Anda di halaman 1dari 14

Nama: Marcellia Crenata

NIM: 041924353032

RESUME

Return, Risk and the Capital Asset Pricing Model

 Individual Securities
Expected Return
Expected return adalah ekspektasi seorang individu mengenai keuntungan yang dapat
diperoleh dari periode selanjutnya. Ekspektasi ini biasanya dihitung berdasarkan rerata
keuntungan setiap periode yang telah dihasilkan oleh suatu sekuritas
Variance dan Standard Deviation
Terdapat beberapa metode untuk memperkirakan ketidakpastian dari sebuah sekuritas.
Salah satunya adalah variance, yang merupakan kuadrat dari deviasi dari keuntungan
sekuritas dari ekspektasi keuntungannya. Standard deviasi merupakan akar pangkat dua dari
variasi.
Covariance dan Correlation
Keuntungan dari sekuritas perseorangan memiliki hubungan antara satu dengan yang
lainnya. Covariance merupakan sebuah perhitungan statistik yang mengukur hubungan
antara dua sekuritas.
 Expected Return, Variance and Covariance
Expected Return and Variance
Ilustrasi di bawah ini menjelaskan bagaimana cara memprediksi expected return dan
variance.
Anggaplah bahwa seorang analis keuangan mempercayai bahwa terdapat empat
kemungkinan dari suatu kondisi ekonomu sebagai berikut: depresi, resesi, normal, dan
peningkatan. Mengacu pada hal tersebut, diharapkan keuntungan dari Supertech Company
mengikuti prediksi tersebut, sedangkan keuntungan dari Slowpoke Company tidak
diharapkan mengikuti prediksi tersebut. Maka prediksi keuntungannya adalah sebagai
berikut:

o Ekspektasi keuntungan

o Untuk setiap perusahaan, hitung deviasi dari setiap kemungkinan keuntungan dari
ekspektasi keuntungan perusahaan yang telah diperoleh sebelumnya
o Deviasi yang telah dihitung adalah indikasi dari persebaran keuntungan.
o Untuk setiap perusahaan, hitung kuadrat rata-rata deviasi, yang mana merupakan
variance
Dari tabel di atas diketahui bahwa variance dari Supertech adalah 0.066875 dan
variance dari Slowpoke adalah 0.013225
o Hitung standard deviasi dengan cara mengakar kuadratkan variance

E(R) adalah ekspektasi keuntungan sekuritas dan R adalah keuntungan sebenarnya

Karena angka variasi masih ditunjukkan dalam bentuk kuadrat, angka tersebut sulit
untuk diintrepertasikan. Standard deviation memiliki intrepertasi yang lebih mudah
dengan rumus di bawah ini

Covariance dan Correlation


Covariance dan correlation menjelaskan hubungan antara keuntungan dari suatu sekuritas
dan keuntungan dari sekuritas yang lainnya, maka kita dapat menggunakan covariance dan
correlation.
Melanjutkan ilustrasi sebelumnya dari Supertech dan Slowpoke, maka kita dapat
menghitung covariance dengan cara berikut:
o Dari setiap kondisi ekonomi, kalikan deviasi dari ekspektasi keuntungan Supertech
dengan deviasi dari ekspektasi keuntungan Slowpoke, sehingga diperoleh yield
sebesar 0.001875

Rsuper dan Rslow adalah keuntungan dari Supertech dan Slowpoke pada suatu
kondisi ekonomi, E(Rsuper) dan E(Rslow) adalah ekspektasi keuntungan dari dua
sekuritas tersebut
o Hitung nilai rata-rata dari empat kondisi ekonomi yang tedapat pada kolom terakhir.
Rata-rata ini merupakan covariance
Jika keuntungan Supertech di atas rata-rata, maka keuntungan Slowpoke juga di atas
rata-rata, dan jika keuntungan Supertech di bawah rata-rata, maka keuntungan
Slowpoke juga berada di bawah rata-rata. Hal ini menunjukkan ketergantungan
positif atau hubungan yang positif antara dua keuntungan.

Sebaliknya jika keuntungan Supertech di bawah rata-rata ketika keuntungan


Slowpoke di atas rata-rata dan keuntungan SUpertech di bawah rata-rata ketika
keuntungan Slowpoke di atas rata-rata, maka hal ini menunjukkan ketergantungan
negative atau hubungan negative antara dua keuntungan

Jika dianggap bahwa tidak ada hubungan anatara kedua keuntungan tersebut, maka
baik jika keuntungan Supertech berada di atas atau di bawah ekspektasi
keuntungannya maka tidak akan mempengaruhi keuntungan Slowpoke, sehingga
covariancenya nol

Untuk menghitung korelasi, bagilah covariance dengan standard deviasi dari dua
sekuritas
 The Return and Risk for Portfolios
Berikut adalah cara yang dapat dilakukan seorang investor untuk memilih portfolio yang
tepat:
1. Hubungan antara keuntungan yang diharapkan dari sekuritas perorangan dengan
keuntungan yang diharapkan dari sebuah portfolio yang terdiri dari sekuritas
tersebut
2. Hubungan antara standar deviasi dari sekuritas perseorangan, hubungan antara
sekuritas, dan standar deviasi dari suatu portfolio yang terdiri dari sekuritas-
sekuritas tersebut
The Expected Return on A Portfolio
Expected return dari suatu portfolio adalah perhitungan rata-rata dari ekspektasi
keuntungan dari sekuritas perseorangan. Berikut adalah contoh perhitungan dari studi kasus
SUpertech dan Slowpoke

Variance and Standard Deviation of a Portfolio


Rumus perhitungan variance adalah sebagai berikut:

Rumus tersebut menunjukkan bahwa variance dari suatu portfolio bergantung pada kedua
variance dari sekuritas perseorangan dan covariance antara dua sekuritas. Variance dari
suatu sekuritas mengukur variabilitas dari keuntungan sekuritas individu. Covariance
mengukur hubungan antara 2 sekuritas, dan dapat pula dihitung dengan persamaan berikut:

Dari perhitungan di atas kita dapat mengetahui bahwa standar deviasi dari portfolio tersebut
adalah 15.44%, sedangkan korelasi antara kedua sekuritas tersebut adalah -0.1639 (ρ).
Selama nilai ρ<1, standar deviasi dari suatu portfolio dari dua buah sekuritas adalah kurang
dari perhitungan rata-rata dari standard deviasi dari sekuritas perseorangan
 The Efficient Set for Two Assets
Berikut adalah ekspektasi keuntungan dan standar deviasi dari Supertech, Slowpoke dan
sebuah portfolio yang terdiri dari 60% Supertech dan 40% Slowpoke

Berikut adalah portfolio yang terdiri dari holding dalam Supertech dan Slowpoke

Portfolio 1 adalah portfolio yang terdiri dari 90% Slowpoke dan 10% Supertech, karena
portfolio cenderung lebih berat kepada Slowpoke, maka pada grafik terlihat lebih mendekati
titik Slowpoke. Portfolio 2 memiliki kurva yang lebih tinggi karena terdiri dari 50% Slowpoke
dan 50% Supertech. Portfolio 3 lebih mendekati titik Supertech pada grafik karena terdiri
dari 90% Supertech dan 10% Slowpoke. Berikut adalah hal-hal yang dapat disimpulkan dari
grafik di atas:
1. Korelasi (ρ) antara Supertech dan Slowpoke adalah -0.1639. Garis lurus pada grafik
menunjukkan titik-titik yang dimana koefisien korelasi antara dua sekuritas adalah 1.
Perhatikan bahwa garing lengkung kurva selalu berada di sebelah kiri garis lurus.
Tidak terdapat pengaruh difersivikasi jika ρ=1 (hanya pada kurva lengkung)
2. Titik MV menunjukkan minimum variasi dari portfolio. Ini adalah portfolio dengan
kemungkinan variasi terendah dan portfolio ini harus memiliki kemungkinan standar
deviasi terendah.
3. Grafik juga menunjukkan opportunity set dan feasible set yang ditunjukkan oleh
kurva lengkung
4. Kurva lengkung yang terjadi antara Slowpoke dan MV menunjukkan porsi dari
feasible set, standar deviasi menurun ketika kita meningkatkan ekspektasi
keuntungan
5. Tidak ada investor yang ingin memiliki portfolio dengan ekspektasi keuntungan di
bawah portfolio minimum variance.
 The Efficient Set for Many Securities

Area bebayang pada grafik di atas menunjukkan opportunity set atau feasible set ketika kita
mengevaluasi berbagai sekuritas. Area tersebut menunjukkan seluruh kombinasi yang
memungkinkan dari ekspektasu keuntungan dan standard deviasi dari suatu portfolio.
Seluruh investor akan memilih portfolio yang berada diantara MV dan X. Pada sisi bagian
atas, disebut efficient set. Seluruh titik di bawa efficient set akan mendapatkan lebih sedikit
ekspektasi keuntungan dan standar deviasi yang sama sebagai sebuah titik pada efficient set.
Variance and Standard Deviation in A Portfolio of Many Assets
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung variance dari berbagai portfolio

Variance dari keuntungan pada portfolio dengan berbagai sekuritas akan lebih tergantung
pada covariance di antara sekuritas perseorangan dibandingkan dengan variance pada
sekuritas perseorangan
 Diversification
The Anticipated and Unanticipated Components of News
Keuntungan dari berbagai sekuritas dipengaruhi oleh dua hal. Pertama adalah normal, atau
expected keuntungan dari sekuritas sebagai bagian dari keuntungan yang diprediksi pemilik
sekuritas di pasar. Hal ini bergantung kepada seluruh dari informasi yang dimiliki pemegang
sekuritas dari sekuritas yang beredar dan digunakan untuk mengetahui apa saja hal yang
akan mempengaruhi sekuritas pada tahun berikutnya. Hal kedua yang menjadi bagian dari
keuntungan adalah ketidakpastian atau bagian resiko.

R adalah keseluruhan keuntungan actual dalam satu tahun, E® adalah ekspektasi dari
keuntungan dan U adalah keuntungan yang tidak terprediksi
Risk: Systematic and Unsystematic
o Systematic risk adalah seluruh resiko yang mempengaruhi sejumlah besar asset,
masing-masing dapat terjadi pada tingkatan yang lebih besar atau lebih kecil
o Unsystematic risk adalah resiko yang secara spesifik mempengarusi sebuah asset
atau sebuah kelompok kecil dari asset

m adalah systematic risk (terkadang mengacu pada market risk), yang berarti m akan
mempengaruhi seluruh asset pada pasar hingga mencapai skala tertentu. ϵ adalah
unsystematic risk.
The Essence of Diversification

Karena unsystematic risk atau epsilon dari dua sekuritas tidak saling berhubungan, maka
epsilon mungkin positif untuk suatu sekuritas ketika epsion sekuritas lain negative. Karena
epsilon dapat mengimbangi/menutupi satu sama lain, unsystematic risk dari portfolio akan
menjadi lebih rendah dari unsystematic risk dari dua sekuritas. Jika kita menambahkan
sekuritas ketiga ke dalam portfolio kita, unsystematic risk dari portfolio tersebut akan
menjadi lebih rendah daru unsystematic risk dari kedua portfolio sekuritas tersebut.
Pengaruh yang sama akan terjadi jika kita menambahkan sekuritas-sekuritas selanjutnya.
Jika kita menambahkan sekuritas kedua pada suatu portfolio maka systematic risk dari
portfolio tersebut tidak akan berkurang. Penambahan sekuritas kedua akan mengurangi
standar deviasi, atau resiko, sebagaimana juga tambahan dari sekuritas ketiga dan
seterusnya.
The Effect of Diversification: Another Lesson from Market History
Standar deviasi akan menurun ketika jumlah sekuritas meningkat. Proses untuk
menyebarkan investasi pada berbagai asset disebut dengan diversifikasi. Prinsip diversifikasi
menjelaskan kepada kita bahwa persebaran investasi di antara berbagai asset akan
menghilangkan beberapa resiko. Diversifiable risk akan dapat dihilangkan dengan
difersifikasi. Terdapat suatu level resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan difersifikasi,
level ini disebut nondiversifiable risk.
 Riskless Borrowing and Lending
Seorang investor dapat mengkombinasikan sebuah investasi yang beresiko dengan investasi
yang tidak beresiko. Contoh di bawah ini dapat menjelaskan hal ini dengan lebih baik.
Pak Bagwell mempertimbangkan untuk berinvestasi di dalam pasar modal dari Merville
Enterprises. Sebagai tambahan Pak Bagwell akan meminjam atau meminjamkan pada skala
bebas resiko.

Jika kita anggap Pak Bagwell memilih untuk berinvestasi sebesar $1,000, $350 akan
diinvestasikan pada Merville Enterprises dan $650 akan diinvestasikan pada asset bebas
resiko. Maka ekspektasi keuntungan dari total investasinya sebagai sebuah rata-rata
terukur dari dua keuntungan adalah sebagai berikut:

Karena ekspektasi keuntungan dari portfolio adalah sebuah rata-rata terukur dari ekspektasi
keuntungan dari asset beresio dan asset bebas resiko, maka perhitungannya adalah analog
dari bagaimana kita memperlakukan dua asset beresiko.

Maka standar deviasi dari portfolio adalah sebagai berikut:

Hubungan antara resiko dan ekspektasi keuntungan untuk portfolio terdiri dari satu asset
beresiko dan asset tidak beresiko ditunjukkan oleh grafik di bawah ini.
Portfolio Pak Bagwell antara dua asset ditunjukkan oleh sebuah garis lurus antara risk-free
rate dan pure investment di Merville Enterprises. Tidak sama dengan kasus dua asset
beresiko, opportunity setnya adalah lurus, bukan lengkung.
Jika Pak Bagwell meminjam $200 pada risk-free rate. Mengkombinasikan ini dengan
investasi awalnya ($1,000), maka investasi totalnya adalah $1,200, maka ekspektasi
keuntungannya adalah:

Di dalam kasus ini dia menginvestasikan 120% dari investasi awalnya dengan meminjam
20% dari investasi awalnya. Keuntungan 14.8% adalah lebih besar dari 14% ekspektasi
keuntungan dari Merville Enterprises. Hal ini terjadi karena dia meminjam 10% untuk
berinvestasi dengan ekspektasu keuntungan lebih besar dari 10%. Standar deviasinya adalah
sebagai berikut:

Standar deviasi 24% lebih besar dari 20% standar deviasi dari investasi pada Merville karena
peminjaman akan meningkatkan variabilitas dari investasi
The Optimal Portfolio
Umumnya seorang investor lebih suka mengkombinasikan investasi pada asset beresiko
dengan sebuat portfolio dari asset beresiko

Grafik tersebut menunjukkan hal yang penting bahwa dengan resiko peminjaman dan
meminjaman, portfolio dari asset yang dimiliki oleh seorang invester akan selalu berada
pada titik A. DI luar toleransi seorang investor pada resiko, dia tidak akan memilih titik lain
pada efficient set dari asset beresiko atau titik lain pada interior dari feasible region.
Sebaliknya investor akan mengkombinasikan sekuritas dari A dengan asset tidak beresiko
jika dia memiliki keengganan terhadap resiko.
Hasil ini menunjukkan apa yang disebut oleh ekonom sebagai separation principle:
1. Setelah memprediksi expected return dan variances dari sekuritas individu, dan
covariance antara pasangan sekuritas, investor dapat menghitung efficient set dari
asset beresiko, yang ditunjukkan oleh kurva XAY kemudian menetapkan titikA,
persinggungan antara risk free rate dan efficient set dari asset beresiko
2. Investor kemudian harus menentukan bagaimana dia akan mengkombinasikan titik
A, portfolio dari asset beresikonya dengan asset tidak beresiko. Investor mungkin
akan menginvestasikan uangnya pada asset tanpa resiko dan beberapa pada
portfolio A. Dia akan mencapai pada titik pada garis antara Rf dan A. Sebagai
alternative, dia dapat meminjam pada risk free rate dan mengkontribusikan
uangnya, diinvestasikan dalam portfolio A. Dia akan mencapai sebuah titik pada garis
II di luar A
 Market Equilibrium
Definition of The Market Equilibrium Portfolio
Homogeneous expectation adalah kondisi di mana seluruh investor memiliki estimasi yang
sama mengenai expected returns, variances dan covariances. Jika seluruh investor memiliki
homogeneous expectations, sluruh investor akan memiliki efficient set dari asset beresiko
yang sama karena mereka akan memiliki input yang sama. Efficient set dari asset beresiko ini
ditunjukkan oleh kurva XAY dan titik A adalah portfolio dari asset beresiko yang dimiliki.
Definition of Risk when Investors Hold the Market Portfolio
Unsystematic risk akan dapat didiversivikasi dalah portfolio yang besar, tetapi systematic risk
tidak. Beta adalah cara yang paling baik untuk mengukur resiko dari sekuritas individu dari
pandangan dari seorang diversified investor. Beta mengukur responsifitas dari sebuah
sekuritas untuk berpindah ke pasar portfolio.
The Formula for Beta
Beta dapat dihitung dengan:

 Relationship between Risk and Expected Return (CAPM)


Expected Return on The Market
Expected return dari pasar dapat dihitung dengan:

Expected return dari pasar adalah jumlah dari risk free rate ditambah beberapa kompensasi
dari risk yang diperoleh dari market portfolio.
Expected Return on An Individual Security
Hubungan antara expected return dan beta dapat ditunjukkan dengan rumus berikut:

Perhitungan ini disebut dengan CAPM yang menyatakan bahwa expected return dari sebuah
sekuritas secara linear berpengaruh terhadap betanya. Karena keuntungan rata-rata pada
pasar lebih tinggi dari rata-rata risk-free rate sepanjang suatu periode adalah positif. CAPM
menunjukkan bahwa expected return pada sebuah sekuritas secara positif bergantung
terhadap betanya
o Jika diasumsikan β = 0, pada kasus ini E(R) = RF karena sebuah sekuritas dengan nilai
beta nol tidak memiliki resiko yang relefan, expected returnnya harus sama dengan
risk-free rate
o Jika diasumsikan β = 1, E(R) = E(Rm). Expected return pada sekuritas sama dengan
expected return pada pasar. Hal ini disebabkan beta pada portfolio pasar adalah 1
Expected return dalam sebuah sekuritas ditunjukkan pada garis miring yang berasal dari
RF dan naik hingga E(RM) ketika nilai beta 1 pada grafik, garis ini kemudian disebut
dengan security market line (SML). Beberapa hal lain yang berhubungan dengan CAPM
adalah:
1. Linearity
2. Portfolio as well as securities
3. A potential confusion

An Alternative View of Risk and Return

 Systematic Risk and Betas


CAPM menunjukkan bahwa jika suatu portfolio pasar adalah mean-variance efficient,
kemudian perhitungan yang paling tepat dari systematic risk dari suatu sekuritas adalah beta
coefficient. CAPM menunjukkan bahwa expected return dari suatu sekuritas secara linear
berhubungan dengan beta.
Setiap sekuritas akan memiliki sebuah beta yang terasosiasi dengan masing-masisng
systematic risk: sebuah beta inflasi, sebuah GNP beta dan interest rate bata, maka:

F adalah surprise factor yang kemudian disebut dengan factor. Sebuah k-factor model adalah
model dimana setiap keuntungan sekuritas diperoleh dari:

Ketika hanya terdapat satu factor, factor modelnya disebut dengan sebuah market model:

 Portfolios and Factor Models


Jika kita membuat portfolio dari sebuah daftar dari sekuritas N, menggunakan model one-
factor untuk mengetahui systematic risk, maka keuntungan dari sekuritas tersebut adalah:

Jika nilai βi adalah nole, maka:

Kita dapat menyimpulkan bahwa keuntungan sekuritas ke-i sekian tidak dipengaruhi oleh
factor F jika, βi bernilai nol. Jika i positif, makam perubahan positif di dalam factor akan
menaikkan sekuritas ke-I sekian dan perubahan negative akan menurunkannya
Persamaan di atas menunjukkan bahwa:
1. Expected return pada setiap sekuritas individu adalah E(Ri)
2. Beta dari setiap sekuritas dikalikan dengan factor F
3. Unsystematic risk dari setiap sekuritas individu adalah epsilon i
Sehingga:

Portfolios and Diversification


Setiap sekuritas memiliki unsystematic risknya sendiri-sendiri, dimana surprise factor dari
suatu sekuritas tidak berhubungan dengan surprise factor dari sekuritas lain. Dengan
menginvestasikan sejumlah kecil pada masing-masing sekuritas, kita akan mendapatkan
rata-rata terukur dari unsystematic risk mendekati nilai nol pada portfolio yang besar.
Baris ketiga pada persamaan di atas tidak muncul pada portfolio besar, dan tidak ada yang
aneh pada baris pertama dan kedua. Baris pertama memiliki rata-rata terukur dari expected
return pada sekuritas perseorangan sebagai sekuritas yang ditambahkan pada portfolio.
Karena tidak ada kepastian pada baris pertama, tidak ada diversifikasi yang dapat
menghilangkan persamaan baris pertama. Persamaan baris kedua menunjukkan rata-rata
terukur dari beta dan tidak dapat dihilangkan, kecuali sekuritas ditambahkan. Karena factor
F tidak dipengaruhi oleh penambahan sekuritas pada portfolio, maka persamaan kedua tidak
dapat dihilangkan. Persamaan ketiga dapat dihilangkan karena terdapat banyak
unsystematic risk pada persamaan ketiga. Resiko ini tidak bergantung pada resiko yang lain,
efek diversifikasi menjadi lebih kuat seiring dengan penambahan asset ke dalam portfolio.
Akibatnya portfolio menjadi lebih kecil dan lebih tidak beresiko, keuntungan menjadi lebih
tidak pasti.
 Betas, Arbitrage, and Expected Returns
The Linear Relationship
Grafik menunjukkan beta dan expected return dari suatu sekuritas individu dalam one-factor
model. Titik P, C, A dan L berada pada sebuah garis yang berasal dari risk-free rate sebesar
10%. Titik-titik tersebut menunjukkan masing-masing asset dapat diperoleh dengan
mengkombinasikan risk-free asset dengan asset yang lain.

The Market Portfolio and The Single Factor


Pada CAPM beta dari sekuritas memgukur responsifitas suatu sekuritas untuk bergerak
dalam portfolio market. Pada model one-factor dari arbritage pricing theory, beta dari suatu
sekuritas mengukur responsifitasnya terhadap factor.

 The Capital Asset Pricing Model and The Arbitrage Pricing Theory
Differences in Pedagogy
CAPM memiliki suatu keuntungan penting yang mana derivasi dari CAPM membawa kita
pada diskusi mengenai efficient sets. Hal ini tidak mudah dilakukan dengan APT. Namun, APT
memiliki keunggulan bahwa model akan menambahkan factor hingga unsystematic risk dari
setiap sekuritas adalah tidak berkorelasi dengan unsystematic risk dari setiap sekuritas yang
lain. Dengan teori ini, kita dapat mengetahui:
1. Unsystematic risk secara stabil akan menurun (dan kemudian menghilang) ketika jumlah
sekuritas di dalam portfolio bertambah
2. Systematic risk tidak akan turun
APT menekankan peranan arbitrase dalam menentukan sebuah hubungan linear antara
expected return dan beta
Differences in Application
Keuntungan lain dari APT adalah dapat menghitung beberapa factor yang diabaikan oleh
CAPM. Dengan APT, hubungan antara risk dan return dapat ditunjukkan dengan:

 Empirical Approaches to Asset Pricing


Empirical Models
Untuk menggunakan pendekatan empiris untuk mengukur expected return, kita dapat
menggunakan:

Style Portfolios
Model empiris atau parametric yang menunjukkan hubungan natara keuntungan dan
atribut-atribut dari saham seperti rasio PE atau M/B dapat diestimasi secara langsung dari
data tanpa menggunakan teori. Ratio ini juga dapat digunakan untuk mengukur style dari
portfolio manager dan untuk membentuk benchmark dan contoh dari parameter-parameter
yang diukur

Anda mungkin juga menyukai