JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Risiko dan Imbal Hasil ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah manajemen keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang tertulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN............................................................................................ 1
a) Latar Belakang .................................................................................... 1
b) Rumusan Masalah............................................................................... 1
c) Tujuan ................................................................................................. 2
BAB 2
PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
a) Definisi Risiko dan Imbal Hasil ......................................................... 3
b) Menggunakan Distribusi Probabilitas untuk Mengukur Risiko ......... 4
c) Sikap Terhadap Risiko........................................................................ 7
d) Risiko dan Imbal Hasil dalam Konteks Portofolio............................. 9
e) Diversifikasi........................................................................................ 10
f) Model Penetapan Harga Modal-Aset ................................................. 12
g) Pasar Keuangan yang Efisien ............................................................. 17
BAB 3
KESIMPULAN................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi adalah investasi yang
dilakukan oleh para investor dengan tujuan untuk mendapatkan hasil atau imbal hasil lebih besar
yang mungkin mereka dapatkan. Dengan adanya kegiatan investasi maka akan terjadi kondisi
perekonomian yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Sayangnya
tidak semua orang yang mengetahui dan menjadi investor karena keterbatasan modal, sehingga
orang yang ingin ikut melakukan kegiatan investasi dapat melakukan dengan berbagai cara
dengan menempatkan dana mereka di sektor tabungan ataupun deposito di bank.
Dana yang dihimpun oleh bank akan dikelola dengan cara menyalurkan kepada pihak-
pihak yang membutuhkan dana dan bank memperoleh imbalan atas hasil yang di kerjakan oleh
pengelola dana. Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada
nasabah karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyalur dana,
yang dapat mempengaruhi perilaku nasabaj dana pihak ketiga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan risiko dan imbal hasil?
2. Bagaimana cara menggunakan distribusi probabilitas untuk mengukur risiko?
3. Apa yang dimaksud dengan sikap-sikap terhadap risiko?
4. Apa saja risiko dan imbal hasil dalam Konteks Portofolio?
5. Apa yang dimaksud dengan divesifikasi?
6. Apa saja model penetapan Harga Modal-Aset?
7. Bagaimana pasar keuangan yang efisien?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi risiko dan imbal hasil.
2. Untuk mengetahui cara menggunakan distribusi probabilitas untuk mengukur risiko.
3. Untuk mengetahui sikap-sikap terhadap risiko.
4. Untuk mengetahui apa saja risiko dan imbal hasil dalam Konteks Portofolio.
5. Untuk mengetahui definisi divesifikasi.
6. Untuk mengetahui model penetapan Harga Modal-Aset.
7. Untuk mengetahui pasar keuangan yang efisien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
• Risiko
Kebanyakan orang akan menerima definisi dari imbal hasil tanpa banyak kesulitan.
Akan tetapi, tidak semua orang akan setuju dengan definisi risiko dan bagaimana
mengukurnya.
3
Untuk mulai menangani risiko, mari kita pikirkan beberapa contoh. Misalkan Anda
membeli sebuah US Treasury note (T-note) dengan batas waktu tepat 1 tahun sebelum
maturitas terakhir, untuk mendapatkan hasil 8 persen. Jika Anda memiliki T-note ini
selama 1 tahun penuh, maka Anda akan mendapatkan jaminan pemerintah 8 persen
untuk imbal hasil dari inyestasi Anda–tidak lebih, tidak kurang. Sekarang coba Anda
membeli saham biasa dari perusahaan mana saja dan memilikinya selama I tahun.
Dividen tunai yang Anda harapkan mungkin dapat atau mungkin tidak terwujud seperti
yang diharapkan. Selain itu,harga saham pada akhir tahun mungkin lebih rendah dari
yang diharapkan-bahkan mungkin di bawah harga awalnya. Jadi, imbal hasil aktual dari
investasi ini dapat berbeda jauh dengan imbal hasil yang diharapkan. Jíka risiko (risk)
didefinisikan sebagai perbedaan imbal hasil dari yang diharapkan, maka T-note
merupakan sekuritas yang bebas risiko, sedangkan saham biasa merupakan sekuritas
yang berisiko. Semakin besar perbedaannya, semakin berisiko sekuritas tersebut.
di mana R adalah imbal hasil untuk kemungkinan ke-i, P adalah probabilitas dari
terjadinya imbal hasil, dan nadalah total jumlah kemungkinan. Jadi, imbal hasil yang
diharapkan adalah sama dengan rata-rata tertimbang dari kemungkinan imbal hasil,
đi mana bobotnya adalah probabilitas kejadiannya. Untuk distribusi imbal hasil yang
4
memungkinkan, seperti yang ditunjukan dalam Tabel 5.1, imbal hasil yang
diharapkan adalah 9 persen (9 percent).
• Deviasi standar
Penggunaan Informasi Deviasi Standar. Sejauh ini telah dibahas distribusi
probabilitas diskrit (tidak berkelanjutan), di mana variabel acak, seperti imbal hasil,
hanya menggunakan nilai tertentu dalam suatu interval. Dalam kasus seperti itu, kita
tidak perlu menghitung deviasi standar untuk menentukan probabilitas dari hasilnya.
Untuk menentukan probabilitas dari imbal hasil yang sebenarnya.
Prosedur ini sedikit lebih rumit ketika kita berhadapan dengan distribusi
berkelanjutan, di mana suatu variabel acak bisa mengambil nilai apa saja dari suatu
interval. Untuk imbal hasil saham biasa, distribusi berkelanjutan adalah asumsi yang
lebih realistik, karena semua kemungkinannya bisa dimulai dari kerugian yang besar
hingga imbal hasil yang besar.
Misalkan kita dihadapkan pada distribusi probabilitas normal (berkelanjutan)
dari imbal hasil. Distribusi normal berukuran simetris dan berbentuk seperti lonceng
dengan 68 persen dari distribusi berada pada satu deviasi standar (kiri atau kanan)
dari imbal hasil yang diharapkan; 95 persen berada pada dua deviasi standar; dan
lebih dari 99 persen berada pada tiga deviasi standar. Dengan menyatakan perbedaan
dari imbal hasil yang diharapkan dalam bentuk deviasi standar, kita dapat
menentukan probabilitas apakah imbal hasil yang sebenarnya akan lebih besar atau
lebih kecil.
Kita dapat mengilustrasikan proses ini dengan contoh numerik Anggaplah
distribusi imbal, has1l mem1lil<i kisaran normal dengan imbal hasil yang diharapkan
sama dengan 9 persen dan deviasi standar adalah 8,38 persen. Misalkan kita ingin
menemukan probabilitas bahwa imbal hasil aktual di masa depan kecil dari O.
Pertama-tama kita menentukan berapa banyak deviasi standar 0 persen yang berasal
dari rata-rata (9 persen). Untuk melakukan ini, kita mengambil perbedaan antara dua
nilai ini; yang hasilnya -9 persen, dan membaginya dengan deviasi standar. Dalam
kasus ini hasilnya adalah -0,09/0,0838 = -l,07 deviasi standar. (Tanda negatif
5
mengingatkan kita untuk melihat ke bagian kiri rata-rata). Secam umum, kita dapat
menggunakan rumus
𝑅−𝑅
𝑍=
0
0 − 0,09
= = −1,07
0,0838
di mana R adalah batas imbal hasil dan Z (skor Z)'adalah deviasi standaf R dari nilai
ratarata. Tabel V pada Lampiran di belakang buku ini bisa digunakah untuk
menentukan proporsi dari area di bawah kurva normal, yaitu deviasi stanaar Z ke kiri
atau kanan dari nilai rata-rata. . Proporsi ini berhubungan dengan probabilitag bahwa
imbal hasil kita akan memiliki deviasi standar sebesar Z dari nilai rata-rata.
• Koefisien Variasi
Deviasi standar kadang-kadang bisa menyesatkan daiam membandingan risiko,
atau ketidakpastian, dari berbagai alternauf J1ka ukuran aiternatif tersebut berbeda-
beda.
6
C. SikapTerhadap Risiko
Ketika Anda berpikir bahwa Anda telah aman berada di tengah-tengah bab keuangan,
Anda menemukan diri Anda terjebak dalam putaran waktu, dan Anda menjadi peserta
permainan di televisi Let’s Make a Deal (Mari Buat Persetujuan). Pembawa acaranya,
Monty Hall, menjelaskan bahwa Anda hams menyimpan apa saja yang Anda temukan di
belakang pintu nomor l atau pintu nomor 2. Dia memberitahukan bahwa di belakang
salah satu pintu ada $10.000 tunai, tetapi di belakang pintu yang lain ada barang yang
tidak berharga, yaitu sebuah ban bekas dengan harga pasar 0. Anda memilih untuk
mcmbuka pintu nomor 1. Akan ‘etapi, sebelum Anda dapat membuka pintu nomor 1,
Monty mengatakan bahwa dia akan menawarkan sejumlah uang untuk mengakhiri
permainan ini Sebelum Anda membaca lebih lanjut, putuskan berapa jumlah uang yang
akan membuat Anda tidak tertarik untuk membuka salah satu pintu tersebut. Maksudnya,
tentukan jumlah tertentu yang jika lebih dari satu dolar, maka Anda akan lebih tertarik
untuk mengambil uang yang ditawarkan; atau, jika jumlah tersebut kurang dari' satu
dolar, maka Anda akan lebih tertarik untuk membuka pintunya Tuliskan jumlah ini dalam
selembar kertas. Sebentar lagi kita akan menebak jumlah yang Anda tulis.) '
Misalkan Anda memutuskan bahwa jika Monty menawari Anda $2.999 atau kurang,
maka Anda akan membuka pintu tersebut. Iika jumlah yang ditawarkan $3.000, maka
Anda masih agak ragu-ragu. Tetapi bila $3.001 atau lebih, Anda akan mengambil uang
yang ditawarkan dan tidak membuka pintu tersebut. Monty menawarkan Anda $3.500,
jadi Anda mengambil uangnya dan mengabaikan pintu tersebut. (Ternyata, uang $ 10.000
berada di pintu nomor l, jadi Anda sebenarnya rugi).
Apa hubungan cerita atas dengan bab mengenai risiko dan imba] basil? Semuanya.
Kita baru saja mengilustrasikan fakta bahwa kebanyakan investor menghindari risiko.
Mari kita lihat alasannya. Anda mempunyai peluang 50/50 untuk mendapatkan 510.000
atau tidak sarha sekali. Nilai yang diharapkan dari membuka pintu ini adalah $5.000
(0,50 x $10000 ditambah 0,50 x $0). Dalam contoh di atas, Anda tidak membedakan
antara risiko (ketidakpastian) mendapatkan $5.000 dengan kepastian mendapatkan
$3.000. Dengan kata lain, jumlah yang pasti atau bebas risiko ini, yang disebut juga
7
ekuivalen kepastian (certainty equivalent-CE) terha dap risiko bertaruh, memberikan
Anda manfaat atau kepuasan yang sama dengan nilai $5.000 yang diharapkan namun
berisiko.
Akan sangat luar biasa jika ekuivalen kepastian Anda dalam hal ini adalah tepét
$3.000, angka yang kita gunakan dalam contoh ini. Tetapi lihatlah angka yang Anda tulis.
Mungkin kurang dari $5.000. Berbagai penelitian telah memperlihatkan bahwa sebagian
besar orang. jika ditenipatkan pada situasi yang sama, akan mempunyai ekuivalen
kepastian fang lebih kecil dari nilai yang diharapkan (lebih kecil dari $5.000). Kita bisa,
pada kenyataannya menghubungkan ekuivalen kepastian seseorang dengan nilai moneter
yang diharapkan dari investasi (atau peluang) yang berisiko investasi untuk
mendefmisikan sikap mereka terhadap risiko. Pada umumnya, jika Ekuivalen kepastian <
nilai yang diharapkan, maka orang tersebut cenderung suka menghindari risiko (risk
aversion).Ekuivalen kepastjan = nilai yang diharapkan, maka individu tersebut cenderung
berpendapat netral terhadap risiko (risk indifference). . Ekuivalen kepastian > nilai yang
diharapkan, maka individu tersebut cenderung suka mengambil r1siko (risk preference).
Dengan demikian, dalam contoh “Mari Buat Persetujuan”, ekuivalen kepastian Yang
kurang dari $5.000 mengindikasikan penghindaran terhadap risiko. Untuk orang yang
suka menghindari risiko, perbedaan antara ekuivalen kepastian dan nilai yang diharapkan
dari suatu investasi merupakan premi risiko (risk premium); yaitu‘tambahan imbal basil
yang diharapkan di mané harus ditawarkan oleh inVestasi yang ber_isiko kepada investor
yang memiliki karekteristik seperti ini, agar menerima invéstasi yang berisiko tersebut.
Perhatikan pada contoh di atas, nilai yang diharapkan dari investasi berisiko harus sama
dengan atau lebih dari $2. 000 lebih besar dari penawaran $3 .000 (lebih besar dari $2.
000 + $5 .000) agar Anda mau mengambil risiko tersebut.
Dalam buku ini kita akan menggunakan pandangan umum bahwa sebagian besar
investor cenderung menghindari risiko (risk averse). Iadi, investasi bcrisiko hams
menawarkan imbal hasil lebih tinggi dari yang diharapkan daripada investasi yang
berisiko lebih rendah agar orangorang mau membelinya. (Namun, ingatlah bahwa ini
adalah imba] hasil yang djharapkan; imbal hasil aktual dari investasi yang berisiko dapat
8
lebih rendah daripada imbal basil aktual dari alternatif yang tidak terlalu berisiko). Dan,
untuk mendapatkan risiko yang rendah, Anda harus mau menerima investasi dengan
imbal hasil yang diharapkan lebih rendah. Singkatnya, tidak ada yang gratis ketika Anda
berinvestasi. Semua investasi yang menyatékan imbal basil yang tinggi dengan risiko
yang rendah harus dipandang secara skeptis.
Investor jarang menempatkan seluruh kekayaan mereka pada asset atau investasi tunggal,
melainkan mereka sering mmbuat portofolio atau kelompok investasi. Oleh karena itu, analisis
resiko dan imbal hasil perlu diperluas dengan membahas mengenai portofolio. Portofolio adalah
kombinasi dari dua atau lebih sekuritas atau asset.
𝑅̅𝑝 = ∑ 𝑊𝑗 𝑅̅𝑗
𝑗=1
Ket : 𝑊𝑗 = proporsi / bobot dari total dana yang diinvestasikan dalam sekuritas j
Imbal hasil yang diharapkan dan devisiasi standar dari distribusi probabilitas dari kemungkinan
imbal hasil untuk 2 sekuritas.
SEKURITAS A SEKURITAS B
9
Deviasi standar, 𝜎𝑗 10,7 1,5
Jika jumlah uang yang sama diienvestasikan pada 2 sekuritas tersebut, maka , imbal hasil yang
diharapkan dari portofolio ini adalah (0,5) 14,0% + (0,5) 11,5% = 12,75%
Kovarians adalah ukuran statistik dimana 2 variabel (misalnya imbal hasil sekuritas) bergerak
bersama-sama.
Kovarians (+) = menunjukkan bahwa rata-rata dua variabel akan brgerak bersama-sama.
Kovarians (-) = menyatakan bahwa 2 variabel itu bergerak pada arah yang berlawanan.
Kovarians (0) = kedua variabel tidak menunjukkan perbedaan baik secara positif maupun
negatif.
E. Diversifikasi
Diversifikasi yang berarti meliputi kombinasi sekuritas dengan cara tertentu senhingga
mengurangi risiko. Pengurangan risiko terjadi jika sekuritas yang dikombinasikan tidak
berkolerasi positif.
Alokasi aset strategis juga penting untuk diversifikasi (penyebaran risiko, yaitu dengan
berinvestasi di beberapa instrumen investasi sehingga risiko investasinya bisa disebar). Kegiatan
menyebarkan dana ke berbagai investasi dikenal dengan istilah diversifikasi. Dengan memilih
investasi yang tepat, maka investor dapat membatasi kerugian dan mengurangi fluktuasi imbal
hasil investasinya tanpa harus mengorbankan terlalu banyak potensi memperoleh keuntungan.
Selain itu, alokasi aset strategis juga penting karena berpengaruh besar terhadap pemenuhan
tujuan investasi. Jika investor tidak berani mengambil cukup risiko, maka imbal hasil
10
investasinya mungkin tidak cukup untuk memenuhi tujuan investasi. Sebagai contoh, untuk
memenuhi kebutuhan investasi jangka panjang seperti tabungan pendidikan atau tabungan untuk
membiayai kuliah, sebagian besar ahli keuangan akan setuju bahwa investor sebaiknya
mengikutsertakan saham atau reksa dana saham dalam portofolionya.
Sebaliknya, jika investor terlalu berani mengambil risiko, maka ada kemungkinan dana yang
diinvestasikan tidak tersedia pada saat investor membutuhkannya. Portofolio yang sebagian
besar berisi saham atau reksadana saham, tidak cocok untuk memenuhi kebutuhan investasi
jangka pendek.
Risiko tidak sistematis adalah variabilitas imbal hasil saham atau portofolio yang tidak
disebabkan oleh pergeseran pasar secara umum, tetapi dari perusahaan atau industri tertentu.
Resiko ini tidak terkait pada faktor ekonomi, politik dan faktor lainnya. Untuk Sebagian besar
saham, risiko tidak sistematis memengaruhi 50% dari total risiko saham (deviasi standar). Resiko
ini dapat dikurangi bahkan dapat dihapus dengan melakukan diversifikasi. Oleh karena itu, tidak
semua risiko memegang saham relevan, karena bagian dari risiko ini dapat didiversifikasi.
Risiko terpenting dari saham adalah risiko yang tidak dapat dihindarkan, yaitu risiko sistematis.
Investor dapat mengharapkan diberi kompensasi atas risiko sistematis ini. Namun, investor tidak
boleh mengharapkan pasar untuk menyediakan kompensasi tambahan atas risiko yang tidak
dapat dihindari. Logika ini yang melatarbelakangi model penetapan harga modal-aset.
11
F. Model Penetapan Harga Modal-Aset
Semakin besar resiko sistematis suatu sekuritas, semakin besar imbal hasil yang
diharapkan oleh investor dari sekuritas tersebut. Hubungan antar imbal hasil yang
diharapkan dengan risiko sistematis dan penilaian sekuritas adalah inti dari model
penetapan harga modal-aset. Asumsi yang harus dibuat dalam pembuatan model
ini pertama-tama, kita mengasumsikan bahwa pasar model efisien sehingga para
investor mendpat informasi yang jelas, biaya transaksi rendah, ada oembataasan
yang dapat diabaikan dalam investasi, dan tidak ada investor yang cukup beesar
yang dapat memengaruhi harga pasar suatu saham.
Garis Karakteristik
Dalam perbandingan ini, penting untuk membahsa kelebihan imbal hasil dari
investasi bebas risiko, yang bertindak sebagai pembanding untuk imbal hasil asset
yang berisiko. Kelebihan imbal hasil adalah imbal hasil yang diharapkan dikurangi
dengan imbal hasul yang bebas risiko.
Garis tebal disebut garis karakteristik sekuritas, garis ini menunjukkan hubungan
antara kelebihan imbal hasil untuk saham dan kelebihan imbal hasil untuk
portofolio pasar Imbal hasil per bulan dapat dihitung dengan cara :
Beta adalah kemiringan/ slope, yaitu perubahan dalam kelebihan imbal hasil saham
yang lebih besar daripada perubahan dalam kelebihan imbal hasil portofolio pada
garis karakteristik. Semakin besar kemiringan dari garis karakteristik saham,
semakin besar risiko sistematisnya. Ini berate bahwa untuk Gerakan ke atas dan ke
12
bawah pada akelebihan imbal hasil pasar, pergerakn kelebihan imbal hasil saham
individual lebih besar atau lebih kecil bergantung pada beta-nya.
Distribusi titik data pada garis karakteristik adalah ukuran risiko yang tidak
sistematis dari saham. Semakin besar jarak relative antara titik dengan garis,
semakin besar besar risiko tidak sistematis dari saham. Hal iniberarti imbal hasil
saham bertambah kecil korelasinya dan semakin rendah risiko tidak sistematisnya.
Dari yang sebelumnya tidak sistematis dapat dikurangi atau abahkan dihapus
dengan diversifikasi yang efisien. Untuk portofolio 20 saham pilihan, titik data
akan dekat dengan garis karakteristik dari portofolio.
Risiko besar dari saham adalah risiko sistematis saja. Semakin besar beta saham,
semkain besar risiko saham tersebut., dan semakin besar imbal besar hasil yang
diminta. Jika mengasumsikan bahwa risiko tidak sistematis telah didiversifikasi,
tingkat imbal hasil yang diminta untuk saham j adalah :
Keterangan :
Dengan kata lain, tingkat yang diminta dari imbal hasil saham adalah sama dengan
imbal hasil yang diminta oleh pasar untuk investasi bebas risiko ditambah dengan
premi resiko. Premi risiko berfungsi untuk : (1) imbal hasil pasar yang diharapkan
13
dikurangi dengan tingkat bebas risiko, yang mewakili premi risiko yang diminta
oleh saham pasar, (2) koefisien beta.
14
hasil pasar yang direalisasikan pada beberapa saat yang lalu mungkin sangat
tinggi dan tidak diperkirakan untuk berlanjut. Akibatnya, penggunaan data historis
akan menghasilkan perkiraan imbal hasil pasar di masa depan yang terlalu tinggi.
• Menggunakan Premi Risiko. Kelebihan imbal hasil dalam portofolio pasar
disebut juga premi risiko pasar. Ini diwakili dengan (Rm - Rt ). Kelebihan yang
diharapkan untuk indeks S&P 500 biasanya berkisar dari 5 sampai 8 persen.
Daripada perkiraan imbal hasil portofolio pasar secara langsung kita dapat
menambahkan premi risiko ke tingkat bunga bebas risiko yang berlaku.
Imbal Hasil dan Harga Saham nilai kini dari aliran individu dividen masa depan yang diharapkan
yaitu :
𝐷𝑡
V = ∑∞
𝑡=1 (1+𝑘𝑒)𝑡
Misalkan kita ingin menentukan nilai dari saham Savance Coporation dan bahwa model
pertumbuhan dividen perpetualnya memadai. Modelnya yaitu :
𝐷𝑡
V=𝐾𝑒−𝑔
Periode 1 adalah $2 per saham dan tingkat pertumbuhan dividen per saham yang diharapkan
setiap tahun adalah 10 persen. Berdasarkan lanjutannya nilai saham adalah
$2,00
V = (0,145−0,10) = $44,44
Harapan ini bisa berubah, dan ketika ini terjadi, nilai (dan harga) saham akan berubah. Variabel
sebelum dan sesudah:
Sebelum Sesudah
Tingkat bunga bebas risiko 0,08 0,07
Rf
Imbal hasil pasar yang 0,13 0,11
diharapkan Rm
Beta Savance βj 1,30 1,20
Pertumbuhan dividen 0,10 0,09
Savance, g
Tingkat imbal hasil yang diminta berdasarkan risiko sistematis menjadi
15
Nilai baru dalam saham :
$2,00
V = (0,118 −0,09) = $71,43
Pada figur 5.7 pasar sekuritas para investor mengenai kemungkinan hubungan antara
tingkat imbal hasil yang diminta dengan risiko sistematis atau yang tidak bisa dihindari. Untuk
alasan tertentu, kedua saham yang disebut X dan Y diberi harga yang tidak sesuai. Saham X
dihargai terlalu rendah berdasarkan garis pasar sekuritas, sedankgan saham Y dihargai terlalu
tinggi. Akibatnya, saham X diharapkan akan memberikan tingkat imbal hasil yang lebih besar
daripada yang diharapkan, berdasarkan risiko sistematisnya. Sebaliknya, saham Y diharapkan
akan memberikan tingkat imbal hasil yang lebih rendah daripada imbal hasil yang diminta untuk
mengompensasikan risiko sistematisnya.
CAPM telah menghadapi banyak tantangan. Dimana model ini adalah penggunaan beta untuk
mengukur risiko.
1. Anomali
Ketika para akademisi berusaha untuk menjelaskan imbal hasil sekuritas yang
sebenarnya, beberapa anomali telah terjadi. Salah satunya adalah pada perusahaan kecil.
Saham biasa pada perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil. Memberikan imbal hasil
yang lebih tinggi ketika, hal lainnya konstan.
2. Penelitian Fama dan French
Eugene Fama dan Kenneth French melihat secara empiris hubungan antara imbal hasil
saham biasa dengan kapitalisasi pasar perusahaan. Dengan menguji imbal hasil saham
selama periode 1963-1990, mereka menemukan bahwa variabel ukuran dan nilai pasar ke
buku-buku dapat memprediksi rata-rata imbal hasil saham. Ketika variabel ini pertama
kali digunakan dalam analisis regresi, variabel beta yang ditambahkan ternyata hanya
sedikit berpengaruh.
3. CAPM dan Model Multifaktor
Meskipun CAPM tetap berguna untuk tujuan kita, CAPM tidak memberikan ukuran yang
tepat dari proses ekuilibrium pasar atau imbal hasil yang diminta untuk saham tertentu.
16
Model Multifaktor adalah model yang mengklaim bahwa imbal hasil sekuritas sensitif
terhadap pergerakan multifaktor, atau indeks, dan tidak hanya terhadap keseluruhan
pergerakan pasar.
Pasar keuangan yang efisien adalah pasar keuangan dimana harga saat ini benar-benar
mencerminkan semua informasi relevan yang tersedia.
• Bentuk efisiensi lemah, harga sekarang merekfleksikan harga historis secara berurutan.
Singkatnya, dengan mengetahui pola harga yang lalu tidak akan membantu untuk
memperbaiki peramalan harga masa depan
• Bentuk efisiensi semikuat, harga sekarang merekfleksikan semua informasi umum yang
ada termasuk laporan tahunan dan hal – hal baru.
• Bentuk efisiensi kuat, harga sekarang merekfleksikan semua informasi, baik maupun
pribadi.
Siapa pun yang mengingat jatuhnya pasar saham pada tanggal 19 oktober 1987 ketika
saham jatuh bebas, kehilangan 20 persen. Kita tahu bahwa tingkat pasar saham cenderung
meningkat dari waktu ke waktu dalam peningkatan yang kecil. Meskipun efisiensi pasar adalah
penjelas yang baik mengenai perilaku pasar dan sekuritas tampaknya dinilai secara efisien, tetap
ada pengecualian.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Risiko Imbal Hasil (rate of return risk) adalah risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil
yang dibayarkan bank kepada nasabah karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima
bank dari penyalur dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank.
Setiap prusahaan harus memiliki sistem yang tepatuntuk identifikasi dan pengukuran
faktor yang bisa meningkatkan risiko imbal hasil ini. Ketika dilakukan kalkulasi tingkat
pengembalian, perusahaan harus memakai metode gapping untuk alokasi posisi kedalam time
band untuk membagi jatuh tempo dana dalam tanggal repricing. Tingkat aset yang tetap dan
mengambang oleh perusahaan harus diklasifikasikan sesuai dengantanggal piutangnya karena
kembalian piutang ini mempresentasikan dana investasi mudharabah secara langsung dan
memiliki keuntungan pemilikan dari aset.
18
DAFTAR PUSTAKA
19