Anda di halaman 1dari 3

Nama: Marcellia Crenata

NIM: 041924353032

RESUME

Risk Analysis, Real Options and Capital Budgeting

 Sensitivity Analysis, Scenario Analysis and Break-Even Analysis


NPV merupakan metode untuk menghitung capital budgeting yang banyak digunakan, tetapi
pendekatan NPV terkadang diragukan kaekuratannya sehingga memunculkan analisa
tambahan dalam menggunakan NPV untuk capital budgeting.
Sensitivity Analysis dan Scenario Analysis
Sensitivity analysis mengukur sensitivitas perhitungan NPV terhadap perubahan-perubahan
asumsi. Analisa ini disebut juga what-if analysis atau BOP (best, optimistic and pessimistic)
analysis.
Pada umumnya financial analyst membagi biaya menjadi dua tipe, variable cost dan fixed
cost. Variable cost akan berubah ketika output berubah dan akan bernilai nol ketika produksi
nol. Biaya tenaga kerja dan bahan baku biasanya termasuk ke dalam variable cost. Variable
cost dapat diasumsikan konstan setiap unit dari output, sehingga dapat disimpulkan bahwa
total variable cost akan proporsional dengan level produksi.
Fixed cost tidak bergantung pada jumlah barang atau jasa yang diproduksi. Fixed cost
biasanya dihitung sebagai biaya setiap unit waktu. Fixed cost tidak selalu tetap selamanya
dan hanya tetap pada periode tertentu.
Market share, market size, harga, variable cost dan fixed cost merupakan parameter-
parameter yang diestimasi oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan akurasi perhitungan
NPV.
Untuk lebih meningkatkan keakuratan sensitivity analysis, dapat dilakukan scenario analysis.
Scenario analysis dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa scenario yang mungkin
terjadi dimana setiap scenario tersebut memiliki factor confluence.
Break-Even Analysis
DIskusi mengenai sensitivity dan scenario analysis menunjukkan bahwa terdapat berbagai
cara untuk mencari variability dalam suatu forecast. Metode lain yang dapat digunakan
adalah break-even analysis. Metode ini menganalisa sales yang dibutuhkan untuk mencapai
break-even dan merupakan tambahan dari sensitivity analysis karena juga dapat
meminimalisir kesalahan forecast. Break-even point dihitung dengan menggunakan:

Selisih antara sales price dengan variable cost disebut dengan contribution margin
Investasi awal dapat dianggap sebagai 5-year equivalent annual cost (EAC) yang diperoleh
dengan membagi investasi awal dengan 5-year annuity factor:

Sedangkan financial break-even point dapat dihitung dengan:

 Monte Carlo Simulation


Baik sensitivity analysis maupun scenario analysis memiliki keterbatasannya masing-masing.
Sensitivity analysis hanya memperbolehkan satu variable untuk berubah pada suatu waktu
sedangan pada kenyataannya banyak variable yang berubah pada suatu waktu. Scenario
analysis memperbolehkan beberapa scenario yang spesifik seperti perubahan inflasi,
perubahan regulasi pemerintah dan jumlah competitor.
Monte Carlo simulation digunakan untuk memprediksi perubahan-perubahan ini pada
penerapannya di dunia nyata.
Specify the Basis Model
Les mauney membagi cash flow menjadi tiga komponen: annual revenue, annual cost dan
initial investment. Revenue dalam setiap tahunnya dapat dihitung dengan:

Biaya dalah setahun dapat dihitung dengan:

Initial investment dapat dihitung dengan:

Specify Distribution for Each Variable in the Model


Bagian paling sulit dalam Monte Carlo simulation adalah menspesifikasi distribusi untuk
setiap variable dalam model. Langkah kedua ini hanya dapat dilakukan ketika cost dan
investment telah dimodelkan
The Computer Draws One Outcome
Setelah melakukan dua langkah yang dijelaskan sebelumnya, kitra harus mencari gambaran
dari revenue pada setiap tahunnya, dan sebagai tambahan kita harus menggambarkan cost
pada setiap tahun yang akan datang. Gambaran initial investment juga harus dilakukan.
Dengan metode ini, akan diperoleh sebuah single outcome sebagai gambaran dari setiap
variable dalam model dan akan menghasilkan sebuah cash flow dari project pada setiap
tahun yang akan datang

Repeat the Procedure


Tiga langkah di atas akan menghasilkan suatu outcome, tetapi esensi Monte Carlo simulation
adalah outcome yang berulang. Mengacu pada hal ini, computer harus diinstruksikan untuk
menghasilkan perhitungan dari ribuan atau jutaan outcome. Hasil gambarannya adalah
sebuah distribusi outcome pada setiap tahun yang akan datang. DIstribusi ini akan menjadi
basic output dari Monte Carlo simulation.
Calculate NPV
Dengan mengetahui distribusi cash flow pada tahun sebelumnya, maka kita daoat
menghitung expected cash flow pada tahun ini. Kita juga dapat mengetahui expected cash
flow pada setiap tahun yang akan datang dan kemudian menghitung NPV dari project
dengan melakukan discounting dari expected cash flow tersebut
 Real Option
Salah satu kelemahan perhitungan dengan metode NPV adalah perhitungan ini mengabaikan
penyesuaian yang dilakukan suatu perusahaan setelah suatu project diterima. Penyesuaian
ini disebut dengan real options.
The Option to Expand
Perhitungan NPV dapat dilakukan dengan optimistic forecast dan pessimistic forecast, dan
kemudian dirata-rata NPV-nya. Jika perhitungan optimistic forecast benar terjadi maka suatu
investor mungkin mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi. Hal ini dapat digambarkan
dengan sebuah decision tree dan potensi ekspansi ini dapat pula dihitung pada awal
perhitungan NPV

The Option to Abandon


Manager juga dapat memilih opsi untuk mengabaikan project yang telah ada, pengabaian ini
ditujukan untuk meningkatkan nilai potential projet yang ada. Pengabaian ini dilakukan
dengan mengabaikan pessimistic forecast sehingga hanya memperhitungkan optimistic
forecast
Timing Options
Timing option adalah pilihan dimana terdapat suatu kondisi yang dapat mengubah NPV
negative menjadi positif
 Decision Trees
Decision tree dapat membantu seorang investor untuk mengevaluasi pilihan-pilihan dan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam suatu project. Decision tree menunjukkan
sebuah pendekatan untuk menilai suatu project dengan beberapa opsi yang real maupun
yang tersembunyi

Anda mungkin juga menyukai