Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit operasional. Pengertian dari audit manajemen
adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi
sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi
profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya. Sedangkan pengertian audit operasional adalah uraian
aktifitas perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan untuk melihat,
mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan.Demikian
pengertian keduanya serupa karena pemeriksaan manajemen dilakukan saat manajemen beroperasi.
Menurut pendapat Theo Haiman dalam bukunya, Professional Management yang dikutip oleh
Ramanathan (1990:292) berkaitan dengan munculnya kebutuhan akan management audit: Modern
Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal yang digunakan untuk
mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan secermat mungkin agar area-area
kelemahan bisa diidentifikasi, untuk kemudian ditunjukkan kepada manajemen, dan selanjutnya
ditawarkan rekomendasi untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit
digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik dalam hubungan eksternalnya dengan
pihak luar maupun efisiensi internalnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai
dari level teratas sampai level terbawah. Management audit muncul karena kebutuhan akan penilaian
yang independen atas kinerja manajemen pada berbagai level, termasuk level top manajemen.
Management audit pertama kali dikenal di United Kingdom pada tahun 1932, ketika T.G. Rose, yang
dikenal lewat bukunya yang berjudul The Management Audit.
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih
memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan
atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan. audit manajemen diarahkan
terutama pada berbagai objek audit yang sekiranya dapat diperbaiki di masa yang akan dating, di
samping itu juga mencegah terjadinya berbagai kerugian.
4.Ruang Lingkup dan Tujuan Audit.
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan audit manajemen .
1. Kriteria efektifitas, efisiensinya yang digunakan sebagai asersi suatu standar sehingga standarstandar
dapat diberlakukan guna mengurangi risiko yang ada. Keefektifitasan dan efisiennya suatu perusahaan
hendaknya juga melihat dari keamanan para pekerja, bagaimana perusahaan itu juga memperhatikan
pekerjanya guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
2. Causes sebagai asersi suatu tindakan, hal yang menjadi tindakan yang serius pada kasus tersebut,
perusahaan kurang memperhatikan keselamatan para pegawai sehingga diperlukan inspeksi dengan
mendeteksi risiko dengan cara mengawasi para buruh ditempat kerja.
. 3. Effect sebagai asersi atas hasil suatu tindakan, dengan memberlakukan standar dapat mengurangi
kecelakaan bagi para pekerja serta memperbaiki risiko, masalah pelanggaran.
A. Menurut Hamilton
Definisi ruang lingkup pekerjaan Management audit bisa dilakukan dalam lingkup yang umum dan
audit akan meliputi suatu penilaian terinci atas tiap-tiap aspek operasional organisasi. Management
audit juga bisa dilakukan atas suatu masalah tertentu untuk mencari bukti-bukti yang menjadi
penyebabnya serta merekomendasikan tindakan koreksi tertentu.
Menurut Agoes (2004: 3), ada beberapa perbedaan antara lain sebagai berikut :
Management Audit :
-Bisa dilakukan oleh internal auditor atau management consultant. Selain itu di Indonesia dapat
dilakukan oleh BPKP dan BPK.
-Pada akhir pemeriksaan, auditor memberikan laporan kepada manajemen berupa temuan – temuan
audit mengenai efektifitas sistem pengendalian manajemen, apakah kegiatan operasi perusahaan sudah
dijalankan secara efisien, ekonomis, dan efektif, beserta saran – saran untuk meperbaiki kelemahan –
kelemahan yang ditemukan selama pelaksanaan management audit.
-Biasanya dilakukan jika manajemen merasakan adanya kebutuhan (misalnya : jika mengalami
penurunan laba, biaya terus meningkat, terasa banyak terjadi kecuranagan dan pemborosan, tujan yang
tidak tercapai).
-Ikatan Akuntan Indonesia belum menyususun standar pemeriksaan untuk manajemen audit. Namun,
BPKP dan BPK sudah memiliki pedoman manajemen audit. Di Amerika pedoman pemeriksaan disusun
oleh GAO (Government Audit Office).
-Kriteria dalam suatu manajemen audit bisa berupa kebijakan yang ditentukan manajemen, peraturan
pemerintah, dan lain – lain
Financial Audit :
-Harus dipimpin oleh seorang registered accountant dari sebuah kantor akuntan public.
-Pada akhir pemeriksaannya, auditor harus memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang telah disusun manajemen. Selain itu, memberikan manajemen letter yang
memberitahukan kepada manajemen mengenai kelemahan – kelemahan dalam pengendalian internal
dan saran – saran perbaikannya.
-Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada Starndar Profesional Akuntan Publik yang disusun
oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
-Criteria dalam financial audit sudah jelas, yaitu prinsip akuntansi yang berlaku umum (Standar
Akuntansi Keuangan).
Menurut Arens dan Loebbecke , ada beberapa sumber kriteria yang dapat digunakan, yaitu :
1. Historical Performance merupakan kriteria yang didasarkan pada hasil aktual dari periode (atau
audit) sebelumnya.
2. Benchmarking merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil yang dicapai oleh entitas
yang sama dalam organisasi secara keseluruhan atau di luar organisasi.
3. Engineered Standards merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan standar teknik, seperti
time and motion study untuk menetukan banyaknya output yang harus diproduksi.
4. Discussion and Agreement merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dan
kesepakatan bersama antara pihak manajemen dari entitas yang akan di audit, auditor
operasional, dan pihak yang akan menerima laporan hasil audit operasional.
1. Criteria Merupakan standar yang harus di patuhi setiap bagian dalam perusahaan. Standar bisa
berupa kebijakan yng telah ditetapkan managemen, kebijakan perusahaan sejenis atau kebijakan
industri, dan peraturan pemerintah.
2. Causes Adalah tindakan-tindakan yang dilakukan manajemen atau pegawai perusahaan termasuk
tindakantindakan yang seharusnya dilakukan untuk memenuhi criteria tetapi tidak dilakukan
menejemen atau pegawai perusahaan.
3. Effetcs Adalah akibat tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar yang berlaku.
Audit Internal
kepada pihak manajemen atas kelemahan yang ditemukannya dan mengkoordinasikan aktivitas-
aktivitas yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan audit dan tujuan perusahaan.
Intentional error adalah kesalahan yang disengaja dengan tujuan untuk menguntungkan diri
sendiri dalam bentuk window dressing (merekayasa laporan keuangan supaya terlihat lebih
baik agar lebih mudah mendapat kredit dari bank) dan check kiting (saldo rekening bank
ditampilkan lebih besar sehingga current ratio terlihat lebih baik).
Unintentional error adalah kesalahan yang terjadi secara tidak disengaja (kesalahan
manusiawi), misalnya salah menjumlah, penerapan standar akuntansi yang salah karena
ketidaktahuan.
Kecurangan bisa terjadi dalam bentuk collusion, fraud, white-coller crime, embezzlement,
computer crime dan lain-lain.
– Collusion adalah kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara
bekerjasama dengan tujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut, biasanya
merugikan perusahaan atau pihak ketiga.
Misalnya di suatu perusahaan terjadi collusion antara bagian pembelian, bagian gudang,
bagian keuangan dan supplier dalam pembelian bahan atau barang.
Collusion merupakan bentuk kecurangan yang sulit dideteksi, walaupun pengendalian intern
perusahaan cukup baik. Salah satu cara pencegahan yang banyak digunakan adalah
dilarangnya pegawai yang mempunyai hubungan keluarga (suami-istri, adik-kakak) untuk
bekerja di perusahaan yang sama.
– Fraud bisa terjadi dalam berbagai bentuk:
intentional misrepresentation: memberi saran bahwa sesuatu itu benar, padahal itu salah,
oleh seseorang yang mengetahui bahwa itu salah.
negligent misrepresentation: pernyataan bahwa sesuatu itu salah oleh seseorang yang tidak
mempunyai dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa itu betul.
membocorkan kepada pihak lain, sesuatu yang seharusnya dirahasiakan. Misalnya
memberikan inside information dipasar modal.
false promises, suatu janji yang diberikan tanpa keinginan untuk memenuhi janji tersebut.
employee fraud, kecurangan yang dilakukan seorang pegawai untuk menguntungkan dirinya
sendiri.
Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari office boy yang
“memainkan” bon pembelian makanan sampai pegawai yang memasukkan entertainment
expenses untuk keluarga sebagai biaya perusahaan.
– management fraud – kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga merugikan
pihak lain, termasuk pemerintah. Misalnya manipulasi pajak, manipulasi kredit bank,
kontraktor yang menggunakan “cost plus fee“.
– organized crime – kejahatan yang terorganisir, misalnya pemalsuan credit card,
pengiriman barang melebihi atau kurang dari yang seharusnya dimana si pelaksana akan
mendapat bagian 10%.
– computer crime – kejahatan dengan memanfaatkan teknologi komputer, sehingga si
pelaku bisa mentransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya sendiri (pernah
dilakukan WNI di Amerika).
– white collar crime – kejahatan yang dilakukan orang-orang berdasi (kalangan atas),
misalnya mafia tanah, paksaan secara halus untuk merger dan lain-lain.
BAB 22
SURAT PERNYATAAN LANGGANAN
(Client Representation Letter)
Surat yang dibuat klien yang ditujukan kepada KAP, yang berisi
pernyataan dari manajemen perusahaan, yang berisi pernyataan antara
lain :
• Management menyadari merekalah yang bertanggung jawab terhadap kewajaran
penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai PSAK.
• Semua data-data sudah di perlihatkan kepada KAP(kantor akuntan public)
• Penyelesaian yang di perlukan telah di jawabkan dengan sebenarnya
• Menyatakan aktiva perusahaan yang di jaminkan ke bank
• Menyatakan ada tidaknya kewajiban bersyarat
• Menyatakan ada tidaknya transaksi hubungan istimewa
• Menyatakan ada tidaknya kejadian penting sesudah tanggal neraca
(PSA No.17)
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen tentang definisi dalam
pengendalian internal yang diidentifikasi oleh auditor dalam audit atas laporan keuangan .
Managemen letter merupakan Surat yang dibuat KAP untuk manajemen perusahaan yang
memproses suatu transaksi, dari awal sampai akhir dengan menggunakan simbol
Dari hal hal tersebut perlu di buktikan lebih lanjut melalui complience test, yaitu :
c. Transaksi penjualan
d. Transaksi pembelian
f. Transaksi koreksi/penyesuaian
5. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan urut-urutan pos
neraca
dan laba rugi atau menurut hal-hal yang paling penting yang memerlukan perhatian
khusus.
dan
usaha perusahaan.
staf perusahaan, atas segala bantuan dan kerja sama yang diberikan kepada auditor.
1. KLIEN:
intern perusahaannya
perusahaan
macam/jenis perusahaan
1. Asisten auditor
2. Senior auditor
3. Audit supervisor/manager
4. Audit partner
Kesimpulan
1. Management letter suatu alat komunikasi antar KAP dengan perusahaan yg
diaudit
5. Semua KAP harus memberikan management letter yang baik untuk klien.
BAB VII
PENYELESAIAN PEMERIKSAAN
Subsequent Events adalah :
Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum
kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang
kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada
1. Subsequent Collection
• Penagihan sesudah tanggal neraca, sampai mendekati selesainya
2. Subsequent Payment
field work
Dibayar
Neraca.
mengenai :
tanggal neraca
2. Hasil review harus didokumentasikan dalam suatu review notes dan harus
6. Sebelum kertas kerja pemeriksaan dan draft report di review oleh audit
manager dan audit partner, maka audit supervisor harus menyusun notes to
harus sama dengan tanggal selesainya audit field work dan tanggal
laporan audit.
tahun berikutnya”.