Dalam memastikan jalannya operasional yang sesuai dengan rencana, diperlukan pengawasan
dan pengendalian manajemen yang memadai. Maka dari itu, ada empat tujuan penting yang ingin
dicapai melalui pengendalian internal yang dilakukan perusahaan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadaap efisiensi dan efektivitas
operasi perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas, program yang
diselenggarakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan melaporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan
yang ditetapkan perusahaan.
Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang
harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih
tinggi.
Dari berbagai audit yang dilakukan kecuali audit keuangan , keseluruhan audit memiliki tujuan
yang hampir sama yaitu menilai bagaimana manajemen mengoperasikan perusahaan, mengelola
sumber daya yang dimiliki, meningkatkan efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan
secara taat asas.
Sebagai Contoh:
a) Kriteria efektifitas, efisiensinya yang digunakan sebagai asersi suatu standar sehingga
standar- standar dapat diberlakukan guna mengurangi risiko yang ada. Keefektifitasan dan
efisiennya suatu perusahaan hendaknya juga melihat dari keamanan para pekerja,
bagaimana perusahaan itu juga memperhatikan pekerjanya guna meningkatkan efektifitas
dan efisiensi.
b) Causes sebagai asersi suatu tindakan, hal yang menjadi tindakan yang serius pada kasus
tersebut, perusahaan kurang memperhatikan keselamatan para pegawai sehingga
diperlukan inspeksi dengan mendeteksi risiko dengan cara mengawasi para buruh ditempat
kerja.
c) Effect sebagai asersi atas hasil suatu tindakan, dengan memberlakukan standar dapat
mengurangi kecelakaan bagi para pekerja serta memperbaiki risiko, masalah pelanggaran.
Dari hasil kesimpulan tujuan Criteria, Causes, dan Effect dapat memberi masukan untuk
mengurangi kecelakaan pekerja dan mendeteksi masalah, yang juga memberlakukan standar.
Audit Keuangan
Audit manajemen
k
Tujuan
program/aktivitas dalam
memerlukan perbaikan
Ruang
Lingkup
disajikan manajemen.
Dasar
Yuridis
Pelaksanaan
keharusan.
Dalam rangka menemukan
Audit
berbagai kekurangan/kelemahan
Frekuensi
pengelolaan perusahaan.
Tidak ada ketentuan mengikat
audit
Orientasi
hasil audit
historis.
Bentuk
laporan
datang
Bentuk laporan bersifat
komprehensif.
audit
Pengguna
laporan
perusahaan.
perusahaan.
TAHAP-TAHAP AUDIT
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat
dikelompokka menjadi lima, yaitu :
1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap
objek yang di audit, dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan
audit sementara (tentative audit objective). Dalam audit ini juga dilakukan analisis dan
penelaahan informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi potensi kelemahan
pada perusahaan yang di audit.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian
manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektifitas pengendalian manajemen
dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat
lebih memahami bagaimana pengendalian manajemen yang ada pada klien sehingga akan
lebih mudah mengetahui potensi potensi kelemahan yang ada pada aktivitas bisnis
perusahaan.
3. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk
mendukung tujuan audit yang telah ditentukan, selain itu juga dilakukan pengembangan
temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan yang lainnya dalam rangka
menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.
4. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang
diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan disajikan dalam bentuk
yang komprehensif dan dengan bahasa yang operasional serta menarik untuk
ditindaklanjuti.
5. Tindak Lanjut.
Tahap akhir dari audit manajemen adalah tindak lanjut, hal ini bertujuan untuk
mendorong pihak pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan)
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, namun auditor tidak memiliki wewenang
untuk mengharuskan manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan. oleh karena itu rekomendasi yang disajikan merupakan
hasil diskusi dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam tindakan
perbaikan tersebut.
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Tindakan antisipasi yang
tepat terhadap berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, diperlukan penilaian yang tepat
terhadap pengelolaan yang telah berjalan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan pada
suatu aktivitas bisnis dalam pengelolaan tersebut. Audit manajemen, melalui tahapan-tahapan
auditnya, melakukan penilaian secara tepat terhadap proses (pengelolaan) yang telah terjadi,
mengidentifikasi kelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan atas kekurangan tersebut.
a. Ekonomisasi
Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber
daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas. Ekonomisasi merupakan ukuran input
yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola, jika perusahaan mampu
memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang
paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu mendapatkan sumber daya tersebut
secara ekonomis.
b. Efisiensi
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga
dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan
dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan konsep input proses
output, efisiensi adalah rasio antara output dan input, seberapa besar output yang
dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan. Jadi,
efisiensi meruapakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam
operasional perusahaan.
c. Efektifitas
Secara singkat pengertian efektifitas dapat dipahami sebagai tindakan keberhasilan suatu
perusahaan untuk mencapai tujuaannya. Apakah pelaksanaan suatu program atau aktivitas
telah mencapai tujuannya atau tidak, dan efektifitas merupakan ukuran dari suatu output
yang dihasilkan ketika tujuan perusahaan dianggap sudah tercapai.
Berikut ini merupakan hubungan ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas berdasarkan
konsep input proses output :
4. Produksi pemasaran
Menekankan pada pengujian berbagai program pemasaran dan pengeluaran biaya dalam
pemasaran
5. Fungsi pemasaran
Menekankan pada audit penilaian terhadap berbagai unsur baruanpemasaran(marketing
mix)
Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit manejemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan
perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam
operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai
ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan
perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:
1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian kualitas (quality control)
3. Produktivitas dan efisiensi
4. Metode standar kerja
5. Pemeliharaan peralatan
6. Organisasi manajemen produksi dan operasi
7. Plant dan layout
Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu
perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang lingkup pada
audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:
1. Perencanaan tenaga kerja
3. Seleksi
9. Perlindungan karyawan
6. Penilaian kerja
7. Pengembangan karier
12.
13. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi
14. Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada penilaian terhadap
keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai
informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi
mencerminkan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu,
keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem
pengendalian yang diterapkan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:
1. Dukungan satuan pengelola data
2. Perencanaan pengelolaan data
3. Organisasi pengelolaan data
4. Pengendalian pengelolaan data
15. AUDIT MANAJEMEN LINGKUNGAN
16. Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana
perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Mengapa hal ini menjadi
perlu? Banyak kasus pengelolaan tanggung jawab lingkungan yang kurang baik, yang
merupakan pemborosan sumber daya bagi perusahaan. Tujuan audit pada fungsi ini
mencakup
baik
tanggung
jawab
perusahaan
terhadap
lingkungan
internalnya
pasarnya. Tetapi kualitas juga bisa menjadi pemborosan bagi perusahaan. Audit sistem
kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang
diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat
mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Produk yang
memenuhi standar kualitas pada dasarnya adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.
19. Audit Manajemen Bidang Perpajakan
20. Fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya pada bagaimana
perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya
adalah bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban
perpajakannya. Melalui perencanaan perpajakan yang matang. Perusahaan dapat
mengelola berbagai transaksi yang terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban yang
bisa dikurangkan terhadap penghasilan yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat
memperkecil penghasilan kena pajak (yang merupakan dasar pengenaan pajak bagi
perusahaan).
21. Audit perpajakan (tax review) dapat membantu Wajib Pajak dengan melakukan penilaian
terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:
1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik
sehingga dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan
deductable expense).
2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar
aturan serta ketentuan perpajakan yang telah berlaku.
3. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan)
telah dilakukan dengan tepat waktu.
22.
23.
24.