Anda di halaman 1dari 14

AUDIT

MANAJEMEN
KEUANGAN
KELOMPOK 3
Fungsi Keuangan dan Pengertian Audit
Manajemen Keuangan
Fungsi Keuangan merupakan fungsi Audit Manajemen Keuangan secara
yang paling penting dari suatu bisnis, karena umum dilakukan untuk memberikan
fungsi ini terkoneksi secara erat dengan keyakinan bahwa sumber daya
fungsi produksi, pemasaran, dan aktivitas keuangan yang dimiliki perusahaan
lainnya dalam perusahaan. Pada seluruh area telah dikelola secara ekonomis, efektif,
keputusan keuangan, peran manajer dan efisien dalam mencapai tujuan
keuangan sangat vital, fungsi atau keputusan perusahaan secara keseluruhan. Audit
keuangan tersebut terbagi dalam empat Manajemen Keuangan adalah analisis
kelompok besar, yaitu: dan penilaian yang dilakukan secara
1. Keputusan investasi atau bauran aset sistematis, periodic, dan terdokumentasi
jangka panjang terhadap pengambilan keputusan serta
2. Keputusan pembiayaan atau bauran segala kebijakan dalam pengelolaan
struktur modal sumber daya keuangan perusahaan.
3. Keputusan likuiditas atau baurang aset
jangka pendek
4. Keputusan dividen atau keputusan
pengalokasian laba perusahaan
Tujuan dan Manfaat
Audit
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari audit ini, yaitu untuk :
1. Menilai ketetapan strategi dan kebijakan yang ditetapkan
perusahaan.
2. Menilai apakah dokumentasi peraturan, pemantauan, dan
pelaporan manajemen keuangan telah memadai sebagai elemen
pentik dalam kerangka kerja manajemen keuangan.
3. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas tata kelola
keuangan perusahaan.
Adapun manfaat audit ini antara lain :
4. Deskripsi tentang ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas tata
kelola keuangan perusahaan.
5. Kekurangan yang masih memerlukan perbaikan dalam tata
kelola keuangan perusahaan.
6. Diperolehnya umpan balik untuk pencegahan terjadinya
kerugian karena kurang baiknya tata kelola keuangan
perusahaan.
Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit keuangan meliputi :
1. Ketepatan posisi organisasi manajemen keuangan dalam
struktur organisasi dan kapabilitas SDM departemen
keuangan.
2. Penetapan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada setiap
fungsi keuangan.
3. Prosedur dan pedoman tata kelola keuangan perusahaan.
4. Ketetapan keputusan dan kebijakan keuangan yang
ditetapkan perusahaan.
5. Tata kelola manajemen keuangan perusahaan.
Pendekatan dan Metodologi
Pendekataan yang sesuai dengan audit manajemen keuangan
antara lain:
1. Pengujuan terhadap ketepatan kebijakan tata kelola
keuangan;
2. Penilaian keselarasan tujuan dan program-prgram manajemen
keuangan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan;
3. Penilaian terhadap ekonomisasi, efisensi, dan efektivitas
pelaksanaan program-program manajemen keuangan.
Sementara metodologi dalam audit ini berupa teknik
pengumpulan dan analisis data yang meliputi :
4. Review terhadap dokumen-dokumen penting;
5. Wawancara terhadap beberapa personel kunci;
6. Audit di lokasi (observasi);
7. Menghubungkan kondisi yang terjadi dengan criteria dan
penyebabnya serta analisis terhadap akibatnya.
Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan
1. Mendapatkan Dana yang Tepat dalam Jumlah yang Memadai
2. Penggunaan Dana dengan Tepat
3. Meningkatkan Profitabilitas
4. Memaksimalkan Nilai Perusahaan
Risiko yang harus dipertimbangkan auditor uantuk menentukan
area dan prioritas audit :
5. Aturan, wewenang, dan tanggungjawab khusus dalam
manajemen keuangan tidak secara jelas didokumentasikan
dan dikomunikasikan.
6. Manajemen senior tidak menerima informasi keuangan yang
akurat dan tepat waktu.
7. Kebijakan dan prosedur manajemen keuangan tidak stabil.
8. Struktur organisasi yang efektif berkaitan dengan tata kelola
manajemen keuangan tidak ditetapkan dan didokumetasikan
secara tepat.
Audit Organisasi Manajemen Keuangan
Pencapaian tujuan fungsi keuangan dalam perusahaan sangat
tergantung pada efektivitas organisasi manajemen keuangan.
Mengingat fungsinya yang sangat penting dalam keberhasilan
perusahaan, manajemen keuangan harus ditempatkan pada posisi
yang strategis dalam struktur organisasi yang efektif. Di samping
itu, organisasi manajemen keuangan yang kuat juga harus
didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten, meiliki
dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada perusahaan
Audit Keputusan Investasi
Aspek penting dalam keputusan investasi jangka Panjang
adalah pengalokasian modal dalam investasi yang akan
menghasilkan manfaat di masa depan. Maka dari itu, rencana
investasi harus menyajikan hasil evaluasi manfaat yang
diharapkan dan risiko yang akan dihadapi. Pilihan investasi harus
mempertimbangkan terkait kondisi ekonomi, prospek perusahaan
dan posisi persaingan. Empat unsur penting yang harus
diperhatikan dalam keputusan investasi adalah Jumlah investasi
bersih yang dikeluarkan, Potensi keuntungan yang diperoleh,
Periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan,
Pemulihan modal pada akhir umur investasi.
Audit atas Keputusan Operasi
Kebijakan operasional menyangkut penggunaan secara optimal
sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memuaskan pelanggan.
Keputusan operasi menyangkut dengan pengelolaan secara efektif dan
efisien aset lancar yang harus diatur agar dapat memberikan manfaat
yang maksimal. Keputusan ini menyangkut strategi pengelolaan modal
kerja. Manajemen modal kerja melibatkan keputusan tingkat optimal
investasi dalam aset lancar dan perpaduan antara pembiayaan dalam
pendanaan aset lancar.
Jumlah optimal Aset Lancar
Pertimbangan yang mempengaruhi penentuan jumlah
asetlancar yang harus disediakan perusahaan adalah tingkat
output yang akan dicapai dan tingkat laba (ROI) yang
diharapkan dari penggunaan aset lancar. Tingkat optimal
aset lancar yang paling produktif adalah ketersediaan aset
lancar pada tingkat minimum yang tidak mengganggu
operasional dari perusahaan. Manajemen modal kerja
melakukan pengelolaan dengan baik terhadap aset-aset
lancar yang merupakan bagian dari modal kerja tersebut
meliputi:
1. Manajemen kas
2. Manajemen piutang
3. Manajemen persediaan
Kebijakan Pendanaan Kebutuhan Dana
Keputusan pendanaan (financing policy) Secara umum kebutuhan dana bagi
menyangkut pemenuhan kebutuhan dana bagi perusahaan dapat dikelompokkan
perusahaan dan pemilihan sumber - sumber menjadi dua, yaitu:
pendanaannya. Kebijakan pendanaan berkaitan ● Kebutuhan dana jangka pendek untuk
dengan pemilihan sumber pendanaan yang memenuhi kebutuhan operasional
paling ekonomis (biaya modal yang paling kecil (modal kerja) perusahaan
dari berbagai alternatif yang ada) untuk ● Kebutuhan dana jangka panjang
memenuhi kebutuhan dana bagi perusahaan (investasi) untuk pengembangan
baik untuk aktivitas operasi maupun investasi. perusahaan.
Sumber Dana
Berbagai sumber dana pendanaan dapat digunakan perusahaan
memenuhi kebutuhan dananya, baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang. Secara umum sumber dana dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu; sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang.
Sumber dana jangka pendek dapat berupa utang usaha deari pemasok,
utang wesel, pinjaman bank jangka pendek, dan sumber pendanaan
jangka pendek lainnya. Sementara sumber dana jangka panjang meliputi
utang jangka panjang (obligasi), saham preference, saham biasa, leasing,
pinjaman bank jangka panjang dan sumber pendanaan jangka panjang
lainnya.
Pertimbangan Dalam
Memilih Sumber Daya

Ketika menentukan keputusan pendanaan, manajer harus


menentukan kombinasi pendanaan atau struktur modal terbaik,
yaitu struktur modal yang mengoptimalkan nilai perusahaan bagi
para pemegang saham. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan sumber dana meliputi:
• Biaya inkremental
• Fleksibilitas
• Waktu
• Pengendalian
• Kemungkinan resiko.
Audit atas Kebijakan
Dividen

Perusahaan harus mempertimbangkan hal-hal dalam pengambilan


keputusan terkait dengan pembagian dividen kepada para pemegang
sahamnya yaitu:

1. Tingkat likuiditas perusahaan


2. Rencana ekspansi
3. Ketentuan-ketentuan yang membatasi pembagian dividen

Anda mungkin juga menyukai