dimaksud dengan “jangan menaruh semua telur kedalam satu
keranjang?” dalam hubungannya dengan manajemen investasi?
Jawab :
Maksud dari ungkapan tersebut adalah jika menaruh semua telur dalam
satu keranjang, jika keranjang itu jatuh , maka jatuhlah semua telurnya.
Dan dalam konteks manajemen investasi yang dimaksud adalah
diibaratkan dengan dana investasi. Jadi maksudnya jangan
menginvestasikan semua dana yang kita punya pada satu aset atau saham
saja, karena jika nanti asset atau saham itu gagal, maka semua dana yang
telah kita investasikan juga akan ikut lenyap.

3) Jelaskan apa pentingnya konsep koefisien korelasi dan kovarian dalam


diversifikasi portofolio?
Jawab:
dalam konsep diversifikasi portofolio,ukuran koefisien korelasi ini akan
menjelaskan sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait dengan yang
lainnya. Sedangkan kovarian dalam konteks diversifikasi portofolio
menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas mempunyai
kecenderuangan bergerak bersama-sama.

14
2. Soal kasus
1) Diketahui bahwa tingkat return bebas risiko adalah 10%. Return
harapan pasar adalah 18%. Jika saham satria memiliki beta 0,8
hitunglah return yang diisyaratkan berdasarkan CAPM?

Jawab:
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung return yang
diisyaratkan berdasaran CAPM adalah sebagai berikut.

=
= 10% + 0,8 (18% - 10%) = 10% + 0,8 (8%)
= 16.4 %

Dari perhitungan di atas nilai return CAPM adalah sebesar 16,4%


yang artinya julah inimu return yang diisyaratkan investor sehingga
investor bersedia melakukan investasi sebesar 16,4%.

2) Pak ari membeli saham dengan harga Rp.1.000,00 kemudian satu


tahun setelahnya dijual dengan harga Rp. 1.200.00. perusahaan
membayar dividen sebesar Rp.100,00 pada tahun tersebut. Berapa
tingkat keuntungan atau return investasi tersebut?

Jawab:
( – )
Return =

= (Rp. 300,00 / Rp.1.000,00)


= 30%

Pada periode yang dimaksud dalam soal diatas adalah tahunan, maka
dalam setahun investor dapat memperoleh keuntungan sebesar 30%

15
3) Bapak budi membeli saham dengan harga Rp. 1.500,00 kemudian
satu tahun setelahnya dijual dengan harga Rp.2000,00 . perusahaan
membayar dividen sebesar Rp. 100,00 pada tahun tersebut. Berapa
tingkat keuntungan atau return investasi tersebut?

Jawab :

Return =

= (Rp. 600,00 / Rp.1.500,00)


= 40%

16
DAFTAR PUSTAKA

Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (James C, Van Horne, John M, Wachowicz, Jr)

17

Anda mungkin juga menyukai