Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 1

RISIKO DAN IMBAL HASIL 


Disusun Oleh :

Chairunnisa Arih Jasmin 01031381924184

Rosita Amanda 01031381924107

Regita Amalia Agasi 01031381924124

Sri Apriani 01031381924125

M. Akbar Zaini Murod 01031381924171


A. Risiko B. Imbal Hasil
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu Imbal Hasil (return) dari kepemilikan
peluang terjadinya kerugian atau suatu investasi dalam periode
kehancuran. Lebih luas, risiko dapat tertentu misalnya satu tahun
diartikan adalah pembayaran yang
sebagai kemungkinan terjadinya hasil diterima karena hak kepemilikannya,
Yang tidak diinginkan atau berlawanan ditambah dengan peruba-han
dari yang diinginkan. Dalam industri dalam harga pasar, yang dibagi
keuangan pada umumnya, terdapat dengan harga awal. Misalnya Anda
suatu membeli sekuritas sebesar $100 yg
jargon “high risk bring about high akan membayar $7 kepada Anda
return”, dan akan bernilai $106 setelah satu
artinya jika ingin memperoleh hasil tahunImbal hasil yang didapat
yang lebih besar, akan dihadapkan akan sama dengan ($7 + $6)/$100 =
pada risiko yang lebih besar pula.  13%. 
MENGGUNAKAN DISTRIBUSI
PROBABILITAS UNTUK MENGUKUR
RISIKO
  Imbal Hasil yang diharapkan dan Deviasi
A.
Standar
Imbal Hasil yang diharapkan (expected return)
adalah sebagai berikut.
 
R= [5.2]
 
Dimana adalah imbal hasil untuk
kemungkinan ke - I, adalah probabilitas dari
terjadinya imbal hasil, dan n adalah total
jumlah kemungkinan. Jadi, imbal hasil yang
diharapkan adalah sama dengan rata-rata
tertimbang dari kemungkinan imbal hasil, dimana
bobotnya adalah probabilitas kejadiannya. Untuk
distribusi imbal hasil yang memungkinkan,
seperti yang ditunjukan dalam tabel 5.1, imbal
Untuk melengkapi deskripsi dari kedua parameter distribusi imbal hasil, kita perlu mengukur
penyebarannya, atau variabilitas nya, pada imbal hasil yang kita harapkan. Pengukuran
konvensional dari penyebaran adalah deviasi standar. Semakin besar deviasi standar dari
imbal hasil, semakin besar variabel dari imbal hasil, dan semakin tinggi risiko dari investasi
tersebut. Deviasi standar, , dapat dinyatakan secara matematis sebagai.
 

 
Di mana tanda berarti akar dari. Kuadrat dari deviasi standar disebut varians dari distribusi.
Secara operasional, kita biasanya menghitung dulu varians distribusi, atau rata rata tertimba
ng dari akar deviasi pada kemungkinan kejadian dari nilai rata rata distribusi, dengan bobot b
erdasarkan probabilitas kejadian. Kemudian, akar dari bilangan ini adalah deviasi standar. T
abel 5.1 menunjukkan bahwa varians distribusi dari contoh ini adalah 0,00703. Dengan m
engambil akar dari nilai ini, dapat diketahui bahwa deviasi standar distribusi adalah 8,38%.
B. Penggunaan Informasi Deviasi Standar.

Sejauh ini telah dibahas distribusi probabilitas diskrit (tidak berkelanjutan),


dimana variabel acak, seperti imbal hasil, hanya menggunakan nilai tertentu dalam suatu
interval. Misalkan kita dihadapkan pada distribusi probabilitas normal (berkelanjutan) dari
imbal hasil. Distribusi normal berukuran simetris dan berbentuk seperti lonceng dengan
68% dari distribusi berada pada satu deviasi standar (kiri atau kanan) dari imbal hasil yang
diharapkan; 95% berada pada dua deviasi standar; dan lebih dari 99% berada pada tiga
deviasi standar. Dengan menyatakan perbedaan dari imbal hasil yang diharapkan dalam
bentuk deviasi standar, kita dapat menentukan probabilitas apakah imbal hasil yang
sebenarnya akan lebih besar atau lebih kecil. Untuk melakukan ini, kita mengambil
perbedaan antara dua nilai ini; yang hasilnya - 9%, dan membaginya dengan deviasi
standar. Dalam kasus ini hasilnya adalah - 0,09%/0,0838 = - 1,07 deviasi standar.
(Tanda negatif mengingatkan kita untuk melihat ke bagian kiri rata rata). Secara
umum rumusnya:
   Z =

=
 
Di mana R adalah batas imbal hasil dan zat (skor Z) adalah deviasi standar R dari nilai rata
rata. Distribusi probabilitas di ilustrasikan pada figure 5.1.
 

Area yang diarsir terletak 1,07 Deviasi standar di sebelah kiri dari nilai rata-rata,
dan seperti yang ditunjukkan, area ini mewakili kira-kira 14% dari total
distribusi.
C. Koefisien Variasi
Biasa standar kadang-kadang bisa menyesatkan dan membandingkan risiko, atau ketidakpastian, dari b
erbagai alternatif jika ukuran alternatif tersebut berbeda beda. Misalkan dua peluang investasi, ada A da
n B, yang mempunyai distribusi probabilitas normal untuk imbal hasil selama satu tahun dengan
karakteristik sebagai berikut.

Dapatkah kita simpulkan bahwa karena deviasi standar B lebih besar daripada A, maka investasi B
lebih berisiko? dengan deviasi standar sebagai mengukur risiko, kita dapat berpendapat demikian.
Akan tetapi jika kita melihat ukuran imbal hasil yang diharapkan, investasi A lebih besar variasi
nya. Hal ini sama dengan pengandaian bahwa $10.000 deviasi standar dari pemasukan tahunan
seorang multimillionaire tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan $8.000 deviasi standar
dalam pemasukan tahunan yang akan anda terima. Untuk menyesuaikan ukuran, atau skala,
masalah, deviasi standar bisa dibagi dengan imbal hasil yang diharapkan untuk dihitung koefisien
variasi nya:
 
Koefisien Variasi (CV) = /
 
Dengan demikian, koefisien variasi adalah ukuran dari dispersi relatif (risiko)
ukuran
 
risiko “per unit dari imbal hasil yang diharapkan”. Semakin besar CV,
maka semakin besar risiko relatif suatu investasi. Dengan menggunakan CV sebagai
ukuran risiko, investasi A dengan distribusi imbal hasil CV sebesar 0,75 dipandang
lebih berisiko daripada investasi B, yang sifatnya hanya 0,33.
 
Risiko dan Imbal Hasil dalam Konteks Portofolio
Investor jarang menempatkan seluruh kekayaan mereka pada aset atau investasi tunggal, melainkan investor
sering membuat portofolio atau kelompok investasi. Oleh karena itu, analisis risiko dan imbal hasil perlu
diperluas dengan membahas mengenai Portofolio.

•Imbal Hasil Portofolio


Imbal hasil yang diharapkan dari portofolio adalah rata-rata tertimbang dari imbal hasil yang diharapkan dari
sekuritas yang ada dalam portofolio tersebut. Bobotnya sama dengan proporsi dari total dana yang di
investasi kan dari setiap sekuritas (bobot total nya harus 100%). Rumus umum untuk imbal hasil yang
diharapkan dalam Portofolio adalah sebagai berikut.
Rp= j=1mWj Rj
Wj = Proporsi atau bobot dari dana yang diinvestasikan dalam sekuritas.
Rj = Imbal hasil yang diharapkan untuk sekuritas
j dan m = Jumlah total sekuritas dalam portofolio
Imbal hasil yang diharapkan dan deviasi standar dari distribusi probabilitas dari kemungkinan imbal ha
l untuk 2 sekuritas ditunjukkan dibawah ini.
Jika jumlah uang yang sama diinvestasikan pada 2 sekuritas tersebut, maka imbal hasil yang diharapkan
dari portofolio ini adalah (0,5)14,0% + (0,5)11,5% = 12,75%.
  SEKURITAS A SEKURITAS B
Imbal hasil yang 14,0% 11,5%
diharapkan,
Deviasi standar, 10,7
10,7 1,5
1,5
Risiko Portofolio dan Pentingnya Kovarians
Kovarians adalah ukuran statistik di mana dua variable misalnya imbal hasil seku
ritas bergerak bersama sama. Kovarians yang positif menunjukkan bahwa rata
rata dua variable akan bergerak bersama sama. Kovarians negatif menyatakan
bahwa dua variabel itu bergerak pada arah yang berlawanan. Kovarians nol
berarti kedua variabel tidak menunjukkan perbedaan baik secara positif maupun
secara negativf. Kovarians antara imbal hasil sekuritas merumitkan perhitunga
n deviasi standar portofolio. Namun, kerumitan perhitungan matematika ini memili
ki titik terang Kovarians di antara sekuritas menyediakan kemungkinan untuk
menghilangkan beberapa risiko tanpa mengurangi imbal hasil yang potensial.
 
 

Anda mungkin juga menyukai