Anda di halaman 1dari 16

Nama Kelompok:

1. Leonardus Hadmin Nakat 17133100083


2. Fatihah Ainun Saputri 19133100002
3. Putri Astuti 19133100068

AUDIT MANAJEMEN ASPEK KEUANGAN

Fungsi keuangan merupakan fungsi yang paling penting dari suatu bisnis. Fungsi
keuangan terkoneksi secara erat dengan fungsi produksi, pemasaran dan aktivitas-aktivitas
yang lain. Keputusan keuangan atau fungsi keuangan saling terkait erat. Seluruh keputusan
bisnis melibatkan uang.

Pengelolaan keuangan dilakukan secara ekonomis atas sumber daya keuangan


menyangkut pengorbanan (biaya modal) yang minimal atas bauran sumber pendanaan
(struktur modal) yang dipilih. Dengan demikian, perusahaan harus mampu meminimalkan
pengorbanan (biaya modal) dalam keputusan pembiayaan (struktur modal) nya. Sementara
kriteria efisiensi dalam pengelolaan keuangan menyangkut optimalisasi penggunaan uang
(dana) yang dimiliki perusahaan dan yang terakhir berkaitan dengan kriteria efektivitas,
menyangkut ketepatan dalam pencapaian tujuan pengeloaan sumber daya keuangan
perusahaan, yaitu tercapainya peningkatan kesejahteraan (nilai ekonomis) pemegang saham
yang secara otomatis juga berarti terjadi peningkatan nilai perusahaan.

Audit manajemen keuangan adalah analisis dan penilaian yang dilakukan secara
sistematis, periodik dan terdokumentasi terhadap pengambilan keputusan serta segala
kebijakan dalam pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan. Pembahasan audit
manajemen keuangan bertumpu pada ketiga keputusan dan kebijakan dalam pengelolaan
keuangan perusahaan yaitu kebijakan investasi, operasi dan pendanaan di mana pada setiap
kebijakan tersebut penilaian dilakukan berdasarkan proses manajemen, mulai dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan
pengendalian (controlling).

Audit manajemen keuangan meliputi penilaian terhadap keseluruhan aspek keuangan


perusahaan, baik organisais, kebijakan, maupun pengelolaan keuangan dalam mencapai
tujuan perusahaan. Secara lebih detail, ruang lingkup audit keuangan meliputi:
1. Ketepatan posisi organisasi manajemen keuangan dalam struktur organisasi
perusahaan dan kapabilitas sumber daya manusia pada organisasi departemen
keuangan.
2. Penetapan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada setiap fungsi keuangan.
3. Prosedur dan pedoman tata kelola keuangan perusahaan.
4. Ketepatan keputusan dan kebijakan keuangan yang ditetapkan perusahaan.
5. Tata kelola manajemen keuangan perusahaan.

Adapun tujuan dan fungsi manajemen keuangan antara lain:

1. Mendapatkan dana yang tepat dalam jumlah yang memadai.


2. Penggunaan dana dengan tepat.
3. Meningkatkan profitabilitas
4. Memaksimalkan nilai perusahaan.

A. AUDIT ORGANISASI MANAJEMEN KEUANGAN

Pencapaian tujuan fungsi keuangan dalam perusahaan sangat tergantung pada


efektivitas organisasi manajemen keuangan. Keleluasaan seorang chief financial officer
membuat kebijakan dan mengambil keputusan dalam pengelolaan keuangan perusahaan
tergantung pada batasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Mengingat fungsinya yang sangat penting dalam keberhasilan perusahaan, manajemen
keuangan harus ditempatkan pada posisi yang strategis daam struktur organisasi yang efektif.
Menempatkan manajemen keuangan pada lapisan di bawah direksi, menjadikan organisasi ini
tidak optimal dalam memberikan kontribusinya pada keberhasilan perusahaan. Posisi ini
tidak memberikan kewenangan yang memungkinkan untuk mengambil keputusan dan
membuat kebijakan secara mandiri pada fungsi yang diemban, karena sangat tergantung pada
kebijakan dari organisasi yang ada di atasnya. Maka dari itu untuk menjadikan organisasi ini
mampu mengambil keputusan dan membuat kebijakan secara mandiri, fungs ini harus berada
pada level manajemen puncak atau top manajemen (dewan direksi).

Di samping itu, organisasi manajemen keuangan yang kuat juga harus didukung oleh
sumber daya manusia yang kompeten, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada
perusahaan. Ilmu pengetahuan dan keterampilan bidang keuangan, akuntansi, dan perpajakan
menjadi kualifikasi utama sumber daya manusia yang tergabung dalam organisasi ini.
Pengelolaan transaksi keuangan yang meurupakan hampir keseluruhan dari transaksi
perusahaan, harus menghasilkan laporan dan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dan wujud
dari ketaatan pada peraturan yang berlaku.

Seperangkat pertaturan, pedoman yang tercakup pada prosedur dan standard operasi,
harus melengkapi organisasi manajemen keuangan yang efektif. Standard dan prosedur ini
merupakan representasi dari tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang mendekat pada
masing-masing individu dan kelompok (tim) yang ada pada organisasi manajemen keuangan,
dalam rangka secara bersama-sama sebagai suatu tim yang solid dengan bagian-bagian yang
lain menuju keberhasilan perusahaan. Untuk memberikan arah dalam aktivitasnya,
manajemen keuangan harus secara tegas merumuskan tujuannya dalam mencapai keerhasilan
perusahaan secara keseluruhan. Sebagai pedoman beraktivitas bagi seluruh individu dan
kelompok, tujuan tersebut harus dijabarkan lebih lanjut dalam program-program dan rencana
kegiatan untuk mencapai tujuannya.

B. AUDIT ATAS KEPUTUSAN INVESTASI

Aspek penting dari keputusan investasi jangka panjang adalah pengalokasian modal
dalam investasi yang akan menghasilkan manfaat di masa depan. Rencana investasi
seharusnya mempertimbangkan risiko yang dihadapi., sebab manfaat masa depan penuh
dengan ketidakpastian. Rencana investasi jangka panjang, menyangkut keduanya, baik
investasi pada aset baru maupun relokasi asset yang sudah dimiliki perusahaan. Investasi
modal merupakan komitmen jangka panjang yang berkaitan dengan strategi perusahaan yang
bersangkutan. Pilihan investasi yang dilakukan harus mencerminkan dukungan pada strategi
perusahaan, dengan mempertimbangkan:

1. Kodisi ekonomi yang diperkirakan


2. Prospek perusahaan atau industry di mana perusahaan tersebut beroperasi
3. Posisi persaingan yang dihadapi perusahaan

Penganggaran modal melibatkan sejumlah peluang investasi usaha dengan tingkat


pengembalian ekonomi yang diharapkan dan memilih suatu kombinasi yang dapat
memberikan pengembalian portofolio yang terbaik dalam kendala dana dan risiko yang
dihadapi. Pengambil keputusan investasi harus menyadari bahwa berbagai kepentingan
terlibat dalam keputusan investasi tersebut. Maka dari itu, setiap keputusan investasi harus
secara tegas mendeskripsikan

1. Apa yang ingin dicapai melalui investasi ini


2. Hakikat dari pilihan investasi yang diambil
3. Estimasi biaya dan manfaat masa depan
4. Arus kas tambahan sebagai konsekuensi dari pilihan investasi tersebut

Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah:

1. Jumlah investasi bersih yang dikeluarkan


2. Potensi keuntungan (arus kas masuk operasi bersih) yang diperoleh
3. Periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan (umur ekonomis investasi)
4. Pemulihan modal pada akhir umur investasi (nilai akhir)

Setiap investasi menjadikan dana terikat pada investasi tersebut dan tidak dapat
digunakan untuk kepentingan yang lain (opportunity cost) jangka panjang. Manfaat dari
suatu investasi harus lebih besar dari biaya (pengorbanan) yang terjadi untuk investasi
tersebut.

Analisis keputusan investasi harus didasarkan pada dampak perubahan (incremental)


yang terjadi dari investasi tersebut. Analisis hanya berpedoman pada arus kas yang terjadi,
sehingga semua transaksi akuntansi atas investasi tersebut yang tidak melibatkan arus kas
tidak relevan untuk tujuan analisis ini.

1. Untuk menghitung besarnya dana yang dibutuhkan untuk suatu investasi, dana
investasi yang relevan untuk diperhitungkan adalah besarnya tambahan dana yang
sesungguhnya dibutuhkan
2. Dalam menghitung besarnya pendapatan yang mungkin diperoleh dari investasi ini,
hilangnya pendapatan dari penghentian investasi yang lain juga harus
dipertimbangkan.
3. Biaya-biaya operasional dari suatu investasi hanya mempertimbangkan biaya
tambahan yang terjadi atas keberadaan invetasi tersebut.

Keputusan investasi juga harus mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Maka dari
itu semua arus kas masa depan baik arus kas masuk (pendapatan) maupun arus kas keluar
(biaya-biaya) harus ditarik ke dalam perhitungan sebagai arus kas saat ini dengan metode
yang tepat. Metode penilaian untuk menilai kelayakan investasi sebelum diputuskan untuk
dilaksanakan:

1. Periode pengembalian atau payback period


2. Net present value
3. Imbal hasil investasi atau return on investment
4. Tingkat imbal hasil internal atau internal rate of return

Setelah rencana investasi diterapkan, pengalokasian sumber daya keuangan terhadap


beberapa investasi yang dilakukan dan pemenuhan kebutuhan dana operasional menjadi
sangat penting. Pengalokasian menyangkut pemanfaatan secara optimal sumber daya
keuangan sehingga seluruh kebutuhan keuangan perusahaan dapat terpenuhi dan tidak ada
sumber daya keuangan yang menganggur (idle).

C. AUDIT ATAS KEPUTUSAN OPERASI

Kebijakan operasional menyangkut penggunaan secara optimal sumber daya yang


dimiliki perusahaan untuk memuaskan pelanggannya. Suatu rencana bisnis yang lengkap
dapat menjadi panduan dalam menjabarkan rencana operasi yang akan dilakukan dalam
periode tertentu, yang menyangkut rencana penjualan, rencana kebutuhan sumber daya,
rencana penggunaannya dan dari mana sumber daya tersebut akan dipenuhi

Untuk mengimplementasikan rencana operasi, dibutuhkan sumber daya yang


memadai sesuai dengan tingkat output yang ingin dicapai. Sebagian besar dari sumber daya
ini merupakan asset-aset lancar yang termasuk dalam kelompok modal kerja. Dari sudut
manajemen keuangan, keputusan operasi menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien
aset-aset lancar yang harus diatur dengan tepat komposisinya agar dapat memberi manfaat
yang maksimal bagi perusahaan.

Laba yang diperoleh perusahaan, yang merupakan realisasi dari peningkatan nilai
perusahaan. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan pendapatan
dan beban yang membentuk laba.

1. Siapkan laporan keuangan bulanan, gunakan untuk menganalisis kinerja dan


bandingkan bisnis dengan rata-rata industry
2. Pahami keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap barang dan/jasa yang dijual
3. Konsentrasi pada peningkatan penjualan yang sangat menguntungkan pada barang
dan/ atau jasa
4. Jangan memberikan diskonto pada produk yang marginnya rendah
5. Jangan memberikan diskonto pada produk yang sangat menguntungkan kecuali
diskonto tersebut mendorong peningkatan penjualan dengan keuntungan minimal
sama.
6. Identifikasi pengeluaran-pengeluaran penting yang menjaga jalannya usaha, jangan
dipotong biaya ini
7. Lakukan review terhadap proses bisnis untuk melihat beberapa beban yang bisa
dihilangkan secara penuh
8. Review rencana penyusunan staf
9. Pertahankan karyawan yang potensial, ingat penggantian karyawan itu berbiaya
mahal.

Manajemen modal kerja melibatkan dua keputusan penting menyangkut:

1. Tingkat optimal investasi dalam asset lancar


2. Perpaduan yang sesuai antara pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang dalam
pendanaan asset lancar

Jumlah Optimal Aset Lancar

Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah asset lancar yang
harus disediakan perusahaan adalah:

1. Tingkat output yang akan dicapai


2. Tingkat laba (ROI) yang diharapkan dari penggunaan asset lancar tersebut

Trade off antara laba dan risiko dalam menentukan tingkat asset lancar yang optimal
sangat dipengaruhi oleh sikap manajemen dalam memandang risiko. Manajemen yang
konservatif cenderung menetapkan asset lancar yang lebih tinggi (di atas kebutuhan
operasional) untuk menghindari risiko, sehingga kalau dilihat dari imbal hasil atas investasi
(ROI) yang diperoleh, cara operasi seperti ini memberikan tingkat pengembalian yang
rendah.

Tingkat optimal asset lancar yang paling produktif adalah ketersediaan asset lancar
pada tingkat minimum yang tidak mengganggu operasional perusahaan. Penjabaran rencana
operasional dalam rentang waktu yang lebih pendek (minggu atau harian) dapat membantu
manajemen dalam menentukan tingkat optimal aset lancar yang harus dimiliki. Dengan
mengamati dan mengendalikan secara konsisten operasi agar berjalan sesuai dengan rencana,
manajemen dapat menekan tingkat aset lancar pada jumlah minimum di mana operasional
masih tetap dapat berjalan dan penyelesaian kewajiban-kewajiban jangka pendek dapat
dilakukan tanpa mengganggu hubungan baik dengan pemasok.

Manajemen Kas

Kas yang merupakan aset paling likuid dimiliki perusahaan harus dikelola dengan baik
agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam usaha pencapaian laba.
Manajemen kas menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien sumber-sumber dan
penggunaan kas. Saldo kas yang terlalu tinggi melebihi batas aman operasional dan
pemenuhan kewajiban, dapat menimbulkan efisiensi karena kas menganggur (idle) dan
membebani laba yang diperoleh. Sementara saldo kas yang terlalu rendah mengandung risiko
yang sangat tinggi terhadap keberlangsungan operasional dan tuntutan penyelesaian
kewajiban utang-utang yang jatuh tempo. Cara yang umumnya dilakukan dalam
mengoptimalisasi penggunaan kas untuk memaksimalkan kontribusi kas dalam pencapaian
laba perusahaan:

1. Mempercepat penerimaan kas


2. Memperlambat pembayaran
3. Menginvestasikan sisa kas yang belum digunakan pada investasi yang mudah laku
(marketable), dengan dasar pertimbangan manfaat yang diperoleh lebih besar dari
pengorbanan (biaya) yang terjadi.

Beberapa kebijakan lain yang dapat diambil dalam mengendalikan jumlah kas yang tepat
antara lain:

1. Sipakan rencana arus kas secara regular


2. Tingkatkan kas melalui penjualan, tapi bukan penjualan produk di bawah harga
3. Hanya membayar komisi penjualan pada saat penjualan sudah diterima
pembayarannya
4. Jangan sembunyikan permasalahan dari bank, sampaikan lebih awal jika perusahaan
membutuhkan tambahan dana atau mengalami masalah arus kas.
Manajemen Piutang

Piutang merupakan bagian dari strategi peningkatan pendapatan perusahaan. Akan tetapi,
tingkat piutang yang terlau tinggi dapat membebani anggaran perusahaan karena setiap
pemberian piutang membutuhkan dana untuk membiayai piutang tersebut. Kebijakan
penagihan dan pemberian kredit mencakup lima keputusan penting agar mencapai trade off
laba dan risiko yang menguntungkan, yaitu meliputi:

1. Kualitas nasabah (pelanggan) yang diterima


2. Jangka waktu kredit
3. Ukuran diskonto kas yang diberikan
4. Hal-hal khusus
5. Tingkat biaya penagihan

Kebijakan penagihan dan pemberian kredit yang optimal adalah kebijakan yang
memberikan keuntungan marginal yang sama dengan manfaat biaya. Beberapa kebijakan
yang bisa diambil untuk mengendalikan piutang antara lain:

1. Lakukan komunikasi secara regular dengan pelanggan, terutama pelanggan yang


memiliki utang kepada perusahaan
2. Buat analisis umur piutang
3. Negosiasikan pembayaran periodik jika hal tersebut dapat membantu untuk
menyelesaikan piutang kepada pelanggan yang telah melewati waktu jatuh tempo
4. Sebelum memberikan penjualan kredit kepada pelanggan, lakukan analisis kredit dan
sepakati jangka waktu yang tepat untuk pemberian kredit atas penjualan
5. Dorong pelanggan melakukan pembayaran segera dengan memberikan beberapa
keuntungan seperti potongan penjualan.

Manajemen Persediaan

Persediaan dapat menjadi sumber keberhasilan perusahaan, sekaligus juga dapat


menjadi sumber inefisiensi jika tidak dikelola dengan baik. Persediaan yang dimiliki
perusahaan mengikat sejumlah sumber daya keuangan, yang menyebabkan hilangnya
kesempatan dari sumber daya tersebut untuk memberikan penghasilan dari penggunaan yang
lain. Persediaan harus diperoleh dengan pengorbanan yang minimum, pada tingkat kuantitas
dan standard kualitas yang telah ditentukan.
Beberapa kebijakan pengelolaan persediaan berikut ini bisa dijadikan referensi dalam
manajemen persediaan yang ekonomis, efisien, dan efektif.

1. Setiap pembelian harus berdasarkan permintaan dari unit penjualan


2. Tentukan batas maksimal dan diatas minimal persediaan
3. Pertahankan jumlah persediaan yang tepat untuk mengamankan pasokan kepada
pelanggan
4. Identifikasi persediaan termasuk kategori slow moving dan dead stock, usahakan
dijual walaupun dengan harga di bawah harga normal.
5. Lakukan negosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan kepastian pasokan dalam
jumlah yang fleksibel

D. AUDIT ATAS KEPUTUSAN PENDANAAN


1. Kebijakan Pendanaan
Keputusan pendanaan menyangkut pemenuhan kebutuhan dana bagi perusahaan dan
penilaian sumber-sumber pendanaannya.
2. Kebutuhan Pendanaan
Secara umum, kebutuhan dana bagi perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu: kebutuhan dana jangka panjang dan kebutuhan dana jangka pendek.
3. Sumber Dana
Dalam keputusan pendanaan, perusahaan harus mampu memilih sumber pendanaan
yang paling ekonomis.
4. Pertimbangan dalam Memilih Sumber Dana
Pemenuhan kebutuhan dana operasional semaksimal mungkin harus menggunakan
sumber-sumber pembiayaan jangka pendek seperti utang usaha untuk pemasok serta
jangka Panjang seperti penerbitan obligasi dan saham.

E. AUDIT ATAS KEBIJAKAN DIVIDEN

Kebijakan dividen berhubungan dengan keputusan tentang apakah perusahaan akan


membagikan dividen kepada pemegang sahamnya atau tidak, berapa besar laba
didistribusikan kepada pemegang saham dan berapa besar ditahan untuk mendanai berbagai
kebutuhan berkaitan dengan ekspansi dan pengembagan perusahaan. Perusahaan harus
memperhatikan beberapa hal dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pembagian
dividen, seperti:
1. Tingkat likuiditas perusahaan
2. Rencana ekspansi
3. Ketentuan-ketentuan yang membatasi pembagian dividen
Soal dan Jawaban

1. Apa yang dimaksud dengan audit manajemen keuangan dan apa bedanya dengan audit


laporan keuangan?
Jawab: Audit manajemen keuangan adalah analisis dan dan penilaian yang dilakukan secara sistematis,
periodik, dan terdokumentasi, pengambilan keputusan serta segala kebijakan dalam pengelolaan sumber
daya keuangan perusahaan. Dalam melakukan aktivitasnya,auditor lebih menekankan pada
ekonomisasi, efesien, dan efektivitas pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan. Sedangkan audit
laporan keuangan adalah penilaian atas suatuperusahaan sehingga dapat dihasilkan dapat dihasilkan
pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat, lengkap,dan disajikan secara
wajar.

2. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup audit manajemen keuangan!


Jawab: Audit manajemen keuangan meliputi penilaian terhadap keseluruhan aspek
keuangan perusahaan, baik organisasi, kebijakan maupun pengelolaan keuangan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Secara lebih detail, ruang lingkup audit keuangan meliputi:
a. Ketepatan posisi organisasi manajemen keuangan dalam struktur organisasi
perusahaan dan kapabilitas sumber daya manusia pada organisasi departemen
keuangan
b. Penetapan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada setiap fungsi keuangan
c. Prosedur dan pedoman tata kelola keuangan perusahaan
d. Ketetapan keputusan dan kebijakan keuangan yang ditetapkan perusahaan
e. Tata kelola manjemen keuangan perusahaan.

3. Sebut dan jelaskan tujuan dan manfaat dari audit manajemen keuangan!


Jawab:
a. Mendapatkan dana yang tepat dalam jumlah yang memadai. Tujuannya untuk
menilai kebutuhan dan perolehan dana bagi perusahaan secara tepat.
b. Penggunaan dana yang tepat. Tanpa penggunaan dana secara tepat, perusahaan tidak
dapat menikmati penghasilan.
c. Meningkatkan profitabilitas. Membutuhkan perencanaan dan pengendalian
keuangan perusahaan
d. Memaksimalkan nilai perusahaan. Merefleksikan maksimal kesejahteraan para
pemegang saham.
4. Apa titik berat penilaian editor terhadap organisasi keuangan?
Jawab: Titik berat penilaian auditor terhadap organisasi keuangan yaitu pada keleluasan
seorang chief fnancial ofcer membuat kebijakan dan mengambil keputusan dalam pengelolaan
keuangan perusahaan tergantung pada batasan tugas,wewenang, dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya

5. Sebut dan jelaskan minimal lima kriteria organisasi keuangan yang efektif, dalam tata
kelola keuangan perusahaan yang baik!
Jawab:
a. Konsistensi: Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari
waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan
apabila terjadi perubahan di organisasi.Pendekatan yang tidak konsisten terhadap
manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam
pengelolaan keuangan.
b. Akuntabilitas: Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada
individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan,
atau kewenangan yang diberikan pihak ke tiga telah digunakan. Organisasi harus
dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah
diacapai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima
manfaat
c. Transparansi: Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya,menyediakan informasi
berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan.
termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal
yang disembunyikan.
d. Kelangsungan hidup: Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat
strategic maupun operasional harus sejalan disesuaikan dengan dana yang diterima.
Kelangsungan hidup merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana
keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana
strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya
e. Integritas: Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat
harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga
harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.

6. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan investasi!
Jawab:
Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah:
a. Jumlah investasi bersih yang dikeluarkan.
b. Potensi keuntungan yang diperoleh.
c. Periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan.
d. Pemulihan modal pada akhir umur investasi.

7. Bagaimana auditor menilai ketersediaan aset lancar yang paling optimal dalam
operasional perusahaan?
Jawab:
Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah aset lancar yang harus
disediakan perusahaan adalah:
a. Tingkat output yang akan dicapai
b. Tingkat laba yang diharapkan dari penggunaan aset lancar tesebut

Trade off antara laba dan risiko dalam menentukan tingkat aset lancar yang optimal
sangat dipengaruhi oleh sikap manajemen dalam memandang resiko. Tingkat optimal aset
lancar yang paling produktif adalah ketersediaan asetl ancar pada tingkat minimum yang
tidak mengganggu operasional perusahaan. Penjabaran rencana manajeman dalam rentang
waktu yang lebih pendek (mingguan atau harian) dapat membantu manajemen dalam
menentukan tingkat optimal aset lancar yang harus dimiliki.

8. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan operasi?
Jawab: Keputusan operasi menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien aset-aset
lancar yang harus diatur dengan tepat komposisinya agar dapat memberi manfaat yang
maksimal bagi perusahaan. Keputusan ini menyangkut strategi pengelolaan modal kerja
dan pengendalian perusahaan mengenai sumber-sumber penerimaan dan alokasi
penggunaan kas.
9. Bagaimana auditor menilai ketersediaan aset lancar yang paling optimal dalam
operasional perusahaan?
Jawab: Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah aset lancar
yang harus disediakan perusahaan adalah: 1) tingkat output yang akan dicapai, dan 2)
tingkat laba (ROI) yang diharapkan dari penggunaan aset lancar tesebut. Trade of antara
laba dan risiko dalam menentukan tingkat aset lancar yang optimal sangat dipengaruhi
oleh sikap manajemen dalam memandang resiko. Tingkat optimal aset lancar yang paling
produktif adalah ketersediaan aset lancar pada tingkat minimum yang tidak mengganggu
operasional perusahaan. Penjabaran rencana manajeman dalam rentang waktu yang lebih
pendek (mingguan atau harian) dapat membantu manajemen dalam menentukan tingkat
optimal aset lancar yang harus dimiliki.

10. Apa titik berat penilaian auditor pada audit keputusan pendanaan?
Jawab:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber dana meliputi:
a. Biaya incremental
b. Fleksibilitas
c. Waktu
d. Pengendalian.

11. Bagaimana auditor menilai bahwa perusahaan telah menggunakan sumber pendanaan
yang tepat?
Jawab: Yaitu dengan melihat keekonomisan pemilihan sumber pendanaan dengan risiko
yang paling rendah, kemudian jika jangka pendek maka dilihat dari sumber dana yang
fleksibel dan dengan biaya yang murah.

12. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan dividen?
Jawab: Yaitu mengenai keputusan tentang apakah perusahaan akan membagikan dividen
kepada pemegang sahamnya atau tidak, berapa besar laba didistribusikan kepada
pemegang saham dan berapa besar ditahan untuk mendanai berbagai kebutuhan berkaitan
dengan ekspansi dan pengembangan perusahaan.
13. Bagaimana auditor menilai ketepatan keputusan untuk membagikan dividen baik waktu
pembagian maupun jumlahnya dalam rangka menjaga kepercayaan investor?
Jawab: Perusahaan harus mempertimbagkan beberapa hal dalam pengambilan keputusan
berkaitan dengan pembagian dividen kepada para pemegang sahamnya. Hal-hal tersebut
antara lain:
a. Tingkat likuiditas perusahaan
b. Rencana ekspansi
c. Ketentuan-ketentuan yang membatasi pembagian dividen

Anda mungkin juga menyukai