SEMESTER 5
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS HARAPAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berisikan tentang “ Audit
Kinerja Dalam Audit Manajemen” tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi lainnya dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga dapat digunakan sebagai salah satu
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan karena
pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang bersifat untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar
yang tinggi dengan biaya yang rendah. Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika
administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat yang
ekonomis, efisien dan efektif. Konsep ekonomi, efisiensi dan efektivitas saling berhubungan satu
sama lain dan tidak dapat diartikan secara terpisah. Konsep ekonomi memastikan bahwa biaya
input yang digunakan dalam operasional organisasi dapat diminimalkan. Konsep efisien
memastikan bahwa output yang maksimal dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia.
Sedangkan konsep efektif berarti bahwa jasa yang disediakan/dihasilkan oleh organisasi dapat
melayani kebutuhan pengguna jasa dengan tepat.
Tiga aspek yang bermuara pada kinerja yang dapat dan harus dijadikan sebagai sasaran audit
kinerja ialah :
a. Kemampuan manajemen memainkan peranannya.
b. Ketangguhan manajemen menyelenggarakan berbagai fungsi manajerial.
c. Keterampilan memimpin perusahaan yang dihadapkan kepada berbagai tantangan,
baik yang sifatnya eksternal ataupun internal.
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
PEMBAHASAN
Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan yang biasanya dilakukan oleh
organisasi, baik sektor bisnis maupun sektor publik. Dilihat dari teknik pengauditan, pada
dasarnya tidak terdapat perbedaan mendasar antara audit keuangan dengan audit kinerja. Definisi
dari audit kinerja adalah suatu proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif atas kinerja suatu organisasi, program, fungsi, atau aktivitas/kegiatan. Evaluasi
dilakukan terhadap tingkat ekonomi, efisiensi, dan keefektifan dalam mencapai target yang
ditetapkan serta kepatuhannya terhadap kebijakan dan peraturan yang ditetapkan serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Dengan adanya audit kinerja ini diharapkan dapat mengetahui apakah sumber daya
organisasi telah diperoleh dan digunakan secara ekonomis, efisien dan efektif; tidak terjadi
pemborosan, kebocoran, salah alokasi, dan salah sasaran dalam mencapai tujuan. Selain itu audit
kinerja berfungsi untuk mengetahui apakah penggunaan sumber daya dalam rangka mencapai
target dan tujuan telah memenuhi prinsip ekonomis, efisien, dan efektivitas serta tidak melanggar
ketentuan hukum, peraturan perundang-undangan dan kebijakan manajemen. Pada sisi yang lain,
audit kinerja juga bermanfaat mengidentifikasi dan mendorong dilakukannya perbaikan sistem
pengendalian manajemen. Sehingga dengan dilakukannya audit kinerja ini organisasi baik pada
sektor bisnis maupun sektor publik dapat memperoleh informasi yang objektif.
Perencanaan strategis
Memulai audit
Studi
pendahuluan
Pada dasarnya, struktur audit baik audit keuangan, audit kepatuhan, audit manajemen,
audit program, dan audit jenis lainnya secara umum adalah sama. Hal yang membedakan antara
satu macam audit dengan audit lainnya terletak pada tugas-tugas spesifik (spesifik task) pada
masing-masing tahap audit yang menggambarkan kebutuhan dari masing-masing audit.
1. Tahap-tahap audit
2. Elemen masing-masing tahap audit
3. Tujuan umum masing-masing elemen
4. Tugas-tugas tertentu yang diperlukan untuk mencapai setiap tujuan
Audit kinerja pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan
prosedurnya .Berdasarkan kerangka umum struktur audit diatas, dapat dikembangkan struktur
audit kinerja yang terdiri atas:
Untuk lebih jelasnya, tahap-tahap audit kinerja dan elemene masing-masing tahapan audit dapat
dilihat pada tabel 12.1
Tabel 12.1
TAHAP ELEMEN
-Review Ekonomi
-Review Kepatuhan
-Investigasi
-Pelaporan
Sebelum melakukan audit, auditor terlebih dahulu harus memperoleh informasi umum
organisasi guna mendapatkan pemahaman yang memadai tentang lingkungan organisasi yang
diaudit, struktur organisasi, misi organisasi, proses kerja, serta sistem informasi dan pelaporan.
Pemahaman lingkungan masing-masing organisasi akan memberikan dasar untuk memperoleh
penjelasan dan analisis yang lebih mendalam mengenai sistem pengendalian manajemen.
Menurut Scott (1997) dan Kristianto (2011) menyatakan bahwa keberlangsungan suatu
organisasi dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menciptakan informasi yang terbuka,
seimbang dan merata bagi semua pihak yang berkepentingan. Berkaitan dengan adanya
pengungkapan informasi tersebut akan dapat mengatasi masalah information asymetry antara
konsumen atau pihak yang memberikan amanah kepada perusahaan dalam mengelola sumber
daya. Dimana perusahaan melalui aksesibilitas laporan keuangan dapat menunjukan akuntabilitas
kepada konsumen dan pihak-pihak lain yang mengandalkan informasi dalam laporan keuangan.
Dengan demikian melalui aksesibilitas laporan keuangan akuntabilitas perusahaan dapat
ditingkatkan.
Menurut Rai (2008) menyatakan bahwa audit kinerja merupakan audit yang
dilakukan secara objektif dan sitematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja
entitas yang diaudit dalam hal ekonomi, efisiensi dan efektivitas dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerja dari entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas perusahaan.
Dengan audit kinerja, auditor melakukan proses audit untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
untuk melakukan penilaian secara independen atas aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari
kegiatan yang dilakukan perusahaan, apakah dalam melaksanakan kegiatan perusahaan telah
sesuai dengan peraturan, hukum, dan kebijakan yang berlaku dan apakah terdapat kesesuaian
antara kinerja yang dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil
dari proses audit kinerja kepada pihak-pihak pengguna laporan.
Dengan demikian audit kinerja ditunjukkan agar penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilakukan
sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan untuk pihak-pihak yang berkepentingan dalam
mewujudkan pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban tersebut merupakan wujud dari
akuntabilitas perusahaan karena melalui pertanggujawaban tersebut diperoleh informasi dan
pengungkapan atas aktivitas-aktivitas dan kinerja perusahaan.
Tahap pengenalan dan perencanaan terdiri dari dua elemen yaitu survei pendahuluan
dan review sistem pengendalian manajemen. Pekerjaan yang dilakukan pada masing-masing
elemen bertujuan untuk menghasilkan rencana penelitian (research plan) yang detail yang dapat
membantu auditor dalam mengukur kinerja dan mengembangkan temuan berdasarkan
perbandingan anatara kinerja dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
a) Survei pendahuluan (Preliminary Survey)
Pada tahap survei pendahuluan auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yang
akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan struktur dan
operasi organisasi, lingkungan manajemen, kebijakan, standar dan prosedur kerja. Deskripsi
yang akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit akan membantu auditor untuk
menentukan tujuan audit dan rencana audit secara detail, memanfaatkan sumber daya yang ada
untuk hal-hal yang sifatnya material, mendesain tugas secara efisien dan menghindari kesalahan .
Pada audit keuangan, auditor memulai pekerjaan dengan melakukan review dan evaluasi
terhadap sistem pengendalian intern (SPI) terutama yang berkaitan dengan prosedur
akuntansinya. Sedangkan pada audit kinerja, auditor harus menelaah sistem pengendalian
manajemen atau sistem pengendalian administratif dengan bertujuan untuk menemukan
kelemahan pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen dan
untuk menentukan luas, sifat dan waktu pekerjaan pemeriksaaan berikutnya.
Sistem Pengendalian Manajemen memberikan gambaran tentang metode dan prosedur yang
digunakan oleh organisasi untuk mengendalikan kinerjanya. Pengendalian manajemen sendiri
bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dicapai secara ekonomis, efisien, dan
sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Prosedur audit yang dilakuakn pada tahap review sistem pengendalian secara garis besar terdiri
dari tiga langkah yaitu :
Kriteria yang digunakan untuk menilai reliabilitas data dibagi dalam dua cara :
Pekerjaan audit pada tahap pengenalan dan perencanaan diharapkan mampu mempersiapkan dua
buah dokumen yaitu :
Berisi identifikasi kelemahan yang material dalam sistem pengendalian manajemen dan
pembuatan rekomendasi untuk perbaikan atas kelemahan tersebut.
Dibuat berdasarkan hasil review sistem pengendalian untuk menetukan sifat, luas dan waktu
pekerjaan audit berikutnya.
Pemakaian indikator/kriteria kinerja oleh organisasi akan membantu pemakaian laporan dalam
menilai kinerja yang dilaporkan oleh oraganisasi mengingat audit ekonomi, efisiensi dan
efektivitas selain berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kuantitatif juga berkaitan dengan hal-
hal yang sifatnya kualitatif dan sulit diukur secara pasti. Berikut beberapa contoh kriteria audit
atau standar evaluasi yang dapat digunakan oleh auditor.
Tahapan –tahapan dalam audit kinerja disusun untuk menbantu auditor dalam mencapai tujuan
audit kinerja. Riview hasil-hasil program akan membantu auditor untuk megetahui apakah
entitas telah melakukan sesuatu yang benar (doing the right things). Review ekonomis dan
efisiensi akan mengarahkan auditor untuk mengetahui apakah entitas telah melakukan sesuatu
yang benar tadi secara ekonomi dan efisien. Review kepatuhan akan membantu auditor untuk
menentukan apakah entitas telah melakukan segala sesuatu dengan cara –cara yang benar ,
sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Komponen ini berkaitan dengan review atas proses penetapan rencana dan tujuan organisasi.
Auditor menguji keberadaan tujuan yang ditetapkan secara jelas dan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut, serta keterkaitan anatar aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan
kebutuhan dan tujuan organisasi.
c) Struktur Organisasi
Komponen ini berkaitan dengan bagaimana sebuah unit diatur dan sumber
daya dialokasikan untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi menunjuk pada
otoritas formal maupun informal dan tanggung jawab dengan organisasi.
Komponen mengacu pada kebijakan yang berlaku umum yang merupakan kesepakatan yang
dirumuskan oleh masayarakat yang diawali oleh lembaga legislatif dan diformalkan dalam
peraturan atau petunjuk administratif.
Komponen sumber daya manusia dan lingkungan fisik berkaitan dengan sikap karyawan,
dokumentasi tentang berbagai aktivitas, dan kondisi fisik pekerjaan.
i) Analisis Fiskal
Analisis Fiskal diperlukan untuk menganalisis informasi keuangan yang secara langsung atau
tidak langsung dapat digunakan untuk mengindikasikan efisiensi operasi ,ekonomis dan
efektivitas unit organisasi.
j) Investigasi khusus
Jika dibandingkan dengan analisis pengendalian maanjemen , investigasi khusus sifatnya lebih
spesifik. Investigasi ini lebih diarahkan pada usaha untuk mengevaluasi solusi alternatif yang
didesain untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi .
Ada tiga langkah utama yang sangat penting dalam mengembangkan laporan audit secara
tertulis, yaitu:
1. Persiapan (preparation)
2. Penelaahan (review)
Merupakan tahap analisis kritis terhadap laporan tertulis yang dilakukan oleh staf audit, review,
dan komentar atas laporan diberikan oleh pihak manajemen atau auditee.
3. Pengiriman (transmission)
Meliputi persiapan tertulis sebuah laporan yang permanen agar dapat dikirim ke lembaga yang
memberi tugas untuk mengaudit dan kepada auditee.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan audit kinerja :
Laporan audit untuk audit mempunyai struktur dan format yang hampir sama dengan
laporan audit pada umumnya. Kekhususan laporan audit untuk audit kinerja terletak pada bagian
pemberian rekomendasi untuk perbaikan. Secara lebih rinci, laporan audit untuk audit kinerja
terdiri atas :
1. Pendahuluan
a. Umum
b. Surat pengiriman atau memorandum
c. Laporan ringkasan
d. Daftar isi laporan secara keseluruhan
e. Daftar tabel dan gambar
2. Teks
a. Pendahuluan
b. Badan (body), mencakup:
1) Pengantar masalah (bila perlu),
2) Temuan-temuan,
3) Kesimpulan dan rekomendasi
c. Komentar auditee
3. Referensi Masalah
a. Footnotes
b. Lampiran
c. Bibliografi
d. Komentar auditee (jika tidak dimasukkan ke dalam teks)
e. Bahan referensi
Dasar untuk melakukan follow-up adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak
manajemen. Untuk setiap setiap rekomendasi yang diberikan oleh auditor, manajemen harus
menentukan apakah rekomendasi tersebut ditolak atau diterima, jika tidak diimplementasikan
periode sekarang, kapan implementasi direncanakan akan dilaksanakan. Jika rekomendasi telah
diimplementasikan sebelum laporan diterbitkan, seharusnya telah diverifikasi oleh auditor.
3) Batasan Follow-Up
Pelaksanaan follow-up sebaiknya tidak terbatas pada penilaian pelaksanaan dan dampak
rekomendasi yang diusulkan oleh auditor, namun sebaliknya juga dihindari terjadinya follow-
up yang overload.
4) Implementasi Rekomendasi
Unit yang diaudit memiliki kesempatan pertama untuk mempelajari temuan dan rekomendasi
audit.
Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk memastikan implementasi rekomendasi
audit :
Laporan hasil pemeriksaan sebelumnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk memulai pekerjaan
audit sehingga dapat menghemat waktu untuk perencanaan audit, dan isu-isu spesifik dapat
diidentifikasi lebih awal pada proses perencanaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya audit, baik itu untuk audit keuangan, audit kinerja, audit kepatuhan, audit
manajemen, audit program dan audit jenis lainnya secara umum hampir sama. Perbedaan yang
mendasar antara satu macam audit dengan audit yang lainnya terletak pada penentuan dan
pelaksanaan tugas-tugas khusus yang menggambarkan kekhususan dari masing-masing audit.
Struktur audit kinerja terdiri atas:
Dan ada tiga langkah utama yang sangat penting dalam mengembangkan laporan audit secara
tertulis, yaitu:
1) Persiapan
2) Penelaahan
3) Pengiriman
Dari sisi auditor, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan, antara lain:
3.2 Saran
∙ Ni Made Suratmi,dkk. 2014. Pengaruh Audit Kinerja Penyajian Laporan Keuangan dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Publik. E- Journal S1 Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi .Volume 2 No. 1 Tahun 2014.
https://brigitalahutung.wordpress.com/2012/10/15/audit-kinerja-manajerial/
http://estikarzila30.blogspot.com/2013/06/audit-kinerja-manajerial.html
Kelompok 4 :
Annisa Fadhillah 17110022
Pertanyaan :
Jawaban :
Kelemahan audit salah satunya adalah dari adanya kelemahan pada standard nya, khususnya
pada proses pelaksanaannya. Pelaksanaan Audit Kinerja terdiri dari Pengumpulan dan Pengujian
bukti audit, Penyusunan kertas kerja audit, Pengelolaan Temuan Audit, dan Penyusunan dan
Pengkomunikasian Temuan Audit. Karena setiap perusahaan memiliki standard nya masing-
masing dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif, efisien, dan
ekonomis.
Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara audit keuangan dengan audit kinerja. Serta sebutkan
tujuannya masing-masing!
Jawaban :
Jawaban :
Karena dalam suatu perusahaan, manajemen memerlukan audit kinerja untuk dapat mengetahui
apakah perusahaan tersebut sudah berjalan secara efektif, efesien, dan ekonomis atau tidak dalam
mencapai tujuannya.