Fungsi keuangan merupakan fungsi yang paling penting dari suatu bisnis. Fungsi
keuangan terkoneksi secara erat dengan fungsi produksi, pemasaran dan aktivitas-aktivitas
yang lain. Keputusan keuangan atau fungsi keuangan saling terkait erat. Seluruh keputusan
bisnis melibatkan uang.
Audit manajemen keuangan adalah analisis dan penilaian yang dilakukan secara
sistematis, periodik dan terdokumentasi terhadap pengambilan keputusan serta segala
kebijakan dalam pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan. Pembahasan audit
manajemen keuangan bertumpu pada ketiga keputusan dan kebijakan dalam pengelolaan
keuangan perusahaan yaitu kebijakan investasi, operasi dan pendanaan di mana pada setiap
kebijakan tersebut penilaian dilakukan berdasarkan proses manajemen, mulai dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan
pengendalian (controlling).
Di samping itu, organisasi manajemen keuangan yang kuat juga harus didukung oleh
sumber daya manusia yang kompeten, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada
perusahaan. Ilmu pengetahuan dan keterampilan bidang keuangan, akuntansi, dan perpajakan
menjadi kualifikasi utama sumber daya manusia yang tergabung dalam organisasi ini.
Pengelolaan transaksi keuangan yang meurupakan hampir keseluruhan dari transaksi
perusahaan, harus menghasilkan laporan dan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dan wujud
dari ketaatan pada peraturan yang berlaku.
Seperangkat pertaturan, pedoman yang tercakup pada prosedur dan standard operasi,
harus melengkapi organisasi manajemen keuangan yang efektif. Standard dan prosedur ini
merupakan representasi dari tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang mendekat pada
masing-masing individu dan kelompok (tim) yang ada pada organisasi manajemen keuangan,
dalam rangka secara bersama-sama sebagai suatu tim yang solid dengan bagian-bagian yang
lain menuju keberhasilan perusahaan. Untuk memberikan arah dalam aktivitasnya,
manajemen keuangan harus secara tegas merumuskan tujuannya dalam mencapai keerhasilan
perusahaan secara keseluruhan. Sebagai pedoman beraktivitas bagi seluruh individu dan
kelompok, tujuan tersebut harus dijabarkan lebih lanjut dalam program-program dan rencana
kegiatan untuk mencapai tujuannya.
Aspek penting dari keputusan investasi jangka panjang adalah pengalokasian modal
dalam investasi yang akan menghasilkan manfaat di masa depan. Rencana investasi
seharusnya mempertimbangkan risiko yang dihadapi., sebab manfaat masa depan penuh
dengan ketidakpastian. Rencana investasi jangka panjang, menyangkut keduanya, baik
investasi pada aset baru maupun relokasi asset yang sudah dimiliki perusahaan. Investasi
modal merupakan komitmen jangka panjang yang berkaitan dengan strategi perusahaan yang
bersangkutan. Pilihan investasi yang dilakukan harus mencerminkan dukungan pada strategi
perusahaan, dengan mempertimbangkan:
Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah:
Setiap investasi menjadikan dana terikat pada investasi tersebut dan tidak dapat
digunakan untuk kepentingan yang lain (opportunity cost) jangka panjang. Manfaat dari
suatu investasi harus lebih besar dari biaya (pengorbanan) yang terjadi untuk investasi
tersebut.
1. Untuk menghitung besarnya dana yang dibutuhkan untuk suatu investasi, dana
investasi yang relevan untuk diperhitungkan adalah besarnya tambahan dana yang
sesungguhnya dibutuhkan
2. Dalam menghitung besarnya pendapatan yang mungkin diperoleh dari investasi ini,
hilangnya pendapatan dari penghentian investasi yang lain juga harus
dipertimbangkan.
3. Biaya-biaya operasional dari suatu investasi hanya mempertimbangkan biaya
tambahan yang terjadi atas keberadaan invetasi tersebut.
Keputusan investasi juga harus mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Maka dari
itu semua arus kas masa depan baik arus kas masuk (pendapatan) maupun arus kas keluar
(biaya-biaya) harus ditarik ke dalam perhitungan sebagai arus kas saat ini dengan metode
yang tepat. Metode penilaian untuk menilai kelayakan investasi sebelum diputuskan untuk
dilaksanakan:
Laba yang diperoleh perusahaan, yang merupakan realisasi dari peningkatan nilai
perusahaan. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan pendapatan
dan beban yang membentuk laba.
Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah asset lancar yang
harus disediakan perusahaan adalah:
Trade off antara laba dan risiko dalam menentukan tingkat asset lancar yang optimal
sangat dipengaruhi oleh sikap manajemen dalam memandang risiko. Manajemen yang
konservatif cenderung menetapkan asset lancar yang lebih tinggi (di atas kebutuhan
operasional) untuk menghindari risiko, sehingga kalau dilihat dari imbal hasil atas investasi
(ROI) yang diperoleh, cara operasi seperti ini memberikan tingkat pengembalian yang
rendah.
Tingkat optimal asset lancar yang paling produktif adalah ketersediaan asset lancar
pada tingkat minimum yang tidak mengganggu operasional perusahaan. Penjabaran rencana
operasional dalam rentang waktu yang lebih pendek (minggu atau harian) dapat membantu
manajemen dalam menentukan tingkat optimal aset lancar yang harus dimiliki. Dengan
mengamati dan mengendalikan secara konsisten operasi agar berjalan sesuai dengan rencana,
manajemen dapat menekan tingkat aset lancar pada jumlah minimum di mana operasional
masih tetap dapat berjalan dan penyelesaian kewajiban-kewajiban jangka pendek dapat
dilakukan tanpa mengganggu hubungan baik dengan pemasok.
Manajemen Kas
Kas yang merupakan aset paling likuid dimiliki perusahaan harus dikelola dengan baik
agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam usaha pencapaian laba.
Manajemen kas menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien sumber-sumber dan
penggunaan kas. Saldo kas yang terlalu tinggi melebihi batas aman operasional dan
pemenuhan kewajiban, dapat menimbulkan efisiensi karena kas menganggur (idle) dan
membebani laba yang diperoleh. Sementara saldo kas yang terlalu rendah mengandung risiko
yang sangat tinggi terhadap keberlangsungan operasional dan tuntutan penyelesaian
kewajiban utang-utang yang jatuh tempo. Cara yang umumnya dilakukan dalam
mengoptimalisasi penggunaan kas untuk memaksimalkan kontribusi kas dalam pencapaian
laba perusahaan:
Beberapa kebijakan lain yang dapat diambil dalam mengendalikan jumlah kas yang tepat
antara lain:
Piutang merupakan bagian dari strategi peningkatan pendapatan perusahaan. Akan tetapi,
tingkat piutang yang terlau tinggi dapat membebani anggaran perusahaan karena setiap
pemberian piutang membutuhkan dana untuk membiayai piutang tersebut. Kebijakan
penagihan dan pemberian kredit mencakup lima keputusan penting agar mencapai trade off
laba dan risiko yang menguntungkan, yaitu meliputi:
Kebijakan penagihan dan pemberian kredit yang optimal adalah kebijakan yang
memberikan keuntungan marginal yang sama dengan manfaat biaya. Beberapa kebijakan
yang bisa diambil untuk mengendalikan piutang antara lain:
Manajemen Persediaan
5. Sebut dan jelaskan minimal lima kriteria organisasi keuangan yang efektif, dalam tata
kelola keuangan perusahaan yang baik!
Jawab:
a. Konsistensi: Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari
waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan
apabila terjadi perubahan di organisasi.Pendekatan yang tidak konsisten terhadap
manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam
pengelolaan keuangan.
b. Akuntabilitas: Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada
individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan,
atau kewenangan yang diberikan pihak ke tiga telah digunakan. Organisasi harus
dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah
diacapai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima
manfaat
c. Transparansi: Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya,menyediakan informasi
berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan.
termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal
yang disembunyikan.
d. Kelangsungan hidup: Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat
strategic maupun operasional harus sejalan disesuaikan dengan dana yang diterima.
Kelangsungan hidup merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana
keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana
strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya
e. Integritas: Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat
harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga
harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan investasi!
Jawab:
Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah:
a. Jumlah investasi bersih yang dikeluarkan.
b. Potensi keuntungan yang diperoleh.
c. Periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan.
d. Pemulihan modal pada akhir umur investasi.
7. Bagaimana auditor menilai ketersediaan aset lancar yang paling optimal dalam
operasional perusahaan?
Jawab:
Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah aset lancar yang harus
disediakan perusahaan adalah:
a. Tingkat output yang akan dicapai
b. Tingkat laba yang diharapkan dari penggunaan aset lancar tesebut
Trade off antara laba dan risiko dalam menentukan tingkat aset lancar yang optimal
sangat dipengaruhi oleh sikap manajemen dalam memandang resiko. Tingkat optimal aset
lancar yang paling produktif adalah ketersediaan asetl ancar pada tingkat minimum yang
tidak mengganggu operasional perusahaan. Penjabaran rencana manajeman dalam rentang
waktu yang lebih pendek (mingguan atau harian) dapat membantu manajemen dalam
menentukan tingkat optimal aset lancar yang harus dimiliki.
8. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan operasi?
Jawab: Keputusan operasi menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien aset-aset
lancar yang harus diatur dengan tepat komposisinya agar dapat memberi manfaat yang
maksimal bagi perusahaan. Keputusan ini menyangkut strategi pengelolaan modal kerja
dan pengendalian perusahaan mengenai sumber-sumber penerimaan dan alokasi
penggunaan kas.
9. Bagaimana auditor menilai ketersediaan aset lancar yang paling optimal dalam
operasional perusahaan?
Jawab: Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah aset lancar
yang harus disediakan perusahaan adalah: 1) tingkat output yang akan dicapai, dan 2)
tingkat laba (ROI) yang diharapkan dari penggunaan aset lancar tesebut. Trade of antara
laba dan risiko dalam menentukan tingkat aset lancar yang optimal sangat dipengaruhi
oleh sikap manajemen dalam memandang resiko. Tingkat optimal aset lancar yang paling
produktif adalah ketersediaan aset lancar pada tingkat minimum yang tidak mengganggu
operasional perusahaan. Penjabaran rencana manajeman dalam rentang waktu yang lebih
pendek (mingguan atau harian) dapat membantu manajemen dalam menentukan tingkat
optimal aset lancar yang harus dimiliki.
10. Apa titik berat penilaian auditor pada audit keputusan pendanaan?
Jawab:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber dana meliputi:
a. Biaya incremental
b. Fleksibilitas
c. Waktu
d. Pengendalian.
11. Bagaimana auditor menilai bahwa perusahaan telah menggunakan sumber pendanaan
yang tepat?
Jawab: Yaitu dengan melihat keekonomisan pemilihan sumber pendanaan dengan risiko
yang paling rendah, kemudian jika jangka pendek maka dilihat dari sumber dana yang
fleksibel dan dengan biaya yang murah.
12. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan dividen?
Jawab: Yaitu mengenai keputusan tentang apakah perusahaan akan membagikan dividen
kepada pemegang sahamnya atau tidak, berapa besar laba didistribusikan kepada
pemegang saham dan berapa besar ditahan untuk mendanai berbagai kebutuhan berkaitan
dengan ekspansi dan pengembangan perusahaan.
13. Bagaimana auditor menilai ketepatan keputusan untuk membagikan dividen baik waktu
pembagian maupun jumlahnya dalam rangka menjaga kepercayaan investor?
Jawab: Perusahaan harus mempertimbagkan beberapa hal dalam pengambilan keputusan
berkaitan dengan pembagian dividen kepada para pemegang sahamnya. Hal-hal tersebut
antara lain:
a. Tingkat likuiditas perusahaan
b. Rencana ekspansi
c. Ketentuan-ketentuan yang membatasi pembagian dividen