PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi
Akuntansi (accounting) merupakan suatu kegiatan yang berfungsi menyediakan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat keuangan mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi tertentu kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur
aktivitas bisnis, memproses informasi tersebut menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada para pembuat keputusan.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan
akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi
didalamnya. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan meliputi
investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah, masayarakat, pemegang saham dan manajer. Disimpulkan bahwa laporan keuangan
adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat informasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
2.2 Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen terdiri dari dua kata yaitu akuntansi dan manajemen. Akuntansi
sendiri berarti proses pengukuran, analisis, pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh kejadian
ekonomi. Manajemen lebih diartikan pada proses manajemen yang terdiri dari aktivitas
perencanaan, perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh internal
organisasi yaitu manajer dan pegawai yang di beri wewenang dalam mengelola usahanya.
Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang salah satu tujuan utamanya untuk
menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak
internal dalam rangka melaksanakan proses yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,
pengorganisasian, pengaraan serta pengendalian.
Manajemen terdiri dari banyak aktivitas, termasuk mengambil keputusan, memberikan
perintah, menetapkan kebijakan, menyediakan tugas dan imbalan, serta memperkerjakan orang-
orang untuk melaksanakan kebijakan. Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilannya dengan kemampuan karyawan. Fungsi dasar
dari manajemen yang terdiri atas perencanaan , pengorganisasian, dan pengendalian secara efektif
agar dapat berhasil. Ketiga fungsi tersebut membutuhkan partisipasi dari seluruh tingkatan
manajemen.
Berdasarkan hubungan dengan objek informasi, alternatif yang akan dipilih dan wewenang
manajer, informasi akuntansi manajemen dapat dibagi atas tiga tipe informasi akuntansi menurut
Ahmad (2011:3) yaitu:
a. Jika akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk, departemen,
atau aktivitas, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi penuh.
b. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih, maka akan
dihasilkan konsep informasi akuntansi diferensial yang sangat diperlukan oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan pemilihan alternatif.
c. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan wewenang manajer, dihasilkan konsep
informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang terutama bermanfaat untuk mempengaruhi
perilaku manusia dalam organisasi.
Ketiga tipe informasi akuntansi manajemen tersebut dapat meliputi aktiva, pendapatan,
dan atau biaya. Informasi akuntansi manajemen menyangkut informasi masa lalu dan informasi
masa yang akan datang, tergantung untuk apa informasi tersebut disajikan.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang lalu bermanfaat untuk
pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis
kemampuan untuk menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pernyataan “berapa biaya yang
telah dikeluarkan untuk sesuatu?”, dan penentuan harga jual dalam cost-type contract. Informasi
akuntansi penuh yang berisi informasi mana yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan
program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang
diatur dengan peraturan pemerintah.
Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok yaitu merupakan informasi
masa yang akan datang dan informasi yang berbeda di antara alternatif yang akan dipilih.
Informasi diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan
alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi masa yang
akan datang.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan
dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat
pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berisi informasi
masa lalu bermanfaat untuk penilaian kinerja manajer dan pemotivasian manajer. Informasi
akuntansi pertanggungjawaban yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk
penyusunan anggaran.
2. Perencanaan Biaya
Akuntansi biaya menyediakann informasi yang dapat membantu manajemen dalam membuat
keputusan operasi jangka pendek dan keputusan alokasi sumber daya jangka panjang dan
merumuskan strategi-strategi untuk masa yang akan datang, antara lain mengenai:
a. Harga jual dan volume penjualan
b. Profitabilitas dari produk
c. Pembelian
d. Pengeluaran barang model
e. Perluasan pabrik
3. Pengendalian Biaya
Pengendalian merupakan usaha manajemen untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan dengan
melakukan perbandingan secara terus-menerus antara pelaksanaan dengan rencana. Melalui proses
membandingkan hasil yang sesungguhnya dengan program atau anggaran yang disusun, maka
manajemen dapat melakukan penlitian atas efisiensi usaha dan kemampuan memperoleh laba dari
berbagai produk.
4. Dasar Untuk Pengambilan Keputusan Yang Khusus
Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang berbeda agar dapat dibandingkan dengan
pendapatan (revenue) dari berbagai tindakan alternatif yang akan dipilih oleh manajemen.
Berdasarkan informasi ini maka manajemen dapat membuat keputusan-keputusan perencanaan
yang menyangkut masalah-masalah khusus, seperti:
a. Membuat produk baru
b. Menghentikan atau meneruskan suatu produk terntentu
c. Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu
d. Membeli atau membuat sendiri
e. Menjual langsung atau memproses lebih lanjut
2.7 Biaya
Biaya dalam arti luas yaitu sebagai berikut: “Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan
sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu”.
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi organisasi”.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya adalah sesuatu yang
dikorbankan guna mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan.
b. Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan, biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
c. Biaya Semifixed
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah
dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
d. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pengeluaran modal (capital expenditure)
Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara didepresasi, diamortisasi, atau deplesi.
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)
Pengeluaran pendapatan adalah biaya hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi
terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan
sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diproleh dari pengeluaran biaya
tersebut.
Penggolongan biaya ini diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat
membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Penggolongan biaya ini didasarkan
pada hubungan biaya dengan objek pengeluaran, fungsi pokok perusahaan, sesuatu yang dibiayai,
volume kegiatan, dan jangka waktu manfaatnya.
2.9 Biaya Kualitas
American Society for quality control mendefinisikan kualitas sebagai ciri dan karakteristik
total dari suatu produk atau suatu jasa yang dibuat atau dilakukan menurut spesifikasi untuk
memuaskan pelanggan pada saat membeli dan selama penggunaan. Secara umum kualitas adalah
“derajat atau tingkat kesempurnaan”. Kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan. Secara
operasional, produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan.
Delapan dimensi kualitas:
1. Kinerja
2. Estetika
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan
4. Fitur
5. Keandalan
6. Tahan lama
7. Kualitas kesesuaian
8. Kecocokan penggunaan
Berdasarakan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah standar atau
spesifikasi yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk dapat dikatakan
berkualitas jika produk tersebut sesuai dengan standar atau spesifikasi yang telah ditetapkan.
Biaya kualitas yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasikan,
perbaikan, dan pembetulan produk yang berkualitas rendah dan dengan opportunity cost dari
hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas.
Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi karena kualitas produk yang dihasilkan rendah.
Dengan demikian biaya kualitas berhubungan dengan kreasi, identifikasi, reparasi, dan
pencegahan terjadinya produk yang tidak sempurna. biaya kualitas yaitu biaya yang mengacu
pada biaya-biaya yang terjadi untuk mencegah atau biaya-biaya yang timbul sebagai hasil dari
memproduksi suatu produk yang berkualitas rendah. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa biaya kualitas adalah biaya-biaya yang terjadi akibat gagalnya suatu produk
atau jasa atau rendahnya kualitas dari produk atau jasa yang dihasilkan.
Tabel 2.1
PT. ABC Laporan Biaya kualitas Untuk tahun yang berakhir Tanggal 31 maret 20XX
Jumlah Biaya
Deskripsi Kualitas
(Rp)
Biaya pencegahan
Biaya pelatihan kualitas Rp. xx.xxx.xxx
Biaya rekayasa kualitas xx.xxx.xxx
Biaya pencegahan total xxx.xxx.xxx
2.13 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen,
tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba perusahaan Profitabilitas juga mempunyai
arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena
profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa
yang akan datang. Profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau manajemen saja,
tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak – pihak yang memiliki hubungan atau
kepentingan dengan perusahaan. Setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan
profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka
kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.
Operasi bisnis perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila dari masa ke masa dapat
mengumpulkan keuntungan secara memadai, dengan jumlah dan tingkat keuntungan yang
memadai manajemen perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan para pemilik serta para
investor yang berniat membeli saham baru. Disamping itu perusahaan juga dapat membina
kepercayaan para kreditur untuk menyediakan fasilitas pinjaman yang dibutuhkan.